bekerja dapat menerapkan ilmu – ilmu audit di lingkungan kerja dengan maksimal mencegah secara dini kemungkinan penyimpangan yang akan
terjadi karena besar atau kecilnya penyimpangan dapat merugikan perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Setiap permasalahan akan selalu menghadapi permasalahan dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh setiap
perusahaan berbeda satu dengan lainnya. Sesuai dengan latar belakang di atas, maka peneliti membuat perumusan masalah agar materi yang dibahas
tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Maka masalah pokok yang dibahas dalam skripsi ini adalah
bagaimana mekanisme Audit yang dilakukan oleh Internal Auditor dan apa fungsi Internal Auditor?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
untuk mengetahui fungsi Internal Auditor Pertamina Medan, 2.
untuk mengetahui bagaimanakah mekanisme audit yang dilaksanakan Satuan Pengawasan Marketing and Trading Internal Auditor PT.
Pertamina Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. bagi peneliti, agar peneliti dapat mengamati secara langsung dan
memperluas pengetahuan di bidang auditing khususnya tentang internal audit,
2. untuk mengetahui apakah pelaksanaan audit sudah sesuai dengan
mekanisme yang telah ditetapkan, sehingga kecurangan yang mungkin akan terjadi sangat sedikit,
3. bagi pembaca, penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi dan
panduan dalam melanjutkan penelitian di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit
Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,
efisiensi dan kegunaan dari catatan – catatan akuntansi perusahaan dan pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan. Informasi
yang disajikan hendaknya didukung dengan bukti atau fakta yang dikumpulkan selama proses penilaian, sehingga hasil penilaian tersebut
dapat diandalkan keakuratannya. Berkaitan dengan makin berkembangnya kegiatan Internal audit, maka
jasa yang diberikan semakin luas. Selain pemberian jasa pemeriksaan intern kepada manajemen, juga membantu mengawasi seluruh anggota
organisasi dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya secara efektif. Internal audit adalah suatu kegiatan memberikan jaminan dan
konsultasi yang independent dan obyektif agar dapat membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuan melalui pendekatan yang sistematis
dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan proses pengelolaan Sawyer’s,
2005:9. Untuk menjalankan suatu pemeriksaan yang efektif dan efisien, diperlukan independensi dari seorang internal auditor. Secara
Universitas Sumatera Utara
obyektif, independensi dari internal audit sangatlah penting. Internal audit tidak boleh turut serta dalam merancang dan menerapkan
prosedur, catatan, atau turut dalam kegiatan yang biasanya akan direview atau dinilai sendiri oleh internal auditor karena akan
mengurangi independensinya. Namun, obyektivitas evaluasi internal audit dipengaruhi oleh ketentuan dan standar pengendalian yang
ditetapkan.
2.1.2 Peranan internal auditor
Menurut Yayasan Pendidikan Internal Audit yang disampaikan oleh Soekardi Hoesodo 2005:51 Internal Audit terus mengalami
perkembangan sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan departemen Internal Audit. Peranan tersebut mempengaruhi kinerja
Auditor. Peranan – peranan Internal Auditor adalah : a
Internal auditor sebagai Watch Dog Auditor dalam pelaksanaan tugas auditnya akan selalu ada temuan
yang diperiksa dan akan dicari solusi perbaikan akan temuan – temuan tersebut.
b Internal auditor sebagai Konsultan
Internal auditor tidak hanya berperan sebagai pemeriksa jasa saja, tetapi juga sebagai konsultan yang akan memberikan saran – saran
perbaikan pada manajemen, sebagai partner pihak manajemen untuk dapat melaksanakan pengendalian intern perusahaan agar dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
c Internal auditor sebagai Catalist
Sebagai Catalist internal auditor harus melihat hasil atau dampak jangka panjang dari saran – saran yang telah diberikan kepada
manajemn untuk memperbaiki pengendalian intern suatu perusahaan.
2.1.3 Fungsi internal auditor
Dalam melaksanakan tugas pokoknya internal auditor mempunyai fungsi, sebagai berikut :
1. memberikan bimbingan dan pembinaan dalam bidang pengawasan
kepada satuan organisasi di lingkungan tersebut, 2.
merumuskan program pelaksanaan pengawasan, 3.
melaksanakan pemeriksaan terhadap setiap satuan organisasi di lingkungan perusahaan yang dipandang membutuhkan, meliputi
pemasaran, operasi, administrasi umum, pelayanan pelanggan, keuangan , sumber daya manusia dan lainnya serta hasil – hasil fisik
dari pelaksanaan proyek – proyek perusahaan, 4.
melaksanakan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala atau sewaktu - waktu dari setiap satuan organisasi di lingkungan
perusahaan, 5.
membina dan melaksanakan kerjasama dibidang pengawasan dengan instansi pemerintah sesuai dengan peraturan perundang – undangan
yang berlaku dan kebijaksanaan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.1 Tanggung jawab internal auditor
Menurut Statement Arens 2005:36 tanggung jawab pemeriksaan Internal adalah : ‘The respond of Internal Auditor
in the organization should be clearly estabilished by management policy. ”The Internal Auditors should be :
a. to Inform and advice manager and to discharge this
responsible in a manner that is consistent with code of ethic of the instansion of internal auditor,
b. to coordinate Internal Audit activity with other, so as to best
achieve the audit objective and the objective of the organization.
Tanggung jawab Internal auditor dalam suatu organisasi harus ditetapkan secara jelas dalam bentuk manajemen.
a. memberikan informasi dan saran kepada manajer dengan
tetap berpegang pada kode etik, b.
mengkoordinasi tugas pemeriksa dengan pihak lain agar tujuan pemeriksa maupun tujuan perusahaan dapat tercapai.
2.1.3.2 Wewenang internal auditor
Tanggung jawab dan wewenang tetap berada pada pimpinan atau pelaksanaan kegiatan operasional yang bersangkutan,
bukan pada Internal auditor. Internal auditor diberikan wewenang untuk meneliti catatan – catatan, harta perusahaan
Universitas Sumatera Utara
serta pegawai atau karyawan dari bagian yang menjadi obyek. Internal auditor harus bebas memeriksa dan menilai kebijakan ,
rencana, prosedur, dan catatan perusahaan. 2.1.4 Standar dan pedoman praktik audit internal
Pada konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal di Jakarta, tanggal 12 Mei 2004 dijelaskan sebagai berikut :
1. SPAI terdiri atas Standar Atribut, Standar Kinerja, dan Standar
Implementasi. Standar Atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan pihak – pihak yang melakukan kegiatan
audit internal. Standar kinerja menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan ukuran kualitas pekerjaan audit. Standar
kinerja memberikan praktik – praktik terbaik pelaksanaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan tindak lanjut.
Standar Atribut dan Standar Kinerja berlaku untuk semua jenis penugasan audit internal,
2. standar implementasi hanya berlaku untuk satu penugasan tertentu.
Standar implementasi yang akan diterbitkan dimasa mendatang adalah standar implementasi untuk kegiatan assurance A, standar
implementasi untuk kegiatan consulting C, standar implementasi kegiatan investigasi I, dan standar implementasi Control Self
Assesment CSA,
Universitas Sumatera Utara
3. standar – standar tersebut terdahulu merupakan bagian dari pedoman
praktik audit internal. Keseluruhan pedoman praktik audit internal terdiri atas :
a. defenisi Audit Internal, b. kode Etik Profesi Audit Internal,
c. standar Profesi Audit Internal, d. interpretasi dari pedoman tersebut di atas.
4. pada masa yang akan datang, penerbitan standar – standar
implementasi dan pedoman lainnya akan didahului dengan penyebarluasan rancangan standar exposure draft –ED. Standar
dan pedoman akan disahkan setelah paling sedikit dua bulan diedarkan dalam bentuk ED, dan mendapatkan respon yang
memadai. ED akan dimuat dalam media komunikasi, jurnal, dan website yang dimiliki oleh masing – masing organisasi profesi
anggota konsorsium, serta dalam publikasi lain yang relevan.
2.1.4.1
Standar perilaku auditor internal
Pada kode etik Profesi Audit Internal memuat standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh Auditor Internal yang isinya
sebagai berikut: 1.
auditor internal harus menunjukkan kejujuran, objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi
tanggung jawab profesinya,
Universitas Sumatera Utara
2. auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap
organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian , auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat
dalam kegiatan – kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum,
3. auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam
tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya,
4. auditor internal harus menahan diri dari kegiatan – kegiatan
yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya, atau kegiatan – kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi
tanggungjawab profesinya secara objektif, 5.
auditor internal tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok,
ataupun mitra bisnis organisasinya, sehingga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya,
6. auditor internal hanya melakukan jasa – jasa yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan kompetensi professional yang dimilikinya,
7. auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar
senantiasa memenuhi Standar Profesi Audit Internal,
Universitas Sumatera Utara
8. auditor internal harus bersikap hati – hati dan bijaksana
dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. Auditor internal tidak boleh
menggunakan informasi rahasia untuk mendapatkan keuntungan pribadi, secara melanggar hukum, atau yang
dapat menimbulkan kerugian terhadap organisasinya, 9.
dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus mengungkapkan semua fakta – fakta penting yang
diketahuinya, yaitu fakta – fakta yang jika tidak diungkap dapat mendistorsi kinerja kegiatan yang direview, atau
menutupi adanya praktik – praktik yang melanggar hukum, 10.
auditor internal harus senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor
internal wajib mengikuti pendidikan professional berkelanjutan.
2.2 Mekanisme Audit 2.2.1 Perencanaan audit
Internal Auditor harus merencanakan setiap tugas audit yang akan dilaksanakannya , yaitu pemilihan obyek audit serta menentukan survey
pendahuluan. Menurut Mulyadi 2002 : 1, terdapat dua aspek penting, yaitu pemilihan objek audit dan survey pendahuluan.
a. Pemilihan Obyek Audit
Universitas Sumatera Utara
Pemilihan obyek audit perlu dilakukan berkenaan dengan keterbatasan sumber daya audit dibandingkan dengan kebutuhan
audit. Oleh karena itu, tidak setiap unit yang potensial untuk diaudit dari seluruh unit yang ada audit universe dapat dimasukkan
kedalam rencana audit tahunan. Acuan dasar untuk memilih auditable unit adalah skala prioritas audit berdasarkan besaran
magnitude dan tingkat signifikan dari resiko yang melekat pada setiap auditable unit. YPIA, 2002:2
b. Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan merupakan proses audit yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai resiko dari
suatu auditable unit yang telah dijadwalkan dan atau telah dibuatkan penugasan auditnya. Survey pendahuluan dapat dilakukan dengan
menggunakan sejumlah tehnik audit. Penggunaan berbagai macam tehnik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai kombinasi optimal
dari berbagai upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang relevan dengan penilaian resiko secara efisien dan efektif .
Terdapat dua klasifikasi utama dari tehnik–tehnik audit pada tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan langkah – langkah
survey pendahuluan di kantor internal on desk off site unit dan dilokasi auditable unit on site unit. YPIA, 2002;8-9
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Persiapan audit
Untuk melakukan Internal audit, harus mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan mendokumentasikan semua
bukti – bukti dan informasi yang digunakan untuk menunjang hasil audit supaya cukup, kompeten, relevan dan berguna. Informasi yang
cukup adalah informasi yang meyakinkan orang yang diberikan informasi mempunyai kesimpulan yang sama oleh auditor. Informasi
yang kompeten adalah informasi yang dapat dipercaya sedangkan informasi yang relevan adalah informasi yang dapat menunjang
temuan serta rekomendasi yang dapat membantu dalam pencapaian
sasaran. 2.2.3 Program audit
Menurut Modul Pelatihan Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II 2002:24, Audit program berisikan seperangkat prosedur analitis
atau langkah – langkah pengumpulan dan pengujian – pengujian bukti – bukti audit, langkah – langkah ini bertujuan untuk :
a.
pengumpulan bukti
b.
penilaian kecukupan dan efektivitas control
c.
penilaian efisiensi, ekonomis, dan efektivitas dari kegiatan yang
direview
Audit program disusun berdasarkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan. Oleh karena itu, isi audit program akan
disesuaikan dengan sasaran, tujuan dan cakupan audit untuk masing
Universitas Sumatera Utara
– masing auditable unit. Berdasarkan langkah – langkah audit yang disusun dalam audit program, auditor diharapkan mampu
mengungkapkan kelemahan sekaligus membantu auditee meningkatkan cakupan dan efektifitas control atas resiko yang
berdampak signifikan
2.2.4 Pelaksanaan audit 2.2.4.1 Kertas kerja audit
Kertas Kerja Audit merupakan dokumentasi dari program audit. Tiga aspek utama yang didokumentasi menurut
Institute Pendidikan dan Pelatihan Internal audit adalah, langkah – langkah audit dalam tahap persiapan, pelaksanaan
dan pelaporan hasil audit, bukti – bukti yang dikumpulkan selama proses audit, dan analisa, kesimpulan, temuan dan
laporan yang dihasilkan , ditulis oleh auditor. YPIA, 2002;47.
Kertas Kerja Audit harus lengkap sehingga dapat mendukung kesimpulan hasil audit. Oleh karena itu, menurut Modul
Penelitian Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II 2002 : 48 Kertas Kerja Audit harus berisikan:
1. dokumentasi persiapan dan perencanaan audit, dan audit
program, 2.
kuesioner, flowchart, checklist dan narasi yang menguraikan sistem pengendalian internal,
Universitas Sumatera Utara
3. catatan dan memo hasil wawancara,
4. data organisasi auditee,
5. salinan kontrak dan perjanjian yang penting,
6. uraikan kebijakan operasi dan keuangan auditee,
7. hasil pengujian atas pengendalian internal,
8. surat hasl konfirmasi dan representasi dari manajemen
auditee, 9.
analisa dan pengujian atas transaksi, proses dan laporan kegiatan auditee,
10. hasil analisa dan pengujian serta kesimpulan audit,
11. temuan audit,
12. laporan hasil audit dan tanggapan managemen audit atas
laporan.
2.2.4.2 Review
Menurut Modul Pelatihan Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II 2002: 54. Ada beberapa hal umum yang
harus diperhatikan Internal Audit dalam melakukan review, yaitu :
1. kesesuaian dengan tujuan audit,
2. ketaatan pada standar profesi,
3. ketepatan langkah pengujian,
4. cakupan data dan informasi,
Universitas Sumatera Utara
5. keberadaan bukti yang cukup, kompeten, relevan dan
berguna, 6.
ketepatan perhitungan, 7.
kewajiban analisa dan kesimpulan kecermatan judgement auditor,
8. kemungkinan potensi temuan audit yang terlewatkan,
9. kemungkinan penyempurnaan dan perbaikan Kertas
Kerja Audit.
2.2.5 Temuan sementara
Temuan sementara yang didapat oleh auditor dengan hanya melihat secara garis besar saja berdasarkan bukti, laporan dan
informasi yang didapat.
2.2.6 Temuan akhir
Temuan akhir dari seluruh yang didapat, yang sudah disimpulkan oleh Internal Audit.
2.2.7 Laporan internal audit
Laporan pemeriksaan yang ditulis secara professional memperhatikan beberapa unsur, yaitu :
a. struktur,
b. kejelasan,
c. keringkasan,
d. nada laporan,
Universitas Sumatera Utara
e. pengeditan.
Dalam Internal Audit Report terdapat berbagai hal yang harus ada, yaitu :
a. disclosure of Findings,
b. discription of Findings,
c. suggestion for Correction,
d. documentation of plans and Clarification of View of Audite,
e. balanced Audit Report Presesntation Guidelines.
Dalam laporan internal audit tersebut haruslah mengungkapkan positif audit findingsnya juga, tidak hanya negative findingsnya
saja.
2.2.8 Tindak lanjut internal audit
Setelah dilakukan seluruh pelaksanaan audit oleh internal auditor, selanjutnya akan ditemukan apakah terdapat kejanggalan –
kejanggalan yang berarti atau tidak bagi lapran perusahaan. Hal ini amat bermanfaat bagi peningkatan produktivitas kerja.
Pelaksanaan rekomendasi yang diajukan oleh internal auditor, merupakan tanggung jawab pimpinan unit atau perusahaan,
dimana mereka mempunyai wewenang dalam pelaksanaan rekomendasi kepada bawahan mereka. Oleh karena itu,
hendaknya internal auditor diberikan wewenang untuk mengawasi
Universitas Sumatera Utara
sampai berapa jauh tindakan yang diambil dan dilaksanakan atas rekomendasi yang diberikan oleh Internal Auditor.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini tidak bersifat menguji hipotesis. Penelitian
dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam mengenai berbagai variabel atau bersifat mendeskripsikan ke dalam masa lampau atau
fenomena yang sedang terjadi saat ini Danim, 2002:20
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data – data terlebih dahulu oleh penulis, yang berasal dari internet, buku-buku teks, skripsi, wawancara
langsung ke Auditor dan berbagai sumber yang berhubungan lainnya, sehingga tempat dilakukannya penelitian tidak dapat dinyatakan secara
spesifik. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013.
3.3 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti melalui media perantara, yang dapat diperoleh dari buku, catatan, internet, website yang bersangkutan,
maupun hasil wawancara langsung.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Pengumpulan Data