Matan hadis tidak bertentangan dengan hadis Sahih lainnya Makna matan hadis tidak bertentangan dengan akal sehat dan sejarah Makna matan hadis tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern.

b. Matan hadis tidak bertentangan dengan hadis Sahih lainnya

Memang dalam analisis zakat profesi ini matan hadis-hadis diatas tidak berbertolak belakang, dengan hadis sahih lainnya akan tetapi mempunyai perbedaan dalam penentuan kapan zakat profesi itu dikeluarkan sebagai mana hadis yang dimaksud adalah: ُ . Hadis ini dalam penetapan zakat profesi yang dimaksud adalah: ُ Sedangkan dalam hadis lain ada makna berbeda yaitu: ﻦ ﻨ ﺳ Hadis ini dalam penetapan zakat profesi yang dimaksud adalah:

c. Makna matan hadis tidak bertentangan dengan akal sehat dan sejarah

Nabi Saw. Dalam hadis zakat profesi ini makna-makna matan hadis tersebut diatas setelah dianalisa tidak sama sekali bertentangan dengan akal sehat dan sejarah Nabi Saw, juga perkembangan dunia Islam, malah sebaliknya searah dengan hakekat perkembangan pemikiran dan keilmuan Islam pada zaman modern sekarang khususnya dalam memberantas kemiskinan.

d. Makna matan hadis tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern.

Kalau di kaji bahwa matan hadis zakat profesi mempunyai arah yang sama dalam pengetahuan modern khususnya dalam keilmuan sosial dan kebudayaan yang mana memberikan sebuah kemajuan dalam memberantas kemiskinan dan ketimpangan yang tajam dalam struktural sistem masyarakat. 61

BAB IV KAJIAN HADIS-HADIS TENTANG ZAKAT PROFESI

A. Subtansi Dasar Zakat Profesi

Zakat profesi atau zakat penghasilan sebenarnya telah dikenal sejak lama. Beberapa riwayat menjelaskan hal tersebut, diantaranya adalah riwayat dari Ibnu Masud, Muawiyah dan Umar bin Abdul Aziz yang menjelaskan bahwa beliau mengambil zakat dari athoyat, jawaiz hadiah dab al-madholim barang ghasab yang dikembalikan. Abu Ubaid meriwayatkan, Adalah Umar bin Abdul Aziz memberi upah kepada pekerjaannya dan mengambil zakatnya, dan apabila mengembalikan al-madholim barang ghasab yang dikembalikan diambil zakatnya, dan beliau juga mengambil zakat dari atoyat gaji rutin yang diberikan kepada yang menerimanya. Dasar pengenaan zakat profesi diantaranya adalah QS Al- Baqarah, ayat 267: ............ Hai orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usaha kamu yang baik ……….. Kemudian juga dijelaskan QS At Taubah : 103. yang berbunyi: .