Hasil Penelitian
B. Hasil Penelitian
1. Penyusunan Program Pembelajaran Menggunakan Media Komputer Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Tren penggunaan ICT dalam dunia pendidikan semakin marak. Beberapa sekolah maupun perguruan tinggi telah mencangkan pengembangan ICT dalam pembelajaran bagi peserta didik sebagai jaminan mutu pendidikan. Proses kegiatan belajar – mengajar sudah banyak menggunakan media laptop, komputer, LCD Projector, audio visual dan didukung dengan internet/hostspot area, perpustakaan digital (e-library), buku digital (e-book), pembelajaran digital (e- learning), yang dapat diakses bebas dengan komputer/laptop peserta didik.
Berdasarkan temuan peneliti di lapangan, peneliti menemukan bahwa di SMA Negeri 9 Manado merupakan sekolah induk klaster untuk penerapan kurikulum k-13. Pada kurikulum tersebut pelajaran TIK sudah lagi berdiri sendiri tetapi TIK sudah di integrasikan ke seluruh mata pelajaran yang ada termasuk juga pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini sebagaimana hasil wawancara bersama ibu Mediatrix Ngantung selaku Kepala Sekolah SMA Negeri
9 Manado. Beliau mengatakan bahwa : “SMA Negeri 9 Manado merupakan sekolah ynag di jadikan sebagai
sekolah induk klaster untuk penerepan K-13. Dengan diterapkannya k-13 maka Sekolah kita mendukung proses pembelajaran dengan menggunakan media komputer. Pada kurikulum k-13 Mata pelajaran TIK sudah tidak ada lagi berdiri sendiri tetapi TIK sudah di integrasikan keseluruh mata pelajaran termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.” 2
Sebagai sekolah klaster induk penerapa k-13, maka semua guru yang ada di SMA Negeri 9 Manado dituntu untuk bisa memanfaatkan media pembelajaran
2 Hasil wawancara bersama kepala sekolah SMA Negeri 9 Manado ibu Dra. Mediatrix Ngantung pada hari jum’at tanggal 28 Agustus 2015 2 Hasil wawancara bersama kepala sekolah SMA Negeri 9 Manado ibu Dra. Mediatrix Ngantung pada hari jum’at tanggal 28 Agustus 2015
“Untuk penguasan ICT guru – guru di SMA Negeri 9 Manado pada umumnya sudah bisa menggunakan ICT tinggal beberapa guru saja yang belum bisa menggunakan secara maksimal karena mereka sudah tidak
lama lagi akan pension. 3 ” Dalam mewujudkan tujuan sekolah untuk “Meningkatkan profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan serta penataan administrasi sekolah berbasis komputer” serta untuk mencapai sasaran sekolah pada point ke 6 (enam) yaitu “Meningkatnya kemampuan guru dalam menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran ”, maka sekolah menyediakan fasilitas untuk menunjang proses pembelajaran berbasis ICT antara lain sekolah menyediakan Laboratorium Komputer, LCD Proyektor dan Fasilitas koneksi Internet.
Dengan di terapkannya kurikulum k-13 di SMA Negeri 9 Manado maka pada mata pelajaran Pendidian Agama Islam harus bisa mengintegrasikan TIK pada proses pembelajarannya. Berdasarkan hasil observsi yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam gurunya selalu
menggunakan media komputer jenis laptop dalam proses pembelajaran 4 . Hal ini sebagaimana hasil wawancara bersama ustadz Supriadi, beliau mengatakan bahwa
3 Hasil wawancara bersama kepala sekolah SMA Negeri 9 Manado ibu Dra. Mediatrix Ngantung pada ha ri jum’at tanggal 28 Agustus 2015
4 Hasil Observasi peneliti selama proses pengambilan data berawal dari tanggal 30 Juli sampai 28 Agustus 2015
“Ustadz Sering menggunakan laptop. Laptop dan LCD hanya sebagai media untuk pengantar saja sehingga peran dan fungsi guru tetap yaitu
guru sebagai fasilitator.” 5 Untuk penggunaan komputer sebagai media pembelajaran pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam, guru sering menggunakan laptop untuk mengambil absensi siswa, mempresentasikan materi melalui slide power point, menampilkan video yang berkaitan dengan materi dan untuk mengakses informasi melalui jaringan internet. Hal ini sebagaimana hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa:
“Pemanfaatan laptop sebagai media pembelajaran yaitu pertama sebagai media untuk presentasi, kedua sebagai sarana untuk menampilkan video, ketiga memanfaatkan internet untuk mengakses informasi yang terbaru” 6
Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara peneliti bersama salah seorang siswa yaitu Adithya Hartono. Beliau mengatakan bahwa: “Laptop di gunakan ketika akan absensi siwa, presentasi atau
menampilkan video/film.” 7 Selanjutnya hasil wawancara peneliti bersama Rivaldi Tallei, beliau
mengatakan bahwa: “Laptop dan LCD Proyektor di gunakan ketika ustadz ingin menunjukkan
video/film atau tokoh yang berkaitan dengan materi yang sedang di bahas. Selain video dan film, laptop juga di gunakan untuk presentasi materi dengan menggunakan software microsoft power point ” 8
5 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
6 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus
7 Hasil wawancara bersama Adithya Hartono siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 2 pada tanggal 30 Juli 2015
8 Hasil wawancaran bersama Rivaldi Tallei siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 4 pada tanggal 30 Juli 2015
Menjadi guru kreatif, professional dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan media dan evaluasi pembelajaran yang efektif. Hal ini sangat penting terutama untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Karena proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dan peserta didik dalam suatu pembelajaran untuk mewujudkan tujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan.
Untuk mencapai hal tersebut maka guru harus mengetahui bagaimana cara untuk menyusun program pembelajaran dengan menggunakan media komputer. Untuk menyusun program pembelajaran maka guru harus memiliki landasan penggunaan komputer sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa :
“Landasan penggunaan media komputer dalam proses pembelajaran yaitu pertama, mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran, kedua, efek visualiasasi yang di hasilkan akan mudah di terima oleh siswa dan ketiga, secara teoritis siswa itu belajar melalui audio dan visual akan lebih mudah menerima dan menangkap materi di bandingkan hanya dengan audio saja” 9
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui hal – hal yang menjadi landasan penggunaan media komputer dalam proses pembelajaran. Dalam menyusun program pembelajaran dengan menggunakan media komputer, guru harus mengetahui cara menyusun media pembejaran tersebut. Sebagaimana dijelaskan melalui hasil wawancara peneliti bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa:
“Cara menyusun media pembelajaran dengan menggunakan laptop yaitu pertama, membuat RPP berdasarkan silabus. Pada RPP bagian Media di
9 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015 9 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
agar mengarah pada ketercapaian kompetensi peserta didik. 10
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat ini maka guru bisa dengan mudah menemukan berbagai sumber bahan pelajaran yang ada di internet. Guru bisa mengunduh berbagai file slide power point yang sudah tersedia pada berbagai website atau blog untuk di presentasikan kepada siswa. Selain itu juga guru bisa mengunduh berbagai video yang berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.
Selain kemampuan guru untuk menyusun program pembelajaran, ada juga hal yang perlu di pertimbangkan guru ketika akan menggunakan komputer sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa :
“Hal – hal yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan media komputer yaitu isi materi yang akan di sampaikan. Ketika membuat slide power point atau video maka hal yang paling utama diperhatikan yaitu isi dari slide power point tersebut harus menarik dan tidak membosankan dan jika menggunakan video maka video tersebut harus layak diberikan kepada
siswa dan tidak boleh mengandung unsur kekerasan atau SARA” 11 Hal – hal tersebut memang harus dipertimbangkan dan diperhatikan
mengingat siswa SMA merupakan masa – masa dimana mereka lebih menyukai sesuatu yang baru sesuatu yang menarik dan tidak membosankan karena siswa
10 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
11 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
SMA itu ketika belajar mereka mudah bosan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama Bima Mardjojo, beliau mengatakan bahwa :
“Siswa SMA itu cepat bosan dalam belajar maka dari itu guru harus bisa mengerti dan memahami kemauan siswa apalagi jika pembelajaran itu tidak bervariasi maka sudah di pastikan siswa yang mengikuti pelajaran tersebut akan cepat bosan dan tidak secara maksimal dapat menangkap
materi yang telah di jelaskan.” 12 Maka dari itu penyusunan isi materi pelajaran yang dibuat pada slide
power point harus dibuat semenarik mungkin agar para siswa akan lebih tertarik untuk belajar dengan slide power point dan proses pembelajaran tersebut akan terasa lebih menyenangkan karena ada penjelasan melalui teks dan contoh yang lebih konkrit melalui gambar – gambar yang ditampilkan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti bersama Vita Wahyuningsi, beliau mengatakan bahwa:
“Dalam slide power point alangkah baiknya jika setelah tulisan – tulisan maka harus ada gambar atau contoh yang berkaitan dengan tulisan tersebut agar supaya gambar bisa mendukung tulisan tadi. Jika slide power point hanya berisi dengan tulisan tanpa ada gambar maka siswa akan merasa bosan dan malas untuk membaca tulisan yang ada pada slide power point tersebut. Jadi power point itu harus ringkas menarik dan juga harus ada
gambar 13 – gambar pendukung.” Selain guru harus mengetahui cara menyusun program pembelajaran
dengan media komputer, guru juga di tuntut untuk memiliki kemampuan dalam menggunakan media tersebut. Ada beberapa ketrampilan yang harus dimiliki guru dalam menggunakan media komputer. Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama ustadz beliau mengatakan bahwa :
“Kemampuan guru yang harus dimiliki dalam menggunakan media komputer yaitu guru harus memahami tentang perangkat keras dan
12 Hasil wawancara bersama Bima Mardjojo siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 5 pada tanggal 12 Agustus 2015
13 Hasil wawancara bersama Vita Wahyuningsi siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XI MIA 3 pada tanggal 27 Agustus 2015 13 Hasil wawancara bersama Vita Wahyuningsi siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XI MIA 3 pada tanggal 27 Agustus 2015
baik.” 14
2. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menggunakan Media Kompter
Telah terjadi perubahan peranan guru. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar (learning resources), akan tetapi guru lebih berperan sebagai pengelola pembelajaran (manager of instruction). Dalam posisi semacam ini, bisa terjadi guru dan siswa saling membelajarkan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa:
“Supaya ada take and give antara guru dan murid, biasanya sebelum memasuki materi, ustadz sudah memberi tugas kepada siswa untuk menyiapkan hal – hal yang berkaitan dengan materi pelajaran. Para siswa biasanya membawa video/film yang mereka download sendiri, ada juga yang membawa gambar – gambar, artikel, majalah, guntingan koran dan berita – berita yang mereka dapatkan dari berbagai sumber yang bisa di
gunakan untuk menunjang serta membantu pros 15 es pembelajaran.”
Dengan demikian kalau sekarang ada guru yang menganggap dirinya paling pintar, paling menguasai sesuatu, pendapatnya paling benar dan peserta didik dianggap tidak tahu apa – apa adalah keliru. Bisa jadi, peserta didik sekarang lebih mengetahui suatu hal dari pada guru, karena peserta didik dapat mencari sumber informasi dan pengetahuan dari berbagai media.
14 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
15 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
Perkembangan ICT menuntut perubahan paradigma pendidikan konvesional yang memiliki ciri pendidikan yang berpusat pada guru (teacher centered). Pendidikan berbasis ICT menekankan pada pendidikan yang berpusat pada peserta didik dan penguasaan ICT. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa :
“Pembelajaran dengan memanfaatkan media komputer dan penerapan kurikulum k-13 terdapat sinkronisasi sehingga ada keterkaitan dengan tujuan agar supaya siswa lebih banyak berperan aktif dalam proses pembelajaran melalui stimulus dan rangsangan – rangasan pada awal proses pembelajaran dengan memanfaatkan laptop melalui slide power point dan tayangan video agar mereka mampu mengembangkan materi yang di ajarkan agar sesuai dengan konteks kekinian dan biasanya proses seperti ini akan menimbulkan dialog atau diskusi antara guru dan murid atau antara sesama murid sehingga terjadi peningkatan dan pengembangan pemahaman siswa tentang materi yang sedang di pelajari. pada akhirnya akan tercipta model pembelajaran yang berpusat pada siswa atau yang
lebih dikenal dengan istilah student centered. 16 ” Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, penggunaan
media komputer pada setiap kelas bervariasi tergantung pada kondisi pada setiap pertemuan. Sebagaimana hasil observasi pada kelas XII MIA 5 dan 6 17 guru hanya
memberikan penjelasan materi melalui buku LKS, kemudian pada pertemuan berikutnya ustadz menggunakan laptop dan LCD Proyektor untuk menampilkan
video yang berkaitan dengan materi 18 . Hal ini berdasarkan hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa : “Penggunaan laptop dan LCD dalam proses pembelajaran tergantung pada
kondisional. Ada kalanya perlu menggunakan laptop dan ada kalanya juga tidak perlu menggunakan laptop atau ada kalanya keadaan tidak
16 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
17 Hasil observasi peneliti di kelas XII MIA dan 6 pada tanggal 7 Agustus 2015 18 Hasil observasi peneliti di kelas XII MIA dan 6 pada tanggal 21 Agustus 2015 17 Hasil observasi peneliti di kelas XII MIA dan 6 pada tanggal 7 Agustus 2015 18 Hasil observasi peneliti di kelas XII MIA dan 6 pada tanggal 21 Agustus 2015
Penggunaan laptop pada proses pembelajaran tergantung pada kondisi yang sedang berlangsung pada proses pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, peneliti menemukan bahwa ada kelas yang memang guru haruskan untuk menggunakan laptop untuk penjelasan materi dan ada juga kelas yang tidak terlalu perlu menggunakan laptop untuk penjelasan materi. Misalnya untuk kelas XII MIA 5 dan 6 karena mereka di gabung menjadi 1 kelas ketika masuk belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam maka kondisi kelas
menjadi banyak sehingga kelas menjadi ribut dan kadangkala tidak teratur 20 . Dengan bantuan laptop sebagai media pembelajaran maka ketika ustadz
sering mempresentasikan materi pelajaran melalui slide power point dan memutarkan video sehingga konsentrasi siswa tertuju pada layar LCD. Hal ini berdasarkan hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa :
“Untuk kelas yang jumlah siswanya banyak dan kelas yang jumlah siswanya sedikit dalam pemberian materi dan video yang diputarkan sedikit berbeda karena kondisi siswa dan suasana kelas sehingga guru memberikan perlakuan yang berbeda pula dalam memberikan pengantar dan pemahaman materi sesuai dengan kondisi kelas” 21
Berbeda dengan kelas XII MIA 1 yang hanya mempunyai 3 orang siswa. Pada kelas ini ustadz lebih sering berceramah dibandingkan menggunakan slide power point untuk presentasi. Pada proses pembelajaran dikelas ini pada
19 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 27 Agustus 2015
20 Hasil observasi peneliti di kelas XII MIA 5 dan MIA 6 pada tanggal 7 agustus 2015 21 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal
27 Agustus 2015 27 Agustus 2015
hasil wawancara peneliti bersama Putri Permatasari, beliau mengatakan bahwa: “Untuk kelas saya ustadz lebih sering berceramah untuk menyampaikan
materi. Jika ada materi atau contoh yang sulit dipahami atau di jelaskan maka ustadz akan menggunakan slide powerpoint dan video sehingga kita bisa melihat dan memahami dengan melihat gambar atau menonton video. Siswa lebih mudah memahami ketika ustadz memperlihatkan contoh – contoh yang nyata melalui gambar dan video. Karena belajar dengan memanfaatkan audio dan visual akan terasa lebih mudah di pahami dan di ingat” 23
Kondisi kelas yang berbeda – beda terkadang membuat penggunaan laptop pada kelas tersebut lebih bersifat variatif. Kondisi tersebut terjadi karena ada beberapa faktor antara lain pada saat jam pelajaran berlangsung tiba – tiba listrik mati, kemudian ustadz yang sering sibuk sehingga banyak urusan diluar sehingga ketersediaan waktu untuk belajar menjadi berkurang dan ada kondisi dimana ustadz lebih nyaman berceramah untuk menyampaikan materi. Hal ini berdasarkan hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa:
“Penggunaan laptop pada kelas lebih bersifat variatif tergantung pada kondisi kelas tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, Pertama faktor tekniks seperti tersedianya listrik. Kedua adanya hal – hal yang mendesak sehingga tidak sempat untuk menggunakan laptop dan LCD. Ketiga ada kondisi dimana guru lebih merasa nyaman memberikan penjelasan secara lisan dan tidak melalui laptop dan LCD. Keempat
ketersediaan waktu untuk proses pembelajaran.” 24
22 Hasil observasi peneliti di kelas XII MIA 1 pada tanggal 20 agustus 2015 23 Hasil wawancara bersama Putri Permatasari siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII
MIA 1 pada tanggal 19 Agustus 2015 24 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal
27 Agustus 2015
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa untuk setiap kali pertemuan guru memang variatif dalam penggunaan, tetapi penggunaan komputer sebagai media pembelajaran selalu guru gunakan untuk setiap materi pembahasan. Artinya dalam setiap pembahasan materi terdapat 2 atau 3 kali pertemuan setiap pertemuan di kelas sehingga pada pertemuan pertama guru lebih sering memberikan pengantar dan stimulus pada awal pembahasan melalui ceramah kemudian pada pertemuan berikutnya guru menampilkan video yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Penggunaan slide power point dan video juga tergantung pada materi yang sedang dibahas. Hal ini sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa, diantaranya Bima Mardjojo, beliau mengatakan bahwa :
“Ustadz selalu menggunakan laptop untuk materi – materi tertentu” 25
Selanjutnya hasil wawancara bersama Adi Kurniawan, beliau mengatakan bahwa : “Ustadz akan menggunakan laptop tergantung dari materi yang akan di
ajarkan, misalnya materi – materi tentang cerita atau sejarah. Biasanya ustadz menampilkan video kemudian ustadz menyuruh siswa untuk mengambil pelajaran yang bisa di ambil dari cerita yang ada di video
tersebut” 26 Pada proses pembelajaran dengan memanfaatkan komputer sebagai media
pembelajaran, peneliti menemukan bahwa tahapan proses pembelajaran diawali dengan absensi siswa, kemudian guru mengecek pekerjaan rumah siswa, kemudian guru memberikan pengantar atau stimulus melalui ceramah kemudian
25 Hasil wawancara bersama Bima Mardjojo siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 5 pada tanggal 12 Agustus 2015
26 Hasil wawancara bersama Adi Kurniawan siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 5 pada tanggal 12 Agustus 2015 26 Hasil wawancara bersama Adi Kurniawan siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 5 pada tanggal 12 Agustus 2015
yang sedang dibahas 27 Hal ini di dukung oleh hasil wawancara dengan beberapa siswa
diantaranya Luky Efendi, beliau mengatakan bahwa: “Proses belajar menggunakan laptop yaitu pertama diawali dengan
penjelasan awal mengenai materi yang sedang di bahas kemudian setelah masuk pada inti materi ustadz menggunakan laptop. Setelah ustadz selesai menjelaskan mater i kemudian ustadz membentuk kelompok diskusi” 28
Selanjutnya hasil wawancara penelitui bersama Ananda Suryanto, beliau mengatakan bahwa: “Proses belajar dengan menggunakan laptop diawali dengan pengantar
pada awal materi sebelum memasuki materi inti namun ustadz telah menyiapkan materi – materi yang di ringkas pada slide power point kemudian ustadz menjelaskan materi dengan menggunakan slide power point .” 29
Selain menggunakan slide power point untuk mempresentasikan materi pada proses pembelajaran, guru juga menayangkan video yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Hal ini sebagaimana hasil wawancara peneliti bersama Siti Mediana, beliau mengatakan bahwa:
“Proses belajar dengan menggunakan laptop yaitu ustadz awalnya menjelaskan materi kemudian jika ada video yang berkaitan dengan materi
yang sedang di bahas maka ustadz akan menampilkan video tersebut.” 30
27 Hasil observasi peneliti di kelas XII MIA 3 dan 4 pada tanggal 20 agustus 2015 28 Hasil wawancara bersama Luky Efendi siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 6
pada tanggal 19 Agustus 2015 29 Hasil wawancara bersama Ananda Suryanto siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XI
MIA 4 pada tanggal 19 Agustus 2015 30 Hasil wawancara bersama Siti Mediana siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 4
pada tanggal 20 Agustus 2015
Pada umunya strategi pembelajaran aktif dengan memanfaatkan ICT pada proses pembelajaran yaitu dengan metode Presentasi. Dalam presentasi, seorang guru tidak selalu harus berdiri di depan kelas memberikan pelajaran atau cenderung menggunakan metode ceramah, tetapi bisa menggunakan video, film, atau slide interaktif yang divisualisasikan melalui LCD projector. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa:
“Ustadz Sering menggunakan laptop. Laptop dan LCD hanya sebagai pengantar sehingga peran dan fungsi guru tetap yaitu sebagai fasilitator. Materi – materi pelajaran di buat secara sederhana dengan menggunakan software microsoft power point, kemudian di presentasikan kepada siswa melalui slide power point.” 31
Melalui penggunana Laptop dan LCD Proyektor maka media ini dapat menjadikan presentasi lebih menarik. Keberhasilan utama dalam menggunakan strategi aktif presentasi adalah presenternya atau guru. Media hanyalah sarana yang membantu agar presentasi lebih menarik. Adapun kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas terdapat pada guru yang memegang kunci utama. Oleh karena itu, diperlukan strategi agar presentasi lebih menarik dan berhasil.
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada kelas XI MIA 2 ketika mereka belajar materi tentang Iman kepada Kitab – Kitab Allah, pada awalnya guru hanya menjelaskan materi melalui metode ceramah dan terlihat para siswa tidak fokus, banyak yang bermain ketika proses belajar berlangsung. Ketika guru mengambil Al- Qur’an dan memberikannya kepada siswa kemudian ustadz menyuruh siswa untuk membuka ayat – ayat yang berkaitan dengan kebenaran Al-Qur’an kemudian guru menyalakan komputer dan menyambungkannya dengan LCD dan
31 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015 31 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
Melalui pemanfaatan komputer sebagai media untuk presentasi, peneliti melihat para siswa merasa lebih tertarik untuk belajar karena ada gambar – gambar yang menarik, ada juga hal – hal yang baru yang bisa mereka temukan melalui materi yang ditampilkan pada slide power point dan para siswa lebih mudah menangkap materi karena pada isi slide power point umumnya sudah dibuat ringkas sehingga memudahkan siswa untuk menangkap materi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama Vita Wahyuningsi, beliau mengatakan bahwa:
“Pada slide power point ustadz hanya menampilkan inti – inti dari materi yang sedang di bahas. Di buku paket juga ada penjelasan mengenai materi yang sedang di bahas tetapi dengan slide power point, ustadz sudah
meringkas materi tersebut sehingga siswa mudah untuk mengerti” 33 Selain strategi aktif dengan menggunakan metode presentasi, ada juga
strategi lain yang guru gunakan dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media komputer. Sebagaimana hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa :
“Strategi yang di gunakan biasanya membuat kelompok diskusi antara yang pro dan yang kontra jadi mereka saling mempertahankan argument masing – masing. Dalam diskusi ini biasanya ustadz tidak melihat benar
32 Hasil observasi peneliti di kelas XI MIA 2 pada tanggal 19 Agustus 2015 33 Hasil wawancara bersama Vita Wahyuningsi siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XI
MIA 3 pada tanggal 27 Agustus 2015 MIA 3 pada tanggal 27 Agustus 2015
tersebut mengajarkan materi kepada kelompok yang lain.” 34 Hal ini juga di dukung oleh hasil wawancara bersama Miraj Magfirah,
beliau mengatakan bahwa: “Selain presentasi dan menonton film, ustadz juga membuat kelompok
diskusi. Pada kelompok diskusi itu ustadz memberikan tugas atau masalah kemudian kelompok tersebut menyelesaikan tugas memecahkan masalah yang telah di berikan.” 35
Selanjutnya hasil wawancara bersama Ananda Suryanto, beliau mengatakan bahwa: “Ada juga diskusi kelompok. Tiap kelompok di berikan masalah yang
harus di pecahkan kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas atau ada kelompok diskusi yang pro dan yang kontra. Biasanya kelompok ini terbentuk jika ada permasalahan yang bersifat kontroversioanl tapi sebelumnya ustadz menayangkan video yang kontroversi jadi para siswa sudah mempunyai gambaran atau bahan untuk untuk diskusi. tiap kelompok ini mempertahankan argument mereka
masing 36 – masing” Tetapi kenyataannya tidak semua strategi yang ustadz gunakan bisa
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini sebagaiman ustadz sampaikan dalam hasil wawancara, beliau mengatakan bahwa:
“Dalam menjalankan strategi, biasanya sudah ustadz siapkan strategi tersebut sebelum mengajar, tetapi ketika sampai pada proses pembelajaran, strategi yang sudah di rencanakan tersebut tidak bisa di jalankan atau di gunakan karena kondisi yang tidak sesuai yang di harapkan. Maka
34 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
35 Hasil wawacara bersama Miraj Magfira siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 2 pada tanggal 6 Agustus
36 Hasil wawancara bersama Ananda Suryanto siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XI MIA 4 pada tanggal 19 Agustus 2015 36 Hasil wawancara bersama Ananda Suryanto siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XI MIA 4 pada tanggal 19 Agustus 2015
Untuk itu maka ada hal – hal yang perlu di perhatikan ketika akan menggunakan Laptop dan LCD dalam proses pembelajaran. Sebagaimana hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa :
“Hal – hal yang perlu di perhatikan ketika menggunakan Laptop dan LCD dalam proses pembelajaran yaitu pertama, faktor teknis, dalam hal ini ketersedian listrik di ruangan kelas. Kedua, media yang di gunakan harus benar – benar siap. Jika ada masalah atau kendala maka alternatif yang di gunakan yaitu whiteboard sebagai pengganti dari laptop dan LCD” 38
Dengan penerapan pembelajaran berbantuan ICT, maka komputer merupakan sarana atau alat yang membantu guru dalam proses pembelajaran, sehingga bukan diarahkan untuk menggeser peran guru sebagai pengajar. betapa canggihnya komputer tidak dapat mengalihkan fungsi pengajar karena pengajar merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Melalui pengajar maka komputer dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka kepala sekolah memberikan tanggapan terhadap guru PAI yang menggunakan ICT dalam pembelajaran. Sebagaimana hasil wawancara dengan kepala sekolah, beliau mengatakan :
“Tanggapan tentang guru yang menggunakan ICT dalam pembelajaran yaitu guru tersebut sudah masuk dalam kategori sebagai guru yang profesional dan sangat bagus, tapi guru yang profesional bukan hanya harus bisa menggunakan ICT, tetapi semua guru diharuskan bisa menjalankan serta melaksanakan tugas pokoknya sebagai guru, harus bisa
37 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
38 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015 38 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
Selain kepala sekolah, siswa juga memberikan tanggapan terhadap guru PAI yang menggunakan ICT dalam pembelajaran. Sebagaimana hasil wawancara bersama Bima Mardjojo, beliau mengatakan bahwa :
“Ustadz merupakan seorang guru yang profesional dari segi strategi mengajar dan penggunaan media” 40
Selanjutnya hasil wawancara bersama Ahmad Iskandar, beliau mengatakan bahwa: “Secara pribadi cara ustadz mengajar sudah bagus dan profesional dari
segi penggunaan media, dan juga ustadz memahami apa yang menjadi keinginan siswa ketika belajar, maka dari itu para siswa tidak pernah merasa bosan ket 41 ika belajar bersama ustadz”
Selanjutnya hasil wawancara bersama Aflisyah Gunawan, beliau mengatakan bahwa : “Ustadz merupakan guru yang profesional dari segi cara membawakan
materi karena lebih sederhana penjelasannya dibandingkan dengan hanya membaca buku saja, dan juga profesionaldari segi penggunaan media karena ustadz sangat kreatif membuat video – video yang ditayangkan
selalu berhubungan dengan materi yang sedang dibahas” 42 Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru PAI
yang menggunakan ICT dalam pembelajaran sudah termasuk guru yang profesional sebagaimana dapat dilihat dari segi penggunaan media dan strategi
39 Hasil wawancara bersama kepala sekolah SMA Negeri 9 Manado Ibu Dra. Mediatrix Ngantung pada hari jum’at tanggal 28 Agustus 2015
40 Hasil wawancara bersama Bima Mardjojo siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 5 pada tanggal 12 Agustus 2015
41 Hasil wawancara bersama Ahmad Iskandar siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII IIS 1 pada tanggal 12 Agustus 2015
42 Hasil wawancara bersama Aflisyah Gunawan siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 5 pada tanggal 21 Agustus 2015 42 Hasil wawancara bersama Aflisyah Gunawan siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 5 pada tanggal 21 Agustus 2015
“Upaya peningkatan profesionalisme guru tentu saja diharapkan semua guru untuk bisa menggunakan ICT dalam pembelajaran. maka langkah – langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu Pertama, pihak sekolah membantu semua guru agar bisa memperoleh sertifikasi. Kedua, jika pihak sekolah merasa butuh maka pihak sekolah mengundang narasumber agar memberikan seminar atau pelatihan kepada guru – guru untuk
meningkatkan profesi pribadi guru” 43
3. Hambatan Penggunaan Media Komputer Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Media komputer memungkingkan proses pembelajaran secara individual (individual learning). User (pemakai komputer) melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi yang diingingkan dalam memperoleh pengetahuan, apalagi dengan adanya perkembangan teknologi komputer jaringan atau yang lebih dikenal dengan istilah Internet maka peserta didik dapat mengakses segala informasi dari berbagai sumber dimanapun dan kapanpun ketika butuh.
Selain memiliki kelebihan dan kelemahan. Komputer juga memiliki hambatan dalam penggunaan ketika di gunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa:
“Hambatan yanga sering di alami ketika menggunakan laptop yaitu dilihat dari segi teknis seperti listrik padam, laptop bermasalah, koneksi internet yang tidak bisa di gunakan, battrei laptop bocor sehingga ketika listrik padam maka laptop juga cepat kehabisan battrei, sambungan kabel VGA
43 Hasil wawancara bersama kepala sekolah SMA Negeri 9 Manado, Ibu Dra. Mediatrix Ngantung pada hari Jum’at tanggal 28 Agustus 2015 43 Hasil wawancara bersama kepala sekolah SMA Negeri 9 Manado, Ibu Dra. Mediatrix Ngantung pada hari Jum’at tanggal 28 Agustus 2015
sehingga proses belajar sedikit terhambat” 44 Untuk mengatasi hambatan tersebut ustadz juga memiliki strategi yang
ustadz gunakan untuk bisa mengatasi hambatan tersebut. Sebagaimana hasil wawancara bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa:
“Strategi yang digunakan untuk mengatasi hambatan tersebut antara lain ketika sedang berlangsung pemutaran video, tiba – tiba listrik padam, maka cara yang ustadz gunakan yaitu mengganti visual dengan ceramah. Karena video tersebut sudah ustadz tonton terlebih dahulu maka alur ceritanya ustadz sudah hafal dan paham. Selain itu juga ustadz sering memposting materi – materi yang telah di ajarkan melalui blog pribadi, sehingga para siswa dapat belajar dimana dan kapan saja dengan cara terhubung ke jaringan internet sehingga bisa mengakses materi – materi atau ringkasan materi yang sudah ustadz posting..” 45
Selain hambatan yang dirasakan oleh guru, hambatan juga dirasakan oleh siswa, tetapi pada umumnya hambatan yang meraka alami hanyalah masalah pada kelas yang ribut dan listrik yang padam. Sebagaimana hasil wawancara bersama Ahmad Iskandar, beliau mengatakan bahwa:
“Hambatan yang di rasakan yaitu ketika di dalam kelas sudah terlalu banyak kelas yang di gabung sehingga kelas menjadi banyak dan tempat belajar menjadi penuh dan sesak sehingga ketika belajar menjadi tidak terlalu terfokus. Untuk mengatasi hal itu biasanya saya langsung pindah tempat duduk paling depan. Hambatan lain juga ketika sedang
44 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
45 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015 45 Hasil wawancara bersama guru mata pelajaran PAI bapak Ustadz Supriadi pada tanggal 6 Agustus 2015
Selanjutnya hasil wawancara bersama Adi Kurniawan, beliau mengatakan bahwa: “Hambatan yang dialami pada umumnya hanya listrik yang padam dan
juga kelas yang ribut karena kelas di gabung sehingga siswa menjadi lebih banyak. ketika kelas mulai ribut dan kegaduhan terjadi saya hanya menegur siswa yang lain agar menjadi tenang kembali. Jika saya terlambat kemudian dapat tempat duduk paling belakang, biasanya saya melihat sikon jika ada peluang maka saya akan pindah duduk di depan agar bisa lebih fokus” 47
Selanjutnya hasil wawancara bersama Ade Syafitri Paendong, beliau mengatakan bahwa: “Hambatan yang dirasakan yaitu ketika jumlah siswa di dalam kelas
banyak maka kelas akan menjadi ribut sehingga tidak terfokus dan konsentrasi menurun ketika ustadz menerangkan materi. Jika hal itu terjadi biasanya saya menegur teman saya yang ribut itu, atau jika tempat duduk saya di belakang atau di tengah maka saya akan pindah posisi dukuk di depan” 48
Hambatan pada umumnya yang dirasakan oleh siswa adalah kelas yang digabung sehingga jumlah siswa menjadi banyak. Tetapi ada juga beberapa siswa yang memiliki hambatan lain ketika ustadz menggunakan laptop dalam proses pembelajaran. Sebagaimana hasil wawancara bersama Miraj Magfirah, beliau mengatakan bahwa:
“ketika sedang menonton video karena sudah keasyikan maka sudah tidak lagi serius dan fokus, hanya menikmati saja video tersebut. Jika video
46 Hasil wawancara bersama Ahmad Iskandar siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII IIS 1 pada tanggal 12 Agustus 2015
47 Hasil wawancara bersama Adi Kurniawan siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 5 pada tanggal 12 Agustus 2015
48 Hasil wawancara bersama Ade Syafitri Paendong siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 6 pada tanggal 12 Agustus 2015 48 Hasil wawancara bersama Ade Syafitri Paendong siswa SMA Negeri 9 Manado kelas XII MIA 6 pada tanggal 12 Agustus 2015
Selanjutnya hasil wawancara bersama Putri Permatasari, beliau mengatakan bahwa: “Hambatan yang dirasakan yaitu kurang optimalnya waktu yang
digunakan ketika jam pelajaran agama islam karena ustadz banyak urusan di luar. Dan juga karena jam pelajaran agama terdapat pada jam terkakhir jadi kadang kala merasa sangat mengantuk ketika menunggu ustadz datang tapi ketika ustadz datang maka rasa mengantuk itu langsung hilang karena kalau belajar dengan ustadz sering ada canda tawa sehingga rasa ngantuk itu tidak terasa lagi” 50
Untuk mengatasi hambatan yang dirasakan oleh siswa, ustadz memiliki cara dan strategi untuk mengatasi hal tersebut. Sebagaimana hasil wawancara lanjutan bersama ustadz, beliau mengatakan bahwa:
“Jika kelas sudah ribut dan tidak teratur ketika memutar video maka video tersebut akan di hentikan sejenak trus guru memberi teguran seperti “masih mau nonton atau tidak? Kalau tidak mau nonton saya akan matikan video tapi kalau masih mau nonton silahkan duduk tenang dan diam” hal ini dilakukan agar kelas menjadi tenang kembali dan
konsentrasi siswa bisa tertuju kembali pada video yang sedang di putar.” 51 Selain itu juga untuk menutupi ketergantungan pada jam pelajaran, ustadz
juga memiliki cara sebagaimana hasil wawancara, beliau mengatakan bahwa: “Untuk menutupi ketergantungan jam pelajaran dan keterbatasan waktu
karena masih ada hal – hal yang ingin siswa tanyakan maka biasanya materi pelajaran di upload pada blog pribadi atau di share pada media sosial seperti facebook atau juga melakukan diskusi kecil – kecil melalui media sosial dan melakukan tanya jawab ketika kegiatan tadzkir” 52