Definisi Status Gizi Klasifikasi Status Gizi

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Di Indonesia, akses terhadap air bersih masih menjadi masalah. Sebagian besa r air tawar yang digunakan berasal dari air sungai. Ketersediaan air bersih secara umum disebabkan oleh dua faktor , yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam disebabkan secara alamiah bentukan kondisi wilayahnya yang memang sulit untuk mendapatkan air sehingga tidak tersedianya air.Faktor manusia yaitu dikarenakan tercemarnya air bersih akibat aktifitas manusia Pus pitasari, 2009. Masyarakat yang mengkonsumsi air tercemar dapat membawaimplikasi buruk karena adanya kandungan berbagai macam penyak it yang dapat timbul melalui air Yuniarno, 2005.

2.2. Status Gizi

2.2.1. Definisi Status Gizi

Kata gizi berasal dari bahasa arab “ghidza”, yang berarti “makanan”. Secara klasik kata gizi dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses -proses kehidupan dalam tubuh. S ekarang kata gizi mempunyai pen gertian yang lebih luas, disamping untuk kesehatan, gizi dika itkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja Almatsier, 2009. Status gizi adalah keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi.Status gizi dikatakan baik bila jumlah asupan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan.Status gizi ti dak seimbang dapat diinterpretasikan dalam bentuk gizi kurang sedangkan status gizi lebih bila asupan zat gizi melebihi dari yang dibutuhkan.Sehingga status gizi merupakan keadaan tubu h sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.Status gizi dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih Almatsier, 2009. Status gizi seseorang ditentukan oleh kualitas makanan yang dikonsumsi dan kemampuan tubuh untuk memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan metabolik. Hal ini mencakup tentang penyerapan makanan, sisa pembuangan dan sintesis biokimia yang penting untuk keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan tubuh Laditan, 1983 dalam Amosu et al, 2011. Anak usiadibawah 5 tahun atau balita membutuhkan pasokan nutrisi yang tinggi karena pada masa ini mereka sangat aktif dan pertumbuhannya juga sangat cepat, sehingga sangat penting untuk perkembangan fisik, mental, dan sosial Amosu et al, 2011.

2.2.2. Klasifikasi Status Gizi

Klasifikasi Status Gizi Balita berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007 adalah sebagai berikut: a. Status Gizi berdasarkan indikator BBU Indikator BBU memberikan gambaran tentang status gizi yang sifatnya umum, tidak spesifik. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut. b. Status gizi berdasarkan indikator TBU Indikator TBU menggambarkan status gizi yang sifatnya kronis, artinya muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan, perilaku pola asuh yang tidak tepat, sering menderita penyakit secara berulang karena hygiene dan sanitasi yang kurang baik. c. Status gizi berdasarkan indikator BBTB Indikator BBTB menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu yang pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit atau karena menderita diare. Dalam keada an demikian berat badan anak akan cepat turun sehingga tidak proporsional lagi dengan tinggi badannya dan anak menjadi kurus. Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks adalah sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas Z-Score Berat Badan menurut Umur BBU Anak Umur 0 - 60 Bulan Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD 2 SD Panjang Badan menurut Umur PBU atau Tinggi Badan menurut Umur TBU Anak Umur 0 – 60 Bulan Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD 2 SD Berat Badan menurut Panjang Badan BBPB atau Berat Badan menurut Tinggi Badan BBTB Anak Umur 0 – 60 Bulan Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD 2 SD Indeks Massa Tubuh menurut Umur IMTU Anak umur 0 – 60 Bulan Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD 2 SD Indeks Massa Tubuh menurut Umur IMTU Anak Umur 5 – 18 Tahun Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas -3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 1 SD 1 SD sampai dengan 2 SD 2 SD Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1995MENKESSKXII2010

2.2.3. Penilaian Status Gizi