Penelitian Terdahulu

B. Penelitian Terdahulu

1. Eka Wahyu Setyobudi (2010) menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Pedagang Barang Antik di Pasar

yaitu modal dagang, pengalaman berdagang, jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang barang antik di pasar Windujenar Surakarta. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda model log linear diketahui t statistik dari variabel modal 5,219, berdasarkan hasil uji t untuk taraf signifikansi 5% diketahui bahwa faktor modal mempunyai pengaruh terhadap besarnya keuntungan yang diperoleh pedagang benda antik. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,598, hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan jumlah modal sebesar Rp 1 menyebabkan kenaikan keuntungan sebesar Rp 598,- dengan asumsi variabel independen yang lain tetap. Hubungan antara variabel modal dengan variabel keuntungan sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yaitu adanya pengaruh yang signifikan antara modal dengan keuntungan pedagang pasar windujenar.

berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diketahui t statistik dari variabel pengalaman usaha 0,447 dengan taraf signifikan 5%, maka dapat diketahui bahwa faktor pengalaman usaha tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya keuntungan yang diperoleh pedagang benda antik. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,048, artinya jika pengalaman usaha pedagang bertambah 1 tahun lamanya maka akan berakibat pada keuntungan yang diperoleh mengalami kenaikan Rp 48,- dengan berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diketahui t statistik dari variabel pengalaman usaha 0,447 dengan taraf signifikan 5%, maka dapat diketahui bahwa faktor pengalaman usaha tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya keuntungan yang diperoleh pedagang benda antik. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,048, artinya jika pengalaman usaha pedagang bertambah 1 tahun lamanya maka akan berakibat pada keuntungan yang diperoleh mengalami kenaikan Rp 48,- dengan

factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pedagang Pasar Klewer Surakarta. Hipotesis yang dikemukakan yaitu bahwa total penjualan, modal kerja, lama usaha jumlah tenaga kerja, umur, jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang Pasar Klewer Surakarta; dan dugaan bahwa faktor modal kerja diduga berpengaruh paling besar terhadap keberhasilan usaha pedagang Pasar Klewer Surakarta. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa berdasarkan uji t, maka variabel yang positif dan signifikan mempengaruhi keberhasilan usaha pedagang Pasar Klewer Surakarta pada derajat signifikansi 10% yaitu total penjualan dengan nilai t sebesar 5,235 dan probabilitas 0,000, modal kerja dengan nilai t sebesar sebesar 3,227 dan probabilitas 0,002, dan lama usaha dengan nilai t sebesar 2,791 dan propbabilitas 0,006. Sedangkan variabel yang negatif dan signifikan mempengaruhi keberhasilan usaha pedagang Pasar Klewer Surakarta pada derajat signifikan 10% yaitu jumlah tenaga kerja dengan nilai t sebesar -3,285 dan probabilitas 0,001, dan umur pedagang dengan nilai t sebesar -2,443 dan probabilitas 0,017. Sedangkan variabel jumlah pelanggan tetap, tingkat

negatif dan tidak signifikan mempengaruhi keberhasilan usaha pedagang Pasar Klewer Surakarta. Berdasarkan perhitungan terhadap uji F, diperoleh nilai F hitung yaitu sebesar 20,470 dengan probabilitas 0,000, maka disimpulkan bahwa secara bersama-sama faktor total penjualan, modal kerja, lama usaha, jumlah tenaga kerja, umur, jumlah pelanggan tetap, tingkat pendidikan, letak kios, status persaingan, jenis kelamin mempunyai pengaruh yang signifikan / nyata terhadap keberhasilan usaha pedagang Pasar Klewer Surakarta pada tingkat signifikan 10%, hal ini berarti hipotesis pertama adalah terbukti kebenarannya. Berdasarkan nilai R-Square, diperoleh nilai Adjusted R-Square sebesar 0,684% atau 68,4%, yang berarti bahwa 68,4% variasi variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh variasi variabel total penjualan, modal kerja, lama usaha, jumlah tenaga kerja, umur, jumlah pelanggan tetap, tingkat pendidikan, letak kios, status persaingan, dan jenis kelamin, sedangkan sisanya 31,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Berdasarkan hasil regresi, nilai koefisien beta terbesar yaitu total penjuaan, jadi hipotesis kedua tidak terbukti kebenarannya.

3. Turis Harningsih (2011) menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pedagang Barang Antik di Pasar Windujenar Surakarta. Hipotesis yang dikemukakan yaitu modal,

hambatan atau kendala terhadap keberhasilan Pedagang Barang Antik di Pasar Windujenar Surakarta. Hasil analisis data menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda yang telah dilakukan sebelumnya diketahui t statistik dari variabel modal 5,874110 dan nilai t tabelnya ± 2,00, sehingga disimpulkan pada taraf signifikansi 5% variabel modal mempunyai pengaruh terhadap besarnya laba yang diperoleh pedagang benda antik di Pasar Windujenar. Hal ini berarti hubungan antara variabel modal dengan variabel laba sesuai dengan hipotesis yang telah ditulis sebelumnya. Nilai koefisien regresi dari variabel modal sebesar 0,036194, berarti peningkatan jumlah modal sebesar Rp 1,- menyebabkan kenaikan laba sebesar Rp 36.194,- dengan asumsi variabel independen yang lain tetap. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diketahui t statistik dari variabel tingkat pendidikan 0,446045 dan nilai t tabelnya ± 2,00, sehingga disimpulkan pada taraf signifikansi 5% variabel tingkat pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya laba yang diperoleh pedagang benda antik di Pasar Windujenar. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diketahui t statistik dari variabel pengalaman berdagang 2,414764 dan nilai t tabelnya ± 2,00, sehingga disimpulkan pada taraf signifikansi 5% variabel pengalaman berdagang mempunyai pengaruh terhadap besarnya laba yang

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diketahui t statistik dari variabel waktu usaha 2.035406 dan nilai t tabelnya ± 2,00, sehingga disimpulkan pada taraf signifikansi 5% variabel waktu usaha mempunyai pengaruh terhadap besarnya laba yang diperoleh pedagang benda antik di Pasar Windujenar. Hal ini berarti hubungan antara variabel waktu usaha dengan variabel laba sesuai dengan hipotesis yang telah ditulis sebelumnya. Nilai koefisien regresi dari variabel waktu usaha sebesar 4818,507, berarti peningkatan waktu usaha sebesar 1 jam menyebabkan kenaikan laba sebesar Rp 4.818,507,- dengan asumsi variabel independen yang lain tetap. Hal ini menunjukkan dengan meningkatnya waktu usaha maka akan meningkatkan kemungkinan pedagang untuk melakukan transaksi lebih banyak, sehingga potensi untuk memperoleh laba tinggi semakin besar.

4. Bintang Ramadhan (2009) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan industri batik di Kecamatan Laweyan Surakarta. Hipotesis yang dikemukakan yaitu besarnya pengaruh faktor modal kerja, tenaga kerja, bahan baku, dan penjualan terhadap tingkat keuntungan pengusaha industri kecil pembuatan batik di Kecamatan Laweyan Surakarta; manakah dari faktor modal, tenaga kerja, bahan baku dan penjualan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat keuntungan pengrajin batik di Kecamatan Laweyan Surakarta. Hasil analisis menunjukan 4. Bintang Ramadhan (2009) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan industri batik di Kecamatan Laweyan Surakarta. Hipotesis yang dikemukakan yaitu besarnya pengaruh faktor modal kerja, tenaga kerja, bahan baku, dan penjualan terhadap tingkat keuntungan pengusaha industri kecil pembuatan batik di Kecamatan Laweyan Surakarta; manakah dari faktor modal, tenaga kerja, bahan baku dan penjualan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat keuntungan pengrajin batik di Kecamatan Laweyan Surakarta. Hasil analisis menunjukan

5. Erose Perwitasagi Putra (2010), menganalisis pengaruh modal, tenaga kerja dan bahan baku terhadap keuntungan pengusaha batik Laweyan Surakarta. Hipotesis yang di kemukakan adalah variabel modal, tenaga kerja dan bahan baku berpengaruh positif terhadap keuntungan para pengusaha batik di kampung batik Laweyan Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat diskriptif kuantitatif dengan mengambil data primer dengan menggunakan pendekatan linear berganda yaitu dengan Ordinary Least Square (OLS). Hasil dari analisis menunjukan bahwa variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan pengusaha batik di Laweyan.