Efek Terhadap Sistem Pernafasan Efek Terhadap CNS Efek Terhadap Gastrointestinal Farmakokinetik dan Farmakodinamik

bahwa rasemik dan dua enatiomers hidroklorida tramadol memiliki berbagai efek yang berbeda. 24,26 . Enantiomer +- tramadol merupakan agonis selektif reseptor opioid µ-dan menghambat reuptake serotonin 5-HT. Sedangkan --tramadol terutama menghambat reuptake noradrenalin NA, merangsang reseptor α2-adrenergik tetapi memiliki afinitas kecil untuk reseptor µ-opioid . 27 Enansiomer +- memiliki 10 kali lipat aktivitas analgetik yang lebih tinggi daripada enansiomer--. Pada akhirnya, efek sinergis dari enantiomer menghasilkan aktivitas analgetik. Selain efek analgetik langsung pada reseptor opioid, aktivitas monoaminergic khususnya α2-adrenergik stimulasi memiliki kontribusi yang signifikan untuk mencegah terjadinya impuls nociceptive. 24,27 Perusahaan Grunenthal melakukan penelitian yang terbaru Grunenthal Departemen Farmakologi Biokimia, Jerman, Gillen et al 2000 dengan tujuan untuk mengetahui metabolit tramadol. Pada penelitian ini didapati metabolit tramadol antara lain M1, M2, M3 M4 dan M5. 28 Studi potensi, afinitas dan keefektifan + --tramadol dan metabolitnya M1, M2, M3, M4 dan M5 pada reseptor µ-opioid manusia menunjukkan bahwa +-M1 metabolit memiliki afinitas ikatan terkuat dan aktivitas agonist pada reseptor. Karenanya diduga bahwa +-M1 metabolit bertanggung jawab atas efek µ-opioid analgetik . Secara umum, tramadol sama efektif dengan pethidin meperidin, morphin dan pentazocine dalam mengurangi nyeri sedang. Namun, morfin lebih unggul dalam mengurangi nyeri berat. Dosis maksimum tramadol 400 mg perhari. 29

2.8.1 Efek Terhadap Sistem Pernafasan

Potensi untuk depresi pernafasan yang umumnya terkait dengan analgetik opioid dan terjadi akibat penurunan sensitivitas pusat pernapasan terhadap karbon dioksida. Hal ini Universitas Sumatera Utara menghasilkan penurunan volume tidal dan laju pernapasan. Tramadol kurang mendepresi pernafasan dibanding opioid lain. 30

2.8.2 Efek Terhadap CNS

Tramadol juga memperlihatkan menghasilkan beberapa efek SSP, terutama, pusing, sedasi, sakit kepala dan euforia, stimulasi SSP misalnya tremor, agitasi, gelisah, halusinasi, dan dysphoria. 31

2.8.3 Efek Terhadap Gastrointestinal

Pasien yang mendapatkan tramadol melaporkan beberapa efek gastrointestinal. Hal ini termasuk mual, muntah dan sembelit. 32

2.8.4 Farmakokinetik dan Farmakodinamik

Tramadol dengan pemberian oral cepat diserap oleh tubuh. Tramadol mengalami first pass metabolisme setelah pemberian oral. Ginjal mengeluarkan sekitar 90 dari dosis oral dan 10 dalam empedu. Selanjutnya sekitar 10-30 ditemukan sebagai obat utuh dalam urin. Tramadol dimetabolisme di hati melalui dua jalur metabolik utama melibatkan CYP3A dan CYP2D6 isoenzim untuk membentuk O-desmethyl metabolit M1 atau ODT atau N- desmethyl metabolit reaksi tahap I Metabolit M1 dapat mengalami konjugasi lebih lanjut atau reaksi fase II . Pada manusia, 5 fase reaksi tahap 1 telah diketahui dan 6 fase tahap II Metabolit telah diidentifikasi sebagai: 24,33 M1 = O-desmethyltramadol ODT M2 = N-desmethyltramadol nortramadol M3 = N-didesmethyltramadol M4 = tri-N,O-desmethyltramadol M5 = N,O-didesmethyltramadol Universitas Sumatera Utara M1-conjugates glucuronides and sulphates M4-conjugates glucuronides and sulphates M5-conjugates glucuronides and sulphates Pada pasien dengan gangguan ginjal dan atau kerusakan hati,waktu paruh eliminasi tramadol meningkat .Plasma Half life tramadol dan metabolit M1lebih kurang 6 jam dan 9 jam.

2.9 PONV

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Penambahan Neostigmin Methylsulfate 25mg Dan 50mg Pada Bupivakain Hidroklorida Hiperbarik 0,5% 15 Mg Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Dan Efek Samping Mual Muntah Dengan Anestesi Spinal Operasi Ekstremitas Bawah

0 52 79

Perbandingan Tramadol 0.5 Dan 1 Mg/Kgbb Iv Dalam Mencegah Menggigil Dengan Efek Samping Yang Minimal Pada Anestesi Spinal

0 51 87

Perbandingan Penurunan Resiko Kejadian Mual Muntah Paska Operasi Dengan Pemberian Midazolam 0,035 mg/kg/iv dan Ondansetron 4 mg/iv Pada Pasien Dengan Skor Apfel 3-4 yang Dilakukan Anestesi Umum

3 75 118

Perbandingan Efektivitas antara Tramadol I mg/kg dan Meperidin 0,5 mg/kg Intravena untuk Pencegahan Menggigil Pascabedah Transurethral Resection of The Prostate (TURP) dengan Anestesi Epidural (Comparison of Effectivity between Tramadol I mg/kg and Meperi

0 0 10

Perbandingan Pemberian Ondansetron 8 mg dengan Tramadol 1 mg kgBB Intravena untuk Mencegah Menggigil Pascaanestesi Umum pada Operasi Mastektomi Radikal atau Modifikasi | Oktavian | Jurnal Anestesi Perioperatif 231 924 1 PB

0 0 9

Perbandingan Klonidin 0,5 mg kgBB Intravena dengan Tramadol 0,5 mg kgBB Intravena Sebagai Profilaksis Kejadian Menggigil Pascaanestesia Spinal pada Seksio Sesarea | Panduwaty | Jurnal Anestesi Perioperatif 378 1234 1 PB

0 0 9

BAB II TINAJUAN PUSTAKA 2.1. ANESTESI SPINAL 2.1.1. Sejarah Anestesi Spinal - Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di

0 0 22

Perbandingan Efek Penambahan Neostigmin Methylsulfate 25mg Dan 50mg Pada Bupivakain Hidroklorida Hiperbarik 0,5% 15 Mg Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Dan Efek Samping Mual Muntah Dengan Anestesi Spinal Operasi Ekstremitas Bawah

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FISIOLOGI NYERI - Perbandingan Kejadian Mual Muntah Pada Pemberian Tramadol Suppositori 100 mg Dan Tramadol Intravena 100 mg Sebagai Analgetik Paska Bedah Pada Operasi Ekstremitas Bawah Dengan Spinal Anestesi

0 1 17

PERBANDINGAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PADA PEMBERIAN TRAMADOL SUPPOSITORI 100 mg DAN TRAMADOL INTRAVENA 100 mg SEBAGAI ANALGETIK PASKA BEDAH PADA OPERASI EKSTREMITAS BAWAH DENGAN SPINAL ANESTESI

0 0 16