Serikat Pekerja

1. Serikat Pekerja

Kehadiran serikat pekerja (union) secara signifikan mengubah beberapa aktivitas sumber daya manusia. Proses perekrutan, prosedur seleksi, level-level upah, kenaikan gaji, paket tunjangan, sistem keluhan, dan prosedur disiplin dapat berubah secara dratis disebabkan oleh persyaratan perjanjian perburuhan (labor aqreement). Tanpa serikat pekerja, perusahaan bebas untuk membuat keputusan unilateral (unilateral decisions) menyangkut gaji, jam kerja, dan kondisi-kondisi kerja. Keputusan ini dapat dilakukan oleh perusahaan tanpa masukan atau persetujuan dari para karyawan.

Karyawan yang tidak menjadi anggota serikat pekerja mestilah menerima persyaratan manajemen, menegosiasikannya sendirian jika ingin mengubahnya, atau keluar dari perusahaan. Bagaimanapun, pada saat karyawan memilih untuk mewakili serikat pekerja

M ANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Serikat pekerja biasanya mencoba untuk memperluas pengaruh mereka ke dalam wilayah lain manajemen lain seperti penjadualan kerja, penyusunan standar kerja, desain ulang pekerjaan, dan pengenalan peralatan dan metode baru. Perusahaan biasanya menolak pelanggaran batas ke wilayah pengambilan keputusan ini dengan mengklaim bahwa persoalan ini merupakan hak prerogatif manajemen.

Aapakah manajemen berhasil dalam mempertahankan pengendalian eksekutif terhadap hak- hak prerogatif ini akan teryantung pada kekuatan relatif dari kedua belah pihak dalam perundingan kolektif (collective bargaining) dan pada resolusi terhadap konflik lainnya seperti keluhan, pemogokan, dan perlambatan kerja.

A. Alasan Karyawan Masuk Serikat Pekerja Alasan pekerja memilih untuk masuk serikat pekerja atau tidak sangatlah bervariasi, berbeda mulai dari kepercayaan ideologis sampai alasan pragmatis sederhana. Beberapa orang mendasarkan keputusan mereka pada kepercayaan ideologis fundamental. Bagi orang seperti ini, perjuangan buruh manajemen merupakan konflik kelas antara kaum "berpunya" dengan yang "tidak berpunya" atau antara kapitalis dengan para buruh. Sungguhpun demikian, isu filosofis ini kemungkinan hanya memiliki pengaruh kecil terhadap keputusan rata- rata pekerja. Untuk sebagian besar karyawan,

PRIYONO&MARNIS

Sebagian besar anggota serikat pekerja percaya bahwa serikat pekerja haruslah diberi kredit kerena menciptakan banyak keuntungan ekonomik, termasuk upah yang lebih tinggi, tunjangan kesehatan yang meningkat, tunjangan pensiun yang lebih besar, liburan yang lebih panjang, waktu istirahat yang lebih lama, dan berbagai keuntungan lainnya. Anggota serikat pekerja juga percaya bahwa serikat pekerja melindungi mereka terhadap perlakuan yang tidak adil dan diskriminatif oleh manajemen.

Individu bergabung dengan serikat pekerja karena banyak alasan yang berbeda dan alasan tersebut cenderung berubah sepanjang waktu. Alasan tersebut dapat meliputi pertimbangan pekerja, pribadi, sosial, atau politis. Mustahil untuk membahasnya semua, tetapi berikut ini terdapat beberapa alasan utama yaitu:

a. Ketidakpuasan terhadap manajemen

b. Kebutuhan akan saluran sosial (social outlet)

c. Kesempatan bagi kepimpinan

d. Paksaan pembentukan serikat pekerja

e. Tekanan rekan sejawat. f.Ketidakpuasan terhadap Manajemen

Setiap pekerjaan memiliki potensi untuk tidak puas secara nyata. Setiap individu menniliki titik didih yang dapat memacunya untuk mempertimbangkan serikat pekerja sebagai sebuah solusi bagi problem nyata atau yang dirasakannya. Serikat pekerja melihat permasalahan di dalam organisasi dan kemudian menekankan manfaat

M ANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

karyawan menginginkan kompensasi mereka sangat wajar dan adil. Upah penting bagi mereka karena upah menyediakan kebutuhan hidup dan kesenangan. Jika karyawan tidak puas dengan upah mereka maka mereka kemungkinan akan melirik serikat pekerja untuk bantuan dalam meningkatkan standart hidup mereka.

Kompensasi.

Para

dari kompetisi menyangkut 'jumlah gaji yang diterima oleh individu dalam kaitannya dengan pekerja lain yang melakukan pekerjaan yang serupa. Jika seorang karyawan merasa bahwa manajemen telah memperlihatkan favoritisme dengan menggaji seseorang lebih banyak utnuk melakukan pekerjaan yang sama atau pekerjaan level yang lebih rendah, karyawan kemungkinan akan menjadi tidak puas. Anggota serikat pekerja mengetahui secara persis basis gaji mereka dan bagaimana basis ini dibandingkan dengan yang lain. Oleh karena itu, ketidakadilan gaji, dengan senioritas sebagai

Aspek psikologis

penting

diterima untuk ketidakadilan, kecil kemungkuiannya menjadi bidang masalah utama.

Two-ticr wage system. 7bvo-tier wage system adalah struktur upah yang mencerrninkan tarif gaji yang lebih rendah bagi karyawan yang baru diangkat tatkala dibandingkan dengan yang diterima oleh karyawan mapan yang mengerjakan pekerjaan yang serupa. Sistem ini adalah salah satu perkembangan yang paling kotroversial dalam perundingan kolektif. Dibawah sistem

PRIYONO&MARNIS

Terdapat dua tipe dasar dari skala two-tierr tempore dan permanen. Dalam sistem tempore, karyawan yang baru diangkat lebih sedildt dari yang diangkat sebelumnya tetapi mereka dapat meningkat menjadi seimbang sepanjang waktu. Dalam sistem yang permanen, karyawan yang baru diangkat tidak akan pernah men.capai keseimbangan.

Bagi karyawan muda, keselamatan kerja (job security) seringkali kurang penting dibandingkan bagi karyawan melihat manajemen secara konsisten memberhentikan karyawan yang lebih tua menyediakan tempat bagi karyawan yang lebih muda, lebih agresif, mereka mungkin memikirkan keselamatan kerja mereka. Jika perusahaan tidak memberikan karyawannya adanya rasa keselamatan kerja, pekerja mungkin akan berpaling ke serikat pekerja. Karyawan bahkan lebih memperhatikan daripada sebelumnya mengenai keselamatan kerja disebabkan karena adanya penurunan lapangan pekerjaan dalam industri ,kunci seperti otomotif dan perrn.inyakan..

Keselamatan

kerja.

Sikap manajemen. Orang ingin merasa bahwa mereka penting. Mereka tidak ingin dianggap komiditi yang dapat dibeli dan dijual. Oleh karenanya, para karyawan tidak rnenyukai menjadi subjek tindakan yang serampangan dan tidak terduga-duga yang dilakukan

M ANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Sikap manajemen dapat tercermin dalam tindakan kecil seperti bagaimana surat edaran ditulis. Surat edaran yang dialamatkan: "Kepada Semua Karyawan" sebagai pengganti

Karni" dapat menunjukkan bahwa manajer acuh tak acuh terhadap kebutuhan kebutuhan karyawan. Sikap seperti ini kemungkinan berasal dari manajemen puncak, tetapi sikap tersebut diparhatikan pada mulanya oleh karyawan dalam tindakan penyelia lini pertama. Para karyawan mungkin memperhatikan bahwa penyelia menilai orang secara keseluruhan pada apa yang dapat mereka lakukan, berapa banyak yang dapat mereka lakukan, dan kapan mereka dapat melakukannya.

"Kepada

Karyawan

Para karyawan mungkin mulai merasa bahwa mereka diperlakukan lebih sebagai mesin daripada sebagai orang. Penyelia mungkin gagal memberikan alasan untuk penugasan yang tidak biasanya dan mungkin berharap para karyawan mendedikasikan kehidupan mereka kepada perusahaan tanpa memberikan imbalan yang memadai. Manajemen yang tidak memikirkan kebutuhan karyawannya sebagai individu akan membuat perusahaan matang bagi pembentukan serikat pekerja.

PRIYONO&MARNIS

Secara alamiah banyak orang yang memiliki kebutuhan sosial yang kuat. Mereka umumnya menikmati berada di sekitar orang lain yang memiliki minat dan keinginan yang serupa. Beberapa karyawan bergabung dengan serikat pekerja karena tidak ada alasan lain kecuali mengambil keuntungan dari aktivitas rekreasi dan sosial yang disponsori oleh serikat pekerja. Orang yang membentuk hubungan pribadi yang dekat, baik dalam organisasi yang memiliki serikat pekerja ataupun tidak, kemungkinan akan bertahan bersama-sama dalam masa-masa sulit.

B. Menyediakan Kesempatan untuk Kepimpinan Beberapa

individu menginginkan peran kepemimpinan tetapi tidak selalu mudah bagi karyawan operasional berkembang ke arah karyawan manajerial. Karyawan dengan aspirasi kepemimpinannya sering dapat dipenuhinya melalui serikat pekerja. Manajemen sering memperhatikan karyawan yang menjadi pemimpin dalam serikat pekerja dan bukanlah hal yang luar biasa untuk mempromosikan mereka ke posisi manajerial.

C. Paksaan Bergabung Sering kali terjadi bahwa, karyawan masuk serikat pekerja karena scrikat pekerja memiliki ketentuan dalam kontrak dan karyawan harus menjadi anggota serikat pekerja untuk rnempertahankan pekerjaan mcreka.

D. Tekanan teman sejawat Banyak diantara karyawan yang masuk serikat pekerja karena didesak oleh rekan sejawatnya. Karena

M ANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA