Maksud dan Tujuan Proyek Perumusan Masalah Metode Pendekatan Batasan Proyek

SMP 45 308 353 SMA 21 182 203 SMK 12 124 136 Jumlah 78 614 692 2008 SMP 45 310 355 SMA 21 184 205 SMK 12 125 137 Jumlah 78 619 697 Tabel 3. Tabel Banyaknya Sekolah Menurut Tingkat dan Status di Kota Medan Sumber: Medan Dalam Angka Tahun 2008 Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kota Medan masih membutuhkan fasilitas sekolah bertaraf internasional untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin berkembang dan untuk meningkatkan kualitas penduduk dalam rangka menghadapi era globalisasi. Keinginan melakukan penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional SBI dilatarbelakangi oleh lima alasan yaitu: 1 kebutuhan sumber daya manusia SDM di era global, 2 kebutuhan kota Medan terhadap fasilitas pendidikan, 3 adanya dasar hukum yang kuat, 4 acuan mutu pendidikan kualitas dan daya saing di tingkat regional maupun internasional serta peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, dan 5 landasan filosofi eksistensialisme dan esensialisme fungsionalisme

1.2 Maksud dan Tujuan Proyek

Maksud dan tujuan dilaksanakan proyek ini adalah: • Meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia di kota Medan agar mampu bersaing di era globalisasi yang sedang dihadapi, • Merencanakan sarana-sarana pendidikan bertaraf internasional bagi anak-anak WNI maupun WNA dengan kualitas internasional di Medan, • Menyediakan sarana pendidikan berstandar internasional di kota Medan sehingga penduduk kota Medan tidak perlu ke luar kota ataupun luar negeri untuk memperoleh pendidikan berstandar internasional

1.3 Perumusan Masalah

Permasalahan yang dititikberatkan ada 2, yaitu: • Perencanaan ruang-ruang belajar bagi siswa tingkat menengah pertama dan tingkat menengah atas, serta dengan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya, dan • Penerapan tema perancangan terhadap bangunan dengan memperhatikan aktifitas pemakai dan fungsi bangunan. Rumusan masalah untuk kasus proyek ini adalah: • Bagaimana meningkatkan sarana fisik pendidikan yang bertaraf internasional yang nantinya dapat membantu proses belajar dan mengajar, • Bagaimana memanfaatkan kondisi tapak untuk menciptakan lingkungan binaan yang secara fungsional dapat mengakomodasi aktifitas sekolah, • Bagaimana merancang lingkungan binaan agar dapat menampung aktifitas sekolah tanpa menimbulkan rasa canggung atau tidak bersahabat bagi siswanya, • Bagaimana menanamkan dan menerapkan budaya Indonesia pada anak-anak melalui bangunan.

1.4 Metode Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan untuk proyek ini berupa: • Studi Pustaka yang berkaitan dengan judul dan tema untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur • Studi banding, • Studi lapangan, dan • Wawancara.

1.5 Batasan Proyek

Perencanaan dan perancangan terbatas pada: • Hanya membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang sebuah bangunan sekolah. • Kajian terhadap tapak dengan keberadaaneksisting, dan • Kajian arsitektur akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus ini yaitu arsitektur Green

1.6 Asumsi