Mekanisme Audit Oleh Satuan Pengawasan Intern Marketing And Trading Internal Auditor PT. Pertamina Medan

(1)

SKRIPSI

MEKANISME AUDIT OLEH SATUAN PENGAWASAN INTERNAL MARKETING AND TRADING PT. PERTAMINA MEDAN

OLEH :

RATIH MAZLINA SARI 110522085

PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul : “Mekanisme Audit oleh Satuan Pengawasan Intern Marketing & Trading Internal Auditor Pertamina Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 22 Juni 2013

RATIH MAZLINA SARI NIM : 110522085


(3)

ABSTRAK

MEKANISME AUDIT OLEH SATUAN PENGAWASAN INTERN MARKETING AND TRADING INTERNAL AUDITOR PT. PERTAMINA

MEDAN

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mekanisme audit berpengaruh terhadap jalannya aktifitas perusahaan agar terhindar dari kecurangan – kecurangan untuk memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme audit yang dilakukan oleh Internal Auditor PT. Pertamina Medan, dan untuk mengetahui fungsi Internal Auditor. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang tidak bersifat menguji hipotesis, melainkan di maksudkan untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam mengenai berbagai variabel atau bersifat mendeskripsikan keadaan masa lampau atau fenomena yang sedang terjadi saat ini.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data-data yang dikumpulkan terlebih dahulu oleh penulis, yaitu dari studi literatur, jurnal, buku teks, internet, serta berbagai sumber yang berhubungan lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan tersebut dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mendeskripsikan sehingga diperoleh hasil berupa gambaran yang jelas tentang mekanisme audit.

Selama penulis mengadakan penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan mengetahui mekanisme audit yang dilaksanakan oleh Internal Auditor, maka dapat membantu mempermudah pelaksanaan pengawasan internal untuk menghindari penyimpangan – penyimpangan yang sering terjadi saat ini. Kata kunci : Mekanisme Audit, Pengawasan Internal, Fungsi Internal Audit


(4)

ABSTRACT

AUDIT MECHANISM BY INTERN CONTROL UNIT MARKETING AND TRADING INTERNAL AUDITORS PT. PERTAMINA MEDAN

The problem formula in this research was how the relationship audit mechanism effect to company activities to be spared from the frauds to give maximal profit for the company. The objective of this research was knowing how audit mechanism who doing by Internal Auditor PT. Pertamina Medan., and to knowing Auditor Internal function. This research is qualitative research which was not put the test hypothesis, but it aims to get more comprehension about various variable or describing a condition of the past or case that happening.

The data used in this research was secondary data that be done by analyzing data that collected by writer from studying literature, journal, text books, internet, and the other sources that has correlation. The data collection techniques used were throught interviews, documentation, and literature. The technique of analysis used in this research was qualitative descriptive method, it was a method by collecting, arranging, and descripting, so that acquired the result in clear describing about audit mechanism.

During the authors conducted the research, the authors can conclude that by knowing the audit mechanism implementation by the Internal Auditor, to help facilitate the implementation of internal controls on a regular basis in order to avoid distortion – irregularities that often occur at this time.


(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Salawat beriring salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat-Nya dari alam yang penuh kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Adapun judul Skripsi ini adalah “MEKANISME AUDIT OLEH SATUAN PENGAWASAN INTERN MARKETING AND TRADING INTERNAL AUDITOR PT. PERTAMINA MEDAN ”.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar untuk ke depannya penulis dapat menulis dengan lebih baik lagi. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(6)

3. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

5. Yang teristimewa kepada Kedua Orang Tua saya Drs. Chairul Azhar (Ayahanda) dan Sri Maulida Ningsih (Ibunda) tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada mereka dan semoga jerih payah penulis dapat menjadi pelega dan penyejuk keletihan ayah dan bunda selama ini.

6. Pimpinan Marketing and Trading Internal Auditor Pertamina Medan serta pegawainya yang memberi izin dan membantu memberikan informasi dalam hal penyelesaian skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan penulis sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan karya ilmiah ke depannya.


(7)

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Medan, 09 Maret 2013

Penulis,

Ratih Mazlina Sari


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1 Internal Audit ... 4

2.1.1 Pengertian Internal Audit ... 4

2.1.2 Peranan Internal Auditor ... 5

2.1.3 Fungsi Internal Auditor……….... 6

2.1.3.1 Tanggung Jawab Internal Auditor .………. 6

2.1.3.2 Wewenang Internal Auditor……… 7

2.1.4 Standar dan Pedoman Praktik Audit Internal………... 7

2.1.4.1 Standar Perilaku Auditor Internal……….. 9

2.2 Mekanisme Audit ... 11

2.2.1 Perencanaan Audit ... 11

2.2.2 Persiapan Audit ... 12

2.2.3 Program Audit………. 12

2.2.4 Pelaksanaan Audit ... 13

2.2.4.1 Kertas Kerja Audit………. 13

2.2.4.2 Review……… 14

2.2.5 Temuan Sementara ... 15

2.2.6 Temuan Akhir... 15

2.2.7 Laporan Internal Audit……….... 15


(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 17

3.1 Jenis Penelitian ... 17

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 17

3.3 Jenis Data ... 17

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 17

3.5 Teknik Analisis ... 18

3.6 Jadwal Penelitian ... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 20

4.1.1 Sejarah Singkat PT. PERTAMINA PERSERO ... 20

4.1.2 Profil PT. PERTAMINA PERSERO ... 23

4.1.3 Arti Lambang PT. PERTAMINA PERSERO…………... 26

4.1.4 Visi dan Misi PT. PERTAMINA PERSERO ... 28

4.1.5 Prinsip Dasar Integritas PT. PERTAMINA PERSERO ... 30

4.1.6 Struktur Organisasi Marketing and Trading Internal Auditor 30

4.1.7 Job Description Marketing and Trading Internal Auditor .... 31

4.2 Mekanisme Audit oleh Marketing and Trading Internal Auditor ... 49

4.3 Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 64


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 4.1 Logo PT.PERTAMINA……… 26 Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi Marketing and Trading Intrernal auditor


(12)

ABSTRAK

MEKANISME AUDIT OLEH SATUAN PENGAWASAN INTERN MARKETING AND TRADING INTERNAL AUDITOR PT. PERTAMINA

MEDAN

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mekanisme audit berpengaruh terhadap jalannya aktifitas perusahaan agar terhindar dari kecurangan – kecurangan untuk memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme audit yang dilakukan oleh Internal Auditor PT. Pertamina Medan, dan untuk mengetahui fungsi Internal Auditor. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang tidak bersifat menguji hipotesis, melainkan di maksudkan untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam mengenai berbagai variabel atau bersifat mendeskripsikan keadaan masa lampau atau fenomena yang sedang terjadi saat ini.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data-data yang dikumpulkan terlebih dahulu oleh penulis, yaitu dari studi literatur, jurnal, buku teks, internet, serta berbagai sumber yang berhubungan lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan tersebut dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mendeskripsikan sehingga diperoleh hasil berupa gambaran yang jelas tentang mekanisme audit.

Selama penulis mengadakan penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan mengetahui mekanisme audit yang dilaksanakan oleh Internal Auditor, maka dapat membantu mempermudah pelaksanaan pengawasan internal untuk menghindari penyimpangan – penyimpangan yang sering terjadi saat ini. Kata kunci : Mekanisme Audit, Pengawasan Internal, Fungsi Internal Audit


(13)

ABSTRACT

AUDIT MECHANISM BY INTERN CONTROL UNIT MARKETING AND TRADING INTERNAL AUDITORS PT. PERTAMINA MEDAN

The problem formula in this research was how the relationship audit mechanism effect to company activities to be spared from the frauds to give maximal profit for the company. The objective of this research was knowing how audit mechanism who doing by Internal Auditor PT. Pertamina Medan., and to knowing Auditor Internal function. This research is qualitative research which was not put the test hypothesis, but it aims to get more comprehension about various variable or describing a condition of the past or case that happening.

The data used in this research was secondary data that be done by analyzing data that collected by writer from studying literature, journal, text books, internet, and the other sources that has correlation. The data collection techniques used were throught interviews, documentation, and literature. The technique of analysis used in this research was qualitative descriptive method, it was a method by collecting, arranging, and descripting, so that acquired the result in clear describing about audit mechanism.

During the authors conducted the research, the authors can conclude that by knowing the audit mechanism implementation by the Internal Auditor, to help facilitate the implementation of internal controls on a regular basis in order to avoid distortion – irregularities that often occur at this time.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terbentuk sesuai UU No.71/57 dan selanjutnya diubah dengan UU Migas No.22/2001 yang mempunyai fungsi strategis yaitu sebagai penyumbang devisa bagi Negara dan mengelola sumber daya alam berupa gas dan minyak bumi. Sebagai BUMN yang mempunyai fungsi strategis, PT. Pertamina mempunyai asset yang cukup besar yang terdapat di seluruh wilayah tanah air dimulai dari pulau Sabang sampai ke Papua yang tentunya harus dikelola secara baik (efektif dan efisien) untuk memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.

Hasil pengamatan dari media cetak dan elektronik seperti televisi dan surat kabar, sering terdengar penyimpangan – penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab pada lembaga – lembaga seperti : Kementrian Negara, BUMN, Pemprov, Pemkab/Pemkot, Aparat penegak hukum dan sebagainya walaupun pada setiap lembaga – lembaga tersebut telah mempunyai pedoman kerja, peraturan – peraturan dan prosedur kerja yang bersifat baku yang harus ditaati.

Dari uraian di atas, penulis termotivasi untuk mempelajari, mengetahui dan mendalami ilmu audit dengan maksud apabila penulis telah selesai kuliah dan


(15)

bekerja dapat menerapkan ilmu – ilmu audit di lingkungan kerja dengan maksimal mencegah secara dini kemungkinan penyimpangan yang akan terjadi karena besar atau kecilnya penyimpangan dapat merugikan perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Setiap permasalahan akan selalu menghadapi permasalahan dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh setiap perusahaan berbeda satu dengan lainnya. Sesuai dengan latar belakang di atas, maka peneliti membuat perumusan masalah agar materi yang dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Maka masalah pokok yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana mekanisme Audit yang dilakukan oleh Internal Auditor dan apa fungsi Internal Auditor?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui fungsi Internal Auditor Pertamina Medan,

2. untuk mengetahui bagaimanakah mekanisme audit yang dilaksanakan Satuan Pengawasan Marketing and Trading Internal Auditor PT. Pertamina Medan.

1.4 Manfaat Penelitian


(16)

1. bagi peneliti, agar peneliti dapat mengamati secara langsung dan memperluas pengetahuan di bidang auditing khususnya tentang internal audit,

2. untuk mengetahui apakah pelaksanaan audit sudah sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan, sehingga kecurangan yang mungkin akan terjadi sangat sedikit,

3. bagi pembaca, penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi dan panduan dalam melanjutkan penelitian di masa yang akan datang.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internal Audit

2.1.1 Pengertian internal audit

Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya, efisiensi dan kegunaan dari catatan – catatan (akuntansi) perusahaan dan pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan. Informasi yang disajikan hendaknya didukung dengan bukti atau fakta yang dikumpulkan selama proses penilaian, sehingga hasil penilaian tersebut dapat diandalkan keakuratannya.

Berkaitan dengan makin berkembangnya kegiatan Internal audit, maka jasa yang diberikan semakin luas. Selain pemberian jasa pemeriksaan intern kepada manajemen, juga membantu mengawasi seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya secara efektif. Internal audit adalah suatu kegiatan memberikan jaminan dan konsultasi yang independent dan obyektif agar dapat membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuan melalui pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan proses pengelolaan (Sawyer’s, 2005:9). Untuk menjalankan suatu pemeriksaan yang efektif dan efisien, diperlukan independensi dari seorang internal auditor. Secara


(18)

obyektif, independensi dari internal audit sangatlah penting. Internal audit tidak boleh turut serta dalam merancang dan menerapkan prosedur, catatan, atau turut dalam kegiatan yang biasanya akan direview atau dinilai sendiri oleh internal auditor karena akan mengurangi independensinya. Namun, obyektivitas evaluasi internal audit dipengaruhi oleh ketentuan dan standar pengendalian yang ditetapkan.

2.1.2 Peranan internal auditor

Menurut Yayasan Pendidikan Internal Audit yang disampaikan oleh Soekardi Hoesodo (2005:51) Internal Audit terus mengalami perkembangan sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan departemen Internal Audit. Peranan tersebut mempengaruhi kinerja Auditor. Peranan – peranan Internal Auditor adalah :

a) Internal auditor sebagai Watch Dog

Auditor dalam pelaksanaan tugas auditnya akan selalu ada temuan yang diperiksa dan akan dicari solusi perbaikan akan temuan – temuan tersebut.

b) Internal auditor sebagai Konsultan

Internal auditor tidak hanya berperan sebagai pemeriksa jasa saja, tetapi juga sebagai konsultan yang akan memberikan saran – saran perbaikan pada manajemen, sebagai partner pihak manajemen untuk dapat melaksanakan pengendalian intern perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.


(19)

c) Internal auditor sebagai Catalist

Sebagai Catalist internal auditor harus melihat hasil atau dampak jangka panjang dari saran – saran yang telah diberikan kepada manajemn untuk memperbaiki pengendalian intern suatu perusahaan. 2.1.3 Fungsi internal auditor

Dalam melaksanakan tugas pokoknya internal auditor mempunyai fungsi, sebagai berikut :

1. memberikan bimbingan dan pembinaan dalam bidang pengawasan kepada satuan organisasi di lingkungan tersebut,

2. merumuskan program pelaksanaan pengawasan,

3. melaksanakan pemeriksaan terhadap setiap satuan organisasi di lingkungan perusahaan yang dipandang membutuhkan, meliputi pemasaran, operasi, administrasi umum, pelayanan pelanggan, keuangan , sumber daya manusia dan lainnya serta hasil – hasil fisik dari pelaksanaan proyek – proyek perusahaan,

4. melaksanakan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala atau sewaktu - waktu dari setiap satuan organisasi di lingkungan perusahaan,

5. membina dan melaksanakan kerjasama dibidang pengawasan dengan instansi pemerintah sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku dan kebijaksanaan pemerintah.


(20)

2.1.3.1 Tanggung jawab internal auditor

Menurut Statement Arens (2005:36) tanggung jawab pemeriksaan Internal adalah : ‘The respond of Internal Auditor in the organization should be clearly estabilished by management policy. ”The Internal Auditors should be :

a. to Inform and advice manager and to discharge this responsible in a manner that is consistent with code of ethic of the instansion of internal auditor,

b. to coordinate Internal Audit activity with other, so as to best achieve the audit objective and the objective of the organization.

Tanggung jawab Internal auditor dalam suatu organisasi harus ditetapkan secara jelas dalam bentuk manajemen.

a. memberikan informasi dan saran kepada manajer dengan tetap berpegang pada kode etik,

b. mengkoordinasi tugas pemeriksa dengan pihak lain agar tujuan pemeriksa maupun tujuan perusahaan dapat tercapai. 2.1.3.2 Wewenang internal auditor

Tanggung jawab dan wewenang tetap berada pada pimpinan atau pelaksanaan kegiatan operasional yang bersangkutan, bukan pada Internal auditor. Internal auditor diberikan wewenang untuk meneliti catatan – catatan, harta perusahaan


(21)

serta pegawai atau karyawan dari bagian yang menjadi obyek. Internal auditor harus bebas memeriksa dan menilai kebijakan , rencana, prosedur, dan catatan perusahaan.

2.1.4 Standar dan pedoman praktik audit internal

Pada konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal di Jakarta, tanggal 12 Mei 2004 dijelaskan sebagai berikut :

1. SPAI terdiri atas Standar Atribut, Standar Kinerja, dan Standar Implementasi. Standar Atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan pihak – pihak yang melakukan kegiatan audit internal. Standar kinerja menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan ukuran kualitas pekerjaan audit. Standar kinerja memberikan praktik – praktik terbaik pelaksanaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan tindak lanjut. Standar Atribut dan Standar Kinerja berlaku untuk semua jenis penugasan audit internal,

2. standar implementasi hanya berlaku untuk satu penugasan tertentu. Standar implementasi yang akan diterbitkan dimasa mendatang adalah standar implementasi untuk kegiatan assurance (A), standar implementasi untuk kegiatan consulting (C), standar implementasi kegiatan investigasi (I), dan standar implementasi Control Self Assesment (CSA),


(22)

3. standar – standar tersebut terdahulu merupakan bagian dari pedoman praktik audit internal. Keseluruhan pedoman praktik audit internal terdiri atas :

a. defenisi Audit Internal,

b. kode Etik Profesi Audit Internal, c. standar Profesi Audit Internal,

d. interpretasi dari pedoman tersebut di atas.

4. pada masa yang akan datang, penerbitan standar – standar implementasi dan pedoman lainnya akan didahului dengan penyebarluasan rancangan standar (exposure draft –ED). Standar dan pedoman akan disahkan setelah paling sedikit dua bulan diedarkan dalam bentuk ED, dan mendapatkan respon yang memadai. ED akan dimuat dalam media komunikasi, jurnal, dan

website yang dimiliki oleh masing – masing organisasi profesi

anggota konsorsium, serta dalam publikasi lain yang relevan. 2.1.4.1 Standar perilaku auditor internal

Pada kode etik Profesi Audit Internal memuat standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh Auditor Internal yang isinya sebagai berikut:

1. auditor internal harus menunjukkan kejujuran, objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya,


(23)

2. auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian , auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum,

3. auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya,

4. auditor internal harus menahan diri dari kegiatan – kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya, atau kegiatan – kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya secara objektif,

5. auditor internal tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, sehingga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya,

6. auditor internal hanya melakukan jasa – jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi professional yang dimilikinya,

7. auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Audit Internal,


(24)

8. auditor internal harus bersikap hati – hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. Auditor internal tidak boleh menggunakan informasi rahasia untuk mendapatkan keuntungan pribadi, secara melanggar hukum, atau yang dapat menimbulkan kerugian terhadap organisasinya,

9. dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus mengungkapkan semua fakta – fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta – fakta yang jika tidak diungkap dapat mendistorsi kinerja kegiatan yang direview, atau menutupi adanya praktik – praktik yang melanggar hukum, 10. auditor internal harus senantiasa meningkatkan keahlian

serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor internal wajib mengikuti pendidikan professional berkelanjutan.

2.2 Mekanisme Audit 2.2.1 Perencanaan audit

Internal Auditor harus merencanakan setiap tugas audit yang akan dilaksanakannya , yaitu pemilihan obyek audit serta menentukan survey pendahuluan. Menurut Mulyadi (2002 : 1), terdapat dua aspek penting, yaitu pemilihan objek audit dan survey pendahuluan.


(25)

Pemilihan obyek audit perlu dilakukan berkenaan dengan keterbatasan sumber daya audit dibandingkan dengan kebutuhan audit. Oleh karena itu, tidak setiap unit yang potensial untuk diaudit dari seluruh unit yang ada (audit universe) dapat dimasukkan kedalam rencana audit tahunan. Acuan dasar untuk memilih auditable unit adalah skala prioritas audit berdasarkan besaran (magnitude) dan tingkat signifikan dari resiko yang melekat pada setiap auditable unit. ( YPIA, 2002:2 )

b. Survey Pendahuluan

Survey Pendahuluan merupakan proses audit yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai resiko dari suatu auditable unit yang telah dijadwalkan dan atau telah dibuatkan penugasan auditnya. Survey pendahuluan dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah tehnik audit. Penggunaan berbagai macam tehnik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai kombinasi optimal dari berbagai upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang relevan dengan penilaian resiko secara efisien dan efektif . Terdapat dua klasifikasi utama dari tehnik–tehnik audit pada tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan langkah – langkah survey pendahuluan di kantor internal (on desk/ off site unit) dan dilokasi auditable unit (on site unit). ( YPIA, 2002;8-9)


(26)

2.2.2 Persiapan audit

Untuk melakukan Internal audit, harus mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan mendokumentasikan semua bukti – bukti dan informasi yang digunakan untuk menunjang hasil audit supaya cukup, kompeten, relevan dan berguna. Informasi yang cukup adalah informasi yang meyakinkan orang yang diberikan informasi mempunyai kesimpulan yang sama oleh auditor. Informasi yang kompeten adalah informasi yang dapat dipercaya sedangkan informasi yang relevan adalah informasi yang dapat menunjang temuan serta rekomendasi yang dapat membantu dalam pencapaian sasaran.

2.2.3 Program audit

Menurut Modul Pelatihan Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II (2002:24), Audit program berisikan seperangkat prosedur analitis atau langkah – langkah pengumpulan dan pengujian – pengujian bukti – bukti audit, langkah – langkah ini bertujuan untuk :

a. pengumpulan bukti

b. penilaian kecukupan dan efektivitas control

c. penilaian efisiensi, ekonomis, dan efektivitas dari kegiatan yang direview

Audit program disusun berdasarkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan. Oleh karena itu, isi audit program akan disesuaikan dengan sasaran, tujuan dan cakupan audit untuk masing


(27)

– masing auditable unit. Berdasarkan langkah – langkah audit yang disusun dalam audit program, auditor diharapkan mampu mengungkapkan kelemahan sekaligus membantu auditee meningkatkan cakupan dan efektifitas control atas resiko yang berdampak signifikan

2.2.4 Pelaksanaan audit

2.2.4.1Kertas kerja audit

Kertas Kerja Audit merupakan dokumentasi dari program audit. Tiga aspek utama yang didokumentasi menurut Institute Pendidikan dan Pelatihan Internal audit adalah, langkah – langkah audit dalam tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil audit, bukti – bukti yang dikumpulkan selama proses audit, dan analisa, kesimpulan, temuan dan laporan yang dihasilkan , ditulis oleh auditor. (YPIA, 2002;47).

Kertas Kerja Audit harus lengkap sehingga dapat mendukung kesimpulan hasil audit. Oleh karena itu, menurut Modul Penelitian Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II ( 2002 : 48) Kertas Kerja Audit harus berisikan:

1. dokumentasi persiapan dan perencanaan audit, dan audit program,

2. kuesioner, flowchart, checklist dan narasi yang menguraikan sistem pengendalian internal,


(28)

3. catatan dan memo hasil wawancara, 4. data organisasi auditee,

5. salinan kontrak dan perjanjian yang penting, 6. uraikan kebijakan operasi dan keuangan auditee, 7. hasil pengujian atas pengendalian internal,

8. surat hasl konfirmasi dan representasi dari manajemen auditee,

9. analisa dan pengujian atas transaksi, proses dan laporan kegiatan auditee,

10. hasil analisa dan pengujian serta kesimpulan audit, 11. temuan audit,

12. laporan hasil audit dan tanggapan managemen audit atas laporan.

2.2.4.2 Review

Menurut Modul Pelatihan Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II (2002: 54). Ada beberapa hal umum yang harus diperhatikan Internal Audit dalam melakukan review, yaitu :

1. kesesuaian dengan tujuan audit, 2. ketaatan pada standar profesi, 3. ketepatan langkah pengujian, 4. cakupan data dan informasi,


(29)

5. keberadaan bukti yang cukup, kompeten, relevan dan berguna,

6. ketepatan perhitungan,

7. kewajiban analisa dan kesimpulan kecermatan judgement auditor,

8. kemungkinan potensi temuan audit yang terlewatkan, 9. kemungkinan penyempurnaan dan perbaikan Kertas

Kerja Audit. 2.2.5 Temuan sementara

Temuan sementara yang didapat oleh auditor dengan hanya melihat secara garis besar saja berdasarkan bukti, laporan dan informasi yang didapat.

2.2.6 Temuan akhir

Temuan akhir dari seluruh yang didapat, yang sudah disimpulkan oleh Internal Audit.

2.2.7 Laporan internal audit

Laporan pemeriksaan yang ditulis secara professional memperhatikan beberapa unsur, yaitu :

a. struktur, b. kejelasan, c. keringkasan, d. nada laporan,


(30)

e. pengeditan.

Dalam Internal Audit Report terdapat berbagai hal yang harus ada, yaitu :

a. disclosure of Findings, b. discription of Findings, c. suggestion for Correction,

d. documentation of plans and Clarification of View of Audite, e. balanced Audit Report Presesntation Guidelines.

Dalam laporan internal audit tersebut haruslah mengungkapkan positif audit findingsnya juga, tidak hanya negative findingsnya saja.

2.2.8 Tindak lanjut internal audit

Setelah dilakukan seluruh pelaksanaan audit oleh internal auditor, selanjutnya akan ditemukan apakah terdapat kejanggalan – kejanggalan yang berarti atau tidak bagi lapran perusahaan. Hal ini amat bermanfaat bagi peningkatan produktivitas kerja. Pelaksanaan rekomendasi yang diajukan oleh internal auditor, merupakan tanggung jawab pimpinan unit atau perusahaan, dimana mereka mempunyai wewenang dalam pelaksanaan rekomendasi kepada bawahan mereka. Oleh karena itu, hendaknya internal auditor diberikan wewenang untuk mengawasi


(31)

sampai berapa jauh tindakan yang diambil dan dilaksanakan atas rekomendasi yang diberikan oleh Internal Auditor.


(32)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini tidak bersifat menguji hipotesis. Penelitian dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam mengenai berbagai variabel atau bersifat mendeskripsikan ke dalam masa lampau atau fenomena yang sedang terjadi saat ini (Danim, 2002:20)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data – data terlebih dahulu oleh penulis, yang berasal dari internet, buku-buku teks, skripsi, wawancara langsung ke Auditor dan berbagai sumber yang berhubungan lainnya, sehingga tempat dilakukannya penelitian tidak dapat dinyatakan secara spesifik. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti melalui media perantara, yang dapat diperoleh dari buku, catatan, internet, website yang bersangkutan, maupun hasil wawancara langsung.


(33)

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data sekunder, penulis menggunakan 3 metode, yaitu: 1. studi pustaka, yaitu dilakukan dengan melihat, membaca, dan mempelajari

teori yang ada pada buku, daftar pustaka, refrensi yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti,

2. pencarian secara online di beberapa situs web, dengan berkembangnya teknologi maka munculah berbagai informasi yang memudahkan penulis dalam mencari data,

3. pengamatan/observasi. Metode ini menuntut adanya pengamatan dari seorang peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang diteliti . Data yang diamati terbatas pada pokok masalah saja, sehingga fokus perhatian lebih tajam.

3.5 Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun, dan mendeskripsikan sehingga diperoleh hasil berupa gambaran yang jelas tentang mekanisme audit yang sesuai dengan prosedur yang berlaku di dalam Marketing and Trading Pertamina Medan.


(34)

3.6 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Penelitian

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan

Judul Skripsi

Pengumpulan

Data

Analisis Data

Bimbingan

Skripsi

Penyelesaian

Skripsi

Sumber: Diolah Penulis, 2013

Keterangan :

Pengajuan judul skripsi dimulai dari penyerahan judul, sampai judul disetujui selama empat minggu.

Pengumpulan data dilakukan empat minggu di kantor Pertamina Medan di bulan April. Analisis data dilakukan selama tiga minggu, yaitu memahami data – data yang telah diperoleh dari kantor Pertamina Medan. Penyelesaian skripsi dilakukan selama empat minggu.


(35)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah singkat PT. PERTAMINA PERSERO

Sejarah berdirinya PERTAMINA merupakan perjalanan yang panjang dimulai dari tahun 1871. Pada tahun tersebut merupakan awal pencarian dan penemuan minyak di Indonesia hingga pada akhirnya PERTAMINA mengalami perubahan besar dengan adanya perubahan status hukum PERTAMINA. Berikut ini merupakan prolog sejarah panjang yang dialami PERTAMINA :

Prolog Masa 1871-1885

Masa awal pencarian dan penemuan minyak di Indonesia

Prolog Masa 1885-1945

Masa eksploitasi minyak oleh penjajah

- 1887 : Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya)

- 1888 : Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di Sanga-Sanga - 1890 : Pendirian kilang Wonokromo dan Cepu

- 1892 : Pembangunan kilang minyak di Pangkalan Brandan

- 1894 : Pendirian kilang di Balikpapan oleh Shell Transport and Trading


(36)

-1899 : Undang-Undang Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet) yang mengatur kegiatan pencarian minyak bumi di Indonesia.

Prolog Masa 1945-1957

Masa perjuangan minyak pra PERTAMINA

-1945 : didirikan PTMSU (Perusahaan Tambang Minyak Sumatera Utara)

-1945 : didirikan PTMN (Perusahaan Tambang Minyak Negara) Cepu di lokasi Shell Lap Nglobo, Semanggi Ledok dan Wonokromo

-1950 : PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMNRI Sumatera Utara

-1954 : PTMNRI (Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik Indonesia) Sumatera Utara berubah menjadi TMSU (Tambang Minyak Sumatera Utara)

-22 Juli 1957 : TMSU ditetapkan menjadi PT ETMSU (eksploitasi)

-Agustus 1951 : Mosi Muhammad Hasan.

Gubernur Sumatera Utara Mr.Teuku H. Moh Hasan mengajukan sebuah mosi yang memperjuangkan minyak dan disokong oleh kabinet secara bulat pada 2 Agustus 1951 dan dibentuk sebuah komisi. Perjuangan di parlemen salah satunya adalah merintis Undang-Undang pertambangan yang mengganti Indische Mijnwet.


(37)

-24 Oktober 1956 : Peraturan Pemerintah No.24/ 1956

Diputuskan tambang minyak Sumatera Utara tidak dikembalikan ke Shell 1957

-Juli 1957 : Jend. AH. Nasution mendapatkan pelimpahan tugas tambang minyak Sumatera Utara. Rehabilitas lapangan dan ekspor hasil untuk pembangunan.

-1957 : Pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan Belanda

di Indonesia (kecuali Shell karena kepemilikannya bersifat Internasional)

-Perubahan nuansa kedaerahan menjadi nasional (AH. Nasution,1957 : www. Pertamina.com)

-10 Desember 1957 : Berdirinya PT Pertamina sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional

Pasca 1957

-1959 : Berdirinya NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie Maatschappij)

-Perusahaan patungan Amerika dan Belanda

-31 Desember 1959 : 50% saham diambil alih pemerintah Indonesia dan NIAM berubah menjadi PT. Permindo

-1961 : PT. Permindo (Perusahaan Minyak Indonesia) dikukuhkan menjadi PN Permigan (Perusahaan Negara Perusahaan Minyak dan Gas Nasional)


(38)

-1961 : PT Pertamina menjadi PN Pertamina dan PTMN menjadi PN. Permigan

-4 Januari 1966 : Permigan dilakukan likuidasi karena peristiwa G30S/ PKI (Perbum)

-Aset Permigan diberikan kepada PN Permina dan Pertamin

-1968 : PN Pertamin dan PN Permina merger menjadi PN Pertamina

-1971 : Diterbitkan Undang-Undang No.8 Tahun 1971 yang mengukuhkan PN Permina menjadi Pertamina

-2001 : Diterbitkan Undang-Undang Migas No. 22 Tahun 2001 yang akhirnya mengantar Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero)

-2003 : Peramina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero) -Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player  Era Persero

Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah bentuk menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina, baik di dalam maupun di luar negeri yang berorientasi pada mekanisme pasar.


(39)

4.1.2 Profil PT. PERTAMINA PERSERO

Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957. Dengan bergulirnya Undang-Undang No.8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO). Pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.22 Tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang minyak dan gas bumi.

PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta notaris Lenny Janis Ishak, SH. No. 20 tanggal 17 Setember 2003 dan disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 Ht.01.01 pada tanggal 9 Oktober 2003. Pendirian perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 tahun 2003 “ TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)”.


(40)

Sesuai akta pendiriannya, maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha dibidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan Perseroan Terbatas adalah untuk :

1. mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perseroan secara efektif dan efisien,

2. memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

1. menyelenggarakan usaha dibidang minyak dan gas beserta hasil olahan dan turunannya,

2. menyelenggarakan kegiatan usaha dibidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan,

3. melaksanakan Pengusahaan dan Pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG,

4. menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1,2,dan 3.


(41)

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Minyak dan Gas (MIGAS) baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri Minyak dan Gas (MIGAS) dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

4.1.3 Arti lambang PT. PERTAMINA PERSERO

Lambang atau logo merupakan alat identifikasi atau pengenal, alat informasi bagi suatu organisasi atau perusahaan. Logo ini melambangkan citra dan identitas perusahaan atau organisasi tersebut. Logo ini juga dapat menggambarkan cita-cita perusahaan atau organisasi sebagai pembeda antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga ketika masyarakat melihat suatu logo atau lambang suatu organisasi maupun perusahaan tertentu, maka ia dapat mengenal perusahaan atau organisasi tersebut.

PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan kebutuhan rakyat, banyak memiliki lambang dengan penampilan tersendiri yang dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut :

Gambar 4.1 : Logo PERTAMINA


(42)

Arti dan makna yang terkandung dalam setiap unsur logo Pertamina (Persero) antara lain :

- pada huruf “P” lancip bagai panah melambangkan kita akan melesat ke depan menjadi perusahaan dunia,

- warna biru melambangkan handal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab,

- warna hijau artinya warna lingkungan,

- warna merah melambangkan keuletan, ketegasan, dan keberanian dalam menghadapi kesulitan.

Perubahan Status PT Pertamina (Persero)

Perubahan muncul untuk melakukan perbaikan terhadap suatu metode atau keadaan sebelumnya untuk menuju ke arah yang lebih baik. Tentunya setiap orang munculnya perbedaan mengenai sesuatu yang terdahulu dengan yang sekarang. Perbedaan timbul karena berbagai hal dan perubahan meliputi berbagai hal dan tidak dapat dipungkiri bahwasanya perubahan merupakan proses yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Inilah upaya yang dilakukan Pertamina menuju perusahaan yang maju, unggul dan terpandang.

Pada Undang-Undang No.31 Tahun 2003 peraturan pemerintah mengenai pengalihan atau perubahan status perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Persero. Hal ini dapat dilihat dari restrukturisasi organisasi, budaya kerja, dan uji kompetensi. PT


(43)

PERTAMINA (Persero) sebagai lambang bisnis jelas telah diatur dalam Undang-Undang No.31 Tahun 2003 dimana hal tersebut mulai diimplementasikan melalui kebijakan internal secara bertahap, mau tidak mau Pertamina harus berubah dan berjalan menuju satu arah dengan visi dan misi yang telah dicanangkan.

Namun, perubahan dalam bentuk apapun Pertamina tetap berjiwa nasionalis, Pertamina masih diharapkan menjadi sokongan perekonomian negara yang terus go public mengingat yang dikelola Pertamina merupakan sumber daya alam (minyak dan gas bumi) yang dikuasai oleh negara untuk keselamatan umat.

4.1.4 VISI dan MISI PT. PERTAMINA PERSERO Visi PT. PERTAMINA PERSERO

Menjadi perusahaan minyak nasional Kelas Dunia (To Be A World Class Nation Oil Company).

Misi PT. PERTAMINA PERSERO

Menjalankan usaha inti minyak, gas dan bahan bakar nabati secara terintegrasi berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Tata Nilai PT. PERTAMINA PERSERO

Dalam menjalankan visi dan misinya, Pertamina berkomitmen untuk menetapkan nilai-nilai berikut :


(44)

Dikelola secara professional menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

• Kompetitif (Competitive)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya kinerja.

• Percaya Diri (Confident)

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi Badan Usaha Milik Negara BUMN dan membangun kebanggaan bangsa.

• Fokus pada pelanggan (Costumer Focused)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

• Komersial (Commercial)

Menciptakan nilai tambah dengan berorientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.


(45)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

4.1.5 Prinsip dasar integritas PT. PERTAMINA PERSERO

Dalam menjaga integritas yang tinggi dalam setiap penyelenggaraan kegiatan perusahaan, maka perlu dibangun komitmen yang harus diterapkan :

• Bertindak Jujur

Bertindak jujur dalam berinteraksi dengan sesama pekerja maupun dengan pihak eksternal serta selalu bertindak berdasarkan niat baik.

• Dapat dipercaya

Tidak menyalahi wewenang, informasi dan rahasia perusahaan untuk kepentingan pribadi, pihak lain atau kegiatan lain.

• Tidak Mentolerir Suap

Tidak menerima suap dalam setiap penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

4.1.6 Struktur organisasi Marketing and Trading Internal Auditor Merupakan suatu gambaran mengenai mekanisme kerja antar bagian, unit atau departemen yang ada disuatu organisasi atau perusahaan sebagai dasar dalam melaksanakan prosedur kerja menjalankan


(46)

fungsinya masing-masing. Dengan adanya struktur organisasi maka akan terlihat jelas pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Adanya struktur organisasi PT PERTAMINA (Persero) Region I Medan dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :

5.

6.

Gambar 4.2 : Struktur Organisasi Bagian M&T IA ( Marketing and Trading Internal Auditor ) PERTAMINA MEDAN

Sumber : Kantor bagian M&T IA PERTAMINA MEDAN Manager M&T IA

Medan

Sekretaris Administrasi

Senior Auditor

Auditor


(47)

4.1.7 Job description Marketing and Trading Internal Auditor

Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada bagian Marketing and Trading Internal Auditor PT PERTAMINA (Persero) Region I Medan yang terdiri dari :

1. Manager Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Fungsi Jabatan Manager Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Di dalam divisi perusahaan, dibutuhkan Manager sebagai pengendali dari kegiatan. Untuk itu fungsi jabatan manager Marketing and Trading Internal Auditor Medan adalah memutuskan, mengarahkan dan mengendalikan dan implementasi strategi dan kebijakan pengawasan di unit marketing & Trading Medan dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan pengawasan yang dilakukan melalui aktivitas assesment, audit dan konsultasi secara efektif sehingga dapat memberikan pertimbangan kepada vice president marketing & Trading internal audit dan pimpinan unit marketing terkait untuk dapat mengambil suatu keputusan yang cepat, tepat dan akurat dalam upaya pencapaian kinerja unit marketing & trading secara optimal.

Tugas Manager Marketing & Trading Internal Auditor Medan


(48)

Manager sebagai salah satu jabatan yang terdapat di divisi Marketing & Trading Internal Auditor memiliki tugas sebagai berikut :

1. memutuskan, mengarahkan dan mengendalikan strategi implementasi dan evaluasi implementasi Piagam Audit, Kode Etik Intrrnal Auditor, Norma Internal Audit dan International Standarts for the Professional Practise of Internal Auditing ( Standars) di Marketing & Trading Internal Audit Medan,

2. memutuskan, mengarahkan dan mengendalikan materi perencanaan jangka panjang yaitu RJPP dan RIP serta jangka pendek, PKPT & RKAP, di Marketing & Trading Internal Audit Medan yang meliputi mulai dari tahap perencanaan, pelakasanaan, pelaporan sampai pada tindak lanjut hasil pengawasan,

3. memutuskan, mengarahkan, dan mengendalikan materi penyempurnaan kebijakan assesment dan pengendalian implementasinya meliputi assesment intrrnal control, risk management, kehandalan Health Safety Environment (HSE)

dan Good Corporate Governance (GCG) dan program lainnya

pada seluruh proses bisnis di Unit Marketing & Trading Medan,


(49)

4. memutuskan, mengarahkan dan mengendalikan materi penyempurnaan dan pengendalian implementasi atas kebijakan audit dan konsultasi terhadap seluruh aktivitas di Unit Marketing & Trading Medan meliputi :

- penerapan metodologi Risk-Based Audit, konsultasi, audit universe, rating point of audit universe berbasis risiko,

- time frame, anggaran, sumber daya dan program/ prosedur audit, pelaksanaan program audit dan konsultasi,

5. memutuskan, mengarahkan dan mengendalikan informasi hasil assesment audit dan konsultasi meliputi informasi area of improvement, rekomendasi terhadap setiap area of improvement, tren penyimpangan, tren penyebab penyimpangan, peta pencapaian sasaran tugas, kendala – kendala dan action plannya, dengan kualitas sesuai standar yang telah ditetapkan dan kuantitas sesuai kebutuhan stakeholder,

6. memutuskan, mengarahkan dan mengendalikan strategi koordinasi pelaksanaan eksternal auditor (BPK-RI, BPKP) serta instansi lainnya di Unit Marketing & Trading Medan untuk dapat menjadi fasilitator (counterpart) yang efektif dalam hal :


(50)

- pengelolaan tindak lanjut hasil audit dari eksternal audit dan instansi lainnya dengan unit kerja di direktorat terkait,

- laporan hasil pemuktakhiran dan konsolidasi tindak lanjut hasil audit dari eksternal auditor dan instansi lainnya dengan unit kerja di direktorat terkait.

Tanggung Jawab Manager Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Setiap jabatan yang dimiliki tentunya memiliki tanggung jawab masing - masing. Begitu juga Manager Marketing & Trading Internal Auditor Medan. Tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut :

1. terciptanya tata kelola kegiatan pengawasan yang efektif pada Marketing & Trading Internal Auditor Medan melalui pengendalian implementasi Piagam Audit,

2. terciptanya integritas dan kompetensi internal auditor yang tinggi melalui penentuan, penetapan dan pengendalian implementasi Kode Etik Internal Audit, Norma Internal Audit dan Internasional Standarts for the Professional Practice of Internal Auditing (Standards) di Marketing & Trading Internal Audit Medan,

3. terciptanya acuan pelaksanaan tugas pengawasan yang efektif dan efisien melalui pengendalian implementasi RJPP, RIP,


(51)

PKPT dan RKAP sehingga dapat mendorong dan mengawal pencapaian kinerja di Unit Marketing & Trading Medan secara optimal,

4. terciptanya penyempurnaan kebijakan assesment internal control, Risk Management, HSE, GCG dan program lainnya, untuk dapat menciptakan pelaksanaan tugas assesment secara efektif dan mendukung peningkatan efektivitas proses bisnis Unit Marketing & Trading Medan sehingga sasaran kinerja seluruh aktivitas unit kerja terkait dapat tercapai secara afektif, efisien, ekonomis dan produktif,

5. terciptanya penyempurnaan kebijakan dan metodologi, Risk Based Audit, metodologi konsultasi, audit universe, rating point of audit universe berbasis resiko serta timeframe anggaran, sumber daya dan program/prosedur audit dan program/prosedur konsultansi, untuk dapat menciptakan pelaksanaan tugas audit dan konsultansi secara efektif dan mendukung peningkatan efektivitas proses bisnis di Unit Marketing & Trading Medan melalui penentuan dan penetapan kebijakan, strategi, metodologi dan implementasi audit dan konsultansi.

Wewenang Dalam Pembuat Keputusan Manager Marketing & Trading Internal Auditor Medan


(52)

Manager Marketing & Trading Internal Auditor Medan juga memiliki wewenang dalam membuat keputusan. Wewenang tersebut adalah sebagai berikut :

1. memutuskan hasil evaluai kepatuhan terhadap implementasi Piagam Audit, Kode Etik Internal Auditor, Norma Internal Audit dan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standards) pada kegiatan assesment, audit dan konsultansi yang dilakukan seluruh auditor yang dipimpinnya,

2. memutuskan Usaha Rencana Pengawasan (URP) untuk mendukung penyusunan materi perencanaan jangka panjang berupa RJPP, RIP, dan jangka pendek berupa PKPT dan RKAP atas kegiatan assesment, audit dan konsultansi di Unit Marketing & Trading Medan,

3. memutuskan informasi hasil assesment, audit dan konsultansi yang dilakukan oleh Marketing and Trading Internal Audit Medan meliputi informasi area of improvement, rekomendasi terhadap setiap area of improvement, informasi mengenai trend penyimpangan, penyebab penyimpangan dan action plan-nya dan informasi mengenai peta pencapaian sasaran tugas, kendala dan action plan-nya,


(53)

4. memutuskan implementasi kebijakan pengembangan /pembinaan SDM, KPI, SMK, performance dialogue dan people review dan mengesahkan realisasinya di Marketing & Trading Internal Audit Medan.

2. Senior Auditor Marketing & Trading Internal Audit Medan

Fungsi Jabatan Senior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Di dalam divisi Marketing & Trading Internal Auditor Medan terdapat jabatan Senior Auditor. Fungsi jabatan tersebut adalah menganalisis dan mengevaluasi implementasi aktivitas assesment, audit dan konsultansi secara efektif sehingga dapat menghasilkan informasi hasil pengawasan sesuai dengan ruang lingkup penugasan, sasaran, jadwal waktu dan standar kualitas yang telah ditentukan.

Tugas Senior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Senior Auditor sebagai salah satu jabatan yang terdapat di divisi Marketing & Trading Internal Auditor memiliki tugas sebagai berikut :

1. menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan implementasi kode etik Internal Auditor pada kegiatan


(54)

assesment, audit dan konsultansi yang dilakukan anggota tim audit dengan menggunakan formulir standar penilaian kode etik Internal Auditor pada setiap penugasan,

2. menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan implementasi norma Internal Audit dan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (standards) pada kegiatan assesment, audit dan konsultansi, sehingga tercipta kompetensi internal auditor yang mendukung penjaminan standar kualitas kerja yang telah diciptakan melalui evaluasi berdasarkan formulir standar penilaian kompetensi pada setiap penugasan dan pear review setiap tahun,

3. mengendalikan dan melaksanakan PKPT sesuai dengan penugasan assesment, audit dan konsultansi di Unit Marketing & Trading Medan sehingga pelaksanaan tugas dapat tercapai secara efektif sesuai dengan sasaran yang telah disiapkan,

4. menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan implementasi kebijakan assesment internal control, risk management, kehandalan Health Safety Environment (HSE)

dan Good Corporate Governance (GCG) dan program


(55)

menjamin tercapainya standar kualitas hasil kerja yang telah ditetapkan,

5. menganalisis, mengevaluasi dan menegendalikan implementasi metodologi audit & konsultansi meliputi Risk-Based Audit, Konsultansi, audit universe, rating point of audit universe berbasis resiko, timeframe, anggaran, sumber daya serta program/ prosedur audit/ konsultansi dan pelaksanaannya di Unit Marketing & Trading Medan sehingga pelaksanaan tugas tersebut dapat tercapai secara efektif sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan,

6. menganalis, mengevaluasi dan mengendalikan proses persiapan data dan informasi hasil assesment, audit dan konsultansi sesuai penugasan dan monitoring realisasi tindak lanjutnya, sehingga terciptanya data dan informasi yang berkualitas dengan didukung bukti yang cukup kompeten dan relevan serta terjamin kerahasiannya.

Tanggung Jawab Utama Senior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Setiap jabatan yang dimiliki tentunya memiliki tanggung jawab masing - masing. Begitu juga Senior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan. Tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut :


(56)

1. terciptanya integritas auditor yang tinggi melalui analisa, evaluasi dan kendali atas implementasi Kode Etik Internal Auditor pada seluruh anggota tim di setiap penugasan assesment, audit dan konsultansi,

2. terciptanya kompetensi internal auditor yang mendukung terjaminnya standar kualitas hasil kerja melalui analisa, evaluasi dan kendali atas implementasi Norma Internal Audit dan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standards) pada seluruh anggota tim di setiap penugasan assesment, audit dan konsultansi,

3. terlaksananya assesment, audit dan konsultansi di Unit Marketing & Trading Medan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan melalui analisa, evaluasi dan kendali atas implementasi metodologi assesment internal control, risk management, kehandalan Health Safety Environment (HSE),

Good Corporate Governance (GCG), Risk Based Audit,

Konsultasi, audit universe, rating point of audit universe berbasis resiko, timeframe, anggaran, sumber daya serta program/ prosedur assesment/ audit/ konsultansi yang telah tercantum dalam PKPT Marketing & Trading Internal Audit,

4. tersedianya data dan informasi yang berkualitas dengan didukung bukti yang kompeten dan serta terjamin


(57)

kerahasiaannya melalui analisa, evaluasi dan kendali atas data dan informasi hasil assesment, audit dan konsultasi sesuai penugasan dan monitoring realisasi tindak lanjutnya.

Wewenang Dalam Pembuatan Keputusan Senior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Senior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan juga memiliki wewenang dalam membuat keputusan. Wewenang tersebut adalah sebagai berikut :

1. menentukan hasil evaluasi kepatuhan terhadap implementasi Piagam Audit, Kode Etik Internal Auditor, Norma Internal Audit dan International Standards for the Professional

Practice of Internal Auditing (Standards) pada kegiatan

assesment, audit dan konsultansi yang dilakukan seluruh auditor yang dipimpinnya,

2. menentukan program dan prosedur assesment, audit dan konsultansi serta sasaran setiap program tersebut yang akan digunakan oleh para auditor pada setiap pelaksanaan tugas,

3. menentukan populasi data sampling pada setiap objective assesment, audit dan konsultansi,

4. menentukan kecukupan, kompetensi dan relevansibukti yang diperoleh para auditor,


(58)

5. menentukan status proses tindak lanjut hasil assesment, audit dan konsultansi.

3. Auditor Marketing & Trading Internal Audit Medan

Fungsi Jabatan Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Di dalam divisi Marketing & Trading Internal Auditor Medan terdapat jabatan Auditor. Fungsi jabatan tersebut adalah menganalisis dan mengevaluasi implementasi aktivitas assesment, audit dan konsultansi secara efektif sehingga dapat menghasilkan informasi hasil pengawasan sesuai dengan ruang lingkup penugasan, sasaran, jadwal waktu dan standar kualitas yang telah ditentukan.

Tugas Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Auditor sebagai salah satu jabatan yang terdapat di divisi Marketing & Trading Internal Auditor memiliki tugas sebagai berikut :

1.mengevaluasi dan melaksanakan implementasi Kode Etik Internal Auditor pada kegiatan assesment, audit dan konsultansi yang dilakukan anggota tim audit dengan


(59)

menggunakan formulir standar penilaian Kode Etik Internal Auditor pada setiap penugasan,

2.mengevaluasi dan melaksanakan implementasi Norma Internal Audit dan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standards) pada kegiatan assesment, audit dan konsultansi, sehingga tercipta kompetensi internal auditor yang mendukung penjaminan standar kualitas hasil kerja yang telah ditetapkan melalui evaluasi berdasarkan formulir standar penilaian kompetensi pada setiap penugasan dan peer review setiap tahun,

3.mengarahkan dan melaksanakan PKPT sesuai dengan penugasan assesment, audit dan konsultansi di Unit Marketing & Trading Medan sehingga pelaksanaan tugas dapat tercapai secara efektif sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan,

4.mengevaluasi dan melaksanakan tugas implementasi kebijakan assesment internal control, risk management, kehandalan Health Safety Environment dan Good

Corporate Governance dan program lainnya di Unit

Marketing & Trading Medan sehingga dapat menjamin tercapainya standar kualitas hasil kerja yang telah ditetapkan,


(60)

5.mengevaluasi dan melaksanakan implementasi metodologi audit & konsultansi meliputi Risk Based Audit, konsultansi, audit universe, rating point of audit universe berbasis resiko, timeframe, anggaran, sumber daya serta program/ prosedur audit/ konsultansi dan pelaksanaannyadi Unit Marketing & Trading Medan sehingga pelaksanaan tugas tersebut dapat tercapai secara efektif sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan,

6.mengevaluasi dan melaksanakan proses persiapan data dan informasi hasil assesment, audit dan konsultansi sesuai penugasan dan monitoring realisasi tindak lanjutnya, sehingga dapat terciptanya relevan serta terjaminnya kerahasiaannya.

Tanggung Jawab Utama Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Setiap jabatan yang dimiliki tentunya memiliki tanggung jawab masing - masing. Begitu juga Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan. Tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut :

1. terlaksananya assesment, audit dan konsultansi di Unit Marketing & Trading Medan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan melalui analisa, evaluasi dan kendali


(61)

atas implementasi metodologi assesment internal control, risk management, kehandalan, Health Safety Environment,

Good Corporate Governance, Risk Based Audit,

konsultansi, audit universe, rating point of audit universe berbasis resiko, timeframe, anggaran, sumber daya serta program/ prosedur assesment/ audit/ konsultansi yang telah tercantum dalam PKPT Marketing & Trading Internal Audit,

2. tersedianya data dan informasi yang berkualitas dengan didukung bukti yang kompeten dan relevan serta terjamin kerahasiaannya melalui analisa, evaluasi dan kendala atas data dan informasi hasil assesment, audit dan konsultansi sesuai penugasan dan monitoring realisasi tindak lanjutnya.

Wewenang Dalam Pembuatan Keputusan Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan juga memiliki wewenang dalam membuat keputusan. Wewenang tersebut adalah sebagai berikut :

1. menentukan hal – hal teknis yang diperlukan dalam rangka melakukan kegiatan assesment, audit dan konsultansi,

2. memperoleh akses terhadap dokumen dan personel yang relevan.


(62)

4. Junior Auditor Marketing & Trading Internal Audit Medan

Fungsi Jabatan Junior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Di dalam divisi Marketing & Trading Internal Auditor Medan terdapat jabatan Junior Auditor. Fungsi jabatan tersebut adalah menganalis dan mengevaluasi program dan prosedur assesment, audit dan konsultansi secara efektif sehingga dapat menghasilkan informasi hasil pengawasan yang sesuai dengan ruang lingkup penugasan, sasaran, jadwal waktu dan standar kualitas yang telah ditentukan.

Tugas Junior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Junior Auditor sebagai salah satu jabatan yang terdapat di divisi Marketing & Trading Internal Auditor memiliki tugas sebagai berikut :

1. melaksanakan implementasi Piagam Audit, Kode Etik Internal Auditor, Norma Internal Audit dan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standards) pada setiap tahapan proses assesment, audit dan konsultansi meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut hasil audit,


(63)

2. melaksanakan PKPT sesuai dengan penugasan assesment, audit dan konsultansi di Unit Marketing & Trading Medan sehingga pelaksanaan tugas dapat tercapai secara efektif sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan,

3. melaksanakan implementasi metodologi kebijakan assesment internal control, risk management, kehandalan

Health Safety Environment dan Good Corporate

Governance dan program lainnya Unit Marketing &

Trading Medan sehingga dapat menjamin tercapainya standar kualitas hasil kerja yang telah ditetapkan,

4. melaksanakan implementasi metodologi audit & konsultansi meliputi Risk Based Audit, konsultasi, audit universe, rating point of audit universe berbasis resiko, timeframe, anggaran, sumber daya serta program/ prosedur audit/ konsultansi dan pelaksanaannya di Unit Marketing & Trading Medan sehingga pelaksanaan tugas tersebut dapat tercapai secara efektif sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan,

5. melaksanakan proses persiapan data dan informasi hasil assesment, audit dan konsultansi sesuai penugasan dan monitoring realisasi tindak lanjutnya, sehingga dapat


(64)

terciptanya data dan informasi yang berkualitas dengan didukung bukti yang kompeten dan relevan serta terjamin kerahasiannya.

Tanggung Jawab Utama Junior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Setiap jabatan yang dimiliki tentunya memiliki tanggung jawab masing - masing. Begitu juga Junior Auditor Marketing & Trading Internal Auditor Medan. Tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut :

1. terlaksananya assesment, audit dan konsultansi di Unit Marketing & Trading Medan sesuai dengan standar proses dan kualitas yang telah ditetapkan,

2. tersedianya materi pendukung, bukti – bukti dan kertas kerja hasil pengawasan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan Laporan Hasil Pengawasan yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.

5. Staf Administrasi Marketing & Trading Internal

Auditor Medan

Fungsi Jabatan Staf Administrasi Marketing & Trading Internal Auditor Medan


(65)

Di dalam divisi Marketing & Trading Internal Auditor Medan terdapat jabatan Staf Administrasi. Fungsi jabatan tersebut adalah membuat, menyusun dan melaksanakan pekerjaan administrasi marketing & Trading Internasl Audit yang meliputi penyimpanan, perawatan dan penyajian dokumen piagam audit, kode etik internal audit, sistem informasi perawatan, norma internal audit, international standards for the professional practice of internal auditing, RJPP, RIP, PKPT, RKAP, dan dokumen lainnya serta laporan – laporan hasil pengawasan agar terawat dan tersimpan sesuai dengan sistem kearsipan yang berlaku, serta melayani seluruh kegiatan pendukung marketing & trading internal audit Medan.

Tugas Utama Staf Administrasi Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Staf Administrasi sebagai salah satu jabatan yang terdapat di divisi Marketing & Trading Internal Auditor memiliki tugas sebagai berikut :

1. menyimpan dan merawat materi penyempurnaan Piagam Audit, Kode Etik Internal Audit, Norma Interna Audit dan International for the Prpofessional


(66)

Practice of Internal Auditing, dokumen – dokumen perencanaan dan pelaporan audit lainnya serta menyajikannya bila diperlukan oleh para auditor,

2. menyiapkan untuk konsolidasi materi internal control assessment, risk management, kehandalan HSE dan kebijakan GCG pada Unit Marketing & Trading Medan,

3. menyiapkan untuk konsolidasi materi penyempurnaan dan implementasi kebijakan audit di Unit Marketing & Trading Medan setiap ada penugasan,

4. mengatur schedule, persiapan peralatan pendukung, kontak dengan SPI Pusat atau Unit Kerja untuk pengumpulan atau penyerahan data setiap akan ada kegiatan pemeriksaan,

5. mengkompilasi sata pelaksanaan audit, temuan dan tindak lanjutnya,

6. menyiapkan materi pelaporan lain yang dibutuhkan oleh Manager Marketing & Trading Internal Audit Medan,


(67)

7. mengatur jadwal rapat/ pertemuan dan seluruh kebutuhan kegiatan rapat/ pertemuan dengan Manager Marketing & Trading Internal Audit Medan,

8. mengatur perlengkapan kantor, mengurus petty cash dan pertanggungjawabannya serta mengatur perjalanan dinas Marketing & Trading Internal Audit Medan.

Tanggung Jawab Utama Staf Administrasi Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Setiap jabatan yang dimiliki tentunya memiliki tanggung jawab masing - masing. Begitu juga Staf Administrasi Marketing & Trading Internal Auditor Medan. Tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut :

1. terpeliharanya dokumen Piagam Audit, Kode Etik Internal, Norma Internal Auditor dan SPAI, RJPP, RIP, PKPT dan RKAP di Unit Marketing & Trading Medan,

2. tersedianya materi internal control assesment, risk management, kehandalan HSE dan kebijakan GCG, materi penyempurnaan dan implementasi kebijakan audit untuk konsolidasi,


(68)

3. terpeliharanya dokumen – dokumen lain dan laporan hasil pengawasan,

4. terselenggaranya pelayanan kegiatan Marketing & Trading Internal Audit Medan.

Tanggung Jawab Utama Staf Administrasi Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Setiap jabatan yang dimiliki tentunya memiliki tanggung jawab masing - masing. Begitu juga Staf Administrasi Marketing & Trading Internal Auditor Medan. Tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut :

1. menentukan penyimpanan dan perawatan dokumen – dokumen Marketing & Trading Internal Audit Medan,

2. menentukan penyajian dokumen bila diperlukan,

3. menentukan jadwal pertemuan/ rapat fungsi Marketing & Trading Internal Audit Medan.

6. Secretary Marketing & Trading Internal Auditor Medan

Tugas Secretary Marketing & Trading Internal Auditor Medan


(69)

Secretary sebagai salah satu jabatan yang terdapat di divisi Marketing & Trading Internal Auditor memiliki tugas sebagai berikut :

1. untuk menyelenggarakan surat menyurat yang berhubungan dengan perusahaan,

2. untuk mengatur hubungan dengan pihak di luar atau tamu,

3. mencatat hasil rapat yang dilakukan manager, 4. menyusun file dan dokumentasi perusahaan.

4.2 Mekanisme Audit oleh Marketing and Trading Internal Auditor Medan Mekanisme Audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal Marketing and Trading Internal Auditor Pertamina Medan adalah sebagai berikut :

Annual Planning

Perencanaan tahunan yang dilakukan oleh Internal Auditor adalah langkah awal untuk melaksanakan langkah audit yang kegiatannya di bawah ini.

1. Mengatur dan menetapkan penugasan secara keseluruhan yang dilaksanakan oleh Audit Planning and Support, yaitu :

a. memasukkan penaksiran resiko, b. input details and timings,


(70)

2. menetapkan Sumber Daya Auditor secara terperinci, yaitu : a. menetapkan peraturan auditor,

b. menetapkan kontrak berapa jam, berapa minggu auditor bekerja, c. menetapkan tim,

d. menambahkan data pribadi auditor.

3. Kapasitas susunan profil melewati Rapid Plan.

Rapid Plan diatur sebelum perencanaan penugasan. Keseimbangan

Auditor dan pemanfaatan dapat terlihat dari Rapid Plan, yaitu : a. mengatur perencanaan penugasan,

b. mengatur Perencanaan sumber daya, c. mengatur ketentuan tambahan.

4. Membuat rencana penugasan yang dilakukan oleh Audit Planning and Support yang selanjutnya akan diserahkan kepada Audit Planning Development & Support Manager.

5. Perencanaan tugas dasar digunakan dalam penjadwalan. Perencanaan penugasan adalah dasar untuk perhitungan kinerja dan jadwal penugasan.

Scheduling

Di dalam penjadwalan, Internal Auditor mengatur jadwal pelaksanaan audit. Kegiatan tersebut adalah di bawah ini.

6. Membuat Jadwal yang dilakukan oleh Audit Planning and Support, yaitu : a. menetapkan awal dan akhir tanggal penjadwalan – wajib,


(71)

c. menetapkan peraturan tim ( pengawas dan ketua tim) – pilihan. 7. Sychronise Schedule

Setelah sychronise schedule, seluruh auditor dapat melihat tugas mereka sendiri pada modul penjadwalan.

Assignment Management

Assignment management adalah rangkaian penugasan yang dilakukan Internal Auditor berhubungan dengan pelaksanaan audit.

8. Memulai sebuah penugasan. Ini adalah tahap persiapan penugasan yg diparaf oleh pengawas.

9. Menambahkan rincian tugas yang dilakukan oleh ketua tim sebelum menghasilkan surat perintah.

10. Meninjau rincian tugas yang dilakukan oleh Pengawas. 11. Menyetujui berkas penugasan untuk tahap persiapan.

12. Menghasilkan surat perintah yang dilakukan oleh Ketua tim. 13. Menghasilkan memorandum perencanaan audit.

14. Melampirkan surat perintah dan memorandum perencanaan audit oleh Ketua tim.

15. Melakukan walkthrough. Walkhtrought itu adalah survei pendahuluan. Walkhtrought dilakukan oleh anggota tim, lalu diserahkan kepada anggota tim, kemudian diteruskan kepada ke pengawas.

16. Melampirkan dokumentasi walkthrough ke file penugasan. Template Designer


(72)

Di dalam template designer, Internal Auditor melakukan aktivitas kerja audit seperti di bawah ini.

17.Mendesain kerja audit program oleh Ketua tim.

18.Menyetujui dan mengaktifkan program kerja yang dilakukan oleh Pengawas. Hanya program kerja yang aktif yang dapat digunakan dan dipilih pada penugasan.

19.Menambahkan program kerja template ke berkas/data penugasan oleh Ketua tim. Proses prasyarat ini sebelum memulai ke lapangan.

20.Menyetujui data penugasan memulai ke tahap lapangan oleh Penanggung jawab pribadi dari assurance team.

Fieldwork

Sebelum Internal Auditor melaksanakan aktifitas audit, terlebih dahulu membuat fieldwork. Fieldwork yang dilakukan adalah di bawah ini.

21.Memulai membuat data lapangan oleh Ketua tim 22.Melakukan program kerja oleh Anggota tim, yaitu :

a. melakukan program kerja : pendokumentasian kerja telah dilakukan. Auditor seharusnya memasukkan jawaban sebagai tanggapan dari kerja yang telah dilakukan. ( Apakah “passed” atau “failed”),

b. Menambahkan issue/temuan (jika dibutuhkan). 23.Meninjau program kerja oleh Ketua tim, yaitu :

a. seluruh langkah – langkah audit yang telah ditinjau oleh Ketua tim dipilih apakah “passed” atau ‘coaching notes”. Dengan memilih


(73)

coaching notes”, peninjau dapat meletakkan setiap catatan tinjauan ke beberapa langkah audit,

b. coaching notes harus diupdate oleh Anggota tim sebagai tanggapan ke Ketua tim,

c. seluruh langkah – langkah audit harus sudah disetujui oleh Pengawas, sebelum ditinjau kembali oleh Pengawas dari Assurance tim.

24.Meninjau program kerja oleh Pengawas dari Assurance tim, yaitu : a. semua langkah – langkah audit yang telah ditinjau kembali oleh

Pengawas dari assurance tim dipilih apakah “passed” atau “coaching notes”. Dengan memilih “coaching notes”, peninjau dapat meletakkan setiap catatan tinjauan ke beberapa langkah audit,

b. coaching notes harus diupdate oleh Ketua tim sebagai tanggapan ke Pengawas.

25.Menyetujui program kerja oleh Pengawas. Sebuah program kerja dapat disetujui jika hanya semua langkah – langkah audit itu telah “passed” konsolidasi. (jika dibutuhkan)

Assignment management

Assignment management adalah rangkaian penugasan yang dilakukan Internal Auditor berhubungan dengan pelaksanaan audit.

26. Menyetujui issue/temuan oleh Pengawas.

27. Menghasilkan laporan untuk exit meeting oleh Ketua tim. 28. Exit meeting dilakukan diluar dari system MKInsight.


(74)

29. Mengupdate status temuan yang didasarkan pada exit meeting. Status diupdate untuk disetujui oleh Management dan tidak disetujui oleh Management, yg telah dilakukan.

30. Menghasilkan laporan “Notulen Exit Meeting” oleh Ketua tim. 31. Mengisi opini audit oleh Ketua tim. Informasi termasuk opini audit

(internal control effectiveness) dan actual key dates.

32. Mengisi ringkasan eksekutif dan tinjauan opini oleh Pengawas dari assurance tim.

33. Menghasilkan Laporan Hasil Audit (LHA) dan memorandum oleh Ketua tim :

a. lembar LHA dan memorandum dihasilkan oleh Ketua tim dan ditinjau kembali oleh Pengawas dari assurance tim,

b. ketua tim harus mengupdate atas sistem MKInsight, c. ketua tim menghasilkan LHA akhir dan memorandum. 34. Melampirkan LHA dan memorandum ke penugasan tertentu.

35. Meninjau seluruh informasi penugasan oleh Pengawas dari assurance tim. Meninjau proses termasuk daftar cek laporan.

36. Menyelesaikan dan mengunci Laporan Hasil Audit (LHA) akhir. 37. Menyelesaikan tugas. Ini akan merubah status dari penugasan “live

menjadi “complete”.

38. Meninjau seluruh informasi penugasan oleh Pengawas dari assurance tim.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap mekanisme audit yang dilaksanakan oleh Marketing and Trading Internal Auditor Pertamina Medan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan.

1. Mekanisme audit yang digunakan oleh Satuan Pengawasan Internal Marketing and Trading Internal Auditor Pertamina Medan adalah Audit Management System (AMS).

2. AMS adalah sistem audit yang di dalam pelaksanaannya, seluruh dokumen/hasil audit disimpan di server dan terdokumentasi secara online. 3. Pemakaian Audit Management System (AMS) akan lebih memudahkan

pelaksanaan audit di Internal Auditor (IA) karena seluruh dokumen audit terdokumentasi secara online dan penyimpanan dokumen di server akan mempermudah dalam proses review hasil audit oleh pihak internal maupun pihak eksternal yang independen.

4. Mekanisme audit yang digunakan oleh Marketing and Trading Internal Auditor Pertamina dimulai dari :

a. tahap perencanaan yang terdiri dari annual planning dan scheduling. Auditor mengatur dan menetapkan penugasan secara keseluruhan, menetapkan sumber daya auditor. Selanjutnya Auditor membuat rencana penugasan, membuat jadwal penugasan. Perencanaan penugasan adalah dasar untuk perhitungan kinerja dan jadwal


(2)

penugasan. Dalam scheduling, auditor membuat jadwal untuk menetapkan auditor dan penugasannya. Selanjutnya sychronise schedule. Setelah sychronise schedul, seluruh auditor dapat melihat tugas mereka sendiri pada modul penjadwalan,

b. tahap persiapan yang terdiri dari assignment management. Dalam assignment management, Auditor memulai sebuah penugasan. Ini adalah tahap persiapan penugasan yg diparaf oleh pengawas. Selanjutnya menambahkan rincian tugas. Tugas dilakukan oleh ketua tim sebelum menghasilkan surat perintah. Setelah itu meninjau perincian tugas, menyetujui berkas penugasan untuk tahap persiapan, menghasilkan surat perintah, menghasilkan memorandum perencanaan audit, melampirkan surat perintah dan memorandum perencanaan audit oleh ketua tim, melakukan walkthrought yang telah dilakukan di luar dari system MKInsight, melampirkan dokumentasi walktrought ke file penugasan,

c. tahap program audit terdiri dari template designer dan assignment management. Dalam template designer, Auditor mendesain kerja audit program. Hanya contoh program kerja yang aktif yang dapat digunakan dan dipilih pada penugasan. Dalam assignment management, auditor menambahkan contoh program kerja ke berkas/data penugasan (proses ini sebelum memulai ke lapangan), dan menyetujui data penugasan memulai tahap lapangan yang dilakukan oleh penanggung jawab,


(3)

d. tahap pelaksanaan audit terdiri dari fieldwork. Dalam tahap ini, Auditor memulai membuat data lapangan yang dilakukan oleh ketua tim. Selanjutnya melakukan program kerja oleh anggota tim yaitu melakukan program kerja berupa pendokumentasian yang telah dilakukan dengan menginput jawaban sebagai hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan (passed, failed), menambahkan issue atau temuan (jika dibutuhkan). Setelah itu ketua tim meninjau kembali program audit. Seluruh langkah audit yang telah ditinjau kembali oleh ketua tim, diseleksi “passed”, atau “coaching notes”. Dengan memilih coaching notes, peninjau dapat menempatkan setiap catatan tinjauan ke beberapa langkah audit. Coaching notes harus diupdate oleh anggota tim sebagai respon ke ketua tim. Selanjutnya meninjau program kerja. Semua langkah – langkah audit yang telah ditinjau ulang oleh pengawas jaminan menyeleksi apakah “passed” atau “coaching notes”. Dengan menyeleksi coaching notes, peninjau dapat menempatkan setiap catatan ke beberapa langkah audit. Coaching notes harus diupdate oleh ketua tim sebagai respon ke pengawas. Selanjutnya menyetujui program kerja, Sebuah program kerja dapat disetujui jika semua langkah audit telah “passed”,

e. tahap temuan sementara terdiri dari assignment management. Dalam assignment management, menyetujui issue atau temuan oleh pengawas. Untuk tujuan pertemuan akhir, temuan harus disetujui oleh pengawas.


(4)

Dan selanjutnya menghasilkan laporan untuk pertemuan akhir menggunakan “Bahan Exit Meeting” template,

f. tahap temuan akhir terdiri dari assignment management. Dalam tahap ini, Audit melaksanakan temuan akhir yang dilakukan diluar MKInsight System. Selanjutnya mengupdate status yang didasarkan pada exit meeting status adalah yang telah diupdate untuk disetujui oleh management.tidak disetujui oleh management, yang telah dilakukan. Menghasilkan laporan “Notulen Exit Meeting”,

g. tahap laporan internal audit. Dalam tahap ini, Auditor mengisi opini audit, mengisi ringkasan eksekutif dan tinjauan opini. Dan juga Auditor menghasilkan laporan hasil audit (LHA) dan memorandum. LHA dan memorandum dihasilkan oleh ketua tim dan di tinjau kembali oleh pengawas dari assurance team. Ketua tim harus mengupdate atas system MKInsight. Ketua tim menghasilkan laporan hasil audit (LHA) akhir dan memorandum. Tinjauan LHA dan memorandum. Juga melampirkan LHA dan memorandum ke penugasan tertentu. Meninjau semua penugasan informasi, meninjau proses yang termasuk daftar cek laporan. Menyelesaikan dan mengunci laporan hasil audit akhir. Selanjutnya penyelesaian tugas. Ini akan merubah status dari penugasan “live” ke penugasan “completed”,

h. tahap tindak lanjut laporan audit yang terdiri dari issue tracking. Dalam tahap ini Auditor menindaklanjuti masalah. Menindaklanjuti masalah


(5)

tidak tergantung pada status penugasan. Baik “live” atau “closed”, status penugasan dapat ditindaklanjuti. Menindaklanjuti masalah dapat dilakukan dengan memperbarui status tersebut. Dan terakhir, Auditor menutup masalah yang telah dilakukan dengan menyeleksi terminal status (done, irrelevant).

5.2 Saran

Peneliti mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan skripsi ini. Adapun saran-saran yang dapat diberikan peneliti terhadap pelaksanaan mekanisme audit adalah sebagai berikut :

1. mekanisme AMS ini bisa terus dilaksanakan dengan baik agar dapat mempermudah proses review hasil akhir,

2. penelitian ini dapat menjadi pengetahuan baru, karena sistem ini baru saja diterapkan di dalam pelaksanaan audit PT. Pertamina,

3. penelitian ini juga dapat membantu mahasiswa/mahasiswi yang sedang dalam proses perkuliahan mempelajari sistem audit/mekanisme audit. Sehingga mereka mengetahui pentingnya mekanisme audit di dalam pelaksanaan audit.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin and Loebbecke, James K, 2000. Auditing Pendekatan Terpadu, alih

bahasa Amir Abadi Jusuf, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta

Arens et.al, 2005. Auditing and Assurance Services An Integrated Approach, Ninth

Edition, Upper Saddler River, New jersey

Fakultas Ekonomi, 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu (S1), Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan

Mulyadi, 2002. Auditing, Buku I, Salemba Empat, Jakarta

Philip E. Fess, C. R. Niswonger, 2000. Prinsip – prinsip Akuntansi, alih bahasa

Supranoto, Erlangga, Jakarta

Sawyers, Lawrence B, 2005. Audit Internal , alih bahasa Desi Adhariani, Salemba

Empat, Jakarta

Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1 Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta

Tunggal Amin Widjaja, 1994. Akuntansi Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta

Wirakusumah, Arifin, 2003. Tanya Jawab Praktik Auditing, Fakultas Ekonomi UI,