PEREMPUAN PEMBELA HAM
PEREMPUAN PEMBELA HAM
Perempuan Pembela HAM (PPHAM) merujuk pada perempuan yang aktif melakukan pembelaan HAM juga mereka yang melakukan pembelaan hak-hak perempuan. 27 Sebagai PPHAM, mereka mengalami kerentanan khusus lebih banyak, ketimbang Pembela HAM laki-laki. Pelecehan seksual, stigmatisasi seksual, politisasi identitas perempuan, serangan pada posisi dan peran ibu, istri dan anak perempuan, serta pengerdilan kapasitas dan persoalan perempuan adalah bentuk-bentuk khas penyerangan yang dialami PPHAM. PPHAM di Papua juga tidak imun dari ancaman stigmatisasi ”pendukung separatisme” dan tindak kekerasan lainnya dari pihak otoritas keamanan maupun pemerintah. Semua pembela HAM mitra Komnas Perempuan di Papua melaporkan pernah mengalami distigma, diancam dan diawasi gerak-geriknya. Mereka juga tidak dapat secara leluasa melakukan pencarian fakta kekerasan, khususnya kekerasan yang dilakukan oleh negara.
Tahun 2010, setidaknya Komnas Perempuan mengidentifikasi lima PPHAM yang mengalami kerentanan karena aktivitas mereka.
Eva Susanti Bande, Banggai, Sulawesi Tengah
Saya tidak bisa pegang senjata, tidak pula berbekal senjata tajam. .. Dalam keserbakurangan saya itu, dianggap musuh besar oleh kuasa modal raksasa kaya raya, sampai mengerahkan tentara, polisi, dan preman bersenjata... 28
Eva Susanti Bande, perempuan 33 tahun, ibu dari 3 anak adalah koordinator Front Rakyat Advokasi Sawit (FRAS) Sulawesi Tengah. Tanggal 26 Mei 2010, ia ditangkap oleh tim gabungan dari Polda Sulawesi Tengah, Polres Luwuk Banggai dan Polsek Toili, bersama 23 orang petani dari enam desa di (Piondo, Bukit Jaya, Singkoyong, Mekarsari, Moilong, Tou) Kabupaten Banggai. Eva mendampingi petani dalam perjuangan pengambilalihan lahan mereka yang dirampas oleh PT Berkat Hutan Pusaka, perusahaan patungan Inhutani I dengan PT Kurni Luwuk Sejati (KLS), namun pada 2007 diakusisi oleh PT KLS—milik Murad Husein, pengusaha kebun sawit Sulawesi Tengah. Perjuangan agraria yang kembali membara di tahun 2002, sejak awal konflik di tahun 1990, sejak pertama kali pengukuran tanah dilakukan. Akumulasi dari persoalan tanah, tumpang tindih HGU, klaim perusahaan terhadap tanah masyarakat sebagai areal Hutan Tanaman Industri yang dikuasainya padahal warga memiliki sertifikat tanah sah, penutupan akses jalan oleh PT KLS di sekitar areal HTI menyebabkan terputusnya jalan masyarakat desa untuk mengangkut hasil panennya.
27. Dasar hukum Perempuan Pembela HAM dapat dilihat di Pasal 28 C ayat 2 UUD 1945: ”Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya” juga Resolusi PBB
Nomor A/RES/53/144, 8 Maret 1999: ”Setiap orang mempunyai hak, secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, untuk memajukan dan memperjuangkan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia dan kebebasan dasar di tingkat nasional dan internasional” 28. Duplik terdakwa Eva Susanti Bande, dibacakan pada 8 November 2010 dalam persidangannya di PN Banggai
Catatan tahunan Tentang Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2010
KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN
Akumulasi seluruh persoalan tersebut menyebabkan aksi memuncak. Pada 26 Mei 2010, masyarakat dari enam desa, beserta penambang emas tak lagi dapat menahan kesabarannya, upaya negosiasi tidak membuahkan hasil, hingga pada hari itu terjadi aksi spontanitas. Masyarakat membakar 1 (satu) buah ekskavator, 1 (satu) buah doser dan 1 (satu) camp milik PT. KLS. Eva Susanti Bande dituduh sebagai provokator, menghasut masyarakat untuk melakukan tindakan anarkis. Eva ditangkap, didakwa dan diadili dengan dakwaan pasal 160 KUHP tentang penghasutan dan pasal 55 ayat (1) ke
1 KUHP tentang penyertaan. Selama pemeriksaan, Eva kerap diejek sebagai perempuan yang tidak tahu menempatkan diri karena memimpin demonstrasi, senantiasa diingatkan tentang anak-anaknya yang menjadi korban karena memiliki ibu seorang aktivis. 15 November 2010, Eva divonis 4 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Luwuk, vonis yang melebihi tuntutan Jaksa Penuntut Umum, yakni, 3 tahun 6 bulan.
Dari situasi yang dialaminya, Eva mengalami kelelahan luar biasa hingga menyebabkan gangguan reproduksinya, yakni mentruasi berkepanjangan yang berlangsung sejak Agustus 2010 hingga Januari 2011. Saat ini ia sedang mengajukan banding untuk kasusnya itu.
Penelanjangan Perempuan Petani di Bengkulu
Jumat 23 Juli 2010, tujuh orang perempuan di bawah todongan senjata dipaksa untuk membuka pakaiannya dengan dalih mencari senjata oleh aparat kepolisian daerah Bengkulu dan Polres Seluma.
Intimidasi danpelecehan seksual terjadi sebagai rentetan sengketa tanah Desa Pring Baru, Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma, Bengkulu dengan PTPN VII Bengkulu, memperebutkan tanah seluas 518 hektar. Sehari sebelumnya, 22 Juli 2010, PTPN VII hendak melakukan penggusuran, namun berhasil digagalkan oleh warga. Keesokan harinya, pihak PTPN VII kembali datang didampingi oleh aparat kepolisian dari Polda Bengkulu dan Polres Seluma. Sedari pagi 80 orang warga melakukan penghadangan. Negosiasi berjalan buntu dan sore harinya pukul 15.30 WIB aparat kepolisian dengan senjata lengkap membubarkan warga, terjadi bentrok fisik. Polisi menembakkan peluru ke udara. Warga ketakutan dan kemudian berhamburan. Melarikan diri, meski sebagian dapat ditangkapi. Tujuh perempuan yang masih berada di lokasi ditangkap dan diintimidasi. Sekeliling tempat ketujuh perempuan duduk ditembaki, dan dipaksa untuk membuka pakaian hingga tiga kali.
Yusniar, Teluk Kuantan, Pekanbaru, Riau
Pada 8 Juni 2010, Yusniar, perempuan petani berusia 42 tahun dari Desa Koto Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, tewas ditembak aparat Brimob Kepolisian Resor Kuantan Singing (Kuansing). Korban terkena tembak di bagian punggung sebelah kanan dan menembus dada bagian kanan. Penembakan terjadi sebagai bagian dari rentetan sengketa antara warga petani plasma sawit dengan PT Tri Bakti Mas.
PT Tri Bakti Mas (TBS) adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah beroperasi sejak tahun 1999 di Kabupaten Kuansing, tepatnya di Kecamatan Kuantan Mudik. Sengketa terjadi akibat tidak adilnya pembagian hasil yang diberikan perusahaan kepada petani untuk hasil produksi per-kavling. Memprotes ketidakadilan tersebut, warga berunjuk rasa dan meneruskan aksi dengan memblokir jalan selama 12 hari. Tidak juga diindahkan pihak perusahaan, pada Selasa 8 Juni 2010, warga petani
40 KOMNAS PEREMPUAN 40 40 40 AN AN AN KOMNAS PEREMPU KOMNAS PEREMPU KOMNAS PEREMPU Catatan tahunan Tentang Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2010 40 KOMNAS PEREMPUAN 40 40 40 AN AN AN KOMNAS PEREMPU KOMNAS PEREMPU KOMNAS PEREMPU Catatan tahunan Tentang Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2010
Perempuan Pembela HAM dalam Ancaman Politisasi Identitas Atas Nama Agama dan Moralitas
Tanggal 12 Maret 2010 dalam sidang uji materi pencabutan UU No 1/PNPS/1965 di Mahkamah Konstitusi, Yunianti Chuzaifah, Ketua Komnas Perempuan, diteriaki PKI oleh pengunjung saat menyampaikan pandangannya tentang UU Penodaan Agama. Sebelumnya, Yuni memaparkan kesulitan perempuan di daerah Lombok dalam membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) karena tidak mempunyai agama yang sesuai dengan UU No.1 /PNPS/1965. 29
Tanggal 30 September 2010 Arimbi Heroepoetri, Komisioner Komnas Perempuan, dituding sebagai perempuan tidak bermoral ketika meminta aparat hukum untuk menindak tegas FPI yang
melakukan ancaman pembubaran dan penyerangan Q-Film Festival. 30 Secara santun Arimbi menghimbau agar perbedaan pendapat diselesaikan dengan cara berdialog, bukan mengganggu ketertiban umum dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Q! Film Festival adalah festival film yang menyajikan informasi dan karya seni dunia tentang fenomena keberagaman manusia untuk meningkatkan
kesadaran tentang HAM khususnya dari perspektif gender dan seksualitas dalam identitas manusia. 31 Penyelenggaraan festifal film ini sudah berlangsung sejak tahun 2002, dan biasanya diadakan di beberapa Pusat Kebudayaan, seperti Pusat Kebudayaan Perancis, Belanda dan Jerman.
30. http://www.rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=5141 http://entertainment.kompas.com/read/2010/09/30/07082282/Komnas.Perempuan.Q.Film.Festival.Tak.Terkait.Moralitas.-4
(diunduh terakhir kalinya tanggal 6 Maret 2011) ttp://q-munity.org/indeks.php (terakhir diunduh tanggal 6 Maret 2011) 31. h
Catatan tahunan Tentang Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2010
KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN KOMNAS PEREMPUAN