Kebijakan Pengembangan Kawasan Kependudukan

47

3.1.2. Kebijakan Pengembangan Kawasan

Dalam rangka melaksanakan skenario pengembangan kota, kawasan yang akan menjadi pusat dan sub pusat pengembangan adalah sebagai berikut : 1. Pusat Utama Kota adalah kawasan mulai dari Durian Dua sampai dengan Pondok Kapur Kota Lama tetap dipertahankan menjadi kawasan perdagangan, permukiman, dan dikembangkan juga menjadi kawasan wisata dengan mempertahankan dan melakukan revitalisasi bangunan bersejarah serta perkantoran yang telah ada. 2. Sub Pusat Utama Kota dalam pengembangannya dialokasikan menjadi 5 lima sub pusat kota yaitu : a. kawasan Talawi dengan cakupan sebagian desa-desa di Kecamatan Talawi bagian utara dan timur, merupakan daerah potensi pengembangan perdagangan lokal dan peternakan; b. kawasan Sijantang bekas penambangan tambang terbuka PT. BA – UPO yaitu daerah Kandi dan Tanah Hitam diperuntukkan sebagai kawasan reboisasi yang produktif dengan mengembangkan Resort Wisata dan Sarana Prasarana Olah Raga; c. kawasan Kolok meliputi Desa Kolok Nan Tuo, Desa Talago Gunung, Desa Kolok Mudik dan Santur diarahkan sebagai kawasan pertanian, peternakan, permukiman dengan tetap mempertahankan perkantoran yang ada; d. kawasan Muaro Kalaban dengan cakupan sebagian besar wilayah Kecamatan Silungkang, merupakan pintu gerbang kota dari Pulau Jawa, difungsikan sebagai kawasan perdagangan, perindustrian, pergudangan, terminal regionaltransit dan pariwisata; dan e. kawasan Silungkang dikembangkan sebagai kawasan pemasaran industri kecil dan souvenir shop karena merupakan pintu gerbang Kota dari arah Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat. 48 GAMBAR 3.3 PETA RENCANA PENGEMBANGAN KOTA SAWAHLUNTO Skala: 1:200000 m Sumber: BAPPEDA Kota Sawahlunto 49

3.1.3. Kependudukan

Penduduk menurut kelompok umur ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : • Kelompok usia balita, di bawah 5 tahun yaitu 5.638 jiwa atau 10,58 persen • Kelompok anak-anak usia 5-14 tahun yaitu 11.117 jiwa atau 20,86 persen • Kelompok usia dewasa di atas 15 tahun yaitu 36.540 jiwa atau 68,56 persen • Kelompok usia kerja di atas 10 tahun yaitu 42.011 jiwa atau 78,83 persen • Kelompok usia lanjut di atas 60 tahun yaitu 4.735 jiwa atau 8,88 persen Sumber : BPS Kota Sawahlunto 2003 GAMBAR 3.4 GRAFIK KELOMPOK PENDUDUK KOTA SAWAHLUNTO MENURUT UMUR TAHUN 2002 Bila ditinjau dari kelompok umur usia produktif 10 Thn yaitu 78.83, berarti dari sisi kuantitas tenaga kerja yang tersedia untuk pelaksanaan pembangunan bukan merupakan suatu kendala melainkan menjadi suatu pendorong. Sementara itu juga terdapat jumlah kelompok lanjut usia yang tidak produktif lagi sebesar 8.88. 50

3.1.4. Kondisi dan Jenis Perumahan dan Permukiman