2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Status Gizi
a. Konsumsi Makanan dan infeksi
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang.
Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga
memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setin ggi mungkin.
Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan zat -zat gizi esensial Almatsier, 2009.Infeksi dapat menyebabkan kurangnya
nafsu makan sehingga menyebabkan asupan makanan menjadi rendah yang akhirnya menyebabkan kurang gizi Depar temen Gizi dan
Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007. Prevalensi berat badan rendah pada anak-anak di India adalah yang tertinggi di dunia.Anak
kekurangan gizi di India sebagian besar diakibatkan oleh infeksi serta pemberian makanan yang tidak tepat Yeleswara pu B.K dan Nallapu
S.S.R, 2012. b.
Sanitasi Lingkungan Lingkungan yang buruk seperti air minum tidak bersih, tidak adanya
saluran penampungan air limbah, tidak menggunakan kloset yang baik, juga kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan
penyebaran kuman penyakit Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007.
c. Tingkat Pendapatan
Kehidupan di desa, terutama dalam pemberian atau penyajian makanan keluarga kebanyakan masih kurang mencukupi sesuai yang
dibutuhkan oleh tubuh.Kebanyakan keluarga telah merasa lega kalau mereka telah dapat mengkonsumsi makanan pokok nasi, jagung dua
kali dalam sehari dengan lauk pauknya kerupuk dan ikan asin.Kartasapoetra dan Marsetyo, 2008. Orang tua yang memiliki
pendapatan yang rendah dapat mempengaruhi keseha tan anak-anak Nakahara S et al, yang dikutip oleh Yeleswarapu B.K, 2012.Krisis
ekonomi di Indonesia tergambar dari tingginya angka prevalensi gangguan pertumbuhan pada anak Atmarita dalam Saraswati, 2009.
d. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan juga ter masuk dalam faktor ini. Tingkat pendidikan berhubungan dengan status gizi karena dengan
meningkatnya pendidikan
kemungkinan akan
meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan daya beli makanan
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi anak stunted 64,7 terdapat
pada ibu dengan pendidikan rendah dibandingkan anak dari ibu dengan pendidikan tinggi yaitu 32,1 . Sejalan dengan penelitian
Sularyo 1987 bahwa tingkat pendidikan orang tua berpe ran terhadap pengasuhan, pertumbuhan, dan perkembangan anak, termasuk dalam
tumbuh kembang anak Saraswati, 2009 e.
Budaya Budaya berperan dalam status gizi masyarakat karena ada beberapa
kepercayaan, seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu yang sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh
kelompok umur tertentu. Seperti ibu hamil yang tabu mengonsumsi ikan Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007.
f. Faktor Demografi
Faktor demografi seperti peningkatan jumlah penduduk, tingkat
urbanisasi, jumlah anggota keluarga, jarak kelahiran dipertimbangkan. sebagai faktor yang juga berpengaruh terhadap status gizi masyarakat
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007. g.
Politik dan Kebijakan Politik yang tidak stabil khus usnya peperangan atau lainnya akan
berdampak pula pada status gizi masyarakat. Perbaikan status gizi masyarakat sangat tergantung pada kebijakan pemerintah seperti
kebijakan ekspor-impor,
kebijakan harga,
kebijakan yang
berhubungan dengan gizi dan kesehata n, kebijakan pertanian Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007.
h. Geografi dan Iklim
Geografi dan iklim berhubungan dengan jenis tumbuhan yang dapat hidup sehingga berhubungan dengan produksi makanan Departemen
Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007. i.
Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan adalah aktivitas sehari-hari yang menghasilkan pendapatan
untuk pemenuhan kebutuhan zat gizi keluarga Saraswati, 2009.Setelah dilakukan penimbangan, anak -anak dari ibu yang tidak
bekerja secara signifikan lebi h tinggi daripada anak -anak dari ibu yang bekerja yeleswarapu B.K dan Nallapu S.S.R, 2012 .Status gizi
anak pada ibu yang bekerja lebih rendah daripada status gizi anak pada ibu yang tidak bekerja.Pengaruh pekerjaan ibu terhadap status
gizi anak sangat komplit, meskipun sebenarnya bisa diharapkan bahwa ibu yang bekerja lebih dapat menyediakan kebutuhan keluarga
mereka Powel dan McGregor yang dikutip oleh Yeleswarapu B.K dan Nallapu S.S.R, 2012.Pekerjaan ibu tampaknya mempengaruhi
status gizi anak, meskipun analisis statistik menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan Mittal et al yang dikutip oleh Yeleswarapu B.K
dan Nallapu S.S.R, 2012. Anak yang dirawat oleh ibunya sendiri lebih unggul daripada anak yang dirawat oleh anggota keluarga
lainnya Jain SCM et al yang dikutip oleh Yeleswarapu B.K dan Nallapu S.S.R, 2012.
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian