Jenis Penelitian Pembayaran Retribusi Kebersihan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif, bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir dan partisipasi pedagang dalam menjaga kebersihan lingkungan di pasar Terapung. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau. Adapun alasan penulis memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah karena belum pernah dilakukan penelitian tentang pelaksanaan pengelolaan sampah dan partisipasi pedagang untuk menciptakan lingkungan yang bersih di pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau, serta kondisi pasar masih buruk, seperti masih banyak sampah yang berserakan dan menimbulkan bau yang tidak sedap serta lokasi pasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sd Juni tahun 2015, mulai dari pengambilan dan pengumpulan data serta mempelajari sistem pengelolaan sampahnya. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh pedagang yang berjualan di Pasar Terapung yang berjumlah 1.063 kioslos dengan rincian Blok A ada 76 Kioslos, Blok B ada 55 KiosLos, TPS I ada 102 KiosLos, TPS II ada 328 Kioslos, Blok Sembako ada 328 Kioslos, dan Blok Ikan ada 210 KiosLos

3.3.2. Sampel

Dalam penelitian ini sampel adalah sebagian dari populasi yang berada di pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau. Teknik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan rumus Slovin Notoatmodjo, 2002. Sebagai patokan untuk menentukan ukuran sampel minimal yang harus diambil, yaitu: � = Keterangan : n = Sampel N = Populasi d = Tingkat kepercayaanketetapan yang diinginkan 0,1 Sehingga, = 91,4 sampelorang jadi jumlah sampel yang diambil 91 orang Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling dengan cara undian yaitu menulis nama-nama kios di pasar diatas kertas undian, lalu kertas-kertas tersebut di ambil secara acak sebanyak 91 kertas. N 1+N d 2 Universitas Sumatera Utara Kemudian 91 kertas tersebut dibuka untuk melihat nama kios yang menjadi sampel.

3.3.3 Infoman

Dalam penelitian ini, penulis juga memperoleh data atau informasi dari Kapala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. INHIL dan Kepala Seksi Kebersihan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kab. INHIL dengan menggunakan kuesioner.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil observasi tentang pengelolaan Sampah di pasar Terapung dan melakukan wawancara dengan mempergunakan kuesioner kepada pedagang yang berjualan di Pasar Terapung, serta wawancara dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. INHIL dan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kab. INHIL.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data yang ada di Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kab. Indragiri Hilir Riau serta instansi pemerintah yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.5 Defenisi Operasional 1. Sistem pengelolaan sampah adalah seluruh kegiatan yang dimulai dari pewadahan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, Universitas Sumatera Utara pembuangan sampah yang dilaksanakan di pasar Terapung yang dilakukan oleh petugas kebersihan dan pengelola pasar. 2. Perwadahan sampah adalah upaya yang dilakukan oleh pedagang di setiap kiosloods yang dimasukkan ke tempat sampah ember sampah, tong, keranjang, kantung plastik. 3. Pengumpulan sampah adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petugas kebersihan pasar dengan mengumpulkan sampah dari setiap tempat sampah yang dimiliki pedagang maupun sampah yang berserakan kemudian membuang ke tempat pengumpulan sampah sementara TPS sebelum diangkutdibuang ke TPA. 4. Pengangkutan sampah adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petugas pengangkut sampah yang mengangkut sampah dari tempat pengumpulan sampah dan membawanya ke Tempat Pembuangan Akhir TPA 5. Pembuangan dan pengolahan sampah adalah kegiatan pemusnahan atau pembuangan sampah di tempat penampungan akhir dan kemudian diolah di TPA. 6. Partisipasi pedagang adalah keikutsertaan pedagang dengan kesadaran sendiri dalam menjaga kebersihan lingkungan serta usaha keberhasilan pengelolaan sampah yang terdiri dari: penyediaan tempat sampah, pembuangan sampah, pembayaran retribusi, dan peraturan kebersihan. Universitas Sumatera Utara 7. Penyediaan tempat sampah adalah keikutsertaan pedagang dalam kepemilikan tempat sampah untuk menciptakan lingkungan pasar yang bersih 8. Pembuangan sampah adalah keikutsertaan pedagang dengan kesadaran sendiri dalam hal membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan tempat berjualan. 9. Pembayaran retribusi adalah keikutsertaan pedagang dalam pembayaran iuran kebersihan pasar yang dikutip oleh pihak Pengelola Pasar. 10. Peraturan kebersihan adalah peraturan yang diterapkan oleh pihak pengelola pasar untuk menjaga kebersihan pasar. 11. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat yaitu sampah tidak berserakan dimana-mana, tempat-tempat sampah tersedia dengan cukup, sampah yang terkumpul dibuang tepat pada waktunya dan tidak menjadi sarang lalat dan tempat berkembangbiaknya binatang pengganggu lainnya.

3.6 Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran berupa kuesioner yang ditujukan kepada responden, yaitu pedagang di Pasar Terapung Kec. Tembilahan Kota Kab. Indragiri Hilir Riau yang berkaitan dengan partisipasi pedagang untuk menciptakan lingkungan bersih di pasar dan observasi pengelolaan sampah pasar Terapung.

3.6.1 Observasi sistem pengelolaan sampah pasar

a. Perwadahan sampah Untuk menilai penyimpanan sampah digunakan kriteria sebagai berikut: Memenuhi syarat : Universitas Sumatera Utara - Apabila tempat sampah yang dipakai kedap air, - tidak mudah dilobangi tikus, rata bagian dalamhalus, - memiliki tutup, - mudah diisi dan dikosongkan serta mudah dibersihkan Tidak memenuhi syarat : - Apabila tempat sampah yang dipakai tidak kedap air, - Mudah dilobangi tikus, - Tidak mempunyai tutup, - Hanya berupa tumpukan biasa dan mudah berserakan b. Pengumpulan sampah Untuk menilai pengumpulan sampah digunakan kriteria sebagai berikut: Memenuhi syarat : - Apabila terdapat peralatan pengumpulan dan peralatan tidak bocorrusak, - Frekuensi pengumpulan 1 hari sekali, - Mempunyai petugas pelaksana yang tetap - Dibedakan tempat sampah yang mudah membusuk dan tidak mudah membusuk, - Semua sampah terkumpul dari setiap kiosloods dan tidak ada sisa, - TPS mudah untuk memasukkanmengosongkan sampah dan tidak mudah berserakan, - TPS dilengkapi tutup - Jauh dari penjaja makanan, Universitas Sumatera Utara - TPS tidak terlalu penuh oleh sampah, sampah tidak berserakan, dan TPS tidak menimbulkan bau. Tidak memenuhi syarat : - Apabila tidak terdapat peralatan pengumpulan, peralatan bocorrusak, - Frekuensi pengumpulan 3 hari sekali, - Tidak mempunyai petugas pelaksana yang tetap, tidak dibedakan tempat sampah yang mudah membusuk dan tidak mudah membusuk, - Banyak sampah yang tidak terkumpul dari kiosloods, - Hanya berupa tumpukan biasa, mudah berserakan, menyulitkan untuk mengangkut, - Tumpukan sampah melebihi daya tampung TPS, sampah berserakan dan menimbulkan bau. c. Pengangkutan sampah Untuk menilai pengangkutan sampah digunakan kriteria sebagai berikut: Memenuhi syarat : - Apabila sampah yang ada di TPS terangkut habis semuanya setiap hari, - Frekuensi pengangkutan ke TPA 1 hari sekali, - Truk pengangkut sampah memiliki tutup Tidak memenuhi syarat : - Apabila sampah yang ada di TPS tidak terangkut habis semuanya setiap hari, - Truk pengangkut sampah tidak memiliki tutup. Universitas Sumatera Utara d. Pembuangan dan pengolahan sampah Untuk menilai pengolahan sampah digunakan kriteria sebagai berikut: Memenuhi syarat : Apabila pengumpulan dan penumpukan sampah yang dijadikan bahan pupuk dan proses pematangan pupuk tidak merupakan tempat perindukan serangga dan binatang pengerat serta memperhatikan prinsip estetika Tidak memenuhi syarat : Apabila pengumpulan dan penumpukan sampah yang dijadikan bahan pupuk dan proses pematangan pupuk terdapat tempat perindukan serangga dan binatang pengerat serta tidak memperhatikan prinsip estetika

3.6.2 Partisipasi Pedagang

a. Penyediaan Tempat Sampah Untuk Penyediaan tempat sampah responden diukur dengan 5 pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut : - jika responden menjawab “a”, maka akan mendapatkan skor = 2; - jika responden menjawab “b”, maka akan mendapatkan skor = 0; Sehingga diperoleh skor tertinggi = 10. Selanjutnya dikategorikan atas tinggi, sedang, dan rendah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Tinggi, jika responden dapat menjawab 75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 7. Universitas Sumatera Utara 2. Sedang, jika responden dapat menjawab 40-75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 4 –7. 3. Rendah, jika responden dapat menjawab 40 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 4. b. Pembuangan Sampah Untuk pembuangan sampah responden diukur dengan 5 pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut : - jika responden menjawab “a”, maka akan mendapatkan skor = 2; - jika responden menjawab “b”, maka akan mendapatkan skor = 0; Sehingga diperoleh skor tertinggi = 10. Selanjutnya dikategorikan atas tinggi, sedang, dan rendah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Tinggi, jika responden dapat menjawab 75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 7. 2. Sedang, jika responden dapat menjawab 40-75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 4 –7. 3. Rendah, jika responden dapat menjawab 40 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 4.

c. Pembayaran Retribusi Kebersihan

Untuk pembayaran retribusi kebersihan responden diukur dengan 1 pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut : - jika responden menjawab “a”, maka akan mendapatkan skor = 2; - jika responden menjawab “b”, maka akan mendapatkan skor = 0. Sehingga diperoleh skor tertinggi = 2, Universitas Sumatera Utara d. Peraturan Kebersihan Untuk peraturan kebersihan responden diukur dengan 4 pertanyaan, dengan ketentuan sebagai berikut : - jika responden menjawab “a”, maka akan mendapatkan skor = 2; - jika responden menjawab “b”, maka akan mendapatkan skor = 0; Sehingga diperoleh skor tertinggi = 8. Selanjutnya dikategorikan atas tinggi, sedang, dan rendah dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Tinggi, jika responden dapat menjawab 75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 6. 2. Sedang, jika responden dapat menjawab 40-75 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 3 –6. 3. Rendah, jika responden dapat menjawab 40 dari seluruh pertanyaan atau memperoleh skore 3.

3.7 Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan tabel distribusi frekuensi yang selanjutnya akan dideskripsikan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Pasar Terapung

Pasar Terapung merupakan salah satu pasar Tradisional yang ada di kabupaten Indragiri Hilir. Lokasi pasar terletak di jalan Yos Sudarso dan berada di atas sungai Indragiri Hilir. Sebelum menjadi pasar terapung, lokasi ini merupakan Tempat Penampungan Ikan sementara dari para nelayan di sekitar Tembilahan. Pada tahun 1990-an tempat ini di jadikan pasar ikan dan sayuran. Pasar Terapung mulai dibangun pada tahun 2002 dan diresmikan pada tahun 2004. Pemberian nama terapung karena letaknya diatas sungai dan apabila air sungai musim pasang maka bangunannya seperti terapung di atas sungai. Pasar terapung memiliki 2 gedung utama yang terdiri dari 2 lantai yaitu lantai 1 menjual barang-barang mentah dan lantai 2 menjual makanan dan minuman. Selain itu, pasar terapung memiliki gedung tanbahan yang disebut blok Tempat Penjualan Sementara TPS. Ukuran luas kioslos masing-masing terbagi dalam 2 kategori, yaitu 2x2M dan 2x3M. Jumlah kios di Pasar Terapung berjumlah 1063 kios. Tahun 2006 terjadi kebakaran yang menghanguskan 360 kios, 60 kios dilantai 2 dua dan 300 kios di lantai 1 satu. Semenjak kejadian itu para pedagang banyak yang tidak berjualan lagi di daerah kebakaran tersebut dan di pindahkan di sekitaran pasar depan gedung pasar sekarang disebut blok TPS. Pada tahun 2014 pasar terapung mengalami perubahan nama menjadi pasar Terapung Selodang Kelapa. Denah lokasi Pasar Terapung Tembilahan dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara