Latar Belakang Korelasi Interdialytic Weight Gain (IDWG) Dengan Kejadian Hipotensi Intradialitik Pada Pasien Gagal Ginjal Stadium Terminal Di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit ginjal kronis merupakan penyakit yang progresif irreversible dan berlanjut menjadi gagal ginjal stadium terminal. Pada stadium ini pengobatan konserfatif tidak lagi efektif. Diperlukan terapi pengganti ginjal yang salah satunya adalah hemosialisis. Dewasa ini, hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang paling banyak dipergunakan. Sekitar 67 pasien yang manjalani terapi pengganti ginjal manjalani hemodialisis. Menurut USRDS 2011, lebih dari 380.000 penderita gagal ginjal stadium terminal manjalani terapi pengganti ginjal. Menurut Gatot 2003, dalam Suryarinilsih, 2010, di Indonesia terdapat 70.000 penderita gagal ginjal stadium terminal yang memerlukan hemodialisis. Di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan IHD RSUP HAM, jumlah pasien yang menjalani hemodialisis pada bulan Desember 2011 mencapai 108 orang pasien, sedangkan pada bulan Desember 2012 mencapai 128 orang pasien. Tindakan hemodialisis pada hakikatnya menggantikan fungsi ginjal manusia dalam mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh dengan alat dialyzer, bukan mengembalikan fungsi fisiologis ginjal. Pasien yang manjalani hemodialisis akan mengalani komplikasi baik intradialitik maupun kronis. Komplikasi intradialitik dari hemodialisis adalah hipotensi, kram otot, dialysis disequilibrium syndrome , aritmia dan angina, serta reaksi dialisis Raharjo et al., 2009; Himmelfarb, 2005. Hipotensi intradialitik merupakan komplikasi intradialitik yang paling penting. Menurut Knoll et al. 2004, hipotensi intradialitik terjadi pada 20-30 dari semua tindakan hemodialisis. Penanganan hipotensi intradialitik mencakup penambahan cairan kepada pasien dan penghentian hemodialisis, dimana keduanya mengurangi keefektifan hemodialisis. Hipotensi intradialitik menimbulkan ketidaknyamanan selama proses hemodialisis berupa gelaja-gejala abdomen, mual, muntah, kram otot, gelisah, pusing, dan panik. Komplikasi Universitas Sumatera Utara U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra kardiovaskuler dapat terjadi meyertai hipotensi intradialitik berupa iskemia kardiogenik maupun neurogenik, trombosis vaskuler, disritmia, dan infark arteri mesenterika sedangkan hipertrofi ventrikel kiri dan hipertensi interdialitik dapat terjadi sebagai efek jangka panjang. Terjadinya hipotensi intradialitik tergantung dari faktor yang berhubungan denga pasien maupun faktor yang berhubungan dengan prosedur dialisis. Etiologi hipotensi intradialitik yang berhubungan dengan pasien yaitu asupan cairan yang berlebihan antara dua waktu dialisis, pengobatan antihipertensi, kelainan jantung, dan neuropati perifer karena diabetes Sulowicz dan Radziszewski, 2006. Asupan cairan yang berlebihan antara dua waktu dialisis dinyatakan dengan interdialytic weight gain IDWG. Agustriadi et al. 2009 menemukan adanya hubungan antara penurunan volume darah relatif pre dan pascadialisis dengan hipotensi intradialitik. Menurut Leypoldt et al. 2002, penurunan tekanan darah intradialitik darah berhubungan dengan penurunan akut berat badan dan volume plasma relatif pradialisis dan pascadialisis. Penurunan berat badan dan volume plasma sebanding dengan penambahan cairan tubuh yang dinyatakan dalam IDWG. Menurut Inrig et al. 2011, IDWG berhubungan dengan peninggian tekanan darah sistole pradialisis dan penurunan tekanan darah pascadialisis. Sementara penelitian yang menerangkan tentang kekuatan hubungan antara IDWG dengan hipotensi intradialitik belum tersedia. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM Medan merupakan salah satu rumah sakit rujukan dan mempunyai fasilitas hemodialisis yang cukup memadai di Medan. Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan, IHD RSUP HAM melayani lebih dari 100 pasien setiap bulannya. Pada bulan April 2013 IHD RSUP HAM melayani sebanyak 142 orang pasien. Dengan banyaknya jumlah pasien yang menjalani hemodialisis reguler di RSUP IHD HAM, hasil penelitian diharapkan representatif untuk pasien yang menjalani hemodialisis reguler. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk memeliti hubungan interdialytic weight gain IDWG dengan kejadian hipotensi intradialitik pada Universitas Sumatera Utara U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis reguler di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2. Rumusan Masalah