Pengertian pasar modal Pasar Modal

Dengan pembentukan OJK, maka lembaga ini diharapkan dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan secara menyeluruh sehingga meningkatkan daya saing perekonomian. Selain itu, OJK harus mampu menjaga kepentingan nasional. Antara lain meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa keuangan dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi. OJK dibentuk dan dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yang meliputi independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi, dan kewajaran fairness. Sementara berdasarkan pasal 6 dari UU No 21 Tahun 2011, tugas utama dari OJK adalah melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap : 1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan. 2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal. 3. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiyaan, dan lembaga keuangan lainnya.

2.1.7 Pasar Modal

2.1.7.1 Pengertian pasar modal

Dalam membangun suatu perusahaan, dibutuhkan dana untuk menopang kemajuan perusahaan dengan cara melakukan peminjaman kepada bank mapun menerbitkan surat beharga. Pasar modal menjadi wadah bagi pihak yang mempunyai dana lebih untuk berinvestasi dan juga menjadi wadah bagi pihak yang membutuhkan dana untuk pembangunan maupun kemajuan perusahaan. Pengertian pasar modal menurut Fahmi dan Hadi 2011:41 adalah “Tempat dimana berbagi pihak khususnya perushaan menjual saham stock dan obligasi bond dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untu k memperkuat dana perushaan”. Sedangkan Menurut G umati 2011:77 “Pasar modal adalah suatu jaringan yang kompleks dari individu, lembaga dan pasar yang timbul sebagai upaya dalam mempertemukan mereka yang memiliki uang dana untuk melakukan pertukaran efe k dan surat berharga”. “Pasar modal dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun hutang jangka panjang”. Martelena dan Malinda,2011:2. 2.1.7.2 Sejarah Pasar Modal Sejarah pasar modal Indonesia Perkembangan pasar modal Indonesia mengalami pasang dan surut, seirama dengan perjalanan negara dan bangsa Indonesia. Di Indonesia terjadi beberapa pergantian pasar modal. Menurut Rusdin 2006 : 4 menyatakan bahwa : 1. Tanggal 14 Desember 1912 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan pasar modal pada tahun 14 desember 1912 dan bernama Vereniging de Effectenhandel Bursa efek dan langsung memulai perdagagan yang memiliki 13 anggota bursa yang aktif. 2. 11 Januari 1925 1 Agustus 1925 Perkembangan pasar modal di batavia tersebut begitu pesat sehingga menarik masyrakat kota lain sehingga pada 11 januari 1925 di kota Surabaya dan 1 agustus 1925 di kota Semarang resmi didirikan bursa. Perkembangan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat mencapai NIF 1,4 milyar jika di indeks dengan harga beras yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah ± Rp. 7 Triliun yang berasal daru 250 macam efek. 3. Tanggal 17 Mei 1940 Pada tanggal 17 mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdaganan efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa semua efek- efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk ileh pemerintah Hindia Belanda. 4. Tanggal 31 Juni 1952 Pemerintah RI membuka kembali Bursa Efek yang di Jakarta pada tanggal 31 juni 1952 setelah 12 tahun ditutup. Adapun penyelenggaraanya diserahkan pada PPUPE yang terdiri dari 3 Bank Negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat. 5. Tahun 1958 – 1966 Pada tahun 1958 terlihat kelesuan dan kemunduran di Bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga negara Belanda meninggalkan Indonesia. Tingkat Inflasi pada wakt itu yang cukup tinggi ketika itu makin menggoncang dan mengurangi kepercayaan Maskarakat terhadap pasar uang dan modal, dan terhadap mata uang rupiah yang mencapai puncaknya pada tahun 1966. 6. Tahun 1976 – 1987 Pada tahun 1976 di bentuk BAPEPAM dan PT Danareksa. BAPEPAM bertugas untuk membantu meneteri Keuangan yang diketuai oleh Gubernur Bank Sentral. Perkembangan pasar modal selama tahun 1977 sd 1987 mengalami kelesuan meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan – perusahaan yang memanfaatkan dana dari bursa efek. Untuk mengatasi masalah itu pemerintah mengeluarkan berbagi deregulasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar modal, yaitu paket kebijaksanaan Desember 1987, Paket Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket kebijaksanaan Desember 1988. 7. Tahun 1987 Pakdes 1987 merupakan penyerdehanaan persyaratan proses emisi saham dan obligasi, dihapukannya biaya yang sebelumnya dipungut oleh BAPEPAM, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Selain dibuka pula kesempatan bagi pemodal asing untuk membeli efek maksimal 49 dari total emiten. 8. Tahun 1988 Pakto 1988 ditunjukan pada sektor perbankan, namun mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88 berisikan ketentuan 3 L legal, Lending, Limit dan pengenaan pajak atas bungan berdeposito. Sedangkan menurut Widiotmodjo 2009 : 23 menyatakan bahwa : 1. Tahun 1997 – 2000an. Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, dari Rp 2000-an menjadi diatas Rp 10.000-an. Membuat pasar modal di Indonesia tidak menarik sebab banyak perusahaan yang sudah terdaftar di bursa menjadi merosot kinerjanya, bahkan negative modalnya. 2. Tahun 2007 Pada 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia. 3. Tahun 2008 Pada tahun 2008 terjadi krisis subprime morgage di Amerika Serikat, seluruh dunia terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehman Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat bursa saham global terguncang. Diawal kejadian, Bursa saham Eropa melemah hingga 5 persen pada perdagangan siang hari. Di London, harga saham grup perbankan HBOS jatuh hingga 20,2 persen. Di Jerman, Commerrzbank anjlok 11,7 persen dan Deutsche Bank jatuh 8,24 persen. Dow Jones Industrial Average DJIA tumbang 2,53 persen beberapa saat setelah pembukaan pasar. Di Indonesia, 8 Oktober jam 11.05 WIB Bursa Efek Indonesia melakukan suspend, penutupan transaksi di lantai bursa. Sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya juga melakukan hal yang sama. IHSG Indeks Harga Saham Gabungan sempt anjlok hingga ke 1.111. Dikutip dari idx.co.id menyatakan bahwa : 1. Tahun 2009 Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG. Dikutip dari https:nityaryana.wordpress.com20130405bagaimana-sejarah- pasar-modal-indonesia menyatakan bahwa : 1. Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek Indonesia. IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik. 2. Tahun 2012 Krisis keuangan kembali mencoba menghantui pasar modal dunia. Indikasi default atau tidak mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam krisis pada waktu itu adalah Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal. IHSG masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik walaupun dihimpit oleh berita tersebut. 3. Tahun 2013 Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut memecahkan rekor harga tertingginya. Namun sedikit terganggu dengan kondisi negara Syprus di Eropa yang dianggap berpotensi krisis. Pada tahun ini pula jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia mengalami perubahan dan Bapepam LK telah melebur menjadi OJK Otoritas Jasa Keuangan Sedangkan dikutip dari www.ojk.go.id menyatakan bahwa : 1. Tahun 2014 Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan SEOJK Nomor 7SEOJK.042014, Kamis 244. Surat Edaran ini mengatur tentang Penerapan Pelaksanaan Pertemuan Langsung Face To Face dalam Penerimaan Pemegang Efek Reksa Dana Melalui Pembukaan Rekening Secara Elektronik, serta Tata Cara Penjualan Subscription dan Pembelian Kembali Redemption Efek reksa dana elektronik. 2. Tahun 2015 Tanggal 10 agustus 2015 bersamaan dengan hari ulang tahun pasar modal yang ke 38 tahun. eresmikan dua program strategis yang dapat disebut sebagai bagian dari tonggak penting perkembangan pasar modal Indonesia, yakni: a. Pertama, peningkatan batas maksimal ganti rugi aset pemodal dalam program Dana Perlindungan Pemodal, dari semula sebesar Rp 25 jutapemodal menjadi empat kali lipat yaitu Rp100 jutapemodal. Peningkatan ini selain dilakukan dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan berinvestasi di pasar modal Indonesia, juga dilakukan dalam rangka menarik minat lebih banyak lagi investor domestik untuk mau bertransaksi di pasar modal. b. Kedua, peluncuran saluran TV khusus Pasar Modal oleh Bursa Efek Indonesia, yaitu Indonesia Business Capital Market TV IBCM TV yang di luncurkan dalam rangka menyediakan informasi terkini tentang pasar modal Indonesia bagi seluruh masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Saluran TV ini juga akan ditayangkan di beberapa negara . Hal ini juga menjadi komitment BEI untuk mendistribusikan informasi tentang pasar modal Indonesia ke berbagai penjuru tanah air dan dunia. 3. Tahun 2016 GMRA Indonesia akan mulai diimplementasikan dalam Transaksi Repo di Indonesia dengan telah diterbitkannnya Peraturan OJK No.09POJK.042015 tentang Pedoman Transaksi Repo Bagi Lembaga Jasa Keuangan. Peraturan ini juga telah dilengkapi dengan Surat Edaran OJK No.33SEOJK.042015 tentang Global Master Repurchase Agreement Indonesia.

2.1.7.2 Manafaat Pasar Modal

Dokumen yang terkait

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 3

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 1 6

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 18

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 1

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 1

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 1

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 2

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 3

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 3

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015 Cover.

0 0 1