Pengertian Kesehatan Mental Kesehatan Mental

kesanggupan untuk menghadapi problema-problema yang terjadi, serta terhindarnya dari kegelisahan dan pertimbangan batin. 25 Dari uraian mengenai pengertian kesehatan mental di atas maka dapat dipahami bahwa kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa dan perkembangan secara optimal baik secara fisik, intelektual dan emosional sepanjang hal itu sesuai keadaan orang lain dan dapat kesanggupan untuk menghadapi masalah-masalah serta terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin.

2. Ciri-Ciri Mental yang Sehat

Orang yang sehat mentalnya adalah orang-orang yang mampu merasakan kebahagian dalam hidup, karena orang-orang inilah yang dapat merasa bahwa dirinya berguna, berharga dan mampu menggunakan segala potensi dan bakatnya semaksimal mungkin, yang membawa kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Di samping itu, ia mampu menyesuaikan diri dalam arti yang luas dengan dirinya, orang lain, dan suasana sekitar. Orang-orang inilah yang terhindar dari kegelisahan dan gangguan jiwa, serta tetap terpelihara moralnya. Maka orang yang sehat mentalnya, tidak akan merasa ambisius, sombong, rendah diri dan apatis, tapi ia adalah wajar, menghargai orang lain, merasa percaya kepada diri sendiri dan selalu gesit. Setiap tindak dan tingkah lakunya, ditunjukkan untuk mencari kebahagiaan bersama, bukan kesenangan dirinya sendiri. Kepandaian dan pengetahuan yang dimilikinya digunakan untuk kemanfaatan dan kebahagiaan bersama. Kekayaan dan kekuasaan yang ada padanya, bukan untuk bermegah-megahaan dan mencari kesenangan diri sendiri, tanpa mengindahkan orang lain, akan tetapi digunakannya untuk menolong orang yang miskin dan melindungi orang yang lemah. Seandainya semua orang sehat 25 Hanna Djumhana Batsaman, Integrasi Psikologi dengan Islam, Yogyakarta: Yayasan Insan Kamil, 2001, h. 132. mentalnya, tidak akan ada penipuan, penyelewengan, pemerasan, pertentangan dan perkelahian dalam masyarakat, karena mereka menginginkan dan mengusahakan semua orang dapat merasakan kebahagiaan, aman tentram, saling mencintai dan tolong-menolong. 26 Dalam buku Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental; karya Zakiah Daradjat menjelaskan kondisi jiwa yang tenang dan tentram dapat digambarkan dalam tiga bentuk, yaitu: a. Adanya kemampuan individu dalam menghadapi perubahan dan persoalan zaman. Misalnya, jika ia terkena musibah itu diserahkan dan dikembalikan kepada Allah. b. Kemampuan individu dalam bersabar menghadapi persoalan-persoalan hidup. c. Kemampuan individu untuk optimis dan menganggap baik dalam menempuh kehidupan, sebab setiap ada kesulitan pasti akan datang kemudahan. 27 d. Memiliki sikap batin Attidude yang positif terhadap dirinya sendiri. e. Mampu mengadakan integrasi dengan fungsi-fungsi yang psikis ada. f. Mampu berotonom terhadap diri sendiri Mandiri. g. Memiliki persepsi yang obyektif terhadap realitas yang ada. h. Mampu menselaraskan kondisi lingkungan dengan diri sendiri. 28

3. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Unsur-unsur dari kesehatan mental adalah fisik, psikologi, sosial, dan religius, yang masing-masing unsur tersebut mempengaruhi kesehatan mental. a Religius berpengaruh terhadap kesehatan mental, karena orang yang religius beribadah, berdoa, dan berdzikir resiko untuk mengalami stress, cemas, dan depresi jauh lebih kecil dari pada mereka yang tidak religius dalam kehidupan sehari-harinya. Orang yang memiliki religius 26 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, h. 139-140. 27 Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, Jakarta: Bulan Bintang, 1970, h. 39-42. 28 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental. Jakarta: PT. Gunung Agung, 1995. h. 13. tinggi akan dapat mengelola hatinya dengan baik, karena di dalamnya tertanam keimanan yang kokoh. Contohnya: orang yang sabar, syukur, tawakal, dan ikhlas akan terhindar dari stress dan depresi. b Fisik berpengaruh terhadap kesehatan mental, karena orang dalam kondisi Fisik terganggu menyebabkan kesehatan mentalnya pun terganggu. contohnya orang yang sakit kanker merasakan dirinya lemah dan akan segera mati neurasthenia. Karena mengingat semboyan WHO, mensanna incorporesanno, yang artinya, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Jadi ketika tubuhnya sakit, jiwanya akan merasa lemah tak berdaya. c Psikis berpengaruh kepada kesehatan mental, karena kondisi kejiwaan akan mempengaruhi kondisi mental seseorang. 29 Oleh karena itulah menurut Zakiah Deradjat: Psikoterapi perawatan jiwa tidak di tunjukan kepada orang- orang yang menderita penyakit jiwa saja, akan tetapi lebih banyak diperlukan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak sakit, akan tetapi tidak mampuh menghadapi kesukaran-kesukaran hidup sehari-hari dan tidak pandai menyelsesaikan persoalan-persoalan yang disangka rumit. Karena kesukaran-kesukaran dan persoalan-persoalan yang tiadak sesuai itulah yang banyak menghilangkan rasa bahagia. 30 Hilangnya perasaan bahagia inilah yang mengganggu kesehatan mental. Contonya: orang yang pesimis akan merasa kalau 29 Dadang, hawari, Al-Quran: ilmu kedokeran jiwa dan kesehatan jiwa, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yusa, 2004, Cet. Ke-11, Ed. 3 h. 118. 30 Zakiah Daradjat, Agama dan Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 1996, Cet. Ke-15, h. 80. dirinya tidak dapat berbuat apa-apa, dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan atau mencapai sesuatu yang diinginkannya, padahal sebenarnya dia pun dapat melakukan atau mencapainya, sehingga dia tidak mampu mencapai kebahagiaan karena dia tidak mencapai apa yang di inginkannya. d Lingkungan berpenggaruh bagi kesehatan mental, karena lingkungan yang baik dapat mendukung pembentukan mental yang baik pula. Lingkungan di sini termasuk di dalamnya lingkungan sosial, ekonomi, politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Sebagai salah satu contonya: Kegoncangan ekonomi dalam suatu Negara, betul-betul mengakibatkan kegelisahan orang pada umumnya. Kegoncangan ekonomi itu sebetulnya bukanlah disebabkan oleh kondisi dan syarat- syarat ekonomi itu senidir, akan tetapi dikendalikan oleh keadaan mental orang-orang yang memegang peranan dalam ekonomi dan pemenrinta. Jika seseorang yang mengendalikan polotik ekonomi dan pemerintah beserta pedagang-pedagang dan pelaku-pelaku ekonomi itu sudah semua sehat mentanya, maka Indonesia betul-betul dapat makmur dan sentosa. Kemakmuran yang merata, bukan makmur segelintir manusia yang kurang sehat mentalnya. 31 Dari contoh tersebut jelas bahwa lingkungan sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental manusia. 31 Zakiah Daradzat, Agama dan Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 1996 h.86.