Masalah kurang gizi masih relatif tinggi di Indonesia terutama di daerah miskin Menkes RI, 2002. Akan tetapi, penelitian yang menghubungkan status
sosial ekonomi terhadap status gizi masih kurang Shoeps et al, 2011.Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti status gizi anak pra-sekolah dari keluarga yang
mempunyai pendapatan yang rendah. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti , terdapat 10
lingkungkan di Kelurahan Aur.Empat diantaranya tepat berada di pinggiran Sungai Deli, yaitu lingkungan II, III, IV, dan IX. Sesuai dengan informasi yang
diperoleh dari laporan daerah setempat, jenis pekerjaan masyarakatnya bervarias i mulai dari pedagang , karyawan swasta, pengusaha, buruh, penjahit, tukang batu
kayu.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran
status gizi anak pra-sekolah usia 3 sampai 5 tahun di pinggiran Sungai Deli dan hubungan tingkat pendapatan orang tua terhadap status gizi.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran status gizi anak pra-sekolah usia 3 sampai 5 tahun di pinggiran Sungai Deli.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui jumlah anak pra-sekolah usia 3 sampai 5 tahun di
pinggiran Sungai Deli. 2. Mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap
status gizi anak pra-sekolah usia 3 sampai 5 tahun di pinggiran Sungai Deli.
3. Mengetahui status stunted anak pra-sekolah usia 3 sampai 5 tahun di pinggiran Sungai Deli.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1.41. Peneliti
a. Menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian. b. Menambah ilmu pengetahuan.
c. Menjadi bahan rujukan bagi penelitian yang akan datang. 1.4.2. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan anak.
1.4.3. Bagi Responden Memberikan informasi tentang stat us gizi anak pra-sekolah usia 3
sampai 5 tahun.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lokasi dan Keadaaan Geografis Kelurahan Aur
Kota Medan merupakan wilayah yang memiliki kepada tan penduduk tertinggi ke - 2
di Sumatera
Utara Profil
Kesehatan Provins i
Sumatera Utara,
2008.Berdasarkan data kependudukan Tahun 2010, penduduk Medan saat ini diperkirakan telah mencapai 2.712.236 jiwa, dengan jumla h wanita lebih besar
dari pria.Perkembangan terakhir berdasar kan Surat Keputusan Gubernur Tingkat I Sumatera Utara tahun 1996, secara administrasi Kota Medan terdiri dari 21
kecamatan yang mencakup 151 k elurahan Buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2006-2010 Pemko Medan.
Kecamatan Medan Maimun merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas wilayah sekitar 3,345 km². Kecamatan Medan Maimun
terdiri dari 6 Kelurahan, yakni : Kampung Baru, Sei Mati, Sukaraja , Aur , Hamdan, dan Jati. Kelurahan Aur terdiri dari 10 lingkungan, dengan batas -batas
sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan
Barat. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Suka Raja Kecamatan
Medan Maimun. c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Masjid Kecamatan Medan
Kota. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Hamdan Keca matan Medan
Maimun. Jumlah total penduduk Kelurahan Aur tahun 2012 adalah 9079 jiwa Ekspose
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun, 2012. Di Kecamatan Medan Maimun terdapat sungai Deli yang memiliki pengaruh yang cukup besar bagi
wilayah Kota Medan.Sungai ini digunakan sebagai sumber air untuk masyarakat yang menduduki daerah sekitar sungai Laporan Medan Maimun, 2013.
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Di Indonesia, akses terhadap air bersih masih menjadi masalah. Sebagian besa r air
tawar yang digunakan berasal dari air sungai. Ketersediaan air bersih secara umum disebabkan oleh dua faktor , yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor
alam disebabkan secara alamiah bentukan kondisi wilayahnya yang memang sulit untuk mendapatkan air sehingga tidak tersedianya air.Faktor manusia yaitu
dikarenakan tercemarnya air bersih akibat aktifitas manusia Pus pitasari, 2009. Masyarakat yang mengkonsumsi air tercemar dapat membawaimplikasi buruk
karena adanya kandungan berbagai macam penyak it yang dapat timbul melalui air Yuniarno, 2005.
2.2. Status Gizi