Bila konsentrasi substrat cukup besar sehinggasemua enzim terikat kepadanya, yaitu dalambentuk kompleks ES, maka akan didapat lajureaksi yang maksimum, V
maks
V
maks
= k
3
[E] ...7
Bila persamaan 6 dibagi dengan persamaan7, yaitu :
3 m
3 maks
[E] k
[S] K
[S] [E]
k V
V
Diperoleh harga [S]
K [S]
V V
m maks
...8 Persamaan ini adalah persamaan Michaelis-Menten yaitu hubungan kuantitatif antara
lajureaksi enzim dan konsentrasi substrat , bilaV
maks
atau K
m
diketahui. Karena sangat sulituntuk mencari harga V secara langsung daripersaamaan 8, maka
persamaan tersebutdilinierisasi dengan metode Lineweaver Burk.
[S] 1
V K
V 1
V 1
[S] V
K [S]
V [S]
V 1
maks m
maks maks
m maks
Data untuk menghitung harga K
m
dan V
maks
adalah dengan membuat grafik hubungan antara 1V dan 1[S]. Harga 1V
maks
adalah intercept dan K
m
V
maks
merupakan slope dari persamaan 10 Suharto, 1995.
2.6 POTENSI EKONOMI
BIOETANOL DARI BUAH SALAK
Sebagaimana telah disebutkan, bahwa 5-10 dari 100 ton buah salak yang dipanen setiap harinya merupakan buah salak yang tidak layak jual. Buah salak yang
tidak layak jual tersebut pada akhirnya akan terbuang sia-sia. Melihat kondisi tersebut, maka perlu adanya suatu pengolahan terhadap buah
salak yang tidak laayk jual menjadi bioetanol. Sehingga, dapat menambah keuntungan bagi petani salak.
Dari 10 ton buah salak perharinya dapat dihasilkan sekitar 3,5 ton bioetanol. Berdasarkan pada perhitungan seperti dibawah ini :
C
6
H
12
O
6 Saccharomyces cereviseae
2C
2
H
5
OH + 2CO
2
...9
...10
Universitas Sumatera Utara
glukosa etanol
Buah salak mengandung 33 glukosa. Jadi, dalam 10 ton buah salak mengandung 3.300 kg glukosa yang sama dengan 18,3 kmol. Dan akan menghasilkan 36,7 kmol
bioetanol yang setara dengan 3.523,2 kg. Dari data yang bersumber dari pelayanan informasi pasar ditjen P2HP,
harga buah salak bervariasi di setiap provinsi, seperti disajikan dalam tabel 2.1. Sedangkan harga bioetanol hingga saat ini mencapai Rp. 9.000,00 dan akan
meningkat hingga mencapai Rp. 12.000,00 [6]. Tabel 2.1 Harga Grosir Buah di Tingkat Provinsi per Tanggal 11 Januari 2013
No. Provinsi Harga
Grosir eceran 1. Ambon,
Maluku 10.000
15.000 2. Bengkulu,
Bengkulu 6.000
10.000 3. Yogyakarta,
DIY 3.000
5.500 4. Pontianak,
Kalbar 11.000
13.000 5. Bandung,
Jabar 2.500
3.000 6. Medan,
Sumut -
-
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Kinetika fermentasi alkohol dari buah salak dapat ditentukan dengan memfermentasikan sari buah salak. Terhadap sari buah salak tersebut dilakukan uji
kadar gula, uji kadar gula tersebut dilakukan untuk menentukan persentase ragi yang akan digunakan. Fermentasi dilakukan dengan memvariasikan waktu fermentasi.
Dilakukan pengujian kadar pati, glukosa dan etanol terhadap hasil fermentasi tiap variasi waktu . dari data yang diperoleh berupa konsentrasi pati, glukosa serta
alkohol dapat ditentukan konstanta kinetika reaksinya. Penentuan konstanta kinetika reaksinya mengikuti persamaan Michaelis Menten.
3.1 LOKASI PENELITIAN