METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Wacana pada Tayangan Infotainment Silet di RCTI, maka bentuk atau model yang digunakan untuk jenis penelitian ini adalah model penelitian kualitatif. (Kirk dan Miller dalam T. Fatimah Djadjasudarma, 1993:10) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah ”tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan masyarakat tersebut melalui bahasanya serta peristilahan”. Edi Subroto (2007: 5) berpendapat, “secara umum dinyatakan bahwa metode Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Wacana pada Tayangan Infotainment Silet di RCTI, maka bentuk atau model yang digunakan untuk jenis penelitian ini adalah model penelitian kualitatif. (Kirk dan Miller dalam T. Fatimah Djadjasudarma, 1993:10) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah ”tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan masyarakat tersebut melalui bahasanya serta peristilahan”. Edi Subroto (2007: 5) berpendapat, “secara umum dinyatakan bahwa metode

Penelitian ini membahas tentang karakteristik kekhasan kebahasaan dilihat dari retorika yang digunakan Infotainment Silet di RCTI., serta analisis wacana dalam tiap segmen berita Infotainment Silet di RCTI dengan berdasarkan aspek- aspek yang membangun keterpaduan (aspek gramatikal dan leksikal).

Penulis menguraikan hal-hal di atas dengan menempuh enam tahap upaya strategis. Enam tahap upaya strategis yang dimaksud, yaitu (1) pengumpulan data, (2) klasifikasi data, (3) analisis kekhasan kebahasaan, (4) analisis kohesi gramatikal, (5) analisis kohesi leksikal dan (6) menyimpulkan hasil analisis data.

C. Data dan Sumber Data

Data sebagai bahan penelitian bukanlah bahan mentah atau calon data, melainkan bahan jadi yang siap untuk dianalisis (Sudaryanto, 1990:3). Data tersebut tidak muncul dari suatu ketiadaan, tetapi ada sumbernya atau ada asalnya. Asal data disebut sumber data (Sudaryanto, 1990:33). Sumber data penelitian bahasa dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber data lisan dan sumber data tertulis (D. Edi Subroto, 1992:33). Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siaran infotainment silet yang ditayangkan pada bulan november sampai Desember 2008.

Data dalam penelitian adalah data lisan dari media audio-visual pada acara infotainment silet berupa tuturan monolog kemudian ditranskrip menjadi bentuk tulisan. Data kajian yang dikumpulkan untuk penelitian ini berasal dari empat buah Data dalam penelitian adalah data lisan dari media audio-visual pada acara infotainment silet berupa tuturan monolog kemudian ditranskrip menjadi bentuk tulisan. Data kajian yang dikumpulkan untuk penelitian ini berasal dari empat buah

D. Teknik Penyediaan Data

Data adalah hal yang sangat penting dalam proses penelitian. Menurut Sudaryanto (1992:11) kualitas data sangat ditentukan oleh alat pengambil datanya. Metode agar bermanfaat (untuk mewujudkan tujuan kegiatan ilmiah linguistik) haruslah digunakan dalam pelaksanaan yang konkret. Untuk itu, metode sebagai cara kerja haruslah dijabarkan sesuai dengan alat beserta sifat alat yang dipakai yang di sebut “teknik” (Sudaryanto, 1992: 26).

Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simak. Metode tersebut dilaksanakan dengan menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1988: 2). Metode simak mempunyai teknik dasar yang berwujud teknik sadap. Dalam praktiknya, teknik sadap diikuti teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap (selanjutnya disingkat SBLC). Dalam teknik SBLC, peneliti hanya berperan sebagai penyimak penggunaan bahasa tanpa ikut berpartisipasi di dalamnya (Sudaryanto, 1988: 3). Selanjutnya, teknik SBLC diikuti teknik lanjutan sesuai dengan jenis data yang ada.

Teknik lanjutan yang dipakai dalam penyediaan data adalah teknik rekam. Sesuai dengan namanya, teknik ini dilakukan dengan dengan cara merekam pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dengan menggunakan alat bantu yang berupa tape recorder (Edi Subroto, 1992:36). Dalam hal ini dilakukan perekaman terhadap tayangan program acara Infotainment Silet di RCTI dengan alat bantu tape recorder dengan kaset rekaman yang berdurasi enam puluh menit.

Setelah data dikumpulkan melalui teknik rekam dan teknik bebas libat cakap, kemudian dilakukan transkripsi data hasil rekaman dari tape recorder ke dalam kartu data (tercatat dan tersimpan di dalam disket komputer).

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan teknik (a) mengumpulkan dan merekam, (b) memilih, serta (c) menata atau mengklasifikasi di atas diperoleh data dalam bentuk paragraf secara keseluruhan berjumlah 148 data. Secara berurutan data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data 1 – 29 bersumber dari tayangan acara Infotainment Silet pada episode yang mengulas tentang Tragedi di Jakarta, TDJ/12/Nov/2008

b. Data 30 – 62 bersumber dari tayangan acara Infotainment Silet pada episode yang mengulas tentang Sakit Yang Dideritan Artis Gugun Gondrong , SYDAG/23/Nov/2008

c. Data 63 – 106 bersumber dari tayangan acara Infotainment Silet pada episode yang mengulas tentang Hari Ibu, HI/22/Des/2008

d. Data 107 – (148) bersumber dari tayangan acara Infotainment Silet pada episode yang mengulas tentang Menyambut Tahun Baru 2009, MTB/31/Des/2008

Teknik penomoran data berupa nomor data, tema program acara, tanggal penayangan, bulan penayangan, dan tahun penayangan. Contoh penomoran dan pentranskripsian data adalah sebagai berikut:

Perjalanan hari ini dipahami Luna sebagai masa lalu yang tidak mudah dikejar. Populeritasnya sebagai selebritis yang laris manis dengan tingkat kesibukan yang kelewat ketat, membuat Luna Maya terlewat menyadari bahwa ibunya hanya seorang diri dirumah hanya ditemani Duli sang kakak, bahkan membuatnya merindukan wanita yang disayanginya tersebut.. (76/HI/22/Des/2008)

Keterangan : 76 : nomor data HI : Hari Ibu (tema program acara)

22 : tanggal penayangan acara Des : bulan Des (bulan penayangan acara) 2008 : tahun 2006 (tahun penayangan acara)

D. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi, mengelompokkan data ( Mahsun, 2005: 229). Dalam rangka pengklasifikasian dan pengelompokkan data tentu harus didasarkan pada apa yang menjadi tujuan penelitian. Tujuan penelitian itu sendiri adalah memecahkan yang menjadi fokus penelitian.

Metode yang akan digunakan untuk menganalisis keterpaduan wacana dalam program acara Infotainment Silet adalah metode distribusional. Metode distribusional merupakan metode yang menganalisis satuan lingual tertentu berdasarkan perilaku atau tingkah laku kebahasaan satuan itu dalam hubungannya dengan satuan lain. Metode itu terurai atas teknik; (1) urai unsur terkecil; (2) urai unsur langsung; (3) oposisi; (4) penggantian atau substitusi; (5) perluasan; (6) pelesapan (delisi); (7) penyisipan atau interupsi; (8) pembalikan urutan (permutasi); (9) parafrasis (Edi Subroto, 1992:64). Metode distribusional yang digunakan dalam penelitian ini hanya beberapa saja untuk menganalisis tuturan siaran Infotainment Silet di RCTI. Metode distibusional yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik oposisi, teknik penggantian atau substitusi, dan teknik pelesapan atau delisi

Teknik oposisi ada dua yaitu teknik oposisi pasangan minimal dan teknik oposisi dua-dua. Teknik oposisi pasangan minimal terutama dipakai untuk menentukan fonem-fonem suatu bahasa (segmental atau suprasegmental). Pasangan itu berupa kata tunggal atau akar dengan bunyi teranalisis berada dalam lingkungan Teknik oposisi ada dua yaitu teknik oposisi pasangan minimal dan teknik oposisi dua-dua. Teknik oposisi pasangan minimal terutama dipakai untuk menentukan fonem-fonem suatu bahasa (segmental atau suprasegmental). Pasangan itu berupa kata tunggal atau akar dengan bunyi teranalisis berada dalam lingkungan

Teknik penggantian atau substitusi terwujud dalam kemungkinannya menggantikan satuan lingual atau unsur tertentu dari kontruksi morfologis atau fraseologis tertentu oleh satuan lingual lain. Satuan lingual atau unsur yang saling menggantikan itu termasuk dalam klas struktural yang sama (Edi Subroto, 1992:84).

Teknik pelesapan atau delisi berkemungkinan dipakai untuk mengetahui unsur atau satuan lingual yang bagaimana dihilangkan atau dilesapkan dan akibat- akibat struktural apa yang timbul dari pelesapan itu (Edi Subroto, 1992:84).