BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Kinetika fermentasi alkohol dari buah salak dapat ditentukan dengan memfermentasikan sari buah salak. Terhadap sari buah salak tersebut dilakukan uji
kadar gula, uji kadar gula tersebut dilakukan untuk menentukan persentase ragi yang akan digunakan. Fermentasi dilakukan dengan memvariasikan waktu fermentasi.
Dilakukan pengujian kadar pati, glukosa dan etanol terhadap hasil fermentasi tiap variasi waktu . dari data yang diperoleh berupa konsentrasi pati, glukosa serta
alkohol dapat ditentukan konstanta kinetika reaksinya. Penentuan konstanta kinetika reaksinya mengikuti persamaan Michaelis Menten.
3.1 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Teknik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
3.2 BAHAN DAN PERALATAN
3.2.1 Bahan-Bahan
3.2.1.1 Bahan Baku Bahan baku dalam penelitian ini adalah buah salak sidempuan yang tidak
layak jual. Buah salak ini kemudian difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme yaitu
Saccharomyces cereviseae.
3.2.1.2 Bahan Kimia Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan-bahan
yang digunakan dalam analisa kadar pati dan glukosa, yaitu : Na
2
CO
3
anhidrat, asam sutrat, CuSO
4
. 5H
2
O, HCl, NaOH, indikator pp, KI, H
2
SO
4
, indikator amilum, NH
4 2
HPO
4
, dan Pb asetat.
3.2.2 Peralatan
3.2.2.1 Peralatan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
1. Termometer
2. Fermentor
3. Shaker
4. Pengaduk kaca
5. Pipa
6. Plastik
7. Labu destilasi
8. Statif
9. Pendingin leibig
3.2.2.2 Peralatan Analisa 1.
Kromatogram GCGas Chromatography 2.
Buret 3.
Statif 4.
Alat-alat gelas 5.
Piknometer
Gambar 3.1 Rangkaian peralatan fermentasi
Universitas Sumatera Utara
3.3
PROSEDUR PENELITIAN 3.3.1 Prosedur Fermentasi Buah Salak
1. Daging buah salak dihancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan blender
lalu dimasukkan ke dalam wadah sebanyak 21 liter. 2.
Jus buah salak disterilisasi pada suhu 85
o
C selama 30 menit. Lalu didinginkan pada suhu ruang.
3. Ragi dengan jumlah :
Ragi = 0,5 x kadar gula x volume sari buah
Diencerkan dengan air dengan suhu 35
o
C sebanyak 100 ml, diaduk sampai
muncul buihnya. 4. Masukkan ragi ke dalam sari buah dan diaduk sampai tercampur merata.
5. Pengambilan sampel dilakukan setiap hari untuk dianalisa kadar pati, glukosa,
etanol, yang terbentuk dan volatil solid. 6.
Difermentasikan selama 14 hari. 3.3.2 Analisis Kadar Pati
Analisis kadar pati dilakukan dengan menggunakan metode Luff Schoorl. Adapun prosedur metode ini adalah sebagai berikut BSN, 2008:
1. Larutan Luff Schoorl dibuat dengan melarutkan 143,8 g Na
2
CO
3
anhidrat dalam 300 ml air suling. Sambil diaduk, tambahkan 50 gram asam sitrat yang
telah dilarutkan dengan 50 ml air suling. Tambahkan 25 gram, CuSO
4
. 5H
2
O yang telah dilarutkan dengan 100 ml air suling. Pindahkan larutan tersebut ke
dalam labu lalu ditambahkan dengan air suling hingga 1 liter dan kocok. Biarkan semalam dan disaring. Larutan ini mempunyai kepekatan Cu
2+
0,2 N dan Na
2
CO
3
2 M. 2.
Timbang 5 gram sampel dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml. 3.
Ditambahkan 200 ml HCl 3 dan batu didih. 4.
Dipasang pendingin tegak. 5.
Dipanaskan selama 3 jam, dinginkan, ditambahkan indikator PP dan netralkan dengan NaOH 40.
6. Disaring lalu dipipet 10 ml ke dalam erlenmeyer 500 ml.
Universitas Sumatera Utara
7. Ditambahkan 25 ml larutan luff dan 25 ml aquades, ditambahkan batu didih,
dan dipasang pendingin tegak. 8.
Dipanaskan selama 10 menit lalu didinginkan. 9.
Ditambahkan 15 ml KI 20 dan 25 ml H
2
SO
4
25. 10.
Ditambahkan indikator amilum, teruskan titrasi hingga putih susu. 11.
Dilakukan titrasi blanko.
3.3.3 Analisa Kadar Glukosa