Aktivitas Progam Sekretariat Nasional Kine Klub Indonesia dalam

Amar ma’ruf nahi munkar, begitu juga yang dilakukan SENAKKI. Pembinaan penonton untuk lebih kritis dalam menentukan film yang baik. karena sebagai sarana komunikasi massa film sangatlah bergantung pada publik yang menerimanya. Baik dan buruknya film sudah diatur dalam kode etik perfilman yang dibuat oleh DFN dengan kriteria diantaranya, adanya nilai ketuhanan, larangan mengadu domba antar umat beragama dan suku, terdapat nilai kemanusiaan, mengandung unsur social budaya. 58

B. Aktivitas Progam Sekretariat Nasional Kine Klub Indonesia dalam

Perkembangan Perfilman Nasional Terlepas dari metode pembinaan dan apresiasi. Dalam kinerja sekretariat nasional kine klub Indonesia pada periode 20062010 ini merupakan program yang dilaksanakan berdasarkan semangat kemitraan dengan berbagai pihak. Di tahun pertamanya semenjak di pertanggung jawaban kepengurusan yang dilakukan pengurus SENAKKI adalah melakukan konsulidasi anggota, mereaktualisasikan anggota serta membangun kemitraan. Pada tahap konsulidasi tercatat bahwa banyak dari kine klub yang tidak aktif ataupun berganti keanggotaan dan bentuk kegiatannya. Pada tahun 2006 sekretariat nasional kine klub Indonesia juga menemukan banyak komunitas film yang bermunculan , tak hanya kalangan kampus, melainkan juga di sekolah- sekolah SMK, SMA serta lingkungan kaum muda. Selain mendata para anggota yang lama, sekretariat nasional kine klub Indonesia juga menghimpun keanggotaan baru. Dengan begitu keanggotaan dari 58 Akhlis Suryapati, Hari Film Nasional Tinjauan dan Retrospeksi Jakarta Panitia Hari Film Nasional Ke-60 Cet pertama, 2010 hal 63 sekretariat nasional kine klub Indonesia menjadi berkesinambungan dengan aktifnya komunitas-komunitas film dari berbagai kalangan dan saat ini sekretariat nasional kine klub Indonesia terhimpun 76 kine klub yang berasal dari berbagai wilayah di Indoneisa. Berbagai kegiatan yang di selenggarakan oleh sekretariat nasional kine klub Indonesia, melalui jalinan kemitraan telah dilakukan seperti: 1. Pengadaan sinema kine klub Pengadaan sinema kine klub sebagai ruang theater untuk kegiatan apresiasi film dan pertemuan di sekertariat SENAKKI Jl.MT.Haryono 47-48 lantai 2 gedung film. Ruangan itu berkapasitas 50 tempat duduk dengan kursi sumbangan dari cineplek 21, serta fasilitas proyektor film selluloid, proyektor film digital player, VCD,DVD, Betamax VHS, U-Matic, Betacam serta player Divi. 2. Silaturahmi dengan organisasi perfilman Sekretariat nasional kine klub Indonesia menjalin hubungan dengan organisasi dan institusi perfilman yang dihadiri oleh seluruh perwakilan organisasi film, Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film, Direktur perfilman dan sejumlah aktivis film. 3. Pengadaan bahan baku film digital Kemitraan sekretariat nasional kine klub Indonesia dengan Fuji Film untuk pengadaan bahan baku film digital guna keperluan workshop dan pembinaan SDM perfilman. 4. Kunjungan diskusi dan workshop Berbagai kunjungan diskusi dan workshop dilakukan sekretariat nasional kine klub Indonesia antara lain komunitas film universitas hasanuddin Masakasar, dan dihadiri juru bicara kepresidenan RI. Kine klub Sukabumi, kine klub universitas Islam negeri Ciputat, komunitas film INDEF Jakarta, komunitas broadcasting dan jurnalistik Bekasi. 5. Penyelenggaraan workshop, diskusi dan pameran Penyelenggaraan workshop, diskusi dan pameran dilakukan di berbagai wilayah seperti di komunitas film UIN Ciputat, Komunitas Film Bekasi, ISI Denpasar, Kanwil Budpar Sematera Selatan, Pekan Industri kreatif di Jakarta, komunitas film pelajar Cirebon, kine klub IKDW Jogjakarta, komunitas film Universitas Parahiyangan Bandung komunitas film pelajar dan kine klub Jakarta. 6. Menyelenggarakan apresiasi Penyelenggarakan apresiasi pernah dilakukan melalui program televisi Aku Cinta Film Indonesia di TVRI, dengan menerbitkan DVD sejarah perfilman nasional, penerbitan DVD FFI Bangkit menuju citra baru dan penerbitan buku Hari film nasional. 59 Dari sebuah program yang dapat di implementasikan oleh sekretariat nasional kine klub Indonesia ada program yang dijadikan sebagai program unggulan yaitu apresiasi dan workshop. Terbukti antusias masyarakat untuk mengikuti wokshop begitu tinggi pada saat Hari Film Nasional HFN ke 60 dengan tema “Aku Cinta Film Indonesia. Pegelaran Apresiasi, screening film, workshop pembuatan film berlangsung di pasar seni, Taman Impian Jaya Ancol pada tanggal 27-30 maret 2010. Acara ini di selenggarakan dengan tujuan selain untuk membeikan wahana bagi para mahasiswa dan pelajar yang memiliki hobi dan bakat dalam pembuatan 59 Hari film nasional 61 Festival Film kine klub 20102011 SENAKKI 2010 film, juga untuk membangun sumberdaya film nasional dalam mengapresiasi film Indonesia. “agar penonton tahu bagus dan jeleknya film yang di produksi. Sehingga, ini dapat mendorong penonton untuk memilih film yang baik dan bagus yang mereka tonton, dan pada gilirannya akan memotivasi produser film untuk membuat film yang bagus dan berkualitas”. 60 Pelaksanaan program semacam ini telah banyak menghasilkan beberapa film dan kesadaran masyarakat agar film Indonesia berkembang dengan baik.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam pelaksanaan program