Cara kerja Identifikasi variabel a. Variabel independen :

n1= n2 = 18 Q1 = 1-P1 = 0,97 Q2 = 1-P2 = 0,65 P = P1+P22 = 0,19 Q = 1-P = 0,81 dengan memperhitungkan adanya drop out maka besar sampel ditambahkan sebesar 10 sehingga total sampel keseluruhan adalah 36 + 4 = 40 sampel.

3.6. Cara kerja

a. Setelah mendapat informed consent dan disetujui komite etik semua sampel yang akan menjalani operasi dimasukkan dalam kriteria inklusi dan eksklusi. b. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok. c. Kedua kelompok menjalani prosedur persiapan operasi elektif. d. Kedua kelompok diberikan infus preload cairan ringer laktat sebanyak 15 mlkgbb cairan sebelum dilakukan tindakan anestesi spinal. e. Setelah itu pasien dimiringkan posisi lateral dekubitus untuk dilakukan anestesi spinal dengan bupivacain 0,5 hiperbarik 20mg setelah itu diposisikan supine kembali dan diberikan oksigen 2 Lmenit nasal prong. Tindakan anestesi spinal dilakukan oleh PPDS anestesi semester 2 keatas. f. Tinggi blok diatur setinggi th 10. g. Randomisasi dilaksanakan dengan cara : relawan mempersiapkan amplop yang berisi tramadol suppositori dan placebo intra vena untuk diberikan kepada perawat yang akan memberikan obat pada kelompok pertama. Untuk kelompok kedua relawan mempersiapkan placebo suppositori dan tramadol intra vena kepada perawat yang akan memberikan obat. h. Tramadol mulai diberikan ke pasien setelah 120 menit setelah insisi pembedahan. Universitas Sumatera Utara i. Dilakukan pencatatan dan pengamatan pada pasien. j. Skor mual dan muntah maka dinilai masalah PONV pada pasien setelah 1,6,12, dan 24 jam pertama setelah pemberian tramadol suppositori dan tramadol intra vena. Skala point dari 0 tidak mual dan muntah, 1 mual, 2 muntah, 3 Penderita mengalami mual lebih dari 30 menit atau muntah 2 kali k. VAS adalah alat yang digunakan untuk mengukur nyeri. Caranya dengan menanyakan kepada pasien dan memintanya untuk menunjukkan intensitas nyerinya pada sepanjang garis horizontal 0 -100mm. Gambar VAS l. Penelitian dihentikan bila terjadi blok total spinal, kegawatan jalan nafas, jantung, paru dan otak yang mengancam jiwa.

3.7 Identifikasi variabel a. Variabel independen :

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Penambahan Neostigmin Methylsulfate 25mg Dan 50mg Pada Bupivakain Hidroklorida Hiperbarik 0,5% 15 Mg Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Dan Efek Samping Mual Muntah Dengan Anestesi Spinal Operasi Ekstremitas Bawah

0 52 79

Perbandingan Tramadol 0.5 Dan 1 Mg/Kgbb Iv Dalam Mencegah Menggigil Dengan Efek Samping Yang Minimal Pada Anestesi Spinal

0 51 87

Perbandingan Penurunan Resiko Kejadian Mual Muntah Paska Operasi Dengan Pemberian Midazolam 0,035 mg/kg/iv dan Ondansetron 4 mg/iv Pada Pasien Dengan Skor Apfel 3-4 yang Dilakukan Anestesi Umum

3 75 118

Perbandingan Efektivitas antara Tramadol I mg/kg dan Meperidin 0,5 mg/kg Intravena untuk Pencegahan Menggigil Pascabedah Transurethral Resection of The Prostate (TURP) dengan Anestesi Epidural (Comparison of Effectivity between Tramadol I mg/kg and Meperi

0 0 10

Perbandingan Pemberian Ondansetron 8 mg dengan Tramadol 1 mg kgBB Intravena untuk Mencegah Menggigil Pascaanestesi Umum pada Operasi Mastektomi Radikal atau Modifikasi | Oktavian | Jurnal Anestesi Perioperatif 231 924 1 PB

0 0 9

Perbandingan Klonidin 0,5 mg kgBB Intravena dengan Tramadol 0,5 mg kgBB Intravena Sebagai Profilaksis Kejadian Menggigil Pascaanestesia Spinal pada Seksio Sesarea | Panduwaty | Jurnal Anestesi Perioperatif 378 1234 1 PB

0 0 9

BAB II TINAJUAN PUSTAKA 2.1. ANESTESI SPINAL 2.1.1. Sejarah Anestesi Spinal - Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di

0 0 22

Perbandingan Efek Penambahan Neostigmin Methylsulfate 25mg Dan 50mg Pada Bupivakain Hidroklorida Hiperbarik 0,5% 15 Mg Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Dan Efek Samping Mual Muntah Dengan Anestesi Spinal Operasi Ekstremitas Bawah

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FISIOLOGI NYERI - Perbandingan Kejadian Mual Muntah Pada Pemberian Tramadol Suppositori 100 mg Dan Tramadol Intravena 100 mg Sebagai Analgetik Paska Bedah Pada Operasi Ekstremitas Bawah Dengan Spinal Anestesi

0 1 17

PERBANDINGAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PADA PEMBERIAN TRAMADOL SUPPOSITORI 100 mg DAN TRAMADOL INTRAVENA 100 mg SEBAGAI ANALGETIK PASKA BEDAH PADA OPERASI EKSTREMITAS BAWAH DENGAN SPINAL ANESTESI

0 0 16