Pendidikan Agama Islam di Sekolah

C. Pendidikan Agama Islam di Sekolah

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa yunani yaitu “paedagogie” 27 , yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini

kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan. Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 28

Kenyataannya, pengertian pendidikan ini selalu mengalami perkembangan meskipun secara essensial tidak jauh berbeda. Berikut ini akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli pendidikan.

Menurut Ahmad D. Marimba 29 , Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara. 30 , Pendidikan yaitu tuntunan didalam hidup

tumbuhnya anak – anak. Adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak – anak itu agar mereka sebagai manusia dan

27 H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h.13 28 Sudirman N, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992), h.4 29 Hasbullah, Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 3 30 Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h. 2 27 H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h.13 28 Sudirman N, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992), h.4 29 Hasbullah, Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 3 30 Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h. 2

Menurut UU No. 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 31 , Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangnkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklah mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pengertian pendidikan yang diberikan Ahmad Marimba dan Ki Hajar Dewanatara 32 , meskipun berbeda secara redaksional, namun secara essensial terdapat kesatuan unsur – unsur atau factor – factor yang terdapat didalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur – unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya

Secara terminologis pendidikan Agama Islam sering diartikan dengan pendidikan yang berdasarkan pada ajaran Islam. Dalam pengertian lain, dikatakan bahwa pendidikan Agama Islam adalah proses mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna akhlaknya, teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan maupun dengan tulisan.

31 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB1 Pasal 1 h. 2

32 Sutrisno dan Muhyidin Albarobis, Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial, (Jogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012), h. 19

Marimba memberikan definisi pendidikan Agama Islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum – hukum Agama Islam menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Agama Islam. 33 Zakiyah Daradjat mendefinisikan pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar untuk

membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat

mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 34 Ditinjau dari definisi pendidikan agama Islam di atas dapat disimpulkan

bahwa pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Segala usaha berupa bimbingan terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak, menuju terbinanya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama Islam.

2. Suatu usaha untuk mengarahkan dan mengubah tingkah laku individu untuk mencapai pertumbuhan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam dalam proses kependidikan melalui latihan-latihan akal pikiran (kecerdasan, kejiwaan, keyakinan, kemauan dan perasaan serta panca indra) dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

3. Bimbingan secara sadar dan terus menerus yang sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah dan kemampuan ajarannya pengaruh diluar) baik secara individu maupun kelompok sehingga manusia memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam secara utuh dan benar.

33 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 9 34 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 86

Yang dimaksud utuh dan benar adalah meliputi Aqidah (keimanan), Syari’ah (ibadah muamalah) dan akhlaq (budi pekerti). 35

2. Landasan Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Pelaksanan pendidikan Agama Islam disekolah/madrasah berdasarkan pada beberapa landasan. Majid mengatakan bahwa paling tidak ada tiga landasan yang mendasari pelaksanaan pendidikan Agama Islam di lembaga pendidikan dasar dan menengah. Ketiga landasan tersebut adalah (1) landasan yuridis formal, (2) landasan psikologis, (3) landasan religious.

1) Landasan Yuridis Formal Landasan yuridis maksdunya ialah landasan yang berkaitan dengan dasar

dan undang – undang yang berlaku pada suatu Negara. Landasan yuridis formal tersebut terdiri atas tiga macam: (a) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara pancasila, sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, (b) dasar structural atau konstitusional, yaitu UU Dasar 45, dalam bab XI pasal 29 ayat 1 yang berbunyi “Negara berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa” dan pasal 2 yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap Agama dan kepercayannya itu”, (c) UU No 23 Tahun 2003 tetang sistem pendidikan nasional, pasal 12 ayat 1 poin a, yang mengatakan, “setiap peserta didik berhak mendapatkan pendidikan Agama

sesuai dengan Agama yang dianutnya oleh pendidik yang seagama”. 36

35 Di kutip dari http://pustakaaslikan.blogspot.com/2013/01/pengertian-pendidikan- agama-islam.html yand diakses pada tanggal 11 September 2015

36 Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 203

2) Landasan Psikologis Landasan psikologis maksudnya ialah landasan yang berhubungan dengan

aspek kejiwaan kehidupan masyarakat. Hal ini didasarkan bahwa manusia dalam hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dihadapkan pada hal – hal yang membuat hatinya tak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan suatu pegangan hidup. Pegangan hidup itu yang dinamakan dengan Agama.

3) Landasan Religius Landasan religius ialah landasan yang bersumber dari ajaran Islam.

Menurut ajaran Islam pendidikan Agama adalah perintah Allah dan merupakan perwujudan beribadah kepada-Nya. Landasan ini bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menunjukkan perintah tersebut, diantaranya adalah firman Allah dalam Q.S An-Nahl (16:125) dan Q.S Ali Imran (3:04) :

Terjemahannya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk. (Q.S An-Nahl : 125). 37 Terjemahannya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari

37 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Banten, PT Kalim, 2011), h.282 37 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Banten, PT Kalim, 2011), h.282

Dua ayat ini terkait dengan metode atau cara - cara yang digunakan dalam pendidikan Islam. Sementara itu, Islam mengajarkan secara umum bahwa materi pendidikan Agama Islam mencakup tiga hal utama. Pertama, berkaitan dengan keimanan. Kedua, berkaitan dengan aspek syari’ah yakni suatu sistem norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan lingkungan. Ketiga, mencakup aspek akhlak manusia terhadap sang penciptanya dan manusia dengan makhluk lainnya.

Selain itu, Islam juga mengajarkan agar peserta didik dibekali dengan berbagai ketrampilan sebagai bekal dalam menjalani hidup di dunia. Keseimbangan dalam pembinaan peserta didik menjadi titik sentral yang diperbincangkan Agama Islam. Islam menghendaki bahwa proses pendidikan harus menyeimbangkan antara pembinaan dan pengembangan aspek jasmani dan rohani peserta didik. Hal ini agar mereka memiliki kehidupan yang layak di dunia dan juga di akhirat.

3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Seperti diketahui bahwa pembinaan mental anak didik tidaklah dimulai dari sekolah, akan tetapi dimulai dari rumah (keluarga), sejak si anak dilahirkan ke titik maksimal yang dapat sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan dunia, mulailah ia menerima didikan-didikan dan perlakuan-perlakuan. Mula-mula ibu

38 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Banten, PT Kalim, 2011), h.64 38 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Banten, PT Kalim, 2011), h.64

M. Arifin yang mengemukakan pendapatnya, bahwa fungsi Pendidikan sebagai usaha membentuk pibadi manusia harus melalui proses yang panjang, dengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan segera, berbeda dengan membentuk benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan

pembuatnya. 39 Dalam proses pembentukan tersebut diperlukan suatu perhitungan yang

matang dan hati-hati berdasarkan pandangan dan pikiran-pikiran atau teori yang tepat, sehingga kegagalan atau kesalahan-kesalahan langkah pembentuknya terhadap anak didik dapat dihindarkan. Oleh karena itu, lapangan tugas dan sasaran pendidikan adalah makhluk yang sedang tumbuh dan berkembang yang mengandung berbagai kemungkinan. Bila kita salah membentuk, maka kita akan sulit memperbaikinya.

Zakiyah Daradjat mengemukakan tentang pentingnya fungsi pendidikan Islam baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Beliau mengatakan bahwa:

“Pendidikan Agama Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan kepribadian dan mental anak, karena pendidikan Agama Islam mempunyai dua aspek terpenting, yaitu aspek pertama yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian anak,

39 Dikutip dari http://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/11/29/pendidikan-agama- islam-sebagai-bidang-studi/ yang diakses pada tanggal 11 September 2015 39 Dikutip dari http://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/11/29/pendidikan-agama- islam-sebagai-bidang-studi/ yang diakses pada tanggal 11 September 2015

Tujuan pendidikan Agama Islam adalah sesuatu yang ingin dicapai setelah melakukan serangkaian proses pendidikan Agama Islam disekolah atau madrasah. Terdapat beberapa pendapat mengenai tujuan pendidikan Agama Islam. Diantaranya al-Attas, ia menghendaki tujuan pendidikan Islam itu adalah manusia yang baik. Sementara itu marimba mengatakan tujuan pendidikan Islam adalah terciptanyan orang yang berkepribadian muslimah. Berbeda dengan al-Abrasy, menghendaki tujuan akhir pendidikan Islam itu adalah terbentuknya manusia yang

berakhlak mulia. 41 Tujuan pendidikan Islam harus di kaitkan pula dengan tujuan pendidikan

Nasional negara tempat pendidikan Islam itu di laksanakan dan harus di kaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan umum itu tidak dapat di capai kecuali setelah melalui proses pengajaran, pengalaman, pembiasaan, penghayatan dan keyakinan akan kebenarannya. Tahap- tahap dalam mencapai tujuan itu pada pendidikan formal di rumuskan dalam bentuk tujuan kurikuler yang selanjutnya di kembangkan dalam tujuan instruksional. 42

Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta

40 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h.28 41 Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung:

Alfabeta, 2013), h. 205

42 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h.30 42 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h.30

untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 43 Jadi, oleh karena itu dalam proses pembelajaran di sekolah, maka tujuan

dari pendidikan agama adalah untuk membina, membimbing, dan mengarahkan serta berupaya untuk mengubah tingkah laku dan kepribadian siswa dengan mendidik dan mengajarkannya, agar siswa mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Secara garis besar tujuan pendidikan agama Islam dapat dibagi kepada tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum Tujuan umum atau tujuan akhir adalah cermin kehidupan manusia dalam menjalankan kehidupan akhir hidupnya. Menurut Zakiah Daradjat : “Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan

pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain yang meliputi seluruh aspek kemanusiaan, sikap, tingkah laku, penampilan, dan pandangan”. 44

Sesuai dengan pengertian di atas dapat dilihat bahwa tujuan dalam pendidikan agama Islam pada anak didik harus berisi hal-hal yang dapat menumbuhkan dan memperkuat iman serta mendorong kepada kesenangan anak untuk mengamalkan ajaran agama Islam, untuk itu diperlukan usaha materil yang akan memperkaya siswa dengan sejumlah pengetahuan, membuat mereka dapat

43 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2005), h.59

44 Zakiah daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Bumi Aksara, 2002), h.30 44 Zakiah daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Bumi Aksara, 2002), h.30

2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari pendidikan agama Islam yang bersasaran kepada faktor-faktor khusus, yang menjadi salah satu aspek penting dari tujuan umum yaitu: “memberikan dan mengamalkan kemampuan atau skill khusus pada anak didik, sehingga mampu bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu yang berkaitan

erat dengan tujuan umum. 45 Pada sisi lain pendidikan Islam mempunyai tujuan mendidik pribadi siswa

kearah kesempurnaan, sebagai salah satu upaya mengoptimalkan pengabdian diri kepada Allah SWT. Pendidikan agama lebih ditekankan pada pendidikan moral atau akhlak untuk mewujudkan pribadi seseorang yang sempurna.