B. Tata Cara Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan Nusantara IV Persero
Di bawah ini merupakan contoh tata cara penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan di PT. Perkebunan Nusantara IV
Persero. Kebun Adolina unit kebun PTPN IV terletak di Desa Bandar Kwala,
Kecamatan Galang, Deli Serdang menguasai tanah dan bangunan dengan rincian sebagai berikut:
A.
Tanah
1.
Areal Produktif
Kelapa Sawit seluas 18.256.000 m² kelas A36 dengan SIT Rp 56.023.032
2. Areal Belum Produktif
a. Areal kebun yang sudah diolah tetapi belum ditanami
b. Areal kebun yang belum diolah
3. Areal Emplasemen
Areal Emplasemen seluas 381.900 m² kelas A07 4.
Areal Lainnya a.
Areal tidak produktif seluas 570.000 m² kelas A43 b.
Areal Jalan seluas 50.000 m² kelas A36
Universitas Sumatera Utara
B. Bangunan
1. Perkantoran seluas 422 m² kelas A4
2. Perumahan seluas 9.552 m² kelas A7
3. Gudang seluas 24 m² kelas A5
4. Sarana OlahragaRekreasi seluas 11.600 m² kelas A6
5. Poliklinik seluas 731 m² kelas A7
6. Gorong-gorong 5 m² kelas A6
7. Bangunan Lainnya 165 m² kelas A6
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian: A.
Penghitungan Nilai Tanah 1.
Areal Produktif Kelapa Sawit seluas 18.256.000 m² x 14.000 = Rp 255.584.000.000
SIT = Rp 56.023.032.000 +
Rp 311.607.032.000 2.
Areal Belum Produktif a.
Areal kebun yang sudah diolah tetapi belum ditanami
b. Areal kebun yang belum diolah
3. Areal Emplasemen luas 381.900 m² x 36.000 = Rp 13.748.400.000
4. Areal Lainnya
a. Areal Tidak Produktif seluas
570.000 m² x 1200 = Rp 684.000.000
b. Areal Jalan seluas 50.000 m² x 14.000 = Rp 700.000.000 + Jumlah
Rp 326.739.432.000
Universitas Sumatera Utara
B. Perhitungan Nilai Bangunan
1. Perkantoran seluas 422 m² x 700.000
= Rp. 295.400.000 2.
Perumahan seluas 9.552 m² x 429.000 = Rp . 4.084.938.000
3. Gudang seluas 24 m² x 595.000
= Rp. 14.280.000 4.
Sarana OlahragaRekreasi seluas 11.600 x 505.000
= Rp. 5.858.000.000 5. Poliklinik seluas 731 m² x 429.000
= Rp. 313.599.000 6. Gorong-gorong 5 m² x 505.000
= Rp. 2.525.000 7. Bangunan Lainnya 165 m² x 505.000
= Rp. 83.325.000 + Jumlah
= Rp 10.652.067.000
Universitas Sumatera Utara
C. Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Terutang
Luas Bumi 19.257.900 m² kelas A36 14.000 =Rp 269.610.600.000 Luas Bangunan 22.469 m² kelas A07 429.000 =Rp. 9.639.201.000 +
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB =Rp. 279.249.801.000
NJOPTKP =
0 + NJOP untuk Penghitungan PBB
=Rp. 279.249.801.000 Nilai Jual Kena Pajak NJKP
40 x 279.249.801.000 =Rp. 111.699.920.000
Pajak Bumi dan Bangunan yang Terutang 0,5 x 111.699.920.000
=Rp. 558.499.602
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero tidak mengalami
kesulitan karena telah menerima segala sesuatu yang berhubungan dengan penghitungan yaitu dasar pengenaan, tarif, dan tata cara penghitungan dari Kantor
Pelayanan Pajak Pratama. Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Persero selanjutnya hanya
menyetorkan ke rekening yang tertera pada Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT yang nantinya akan disetorkan ke kas Negara.
Universitas Sumatera Utara
C.
Prosedur Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT Sektor Perkebunan di PT. Perkebunan Nusantara IV
Persero
Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 Pasal 10 yang berisi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT diterbitkan atas
dasar Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP, namun untuk membantu wajib pajak Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT
dapat diterbitkan berdasarkan data objek pajak yang telah ada pada Direktorat Jenderal Pajak.
Berikut ini merupakan hasil wawancara dari salah satu pegawai di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara IV Persero mengenai
prosedur penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero pada kebununit Adolina.
1. Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara IV Persero menerima
blangko Surat Pemberitahuan Objek Pajak dari Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Lubuk Pakam.
2. Blangko tersebut diteruskan atau disebar ke kebununit sesuai
dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
3. Setelah diisi oleh kebununit dan telah ditandatangani oleh masing-
masing manajer, kemudian Surat Pemberitahuan Objek Pajak
tersebut dikirim ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
Universitas Sumatera Utara
4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yang dituju
menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan dasar perhitungannya untuk dasar penagihan ke PT. Perkebunan
Nusantara IV.
Dalam melakukan penyetoran pajak bumi dan bangunan ini, PT. Perkebunan Nusantara IV Persero akan menyetorkan ke
rekening yang telah tersedia dalam surat pemberitahuan rekening
penyetoran Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan data hasil Penelitian Lapangan dalam, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut: 1.
Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan adalah hasil penjumlahan antara perkalian luas areal perkebunan
dengan Nilai Jual Objek Pajak NJOP bumi per meter persegi dan perkalian luas bangunan dengan Nilai Jual Objek Pajak NJOP
bangunan per meter persegi. 2.
Sektor Perkebunan adalah objek Pajak Bumi dan Bangunan yang digunakan untuk pengusahaan tanaman perkebunan dengan luasan
paling sedikit 2 dua hektar, termasuk emplasemen. Standar Investasi Tanaman SIT adalah jumlah biaya tenaga kerja, bahan
dan alat yang diinvestasikan untuk pembukaan lahan, penanaman, dan pemeliharaan tanaman.
3. Tata cara penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor
Perkebunan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero dilakukan dengan cara mengalikan luas objek pajak bumi dan bangunan
dengan nilai jual objek pajak bumi dan bangunan yang terdapat dalam tabel klasifikasi nilai jual bumi dan bangunan. Setelah
Universitas Sumatera Utara
diketahui hasilnya kemudian seluruh hasil dari perkalian baik itu perhitungan nilai bumi dan perhitungan nilai bangunan
dijumlahkan, setelah itu diperoleh Nilai Jual Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan kemudian dikurangkan
dengan Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak lalu hasilnya sebagai Nilai Jual Kena Pajak dikalikan dengan tarif Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor Perkebunan dan terakhir dikalikan dengan tarif tunggal Pajak Bumi dan Bangunan.
4. PT. Perkebunan Nusantara IV Persero setelah menerima Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT dan dasar perhitungan pajak bumi dan bangunan sektor perkebunan dari Kantor Pelayanan
Pajak Pratama dari masing-masing daerah kebununit maka selanjutnya menyetorkan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan yang
terutang.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran