Jumlah Anggota Keluarga Peningkatan Penghasilan

35 lain. Faktor external yang akan dibahas meliputi Status lahan, Luas lahan perumahan, serta kelengkapan sarana dan prasarana dasar.

2.3.3.1. Jumlah Anggota Keluarga

Rumah merupakan wadah untuk melakukan segala aktifitas dalam rentang waktu 24 jam sehingga dibutuhkan ruang-ruang didalam rumah tersebut Sastra dan Marlina, 2006. Masing-masing ruang dalam rumah memiliki fungsi masing- masing seperti ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan, ruang dapur dan lain- lain. Dalam kondisi tertentu beberapa fungsi ruang bisa digabung seperti ruang keluarga dengan ruang makan atau ruang makan dengan ruang dapur. Apabila kita mengkaji hubungan ruang dengan jumlah anggota keluarga maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah anggota keluarga maka kebutuhan akan ruang juga akan semakin meningkat. Untuk golongan masyarakat berpenghasilan menengah atas hal itu tidak menjadi masalah. Mereka akan berusaha menambah ruang dalam rumah untuk beraktifitas karena bertambahnya anggota keluarga. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah penambahan anggota keluarga tidak selalu diiringi dengan penambahan ruang. Ruang-ruang yang ada difungsikan secara maksimal menyesuaikan dengan kondisi yang ada sampai mereka punya biaya untuk menambah ruangan dalam rumah. Dalam rumah keluarga miskin sering kita melihat terjadi penggabungan banyak aktifitas dalam satu ruang seperti ruang keluarga, ruang makan dan ruang belajar difungsikan secara bersama-sama menjadi satu. Hal ini terpaksa dilakukan karena keterbatasan kemampuan menyediakan ruang untuk beraktifitas secara wajar. Konsekuensi dari semua itu adalah kurangnya kenyamanan untuk beraktifitas.

2.3.3.2. Peningkatan Penghasilan

Swedish International Development Cooperation Agency, “SIDA”2007 salah satu organisasi internasional yang bergerak dalam penanganan masyarakat miskin di Amerika Selatan menyatakan bahwa rumah tangga dengan tingkat penghasilan yang rendah memprioritaskan penghasilan mereka untuk hal-hal yang 36 berkaitan dengan kelangsungan hidup sehari-hari. Sangat sedikit sekali atau bahkan hampir tidak ada pendapatan yang tersisa yang dapat diperuntukan untuk membangun perumahan mereka. Golongan masyarakat berpenghasilan rendah ini harus dibantu membangun dan mengembangkan rumah, menyediakan infrastruktur dan dukungan bagi pendapatan. Masyarakat miskin selalu kesulitan kalau harus membayar cicilan perumahan dari penghasilan perbulannya. Yang menjadi kendala adalah bagaimana caranya agar mereka bisa mengembangkan rumah mereka agar menjadi hunian yang layak. Pembangunan rumah secara bertahap merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah perumahan bagi masyarakat miskin UNESCAP, 2008. Pembangunan rumah secara bertahap tersebut salah satunya hanya bisa dilakukan jika terjadi peningkatan terhadap penghasilan mereka.

2.3.3.3. Faktor Usaha Keluarga