Fungsi pajak Pengelompokan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan

2. Fungsi pajak

a. Funsi Budgetair b. Fungsi regulasi

3. Pengelompokan Pajak

1. Menurut Golongannya a. Pajak Langsung b. Pajak Tidak Langsung. 2. Menurut Sifatnya a. Pajak Subjektif b. Pajak Objektif 3. Menurut Lembaga Pemungutnya a. Pajak Pusat b. Pajak Daerah Pajak Daerah Tebagi Atas Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten KotaMadya

4. Pajak Bumi dan Bangunan

4.1 Pengertian Umum Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang- udah Nomor 12 Tahun 1994. Universitas Sumatera Utara 4.2 Objek Pajak Bumi dan Bangunan Yang menjadi objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah Bumi dan atau Bangunan. 4.3 Pengecualian Objek Pajak a. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dan tidak mencari keuntungan. b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu. c. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wista, taman nasional, tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah Negara yang belum dibebani suatu hak. d. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan azas perlakuan timbale balik. e. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi yang ditentukan oleh Menteri Keuangan. 4.4 Subjek Pajak dan Wajib Pajak a. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, memperoleh manfaat atas bumi, memiliki, menguasai atas bangunan dan atau memperoleh manfaat atas bangunan. b. Wajib pajak adalah subjek pajak yang dikenakan kewajiban membayar pajak. Universitas Sumatera Utara 4.5 Tata Cara Pendaftaran dan Sanksi Pajak Bumi dan Bangunan a. Tata Cara Pendaftaran Pajak Bumi dan Bangunan b. Sanksi Pajak Bumi dan Bangunans terbagi atas Sanksi Administrasi dan Sanksi Pidana. 4.6 Surat pemberitahuan Objek Pajak SPOP dan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT a. Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP Sebagai sarana bagi wajib pajak untuk mendaftarkan objek pajak yang akan dipakai sebagai dasar untuk menghitung Pjak Bumi dan Bangunan yang terutang b. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bnguan KPPBB mengenai pajak yang terutang dalam 1 satu tahun pajak. 4.7 Bumi dan atau Bangunan terbagi atas 5 Lima sektor. a. Pedesaan b. Perkotaan c. Perkebunan. d. Perhutanan. e. Pertambangan. Universitas Sumatera Utara Dalam laporan ini penulis membahas tentang Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perkebunan, yaitu objek pajak Pajak Bumi dan Bangunan yang digunankan untuk pengusahaan Tanaman Perkebunan dengan luas paling sedikit 2 dua hektar termasuk emplasemen 4.8 Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan. Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan hasil penjumlahan antara perkalian luas areal perkebunan dengan nilai jual objek pajak bumi permeter persegi dan perkalian luas bangunan dengan nilai jual objek pajak bangunan permerter persegi 4.9 Objek Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan. a. Bumi, terdiri dari: areal produktif, areal belum produktif, areal emplasemen, areal lainnya b. Bangunan. 4.10 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan Dalam penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan sektor perkebunan tarif yang dikenakan yaitu 40 empat puluh persen Rumus Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan PBB = 0,5 x 40 NJOP – NJOPTKP Universitas Sumatera Utara

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM