PEMBAGIAN ZAKAT TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT

juga berkelompok dan sebagainya melalui system upah dan gaji, yang sampai nisabnya wajib dikeluarkan 6 .

B. PEMBAGIAN ZAKAT

Kita ketahui awal mulanya zakat dalam garis besarnya terbagi menjadi dua bagian, karena perkembangan fiqh dan syarinya dalam ijma ulama zakat tumbuh dan berkembang menjadi banyak macamnya. Kedua zakat tersebut ialah zakat tentang harta pribadi berupabarang berharga, emas,uang, perak, dan perhiasan lainnya dan zakat pertanianberupa beras, gandum, kurma, perternakan hewan dan hasil pertanian lainnya. Ijma ulama mengembangkan dunia zakat menjadi bermacam-macam bentuknya sebagai mana ulama sepakat diantaranya ialah: 7 1. Zakat Harta dan Barang Berharga Zakat ini berpusat kepada harta yang dianggap berharga baik barang seperti emas, perak, logam mulia, intan permata, mata uang, rumah, mobil dan motor surat-surat berharga terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah: a. zakat mata uang b. zakat perhiasan c. zakat saham dan obligasi d. zakat property dan kendaraan bermotor 2. Zakat Pertanian dan perternakan 6 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Moderen, h. 90. 7 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Moderen, h. 93-121 Zakat ini menghubungkan kepada sektor hasil-hasil perdagangan dari pertanian dan juga pemeliharaan, penjualan hewan ternak yang jatuh nisabnya. Sebagaimana dalam firman Allah Swt:                                 “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”al-Baqarah:267. Dan ayat lainnya yang artinya: “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam- macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya dan tidak sama rasanya. makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya dengan disedekahkan kepada fakir miskin; dan janganlah kamu berlebih- lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih- lebihan.” Sedangkan dalam al-Quran yang menjelaskan tentang zakat peternakan terdapat dalam: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya. Kemudian pada surat al-Nahl ayat 10 sebagai berikut:                 “ Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan, yang pada tempat tumbuhnya kamu menggembalakan ternakmu .” Kemudian juga pada surat al-Nahl ayat 68-69                                          “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit- bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. dari perut lebah itu ke luar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan.” 3 Zakat Profesi atau Keahlian dan Jasa Zakat profesi terdiri dari dua suku kata yakni zakat dan profesi. Mengenai pengertian tentang kata zakat baik itu dari segi bahasa maupun istilah, penulis telah menjelaskan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya. Sedangkan profesi menurut bahasa adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan, keahlian keterampilan, kejuruan tertentu. Mengenai zakat profesi para ulama menyebutkan nash-nash yang bersifat umum untuk dijadikan hujjah tentang keberadaan zakat profesi, diantaranya adalah firman Allah dalam surat al-Taubah ayat 103, al- Baqarah ayat 267, dan adz-Dzaariyaat ayat 19 yang berbunyi:       “ Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” Sayyid Quthub wafat 1965 M dalam tafsirnya Fi Zhilalil Quran ketika menafsirkan tiga ayat tersebut menyatakan bahwa nash-nash itu mencakup seluruh hasil usaha manusia yang baik dan halal dan mencakup pula seluruh hasil pertanian, juga pertambangan seperti minyak. Nash ini mencakup semua harta, baik yang terdapat di zaman rasulullah Saw maupun zaman sesudahnya. Semua ini menurut Sayyid Quthub wajib dikeluarkan zakatnya dengan ketentuan kadar yang ditentukan oleh hukum syara baik secara langsung maupun yang dikiaskan kepadanya. Al-Qurthubi wafat 671 H dalam tafsir al-Jaami li Ahkaam al- Quran menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kata-kata haqun malum hak yang pasti pada surat adz-Dzaariyaat ayat 19 adalah zakat yang diwajibkan, bagi semua harta yang dimiliki dan semua penghasilan yang didapat dan dicari jika telah memenuhi syarat nisab zakat maka wajib dikeluarkan zakatnya. 8

C. Tujuan dan Manfaat Zakat