Peta Industri Penelitian dan Pengembangan
2.3.1 Peta Industri Penelitian dan Pengembangan
Peta industri pada Gambar 2-7 menunjukkan aktor-aktor yang berperan di dalam industri utama, yakni industri penelitian dan pengembangan, serta peran aktor di industri lain yang memberikan kontribusi dalam berjalannya proses bisnis kegiatan penelitian dan pengembangan. Dalam konteks subsektor penelitian dan pengembangan, yang difokuskan adalah kegiatan penelitian yang bersifat terapan dan kegiatan pengembangan.
Peta industri ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni backward linkage, forward linkage, dan industri utama. Backward Linkage menunjukan aktor mana saja yang berasal dari industri lain diluar penelitian dan pengembangan yang dibayar jasanya atau dibeli produknya oleh pelaku utama dalam industri penelitian dan pengembangan untuk digunakan didalam setiap proses utama. Di sisi lain, forward linkage menunjukan aktor mana saja yang berasal dari industri lain diluar penelitian dan pengembangan yang membayar atau membeli output dari setiap proses. Adapun suatu kegiatan penelitian dan pengembangan memiliki cakupan yang sangat beragam sesuai dengan agenda tujuannya. Maka, di dalam peta industri ini yang akan dijelaskan adalah bagaimana hubungan antara industri penelitian dan pengembangan dengan industri lainnya secara umum tanpa mengkhususkan terhadap satu jenis kasus penelitian dan pengembangan saja.
A. PELAKU INDUSTRI DALAM PROSES KREASI Pada tahap kreasi, seorang peneliti seringkali mencari referensi melalui jurnal, buku, hingga media cetak maupun elektronik. Pencarian ini, seringkali menghasilkan suatu transaksi ekonomi karena terdapat beberapa sumber referensi yang mengharuskan pembelian untuk memperoleh data yang diinginkan. Inilah sebabnya mengapa, walaupun terkadang kegiatan pencarian referensi ini tidak direncanakan, tetapi perlu dilihat bahwa penerbit jurnal hingga media memiliki kaitan dalam proses kreasi seorang peneliti. Selain penerbit jurnal dan buku, para peneliti dan perekayasa juga tidak jarang mendapatkan inspirasi untuk pengembangan saat mereka membeli produk dasarnya. Inilah sebabnya mengapa, konsumsi produk dasar, apapun itu, yang terkait dengan bidang penelitian bisa memberikan ide akan pengembangan yang dilakukan. Selain itu, hasil dari tahap kreasi bisa ditawarkan bahkan digunakan oleh industri yang berkaitan dengan bidang penelitian. Inilah sebabnya mengapa, seringkali para peneliti dan perekayasa mendapatkan dana untuk mengimplementasikan rancangannya dari tahap kreasi.
B. PELAKU INDUSTRI DALAM PROSES IMPLEMENTASI RANCANGAN Pada tahap implementasi rancangan, cukup banyak pihak industri lain yang terlibat karena tidak jarang seorang peneliti atau lembaga penelitian membutuhkan fasilitas yang tidak dimiliki oleh mereka. Misalnya, banyak peneliti yang berkecimpung pada bidang penelitian terkait sains, teknologi, dan rekayasa yang membutuhkan fasilitas laboratorium yang hanya dimiliki oleh beberapa lembaga tertentu. Di sisi lain, penelitian yang berkaitan dengan ilmu sosial biasanya menggunakan survei sebagai metode penelitiannya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa jasa penyurvei memiliki peran untuk mendukung jalannya kegiatan penelitian dan pengembangan. Sementara itu, untuk jasa percetakan, penerbit jurnal, serta buku dapat berperan saat hasil penelitian ingin dibuat dalam bentuk tulisan dan didiseminasikan pada tahap berikutnya.
BAB 2: Ekosistem dan Ruang Lingkup Industri Penelitian dan Pengembangan Indonesia 39
Gambar 2 - 7 Peta Industri Penelitian dan Pengembangan
40 Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Penelitian Dan Pengembangan Nasional 2015-2019
C. PELAKU INDUSTRI DALAM PROSES DISEMINASI Pada tahap diseminasi, yaitu penyebaran hasil penelitian, selain peneliti dan lembaga penelitian, terdapat beberapa pihak di luar industri yang memiliki peran. Media cetak serta elektronik memiliki peran dalam menyebarkan hasil penelitian hingga sampai ke khalayak. Adanya hasil penelitian yang dipublikasikan melalui talkshow, majalah, koran, hingga media lainnya menunjukan peran media cetak dan elektronik. Di sisi lain, jasa percetakan juga berperan dalam memperbanyak tulisan hasil penelitian, terutama jika hasil penelitian dikemas dalam bentuk buku, poster, lyer, hingga artikel tertentu. Adapun jasa event organizer lebih berperan untuk hasil penelitian yang memang proses diseminasinya melewati pameran, seminar, atau program lainnya yang memerlukan tata acara yang teratur dan sistematis. Selanjutnya, hasil dari tahap diseminasi ini tentu akan dapat digunakan oleh seluruh industri yang berkaitan dengan bidang keilmuan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan.
“Showdown of The Unbeatables”, Peran Media dalam Menyoroti Sebuah Temuan Sumber : lh6.ggpht.com
“Showdown of The Unbeatables”, merupakan serial TV yang ditayangkan oleh National Geographic Channel yang meliput serta menunjukkan penemuan-penemuan unik dan inovatif di Amerika Serikat. Temuan yang dipilih adalah temuan dari para peneliti dan perekayasa mandiri. Dalam media serial TV ini, masyarakat kemudian dapat mengetahui inovasi-inovasi produk seperti apa yang telah ditemukan. Dalam satu episode, tidak hanya ditunjukkan proil dari produk, tetapi juga cara bekerja hingga demo bagaimana produk berfungsi. Acara ini dikemas dengan sangat menarik dan merupakan contoh bagaimana media berperan sebagai aktor diseminasi, baik sebagai aktor utama maupun pendukung. Media akan menjadi aktor utama saat semua agenda diseminasi diinisiasi oleh pihak media itu sendiri dan akan menjadi pendukung disaat peneliti atau perekayasa meminta media untuk menyoroti dan meliput hasil penelitian dan pengembangannya. Dunia penelitian dan pengembangan sangatlah luas, banyak pihak dapat terlibat di dalam proses penyebaran informasi, apalagi dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat.
BAB 2: Ekosistem dan Ruang Lingkup Industri Penelitian dan Pengembangan Indonesia 41