Keputusan Presiden RI No. 77 Tahun 2003 tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia

8. Keputusan Presiden RI No. 77 Tahun 2003 tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia

Keputusan Presiden ini diharapkan mampu mencapai tujuan penyelenggaraan perlindungan anak, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak diperluan kerjasama antara pemerintah dan masyarakakat secara melembaga.

Upaya untuk mewujudkan tujuan pelayanan restorative justice di Keputusan Presiden ini dengan membentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai lembaga resmi yang dibentuk dalam pendampingan penyelesaian anak pelaku tindak pidana, yang diatur sebagai berikut :

a. Pasal 3, dijelaskan mengenai tujuan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) khusunya terhadap anak pelaku tindak pidana, yaitu : “Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi,menerima pengaduan masyarakat, melaksanakan penelaahan, pemantauan, evaluasi, dan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak”.

b. Pasal 5, diuraikan mengenai keanggotaan Komisi Perlindungan Anak (KPAI) yang mampu menjadi mediator dalam penanganan restorative justice , anatara lain : - Pemerintah; - Tokoh agama; - Tokoh masyarakat; - Organisasi sosial; - Organisasi kemasyarakatan;

commit to user

- Lembaga swadaya masyarakat; - Dunia usaha; dan - Kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak.

Penerapan asas keadilan restoratif juga terlihat pada beberapa kebijakan penegakan hukum sebagai berikut :

1. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Tahun 1954, tentang Prajuana/Bantuan Hukum Cuma-Cuma kepada Anak Miskin.

2. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 6 Tahun 1959 tentang Persidangan Anak Harus Dilakukan Secara Tertutup.

3. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 6 Tahun 1987, tanggal

16 November 1987 tentang Tata Tertib Sidang Anak.

4. Surat Edaran Jaksa Agung RI SE-002/j.a/4/1989 tentang Penuntutan terhadap Anak.

5. Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum B-532/E/11/1995, 9 November 1995 tentang Petunjuk Penuntutan Terhadap Anak.

6. MOU 20/PRS-2/KEP/2005 DitBinRehSos Depsos RI dan DitPasDepKumHAM RI tentang Pembinaan Luar Lembaga bagi Anak yang Berhadapan dengan Hukum.

7. Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung RI MA/Kumdil/31/I/K/2005 tentang kewajiban setiap Pengadilan Negeri menata ruang sidang khusus dan ruang tunggu khusus untuk anak yang akan disidangkan.

8. TR/1124/XI/2006 dari Kaberskrim POLRI tanggal 16 November 2006 dan TR/395/VI/2008 tanggal 9 Juni 2008 tentang Pelaksanaan Diversi dan Restorative Justice dalam Penanganan ABH.

9. Himbauan Ketua MARI untuk menghindari penahanan pada anak yang mengutamakanputusan berupa tindakan daripada penjara, tanggal 16 Juli 2007.

10. Peraturan KAPOLRI 10/200, 6 Juli 2007 tentang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UP2A) dan 3/2008 tentang Pembentukan RPK

commit to user

Anak.

11. Kesepakatan Bersama antara Departemen Sosial RI No. 12/PRS- 2/KPTS/2009. Departemen Hukum dan HAM RI No. M.HH.04.HM.03.02 Th 2009, Departemen Pendidikan Nasional RI No. 11/XII/KB/2009, Departemen Agama RI No. 06/XII/2009, dan KepolisianNegara RI No. B/43/XII/2009 tentang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak yang Berhadapan dengan Hukum, tanggal 15 Desember 2009 tentang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum.

12. Surat Keputusan Bersama Ketua MA RI, Jaksa Agung RI, Kepala Kepolisia Negara RI, Menteri Hukum dan HAM RI, Menteri Sosial RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, No.166/KMA/SKB/XII/2009, No.1484A/A/JA/12/2009, No.M.HH-08 HM.03.02 Tahun 2009, No.10/PRS-2/KPTS/2009, No.02/Men.PP, dan PA/XII/2009 tanggal 22 Desember 2009 tentang Penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum.

Di dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 menteri terdapat pengertian mengenai restorative justice yang dapat diklasifikasikan dalam unsur-unsur sebagai berikut :

1. Suatu penyelesaian secara adil,

2. Melibatkan : - Pelaku, - Korban, - Keluarga mereka, - Dan pihak-pihak lain yang terkait dalam suatu tindak pidana.

3. Secara bersama-sama mencari penyelesaian,

4. Terhadap tindak pidana (tertentu) tersebut dan implikasinya,

5. Dengan menekankan pemulihan kembali kepada keadaan semula.

commit to user

(SKB) 5 Menteri adalah :

a. Terwujudnya persamaan persepsi di antara jejaring kerja dalam penanganan anak bermasalah hukum;

b. Meningkatnya koordinasi dan kerja sama dalam upaya menjamin perlindungan khusus bagi Anak bermasalah hukum;

c. Meningkatnya efektivitas penanganan anak yang berhadapan dengan hukum secara sistematis komprehensif, berkesinambungan dan terpadu.

13. Surat Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 1/PUU-VII/2010. Didalam surat keputusan MK ini, terhadap anak yang melakukan tindak pidana untuk hal batas usia yang dapat dipidana dari usia 8 (delapan) tahun dinaikkan menjadi 12 (dua belas) tahun. Dari putusan tersebut maka anak yang diduga melakukan suatu tindak pidana nenurut hukum positif yang ada tidak bisa dimintai pertanggung jawaban secara hukum.

Selain itu terdapat konvensi internasional yang menjadi dasar atau acuan pemerintah Indonesia dalam perlakuan terhadap anak-anak yang berada dalam sistem peradilan pidana adalah sebagai berikut :

1. Deklarasi Universal tentang HAM (Universal Declaration Of Human Rights ) Resolusi No. 217 A (III) tanggal 10 Desember 1984.

2. Konvenan International tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Convenan on Civil Political Right ) Resolusi Majelis Umum 20 A (XXI) tanggal 16 Desember 1966.

3. Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia (Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment ) Resolusi 39/46 Tanggal 10 Desember 1984,

commit to user

Tahun 1998.

4. Konvensi tentang Hak-hak Anak (Convention on the Rights of the Child), Resolusi No. 109 Tahun 1990.

5. Peraturan-peraturan Standar Minimum bagi Perlakuan terhadap Narapidana (Resolusi No. 663 C (XXIV) Tanggal 31 Juli 1957, Resolusi 2076 (LXII) Tanggal 13 Mei 1977.

6. Peraturan-peraturan Minimum Standar Perserikatan Bnagsa-bangsa Mengenai Administrasi Peradilan bagi Anak (The Beijing Rules), Resolusi No. 40/33, 1985.

7. Pedoman Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Rangka Pencegahan Tindak Pidana Remaja Tahun 1990 (United Nation Guidelines for the Preventive of Juvenile Delinquency, “Riyadh Guidelines”), Resolusi No. 45/112. 1990.

B. Bentuk Penerapan Restorative Justice di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) dalam Upaya Memberikan Perlindungan Hukum terhadap Anak yang Melakukan Tindak Pidana

Dokumen yang terkait

PENGENALAN BENTUK GEOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Widariyati M Syukri, Halida Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP UNTAN Email: Wid_Ariyatigmail.com Abstract: This research is based on

0 0 12

Penerapan Contractor Safety Management System (Csms) Tahap Prakualifikasi di PT. Pageo Utama Jakarta Selatan

2 13 92

MODAL SOSIAL DAN REFLEKSIVITAS DALAM MASYRAKAT RISIKO ( Suatu Kajian terhadap Anggota Klub Motor Wonogiri King Club (WKC) )

0 1 265

Makna Simbol dalam Film ”Cin(T)A”: Sebuah Tinjauan Semiotika

0 0 117

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sistem Tanam Benih Langsung di Kabupaten Karanganyar

0 2 139

Tindakan Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam Melakukan Likuidasi Bank Perusahaan Daerah

0 0 66

Helena Rita, Muhamad Ali, Halida Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan Pontianak Email: rita878889gmail.com Abstract: The purpose of this research is to know the improvement of gross motor

0 0 11

1 PENGARUH VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DI TK AL-AZHAR 21 PONTIANAK Rinda Nikenindiana Sukamto, Aunurrahman, Lukmanulhakim Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan Pontianak Email: Rinda.Nikenindianagmail.com Abstr

0 1 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE MENDONGENG MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN FLANEL Krisensiana, Marmawi R, Dian Miranda Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP Untan Pontianak Email: kirisensiana21gmail.com Abstract - PENINGKATAN KEMAMPUAN MENY

0 0 11

Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Perpustakaan Kelurahan di Kelurahan Panularan Kota Surakarta

0 0 198