5.2.3 Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah adalah tahap membawa sampah dari lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke tempat pembuangan
akhir. Untuk mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara TPS ke tempat pembuangan akhir TPA, menggunakan truk diantaranya jenis dump
truck, Arm Roll truck, dan jenis Compactor truck. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengangkutan sampah di
pasar Terapung berada pada kategori tidak memenuhi syarat kesehatan karena sampah yang ada di TPS tidak semuanya diangkut oleh petugas dan truk
pengangkut sampah tidak memiliki tutup. Sedangkan kriteria yang memenuhi syarat yaitu frekuensi pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sampah
Sementara ke Tempat Pembuangan Akhir dilakukan 1 satu hari sekali. Kegiatan pengangkutan dilakukan pada sore atau malam hari.
Hasil wawancara dengan kepala Seksi Kebersihan Dinas Kesehatan, Pertamanan dan Pemakaman Kab. INHIL jumlah sampah yang diangkut tiap
harinya sebanyak 3-5 ton. Pengangkutan sampah dilakukan oleh petugas tetap dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman.
5.2.4 Pemusnahan dan Pengolahan Sampah
Berdasarkan hasil penelitian sampah-sampah yang berasal dari Pasar Terapung Tembilahan dibuang untuk dimusnahkan di Tempat Penampungan
Akhir Sampah TPA. TPA Kabupaten Indragiri Hilir INHIL berada di wilayah Kelurahan Sungai Luar Kecamatan Tembilahan Hilir dengan luas lahan 12 Ha.
Jarak TPA dengan lokasi Pemukiman Penduduk sekitar 1,5 Km.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Azwar 1990, jarak TPA yang sering dipakai sebagai pedoman adalah sekitar 2 Km dari pemukiman penduduk, sekitar 15 km dari laut serta
sekitar 200 m dari sumber air bersih. Dapat disimpulkan bahwa TPA Sungai Luar Kab. INHIL tidak memenuhi syarat sebagai lokasi Tempat Pembuangan Akhir
sampah karena jaraknya dengan pemukiman penduduk 2,0 Km. Teknologi pengolahan sampah di TPA Sungai Luar Kab. INHIL
menggunakan metode Open Dumping, pengolahan sampah dengan hanya membuangmenimbun sampah di suatu tempat tanpa ada perlakukan
khususpengolahan. Hal ini dikarenakan daerah geografik lahan TPA merupakan lahan rawa-rawa dan bertujuan untuk menimbun lahan TPA. Berdasarkan
wawancara dengan petugas di TPA mekanisme pengolahan sampah di TPA tersebut yaitu sampah diangkut dari sumber sampah dan di buang kedalam lubang
yang telah disediakan, kemudian sampah tersebut dipilah. selanjutnya setelah lubang tersebut penuh maka sampah tersebut di pindahkan ke lahan yang lain.
Pada tahun 2010 pihak Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kab. INHIL telah melakukan pengolahan sampah composting, namun pada
tahun 2013 kegiatan ini berhenti dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia yang ada dan kurangnya dukungan dari pihak pemerintah. Hasil composting
digunakan untuk pertamanan Kabupaten INHIL. Setelah kegiatan composting dihentikan pihak Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kab. INHIL
hanya melakukan pemilahan sampah plastik, kemudian sampah plastik tersebut dibersihkan oleh para pemulung dan setelah dibersihkan sampah akan dicacah
untuk dijual.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Partisipasi Pedagang 5.3.1 Partisipasi Pedagang Tentang Penyediaan Tempat Sampah