5. Rasio Pertumbuhan
Menurut fahmi 2013 : 82 rasio pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur
seberapa besar
kemampuan perusahaan
dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan
ekonomi secara umum. Adapun pengukuran yang terdapat pada rasio pertumbuhan yaitu :
a. Pertumbuhan penjualan sales growth
b. Pertumbuhan laba
c. Pertumbuhan Laba per lembar saham
d. Pertumbuhan Dividen per lembar saham
6. Rasio Nilai Pasar
Menurut fahmi 2013 : 82 menyatakan bahwa rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Adapun
pengukuran yang terdapat pada rasio nilai pasar yaitu : a.
Earning per share eps b.
Price earning ratio c.
Book valus per share d.
Price book value e.
Dividen yield f.
Dividen payout ratio Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan rasio
keuangan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam menilai kinerjanya pada periode tertentu dan juga rasio keungan sangat bermanfaat untuk pengambilan
keputusan pihak eksternal maupun internal dalam menganalisis kinerja keuangan.
2.1.3 Rasio Nilai Pasar
Untuk mengembangkan perusahaan, dibutuhkan modal yang dapat diperoleh dengan cara meminjam dana ke bank dan juga menerbitkan surat
berharga. Investor akan melihat laporan keuangan terlebih dahulu untuk pengambilan keputusan investasi dengan cara melihat sejauh mana sebuah
perusahaan dapat menciptakan nilai pasar usahanya melebihi modal yang mereka
miliki.” Rasio nilai pasar inilah yang memberi indikasi kepada manajemen mengenai pendapat investor tentang prestasi perusahaan di masa lalu dan
prospeknya di ma
sa yang akan datang .“farah 2011 :27.
“Rasio nilai pasar yaitu rasio yang mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan
dan dampaknya pada
masa yang akan datang.” Fahmi 2013 : 82. Sedangkan
menurut Menurut Harahap 2015 : 310, “Nilai pasar merupakan kinerja yang lazim digunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi keadaan prestasi
perusahaan di pasar modal.” Dapat disimpulkan bahwa nilai pasar adalah rasio yang akan menerangkan tentang situasi suatu perusahaan di pasar modal yang
akan memberi indikasi mengenai pendapat investor tentang prestasi perusahaan di masa lalu. Adapun pengukuran dari nilai pasar sebagai berikut :
1. Earning Per Share EPS
Menurut Fahmi dan Lavianti 2008:76 menyatakan bahwa ”Earning Per
Share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap
lembar saham yang dimiliki.” Adapun rumus dari Earning Per Share EPS
Keterangan :
EPS : Earning Per Share atau pendapatan per lembar saham
EAT : Earning After Tax atau laba setelah pajak
J
sb
: Jumlah saham yang beredar
2. Price Earning Ratio PER
menurut Farah Margaretha 2011:27 menyatakan bahwa PER merupakan rasio yang menunjukkan berapa yang harus dibayar oleh investor untuk
setiap Rp 1 laba periode berjalan. Sedangkan menurut Harahap 2015:311 “Price Earning Ratio PER merupakan rasio yang menunjukkan
� =
perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima”. Adapun
rumus dari Price Earning Ratio PER
Keterangan :
PER : Price Earning Ratio
Harga Saham : harga terakhir dari harga saham
Laba Per lembar saham :
3. Book Value Per Sahre BVS
Book Value per Share BVS adalah rasio yang menunjukkan jumlah stockholders
. equity modal sendiri yang berkaitan dengan setiap lembar
saham yang beredar Arifin,2004 . Adapun rumus dari Book Value per
Share BVS adalah:
Keterangan :
BVS : Book Value Per Sahre
Total Ekuitas : StockHolders Equity
Jumlah saham beredar : Jumlah saham yang beredar di publik
� =
ℎ � ℎ
� = ℎ ℎ
4. Price to Book Value PBV
“Rasio ini menunjukkan perbandingan harga saham di pasar dengan nilai buku saham tersebut yang digambarkan di ner
aca” Harahap, 2015:311. Adapun rumus dari Price to Book Value PBV :
Keterangan :
PBV : Price to Book Value
Harga Pasar per saham : Harga per lembar saham tahun t
Nilai Buku per lembar saham : Ekuitas
: Stockholders Equity Nilai Buku
: Total Asset – Total Hutang
5. Dividen Yield
Rasio ini paling baik digunakan untuk membandingkan perusahaan yang memiliki harga saham yang relatif stabil dengan dua alasan, pertama
adalah sebuah perusahaan yang menaik-turunkan harga saham tidak memberikan rasio pendapatan yang berarti. Yang kedua adalah dalahm
seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan laba jangka panjang, bukan
untuk ,meningkatkan pendapatan modal Gill dan Chatton,2008:68.
Adapun rumus dari Dividen Yield sebagai berikut :
Keterangan :
DY : Dividends Yield
ℎ : dividen per lembar saham biasa ℎ : Harga pasar saham biasa.
� � = � � ℎ
� ℎ
� = ℎ
ℎ
6. Dividend Payout Ratio DPR
Menurut Sudan 2011:167 menyatakan bahwa “
Dividend payout ratio adalah rasio antara dividend yang dibayarkan dibandingkan dengan jumlah
laba bersih per lembar saham yang diperoleh perusahaan. Dividend payout ratio merupakan parameter untuk mengukur besaran dividend yang akan
dibagikan ke pemegang saham. Besarnya dividend payout ratio dijadikan ukuran oleh para investor yang akan menanamkan modalnya pada saham di
bursa efek. Adapun perhitungan dari
Dividend Payout Ratio sebagai berikut:
Keterangan :
DPR : Dividends Per ratio
Dividend per share :
Earning Per Share :
Dalam penelitian yang dilakukan kepada Nilai Pasar, diambil 2 rasio yaitu Price to Book Value PBV dan Earning Per Share. Karena PBV ini
efektif jika digunakan untuk membandingkan saham-saham pada sektor ekonomi yang sama
atau dengan perusahaan-perusahaan pada sektor ekonomi yang sama atau dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. Sejalan dengan PBV,
EPS digunakan dalam penelitian ini untuk melihat dan membandingkan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sejenis. Dengan
menggunakan EPS ini maka para investor dapat menentukan dimanakah modal mereka akan ditanamkan.
� = ℎ
� ℎ
2.1.4 Rasio Leverage