18
modal sendiri. Debt to equity ratio dapat berarti sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban membayar utangnya dengan
jaminan modal sendiri. iii.
Long Term Debt to Equity Ratio LDER, merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang
diberikan kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Long term debt to equity ratio juga dapat digunakanuntuk
mengukur seberapa besar perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri atau seberapa besar utang jangka panjang dijamin dengan modal
sendiri.
2.1.2 Aset
Aset atau yang sering disebut sabagai aktiva merupakan kekayaan yang dimiliki oleh bank yang dapat diukur secara jelas penggunaan satuan uang dan
sistem pengurutannya berdasarkan perubahan yang telah dikonversi menjadi satuan uang kas. Aset juga bermanfaat secara langsung maupun tidak langsung,
yang mempunyai sifat produktif dalam bagian operasi bank dan memiliki kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas. Manfaat lainnya aset sebagai
penghasil barang dan jasa yang dapat ditukar dengan aktiva lain untuk melunasi kewajibannya utang. Sumber dana aset dapat diperoleh dari giro, tabungan
nasabah, deposito, pinjaman, dan modal. Aset dibagi menjadi tiga yaitu : 1
Current Assets Aktiva Lancar, aktiva ini digunakan dalam waktu yang relatif singkat, tidak melebihi satu tahun. Aktiva lancar seperti kas cash,
19
piutang account receivable, investasi jangka pendek temporary investment
, wesel tagih notes receivable, persediaan inventory, pendapatan yang masih akan diterima accrued receivable, beban dibayar
dimuka prepaid expense 2
Fixed Asset Aktiva Tetap, merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang bersifat permanen dan dapat diukur dengan jelas. Aktiva ini digunakan
dalam waktu yang relatif lebih lama atau lebih dari satu tahun. Fixed asset dapat diperoleh perusahaan untuk digunkan sendiri dan tidak untuk dijual
kecuali ada hal-hal yang mengharuskan fixed asset ini untuk dijual. Fixed asset
dapat dikategorikan seperti bangunan, gedung, tanah, peralatan kantor, mesin, kendaraan, dan yang lainnya.
3 Lintangible Asset Aktiva tidak berwujud, aktiva ini tidak tampak dan tidak
dapat disimpan, dan tidak dapat dipegang bentuknya tetapi dapat dirasakan manfaatnya. Aktiva tidak berwujud merupakan hak-hak perusahaan yang
kepemilikannya diatur dan dilindungi oleh Undang-Undang, seperti hak paten, hak guna bangunan, hak sewa, dan lainnya.
2.1.3 Pasiva
Pasiva atau liability management Dahlan Siamat: 1993 hal.142 adalah suatu proses dimana bank berusaha mengembangkan sumber-sumber dana yang
tradisional melalui pinjaman dipasar uang atau dengan menerbitkan instrumen utang untuk digunakan secara menguntungkan terutaman untuk memenuhi
permintaan kredit. Dalam manajemen pasiva ini adalah usaha untuk mendapatkan
20
dana untuk memenuhi kebutuhan operasional bank, baik melalui penghimpunan dana pihak ketiga masyarakat, dana pihak kedua yang dapat dihimpun melalui
pasar uang dan pasar modal maupun yang berasal dari pihak pertama pemilik melalui pasar modal. Selamer Riyadi: 2003 hal.65
1 Sumber dana pihak pertama, modal merupakan sumber dana pihak pertama,
yaitu sejumlah dana yang diinvestasikan oleh pemilik untuk pendirian suatu bank. Jika bank sudah beroperasi maka modal merupakan salah satu faktor
yang sangat penting bagi pengembangan usaha dan menampung resiko kerugian. Modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Modal inti, disebut core capital atau Tier 1 yang terdiri atas modal
disetor, agio saham, modal sumbangan, cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan setelah diperhitungkan pajak, laba tahun-tahun lalu
setelah diperhitungkan pajak, dikurangi kerugian tahun lalu, laba tahun berjalan setelah dikurangi pajak, dikurangi rugi tahun berjalan, dikurangi
goodwil jika ada dan diperhitungkan kekurangan jumlah penyisihan
penghapusan aktiva produktif dari jumlah yang seharusnya dibentuk. b.
Modal pelengkap, disebut supplementary capital atau Tier 2 terdiri atas cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva
produktif, modal pinjaman, pinjaman subordinasi, jumlah modal pelengkap tersebut yang diperhitungkan menjadi komponen modal
maksimal sebesar 100 dari modal inti.
21
2 Sumber dana pihak kedua, adalah sumber dana bank yang dapat diperoleh
melalui pasar uang antar bank dan melalui pasar modal dengan cara menerbitkan obligasi atau surat berharga berjangka panjang lainnya.
a. Pasar uang adalah pinjam meminjam antar bank yang dilakukan oleh
bank-bank komersial dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditas atau untuk memanfaatkan dana agar tidak terjadi idle fund. Instrumen pasar
uang yang berjangka satu tahun seperti promissory notes PN atau promes, banker’s acceptance
, commercial paper CP dan surat-surat berharga lainnya yang dapat menghimpun dana bagi bank.
b. Pasar modal merupakan sumber dana yang berasal dari surat-surat
berharga yang berjangka panjang seperti penerbitan saham dan obligasi. Pasar modal merupakan tempat diperdagangkannya surat-surat berharga
atau disebut Bursa Efek. 3
Dana pihak ketiga, dana yang berasal dari masyarakat. Biasanya Sumber dana pihak ketiga dilihat dari segi mata uang dapat dibedakan menjadi:
a. Sumber dana pihak ketiga Rupiah, adalah kewajiban-kewajiban bank
yang tercatat dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan bank, contohnya seperti giro, simpanan berjangka deposito atau sertifikat deposito,
tabungan dan kewajiban-kewajibannya lainnya, surat-surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, setoran jaminan, dan lainnya.
b. Sumber dana pihak ketiga valutan asing, adalah kewajiban bank yang
tercatat dalam valutan asing kepada dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga terdiri atas giro, call money, deposit on call DOC, deposito berjangka,
22
margin deposit, setoran jaminan, pinjaman yang diterima, dan kewajiban- kewajiban lainnya dalam valutan asing.
Dalam sumber dana pihak ketiga dibagi atas sumber dana berbiaya dan sumber dana tidak berbiaya. Dimana sumber dana berbiaya seperti giro, tabungan,
dan simpanan berjangka, sedangkan sumber dana yang tidak berbiaya seperti agio saham, laba tahun berjalan, laba yang ditahan, cadangan umum, cadangan tujuan
lainnya, deposito berjangka yang telah jatuh tempo dan belum dicairkan oleh nasabah, transfer masuk yang belum dibayar, hasil inkaso keluar yang belum
dibayar, utang pajak kepada pemerintah pusat.
2.1.4 Leverage