3 Psikologi Perkembangan Lanjut Usia lansia
Saat individu memasuki lansia, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak
motorik, pencarian makna hidup selanjutnya. Menurut Erikson tahap dewasa akhir lansia memasuki tahap integrity vs despair yaitu
kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Perkembangan psikososial masa dewasa akhir atau lansia ditandai dengan
tiga gejala penting, yaitu: a
Perkembangan Keintiman Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang
lainakan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki
masa dewasa akhir. b
Perkembangan Generatif
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika
seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang
kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan
mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian
prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.
c Perkembangan Integritas
Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan
yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan
penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu dalam
menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup
menjelang kematian.
37
37
Samsunuwiyati, Mariāat. Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005. h. 242-253.
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah alat, kegiatan yang secara sistematis, direncanakan oleh peneliti guna menjawab permasalahan dan berguna bagi
masyarakat dan bagi peneliti itu sendiri.
1
Adapun bentuk penelitian ini adalah diskriptif, karena dalam penelitian ini terdapat melakukan eksplorasi dan
menggambarkan dengan tujuan menerangkan secara jelas terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum peneliti terjun ke lapangan dan tidak
menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy. J. Moleong, pendekatan kualit atif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.
2
Melalui pendekatan ini diharapkan permasalahan dan berbagai fenomena yang dihadapi dalam penelitian ini dapat diungkapkan secara mendalam dan
jelas tentang dinamika dalam pelaksanaan peran bimbingan rohani dalam memperbaiki kesehatan mental lansia.
1
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. Ke-1, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 17.
2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 4.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah informan yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan bimbingan rohani
Islam yaitu satu orang pembimbing dan tiga orang warga binaan sosial lansia yang ada di Panti Sosial Tresna Werda Budi Mulia 2
Cengkareng Jakarta Barat. 2.
Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian adalah peran bimbingan rohani
dalam memperbaiki kesehatan mental itu sendiri.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng yang beralamat di Jalan Cendrawasih X No. 8 Cengkareng
Jakarta Barat. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian mulai tanggal 1 Maret 2013 sampai dengan 1 Mei 2013.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1.
Observasi Observasi yaitu kunjungan langsung ke tempat penelitian
serta mengamati warga binaan sosial lansia dan kegiatan
bimbingan rohani Islam menggunakan alat indera.
3
Dalam penelitian ini, penulis melakukan dengan cara datang langsung ke
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng Jakarta Barat untuk memperoleh informasi sehingga data penelitian
didapatkan, mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam selama satu minggu empat kali yang dilakukan di Panti Sosial Tresna
Werda Budi Mulia 2 Cengkareng. 2.
Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
interviwer yang mengajukan pertannyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara dibedakan menjadi tiga, yaitu : a
Wawancara tersetruktur yaitu dimana peneliti ketika melaksanakan
tatap muka
dengan responden
menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu.
b Wawancara bebas atau wawancara tidak terstruktur yaitu
wawancara dimana peneliti menyampaikan pertanyaan pada responden tidak menggunakan pedoman.
3
Suharsimisi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rieneka Cipta, 1996, h. 145.
c Wawancara kombinasi yaitu apabila kedua wawancara
terstruktur dan wawancara bebas dikombinasikan.
4
Wawancara ditujukan pada Bapak Haji Muslim dan tiga orang warga binaan sosial yang telah mengikuti bimbingan
rohani di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng. untuk memperkuat dan perlengkap data pada penelitian ini,
wawancara dilakukan secara langsung. 3.
Dokumentasi
Data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan jalan mengambil bahan-bahan yang berasal dari data-data
mengenai masalah-masalah yang ada, dan foto-foto semua kegiatan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2
Cengkareng, dan dokumentasi lainnya.
E. Teknik Analisa Data
Yang dimaksud dengan tekni analisa data adalah suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterprestasikan.
5
Menurut Bogdan Biklen yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mengemukakan bahwa teknik analisa data kualitatif adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi bahan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan
4
H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi ke2, Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2006, h. 66-67.
5
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 1995, cek ke-1. h. 263.