4.1.2.10. Unit Pengaturan Beban UPB
Bertanggungjawab atas pengolahan operasi sistem pengaturan beban di wilayah kerjanya secara efisien dengan mutu dan
keandalan yang baik. 4.1.2.11.
Proyek Bertanggungjawab atas tersedianya rencana pelaksanaan,
evaluasi dan laporan atas kegiatan operasional proyek, pembangunan serta pembangunan sarana tenaga listrik sesuai
rencana pengembangan sistem kelistrikan khususnya di bidang penyaluran.
4.1.3. Jenis – jenis Pendapatan perusahaan
Sesuai Undang – undang No. 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, berikut adalah rangkaian
kegiatan usaha Perusahaan: 4.1.3.1.
Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup: a.
Pembangkit tenaga listrik. b.
Penyaluran tenaga listrik. c.
Distribusi tenaga listrik. d.
Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.
e. Pengembangan penyediaan tenaga listrik
f. Penjualan Tenaga Listrik kepada konsumen.
32
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2. Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik mencakup:
a. Konsultasi ketenagalistrikan.
b. Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan.
c. Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang
penyediaan tenaga listrik. Pendapatan PT PLN Persero P3B Sumatera UPT Medan ada beberapa
jenis antara lain: 1
Penjualan Tenaga Listrik Penjualan tenaga listrik merupakan pendapatan yang diperoleh dari
penyerahan tenaga listrik kepada pelanggan atas dasar pemakaian listrik oleh pelanggan. Pemakaian listrik ditentukan dari hasil pembacaan
meteran dan perhitungan dengan tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendapatan penjualan listrik dihitung dari pemakaian listrik
dengan tarif yang berlaku. Tarif tenaga listrik adalah tarif tenaga listrik untuk konsumen yang disediakan oleh perusahaan Perseroan Persero PT.
Perusahaan Listrik Negara. Pelanggan atau pemakai tenaga listrik adalah setiap orang atau lembaga usahalembaga lainnya yang memakai tenaga
listrik baru instalasi PLN. 2
Subsidi Listrik Pemerintah Pendapatan yang di peroleh dari bantuan yang diberikan pemerintah guna
memperlancar dalam pemberian jasa kelistrikan kepada masyarakat. 3
Pendapan Biaya Penyambungan Atau Penyambungan Pelanggan
33
Universitas Sumatera Utara
Biaya penyambungan adalah biaya yang dibayar calon konsumen untuk memperoleh penyambungan tenaga listrik, atau biaya yang dibayar oleh
konsumen untuk penambahan daya. Pendapatan ini merupakan amortisasi biaya penyambungan yang ditangguhkan untuk porsi periodetahun yang
bersangkutan. Pengakuan atas pendapatan biaya penyambungan ini dilakukan pada saat diadakan perhitungan amortisasi atas pendapatan
ditangguhkan biaya penyambungan yang menjadi porsi pendapatan periode yang bersangkutan. Berdasarkan peraturan menteri energi dan
sumber daya mineral nomor 07 tahun 2010 tentang biaya penyambungan untuk penyambungan baru atau penambahan daya tenaga listrik yang
disambung dengan jaringan standar diterapkan sebagai berikut: Tabel 4.1
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA NO.07 TAHUN 2010
BIAYA PENYAMBUNGAN NO KELOMPOK
SAMBUNGAN BIAYA
PENYAMBUNGAN MAKSIMUM
1 Sambungan 1 fasa atau 3 fasa dengan pembatasan daya dan pengukuran tegangan
rendah. a.
Daya tersambung s.d. 2.200 VA b.
Daya tersambung di atas 2.200 VA s.s. 200k VA termasuk untuk
sambungan rumah tangga golongan tarif R-3TR dengan daya
Rp.750,00VA
35
Universitas Sumatera Utara
di atas 200 kVA 2 Sambungan 3 fasa dengan pembatasan
daya dan pengukuran tegangan menengah dengan daya tersambung di atas 200 kVA
Rp.775,00VA
3 Sambungan 3 fasa dengan pembatasan daya dan pengukuran Tegangan Tinggi
dengan daya tersambung 30.000 kVA ke atas.
Rp.505,00VA
4 Sambungan 1 fasa dengan pembatasan daya dan pengukuran Tegangan Rendah di
bangunan pelanggan. 4.1. khusus tarif S-1TR s.d. 220 VA
4.2. Untuk penambahan daya dari golongan tarif S-1TR tanpa meter
menjadi 450VA dengan meter Rp.395,00VA
Sumber: data diolah oleh penulis, 2013 Direksi perusahaan perseroan Persero PT Perusahaan Listrik Negara
dapat menetapkan biaya penyambungan lebih rendah dari biaya penyambungan sebagaimana tercantum dalam tabel diatas, dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan. Tata cara dan persyaratan pembayaran biaya penyambungan ditetapkan lebih lanjut oleh Direksi
perusahan perseroan Persero PT Perusahaan Listrik Negara. Calon konsumen yang mengajukan penyambungan baru atau konsumen yang
36
Universitas Sumatera Utara
mengajukan penambahan daya untuk golongan tarif dikenakan biaya penyambungan dan uang jaminan langganan. Biaya penyambungan untuk
penyambungan baru atau penambahan daya tenaga listrik yang disambung dengan jaringan standar ditetapkan sebagaimana tercantum dalam tabel di
atas. Direksi perusahaan Perseroan Persero PT Perusahaan Listrik Negara dapat menetapkan biaya penyambungan lebih rendah dari biaya
penyambungan sebagai mana tercancum dalam tabel diatas, dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
4 Pendapatan operasi lainnya
Pendapatan operasi lainnya adalah pendapatan operasi lain sumber lain selain penjualan tenaga listrik dan biaya penyambungan antara lain:
a Pendapatan dari keterlambatan pembayaran rekening listrik
Dalam hal biaya keterlambatan konsumen diwajibkan membayar tagihan listrik sesuai masa pembayaran yang ditetapkan oleh
perusahaan perseroan Persero PT Perusahaan Listrik Negara. Apabila konsumen membayar tagihan rekening listrik melampaui
masa pembayaran dikenakan biaya keterlambatan sebagai mana tercantum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA
NO. 07 TAHUN 2010 BIAYA KETERLAMBATAN REKENING LISTRIK
NO BATAS DAYA
BIAYA KETERLAMBATAN
Rpbulan
37
Universitas Sumatera Utara
1 450VA 3.000
2 900VA 3.000
3 1.300VA 5.000
4 2.200VA 10.000
5 3.500VA s.d. 5.500VA
50.000 6
6.600VA s.d. 14.000VA 3 dari tagihan
rekening listrik minimum Rp. 75.000
7 Diatas 14.000VA
3 dari tagihan rekening listrik
minimum Rp. 100.000
Sumber : data diolah oleh penulis, 2013
b Pendapatan jasa giro adalah pendapatan yang diperoleh dari bunga
uang yang di tabung di bank Besarnya penjualan tenaga listrik selalu berpedoman pada peraturan
menteri energi dan sumber daya mineral peraturan 07 tahun 2010 tentang tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh perusahaan
perseroan Persero PT Perusahaan Listrik Negara. Dalam keputusan tersebut diuraikan secara rinci mengenai tarif – tarif yang berlaku.
Besarnya jumlah penjualan tenaga listrik juga dipengaruhi oleh tanggal pencatatan besarnya pemakaian pelanggan oleh petugas yang
ditunjuk.
38
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan titik penyambungan ke sistem tenaga listrik, golongan tarif dasar listrik sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan terdiri dari:
a. Tegangan Rendah TR
b. Tegangan Menengah TM
c. Tegangan Tinggi TT
Tegangan listrik adalah salah satu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, didistribusikan untuk semua keperluan dan
bukan listrik yang digunakan dalam komunikasikan atau isyarat. Tegangan rendah adalah tegangan sistem 220VA – 200VA sesuai standar listrik
Indonesia. Tegangan menengah adalah tegangan sistem diatas 200VA – 30000KVA sesuai standar listrik Indonesia. Tegangan tinggi adalah tegangan
sistem diatas 30.000kVA sesuai standar listrik Indonesia. Tarif – tarif Dasar Listrik berdasarkan golongan tarif dasar listrik yang
berlaku saat ini adalah: a.
Tarif Dasar Listrik untuk keperluan Pelayanan Sosial, terdiri dari: 1.
Golongan tarif untuk keperluan pemakaian sangat kecil pada tegangan rendah, dengan daya 220 VA S-1TR
2. Golongan tarif untuk keperluan pelayanan sosial kecil sampai
dengan sedang pada tegangan rendah, dengan daya 450VA s.d. 200kVA S-2TR
3. Golongan tarif untuk keperluan pelayanan sosial besar pada
tegangan menengah, dengan daya di atas 200 KVA S-3TM b.
Tarif dasar Listrik untuk keperluan Rumah Tangga, terdiri dari:
40
Universitas Sumatera Utara
1. Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada
tegangan rendah, dengan daya 450 VA s.d. 2.200 VA R-1TR. 2.
Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga menengah pada tegangan rendah, dengan daya 3.500 VA s.d. 5.500 VA R-
2TR. 3.
Golongan tarif untuk keperluan rumah tangga besar pada tegangan rendah, dengan daya 6.600 VA ke atas R-2TR.
c. Tarif dasar Listrik untuk keperluan bisnis, terdiri dari:
1. Golongan tarif untuk keperluan bisnis kecil pada tegangan
rendah, dengan daya 450 VA s.d. 5.500 VA B-1TR. 2.
Golongan tarif untuk keperluan bisnis menengah pada tegangan rendah, dengan daya 6.600 VA s.d. 200 VA B-2TR.
3. Golongan tarif untuk keperluan bisnis besar pada tegangan
rendah, dengan daya 200 VA ke atas B-2TR. d.
Tarif dasar Listrik untuk keperluan industri, terdiri dari: 1.
Golongan tarif untuk keperluan industri kecil industri rumah tangga kecil pada tegangan rendah, dengan daya 450 VA s.d.
14kVA I-1TR. 2.
Golongan tarif untuk keperluan industri sedang pada tegangan rendah, dengan daya 14kVA s.d. 200kVA I-2TR.
3. Golongan tarif untuk keperluan industri menengah pada
tegangan menengah, dengan daya di atas 200kVA I-3TR.
41
Universitas Sumatera Utara
4. Golongan tarif untuk keperluan industri besar pada tegangan
tinggi, dengan daya di atas 30.000kVA I-4TR. e.
Tarif dasar Listrik untuk keperluan kantor pemerintah dan penerangan jalan umum, terdiri dari:
1. Golongan tarif untuk keperluan kantor pemerintah kecil pada
tegangan rendah, dengan daya 450 VA s.d. 200kVA P-1TR. 2.
Golongan tarif untuk keperluan kantor pemerintah besar pada tegangan menengah, dengan daya di atas 200 VA P-2TM.
3. Golongan tarif untuk keperluan penerangan jalan umum pada
tegangan rendah P-3TM.
4.1.4. Jenis – jenis Beban Perusahaan