Dari berbagai pengertian diatas yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
terencana untuk mengajak manusia kejalan kebaikan.
2. Tujuan dakwah
Adapun mengenai tujuan dakwah dapat diartikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam kadar tertentu dengan segala usaha yang dapat dilakukan.
Tujuan memilki urgensi tersendiri dalam proses dakwah, tujuan dakwah merupakan landasan dari sebuah aktifitas-aktifitas dakwah yang akan dilakukan,
tujuan juga merupakan penentu sasaran, strategi dari langkah-langkah operasional dakwah selanjutnya, tanpa adanya tujuan yang jelas suatu pekerjaan hanya akan
menjadi sia-sia. Tujuan memiliki beberapa batasan, diantaranya hal yang hendak dicapai, jumlah atau kadar yang diinginkan, kejelasan yang ingin dicapai dan
dituju.
18
Tujuan dakwah sangatlah global, karena itu perlu dirinci dalam berbagai bidang yang spesifik, Syeh Ali Mahfud merumuskan tujuan dakwah yang dikutip
dari Hasanuddin sebagai berikut: Menyiarkan tuntunan Islam, membetulkan akidah dan meluruskan amal
perbuatan manusia terutama budipekerti. Lebih lanjut di uraikan kembali mengenai tujuan dakwah adalah:
18
Shaleh “Manegement Dakwah Islam” hal. 19-20
1. Memindahkan hati manusia dari keadaan yang jelek kepada keadaan yang
baik. 2.
Membentuk persaudaraan dan menguatkan talipersaudaraan sesama muslim
3. Menolak paham atheisme
4. Menolah sesuatu yang bid’ah, syubhat dan khurafat.
19
Dari banyaknya pendapat yang telah di kemukakan, maka penulis menyimpulkan bahwa tujuan dakwah adalah untuk menegakan ajaran Islam
kepada setiap manusia agar mendorong dan menimbulkan pengertian, kesadaran, kepada sesuatu perbuatan yang lebih baik.
3. Unsur-unsur dakwah
a. Da’i pelaku dakwah
Moh. Ali Aziz dalam bukunya yang berjudul ilmu dakwah berpendapat bahwa yang di maksud da’i adalah orang yang melakukan dakwah baik lisan
maupun tulisan ataupun perbuatan baik secara individu, kelompok yang berbentuk organisasi atau lembaga.
Everent M.Roger mengatakan da’i sebagai bagian dari pengubah yang
meniginkan perubahan tingkah laku pada komunikannya, kesuksesan usaha-usaha
19
Hasanudiin “Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum Berdakwah di Indonesia Jakarta. Pedoman Ilmu Jaya 1996 hal. 34-35
mereka dapat di ukur dengan adanya kesadaran dari komunikan, mampu menyesuaikan dan melaksanakan ide.
20
Penulis mendefinisikan bahwa da’i adalah pelaku kegiatan baik
perorangan ataukah kelompok yang mengajak manusia kepada kebaikan. Dengan tujuan menginginkan adanya perubahan manusia kepada arah yang tentunya lebih
baik. b.
Mad’u sasaran dakwah
Sasaran dakwah adalah orang-orang yang dituju oleh suatu kegiatan dakwah. A.H. Hasanuddin mendefinisikan sasaran dakwah adalah orang-orang
yang diseru, dipanggil dan diundang.
21
Dan dari pengertian ini penulis mendapat pengetahuan bahwa sasaran dakwah adalah manusia atau masyarakat luas dari
lingkungan dan berbagai lapisan organisme yang hidup. c. Maddah materi dakwah
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pesan mengandung arti perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus disampaikan kepada orang lain.
22
Sementara Onong Ochajana Efendi mengatakan bahwa pesan messege merupakan seperangkat lambang makna yang disampaikan oleh komunikator.
23
20
Ibid h.57
21
A.H Hasanuddin “Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan” Surabaya:Usaha Nasional, 1992 Cet.I hal.33
22
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta. Balai Pustaka, 1999 hal.761
23
Onong Ochajana Efendy “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” Bandung.PT.Remaja
Rosdakarya, 1994 hal.11
Dari pengertian diatas penulis mengemukakan bahwa materi atau pesan adalah seperangkat lambang-lambang yang disampaikan oleh seorang
da’i sesuai dengan perintah, amanat ataupun permintaan
mad’u.
5. Metode dakwah