C. Tata Cara Pendaftaran, Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan Sanksi Pajak Bumi dan Bangunan
1. Tata Cara Pendaftaran Pajak Bumi dan Bangunan
Pendaftaran Objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah suatu kegiatan Subjek Pajak untuk mendaftarkan Objek Pajaknya, dengan
cara mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP. Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP adalah surat yang
digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan data objek pajak menurut ketentuan undang-undang perpajakan.
Pelaksanaan pendaftaran Objek Pajak dilakukan dengan cara Subjek Pajak mendaftarkan sendiri Objek Pajaknya pada Kantor
Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi lokasi Objek Pajak atau tempat-tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak.
2. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang. Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang adalah surat yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak
terutang kepada wajib pajak. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang diterbitkan atas dasar Surat
Pemberitahuan Objek Pajak, namun untuk membantu wajib pajak, Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dapat diterbitkan berdasarkan
data objek pajak yang telah ada pada Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Sumatera Utara
3. Sanksi Pajak Bumi dan Bangunan
a. Sanksi Administrasi
1 Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan kembali Surat
Pemberitahuan Objek Pajak pada waktunya dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan
dalam Surat Teguran, maka akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak SKP dengan sanksi berupa denda administrasi sebesar
25 dari pajak yang terutang. 2
Apabila pengisian Surat Pemberitahuan Objek Pajak setelah diteliti atau diperiksa ternyata tidak benar lebih kecil, maka
akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak SKP dengan sanksi berupa denda administrasi sebesar 25 dari selisih besarnya
pajak bumi dan bangunan yang terutang. b.
Sanksi Pidana 1
Barangsiapa karena kealpaannya tidak mengembalikan SPOP atau mengembalikan SPOP tetapi isinya tidak benar atau tidak
lengkap dan atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga menimbulkan kerugian bagi Negara, dipidana dengan
pidana kurungan selama-lamanya 6 enam bulan atau denda setinggi-tingginya 2 dua kali lipat pajak yang terutang.
2 Barang siapa karena dengan sengaja:
a. Tidak mengembalikan atau menyampaikan SPOP kepada
Direktorat Jenderal Pajak
Universitas Sumatera Utara
b. Menyampaikan SPOP tetapi isinya tidak benar atau tidak
lengkap dan atau melampirkan keterangan yang tidak benar c.
Memperlihatkan surat palsu atau dipalsukan atau dokumen yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar
d. Tidak memperlihatkan data atau tidak meminjamkan surat
atau dokumen lainnya e.
Tidak menunjukkan data atau tidak menyampaikan keterangan yang diperlukan
Sehingga menimbulkan kerugian pada Negara. Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 2 dua tahun atau
denda setinggi-tingginya sebesar 5 lima kali pajak yang terutang. Sanksi pidana tersebut dilipatkan dua apabila
seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat satu tahun, terhitung sejak selesainya menjalani
sebagian atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan atau sejak dibayarnya denda.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan