Pengelolaaan Sampah Pasar Terapung

pecah belah ada 3 orang 3,3, bumburempah-rempah ada 5 orang 5,5, sembako ada 15 orang 16,5, makanan dan minuman ada 6 orang 6,6, dan cabebawang ada 8 orang 8,8.

4.3 Pengelolaaan Sampah Pasar Terapung

Sampah yang dihasilkan dari aktivitas penjual dan pembeli di Pasar Terapung dapat dikelompokan menjadi sampah organik dan anorganik.berdasarkan jumlah sampah yang dihasilkan di Pasar setiap harinya, jumlah sampah organik lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sampah anorganik. Sampaah organik berasal dari sisa-sisa makanan, sayuran, kulit buah dan dedaunan. Sampah anorganik berasal dari plastik, botol-botol plastik, kaca, besi dan kaleng-kaleng. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Pasar Terapung Tembilahan tentang sistem pengelolaan sampah pasar yang meliputi perwadahan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, dan pengolahan sampah dapat dilihat secara rinci yang disajikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil observasi sistem pengelolaan sampah di Pasar Terapung Tembilahan. No Indikator Kategori Ya Tidak I Perwadahan Sampah 1. Setiap kioslos tersedia tempat sampah  2. Tempat sampah dibedakan antara sampah basah dan sampah kering.  3. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah dilubangi tikus dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya.  4. Tempat sampah mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa pengotoran tangan  Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 lanjutan II Pengumpulan Sampah 1. Tersedia tempat penampungan sampah sementara TPS yang kuat, kedap air dan mudah di bersihkan  2. Tempat sampah dibedakan antara tempat sampah yang mudah membusuk dengan yang tidak mudah membusuk  3. Frekuensi pengumpulan 1 hari sekali  4. Mempunyai petugas pelaksana yang tetap  5. Semua sampah terkumpul dari setiap kiosloods dan tidak ada sisa  6. TPS dilengkapi tutup  7. TPS terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah dan jaraknya minimal 10 meter dari gedung pasar  8. TPS tidak berada pada jalur utama pasar dan jauh dari penjaja makanan  9. TPS tidak terlalu penuh oleh sampah, sampah tidak berserakan dan tidak menimbulkan bau  III Pengangkutan Sampah 1 Sampah diangkut 1x24 jam dari TPS  2 Sampah terangkut semua  3 Tersedia petugas pengangkut sampah petugas kebersihan dari TPS ke TPA  4 Truk pengangkut sampah memiliki penutup  IV Pembuangan dan Pengolahan Sampah 1 Tumpukan sampah di TPA tidak merupakan tempat perindukan serangga dan binatang pengerat  2 Timbulan sampah basah dan kering dikelola sesuai peraturan yang ada  Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa pada indikator Perwadahan sampah dari 4 kriteria yang tidak memenuhi syarat. Hal ini dikarenakan masih ada kioslos yang tidak memiliki tempat sampah dan tempat sampah yang ada tidak memenuhi syarat kesehatan. Pada indikator pengumpulan sampah dari 9 kriteria ada 2 kriteria yang memenuhi syarat dan 7 kriteria yang tidak memenuhi syarat. Indikator yang memenuhi syarat yaitu tersedianya tempat penampungan sementara TPS dan Universitas Sumatera Utara frekuensi pengumpulan sampah dilakukan 1 kali sehari. Secara keseluruhan tahap pengumpulan sampah masih dalam kategori tidak memenuhi syarat kesehatan. Pada indikator pengangkutan sampah dari 4 kriteria ada 2 kriteria yang memenuhi syarat dan 2 kriteria yang tidak memenuhi syarat. Indikator yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah sampah yang ada di TPS tidak semua terangkut ke TPA dan truk pengangkut sampah tidak memiliki tutup. Secara keseluruhan tahap pengangkutan sampah dalam kategori tidak memenuhi syarat kesehatan. Pada indikator pembuangan dan pengolahan sampah dari 2 kriteria ada 1 kriteria yang memenuhi syarat dan 1 kriteria tidak memenuhi syarat yaitu tumpukan sampah yang ada di TPA tidak diolah dan tumpukan sampah menjadi tempat perindukan serangga dan binatang pengerat. Secara keseluruhan dari tahap pembuangan dan pengolahan sampah dalam kategori tidak memenuhi syarat kesehatan.

4.4 Partisipasi Pedagang