jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban yang salah diberi skor 0. Nilai minimum yang didapat adalah 0 dan nilai maksimum adalah 10. Maka semakin tinggi
nilai yang benar, semakin baik pula pengetahuan bidan dalam penanganan anemia pada kehamilan. Berdasarkan statistic dapat diukur nilainya melalui rumus Sudjana 1992
dengan rumus:
P = Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 10 selisih nilai tertinggi dan
nilai terendah dan 3 kategori kelas yaitu baik, cukup, kurang. Maka didapat panjang kelas P 3 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama. Maka
pengetahuan bidan dalam penanganan anemia dalam kehamilan yaitu nilai baik bila responden menjawab dengan nilai 8-10, nilai cukup bila responden mampu menjawab
dengan nilai 5-7, dan nilai kurang bila responden mampu menjawab dengan nilai 0-4.
3. Data Tindakan
Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tindakan bidan dalam penanganan anemia pada kehamilan. Terdiri atas 10 pernyataan, pengukuran terhadap tindakan dalam
penanganan anemia pada kehamilan dengan pilihan jawaban 1 untuk jawaban ya, 0 untuk jawaban tidak. Sehingga total skor diperoleh nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 10. Jadi
semakin tinggi skor, semakin baik tindakan bidan dalam penanganan anemia pada kehamilan. Maka berdasarkan statistik dapat diukur nilainya menurut rumus Sudjana
1992 dengan rumus:
P=
Di mana P merupakan panjang kelas dengan rentang 10 dan 3 kategori kelas yaitu baik, cukup, kurang. Maka didapat panjang kelas P 3 dan nilai terendah 0 sebagai batas
bawah kelas interval pertama. Maka tindakan bidan dalam penanganan anemia dalam kehamilan yaitu nilai baik bila responden menjawab dengan nilai 8-10, nilai cukup bila
responden mampu menjawab dengan nilai 5-7, dan nilai kurang bila responden mampu menjawab dengan nilai 0-4.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan instrumen, yang mampu mengukur apa yang diinginkan, sehingga dapat
mengukur instrumen secara benar. Uji validitas akan dilakukan secara content validity kepada ahlinya yaitu spesialis kandungan.
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan terhadap instrumen yang handal, tidak berubah-ubah hasil ukurnya meskipun digunakan berulang kali. Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan rumus alpha croabanch. Uji reliabilitas diuji sebelum penelitian berlangsung, dan dilakukan kepada yang mempunyai kriteria yang sama dengan
responden yang diteliti di BPS Kelurahan Tegal Sari III pada bulan Desember 2010. Skor korelasi setiap uji coba dicari dan dilihat signifikasinya. Bila signifikan maka instrument
tersebut reliabel. Menurut Burn dan Grove 2001 suatu instrument yang menggunakan pengukuran
yang sudah berkembang dikatakan reliabel bila koefisiennya lebih dari 0,80 sedangkan untuk instrument baru yang reliabel jika koefisiennya lebih dari 0,70.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah :mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian mengajukan surat permohonan ke Balitbang untuk mendapatkan izin melakukan penelitian di kecamatan
Medan Area dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di Kecamatan Medan Area Medan. Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan
pengumpulan data pada bidan yang memilliki BPS. Setelah peneliti bertemu dengan calon responden, selanjutnya peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan
manfaat penelitian. Peneliti meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden
dengan menandatangani informed concent. Setelah responden bersedia, peneliti menjelaskan cara pengisian kuisioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan
untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh petanyaan, Pada peertanyaan pengetahuan peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk
menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner. Setelah kuesioner diisi oleh responden, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti. Pada
pertanyaan tindakan, peneliti melakukan observasi pada responden dengan memberi tanda check list pada setiap pertanyaan tindakan yang dilakukan oleh responden pada saat
responden melakukan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil. Setelah data terkumpul semua dengan lengkap maka dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS
untuk mengetahui frekuensi distribusi dari pertanyaan pengetahuan dan tindakan.