Hasil Wawancara PENYAJIAN DATA

4.1 Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan dengan informan kunci yaitu Bapak Jemi Karter selaku Kepala Bidang Umum dan SDM dan Informan Utama Ibu Meylan Arthasasta Samosir selaku Relation Officer, Bapak Rizki Aditama selaku Marketing Officer, dan Ibu Adriani Sinaga selaku Costumer Service serta informan biasa atau tambahan yaitu Ibu Lena Warniansih seorang wiraswasta pedagang makanan selaku peserta BPU program jaminan sosial ketenagakerjaan. Berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan serta jawaban dari informan. a. Kepala Bidang Umum dan SDM Jemi Karter 1. Berapa jumlah pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai berjumlah 25 orang dengan pembagian 1 orang Kepala Kantor Cabang, 1 orang Kepala Bidang Umum dan SDM dengan 2 orang staf, 1 orang Kepala Bidang Pemasaran dengan 7 orang staf, 1 orang Kepala Biang Pelayanan dengan 7 orang staf, 1 orang Kepala Bidang Keuangan Dan TI dengan 4 orang staf. 2. Apa tugas dari masing-masing divisi tersebut? Jawab: a. Tugas dari Bidang Umum dan SDM adalah pengelolaan aset, perawatan inventaris kantor, kebersihan, personil, outsourching, dan aktivitas umum lainnya. Regulasi job desk sebagai berikut: 1. Penata Madya Umum yang bertanggung jawab atas kegiatan oprasional kantor. 2. Penata Madya SDM yang bertanggung jawab atas personil dan outsourching. b. Tugas dari Bidang Pemasaran adalah perluasan kepesertaan dan pembinaan. Perluasan kepesertaan dalam hal menambah, mempertahankan, meningkatkan, dan menarik kembali peserta yang telah keluar. Pembinaan dalam hal mengupdate dan memutahirkan data. Regulasi job desk sebagai berikut: 1. Penata Madya Administrasi Pemasaran PMAP yang bertugas untuk menyusun usulan rencana pengelolaan kepesertaa untuk tenaga kerja dan mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan pembinaan kepada peserta. 2. Relationship Officer RO yang bertugas untuk memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta dengann cepat dan tepat serta melakukan pembinaann kepada tenaga kerja guna tercapai tertib administrasi dan terjalinnya hubungan baik dengan peserta serta meningkatkan iuran dan kepesertaan yang telah ditargetkan. 3. Marketing Officer MO yang bertugas untuk menyusun usulan program pemasaran, mengkoordinasi danatau melaksanakan program-program untuk mengakuisisi kepesertaan baru, mendapatkan kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran kepesertaan. c. Tugas dari Bidang Pelayanan adalah memberikan pelayanan kepada peserta, mendorong peningkatan kepesertaan, memberikan kemudahan fasilitas pembayaran sehingga iuran-iuran program bisa terbayarkan. Regulasi job desk sebagai berikut: 1. Penata Madya Pelayanan yang bertugas untuk menjaga kepuasan pelayanan sesuai dengan yang telah ditetapkan. 2. Costumer Service yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada peserta maupun calon peserta sesuai kebutuhan dan menangani keluhan peserta sesuai ketentuan guna memenuhi kebutuhan dengan tepat sasaran dan waktu yang efisien. 3. Penata Madya Klaim yang bertugas untuk melakukan verifikasi terhadap dokumen pendukung proses klaim program jaminan, menentukan besaran klaim sesuai ketentuan yang berlaku guna memenuhi kewajiban pembayaran klaim untuk peserta dengan jumlah dan waktu yang tepat. d. Tugas dari Bidang Keuangan dan Teknologi Informasi adalah sebagai pengelola pembayaran oprasional kegiatan kantor, program jaminan dan control budgeting. Regulasi job desk sebagai berikut: 1. Penata Madya Keuangan yang bertugas untuk membuat pembukuan akutansi dan keuangan. 2. Penata Madya IT yang bertugas untuk mengontrol teknologi, komunikasi, dan jaringan. 3. Bagaimana ketersediaan sumber daya manusia SDM di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai ini? Jawab: Untuk divisi Umum, Pelayanan, serta Keuangan TI sumber daya manusia yang tersedia sudah cukup untuk menjalankan tugas-tugasnya namun untuk divisi pemasaran masih sangat kekurangan SDM karena ada beberapa pegawai yang dimutasi, jadi untuk saat ini kita masih menunggu tanbahan pegawai baru dari hasil rekrutmen dengan kualitas yang mempuni. 4. Menurut Bapak bagaimana komunikasi yang dilakukan antara sesama implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: Komunikasi yang dilakukan seperti saling berkoordinasi dalam pelaksanaan setiap kegiatan. Biasanya setiap ada peraturankebijakan baru dari pusat maka akan dibahas dalam rapat untuk memberikan kejelasan bagi para pelaksana sehingga bisa mengimplementasikan peraturankebijakan tersebut dengan baik. 5. Apakah ada kendala yang terjadi dalam komunikasi internal implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Dan bagaimana penyelesaian kendala tersebut? Jawab: Umumnya konflik yang terjadi dikarenakan beda pemahaman atau selisih pendapat. Pastinya konflik tidak tidak dapat dihindari namun kami menanganinya dengan baik sehingga konflik yang ada tidak semakin parah. Setiap ada kendala maka kami akan membahasnya dalam rapat internal kantor dan kemudian hasil rapat akan disampaikan kepada dewan direksi. 6. Apa yang menjadi tugas Bapak dalam implementasi Kebijakan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2011 khususnya pasal 6 ayat 2 mengenai program jaminan sosial dibidang Ketenakerjaan? Jawab: Selaku pegawai BPJS Ketenagakerjaan tugas kami adalah memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada peserta dan masyarakat sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang. 7. Apakah implementor dibekali SOP tentang tata cara pelaksanaan kebijakan tersebut? Jawab: Ya, seluruh pegawai dibekali SOP yang terkait dengan tata cara pelaksanaan program jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan hari tua. Dalam diklat persiapan kerja setiap pegawai telah dibekali materi dan proses bisnis tiap-tiap program tersebut. 8. Menurut Bapak apakah SOP tiap-tiap programnya sudah jelas? Dan apakah Anda sudah memahami SOP tersebut? Jawab: Ya SOPnya cukup jelas, pastinya saya memahami SOP tersebut dengan baik karena sebagai pegawai BPJS Ketenagakerjaan kami dituntut untuk benar-benar memahami SOP tersebut sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik. 9. Apakah semua tahapan pelaksanaan kebijakan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan yang tertera di SOP ? Jawab: Ya sudah sesuai, karena kami sebagai pelaksana dalam melakukan setiap pekerjaan harus berjalan sesuai dengan SOP dan peraturan yang terkait. 10. Menurut Bapak bagaimana sikap pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai dalam melayani pertanyaan dan menyikapi keluhan peserta ataupun permasalahan terkait kebijakan ini? Jawab: Dalam hal melayani peserta pegawai BPJS Ketenagkerjaan dituntut untuk bersikap ramah, interactive, dan harus bertindak sebagai problem solver pemberi solusi. 11. Apakah ada pandangan sempit Anda dan para pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai selaku implementor dalam melaksanakan kebijakan tersebut? Jawab: Sebagai implementor fungsi kami adalah melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh karena itu kami disini selalu berusaha sebaik mungkin untuk melakukan tugas dan kewajibannya sesuai dengan undang- undang dan mengesampingkan ego pribadi demi terwujudnya perlindungan yang memang seharusnya didapatkan oleh seluruh tenaga kerja. 12. Bagaimana komitmen Bapak selaku implementor dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Anda? Jawab: Kami sebagai pelaksana telah memahami dan mengerti fungsi dan tugas masing-masing, kami mematuhi segala ketentuan yang berlaku sehubungan dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Setiap petugas diberikan target yang harus dicapai karena itu dibutuhkan komitmen tinggi untuk menjalankan tugas dan kewajibannya dengan berlandaskan nilai dan etika kerja BPJS Ketenagakerjaan. 13. Apakah Anda dan pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai lainnya implementor telah melaksanakan kewajiban dan mematuhi ketentuan yang berlaku? Jawab: Ya tentu saja, kami sebagai pelaksana telah melakukan kewajiban dan mematuhi ketentuan yang berlaku, karena disetiap rapat kami selalu melakukan evaluasi kinerja jadi controling akan kinerja pegawai disini sangat ketat dan bagi pegawai yang kinerjanya baik akan diberi insentif. 14. Bagaimana perkembangan implementasi kebijakan ini? Apakah sudah berjalan dengan baik? Jawab : Walaupun di tahun sebelumnya tidak mencapai target penerimaan tetapi di tahun 2014 saat telah resmi berganti nama dari JAMSOSTEK ke BPJS Ketenagakerjaan kami bekerja dengan lebih baik sehingga pencapainnya melebihi target yang ditetapkan. Hingga akhir tahun 2014 programnya berjalan dengan sangat sukses dan pesertanya pun bertambah banyak, hal ini pun diharapkan bisa terus berlanjut untuk tahun-tahun kedepannya. 15. Apakah ada kendala yang terjadi dalam implementasi Kebijakan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2014? Jawab: Ya ada, kendala yang terjadi ialah masih adanya perusahanpemberi kerja “nakal” yang tidak mendaftarkan karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan. 16. Apa yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai untuk mengatasi kendala tersebut? Jawab: Sebagai badan hukum yang telah diberikan kewenangan untuk menjalankan jaminan sosial bagi tenaga kerja, maka setiap perusahaanpemberi kerja yang melanggar aturan kami beri sanksi administratif berupa: teguran tertulis; denda; danatau tidak mendapat pelayanan publik tertentu. Kami juga berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Kota Binjai untuk melakukan tindak lanjut hukum bagi perusahaanpemberi kerja yang dengan sengaja tidak mendaftarkan karyawannya danatau melaporkan gajiupah yang tidak sesuai. b. Relation Officer Meylan Arthasasta Samosir 17. Menurut Ibu bagaimana komunikasi yang dilakukan antara sesama implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: Komunikasi antara sesama pelaksana disini berjalan dengan lancar, kami saling berkoordinasi untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditentukan, disini ada 4 empat divisi yang bersinergi untuk menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan. 18. Apakah ada kendala yang terjadi dalam komunikasi internal implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Dan bagaimana penyelesaian kendala tersebut? Jawab: Sejauh ini kendalanya karena adanya perbedaan pendapat antara individu, namun hal tersebut masih bisa diatasi dengan mengesampingkan ego masing-masing demi kepentingan organisasi. 19. Bagaimana dan seperti apa komunikasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai dengan target group pekerja? Jawab: Komunikasi yang kami lakukan dalam bentuk sosialisasi untuk memberikan penyuluhan pentingnya jaminan sosial tenaga kerja dan manfaat dari program-program jaminan tersebut. Biasanya kami melakukan sosialisasi dalam bentuk informal dan formal, sosiaisasi formal seperti seminar di kantorperusahaan sedangkan sosialisasi informal seperti melakukan senam pagi bersama. 20. Apakah ada kendala dalam sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut? Jawab: Kendalanya adalah masyarakat khususnya para pekerja yang masih awam mendengar istilah BPJS Ketenagakerjaan karena selama ini mereka hanya mengetahui tentang PT Jamsostek namun tidak mengetahui tentang perubahan nama tersebut, sehingga mereka berfikir bahwa kami adalah kompetitor dari PT Jamsostek. Disinalah gunanya sosialisasi yang kami lakukan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahan kepada masyarakat khususnya pekerja tentang penggantian nama PT. Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan, namun BPJS Ketenagkerjaan tetap menjalankan fungsi yang sama dengan PT jamsostek yaitu memberikan perlindungan jamnian sosial bagi tenaga kerja, jadi hanya namanya saja yang berganti sedangkan tugas dan fungsinya masih sama. 21. Apa yang menjadi tugas Ibu dalam implementasi Kebijakan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2011 khususnya pasal 6 ayat 2 mengenai program jaminan sosial dibidang Ketenakerjaan? Jawab: Sebagai Relationship Officer saya bertugas untuk memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta dengan cepat dan tepat serta melakukan pembinaan kepada tenaga kerja guna tercapai tertib administrasi dan terjalinnya hubungan baik dengan peserta serta meningkatkan iuran dan kepesertaan yang telah ditetapkan. 22. Bagaimana sikap Ibu dalam melayani pertanyaan dan menyikapi keluhan peserta ataupun permasalahan terkait kebijakan ini? Jawab: Sesuai dengan tugas saya, saya akan menjawab pertanyaan dari peserta dengan ramah dan memberikan solusi atas keluhan peserta. Jika ada permasalahan yang terjadi terkait dengan program ini maka akan ditindak lanjuti dalam rapat internal untuk menetapkan solusi terbaik. 23. Apakah Anda dibekali SOP tentang tata cara pelaksanaan kebijakan tersebut? Jawab: Ya, sebelum resmi bergabung bersama BPJS Ketenagakerjaan, kami sebagai calon pegawai baru mengikuti diklat proses bisnis yang membahas SOP tiap program jaminan sosisal ketenagakerjan yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011. 24. Menurut Ibu apakah SOP tiap-tiap programnya sudah jelas? Dan apakah Anda sudah memahami SOP tersebut? Jawab: Ya sudah jelas dan saya pun memahai SOP tersebut dengan baik karena sebagai Relationship Officer saya dituntut untuk menguasai SOP tiap-tiap program sehingga saya bisa menjelaskannya jika ada pertanyaan dari peserta. 25. Apakah semua tahapan pelaksanaan kebijakan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan yang tertera di SOP ? Jawab: Ya tentu saja, kami bekerja berdasarkan aturan yang ada dan dalam melaksanakan kebijakan tersebut kami berpedoman pada SOP yang telah ditetapkan. 26. Apakah ada pandangan sempit Ibu selaku implementor dalam melaksanakan kebijakan tersebut? Jawab: Saya selalu berusaha melaksanakan tugas sebaik mungkin tanpa ada berpandangan sempit atas kebijakan yang ada karena menurut saya selaku implementor sudah kewajiban saya untuk melaksanakan kebijakan tersebut dengan penuh tanggung jawab. 27. Bagaimana komitmen Ibu selaku implementor dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Anda? Jawab: Saya menjunjung tinggi integritas dan menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang ada. 28. Menurut Ibu apakah Anda selaku implementor telah melaksanakan kewajiban dan mematuhi ketentuan yang berlaku? Jawab: Ya tentu saja, dalam menjalankan tugas saya selalu berpedoman pada peraturan yang telah ditetapkan. 29. Bagaimana perkembangan implementasi kebijakan ini? Apakah sudah berjalan dengan baik? Jawab : Hingga saat ini pelaksanaan kebijakan berjalan baik, walaupun masih ada beberapa kendala namun melalui hasil verifikasi dari pusat dapat terlihat kinerja kami berpredikat “sehat sekali” karena pencapaian penerimaan peserta baru melebihi target dan kolektabilitasa penerimaan iurannya pun berpredikat “sehat”. 30. Apakah ada kendala yang terjadi dalam implementasi Kebijakan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2014? Jawab: Ya ada, kendalanya ialah adanya perusahaanpemberi kerja yang tidak mendaftarkan karyawannya dan atau melaporkan gajiupah yang dibawah UMK Upah Minimum Kerja provinsi. 31. Apa yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai untuk mengatasi kendala tersebut? Jawab: Untuk mengatasi kendala tersebut kami memberikan penyuluhan kepada perusahaanpemberi kerja tentang kewajiban untuk mendaftarkan karyawannya dan pentingnya jaminan sosial bagi karyawan tersebut. Selain itu kami juga menjalin kerja sama dengan KPT Kantor Pelayanan Terpadu Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Disnaker Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, dan Kejaksaan Negeri Kota Binjai dan Kabupaten Langkat dalam hal pertukaran informasi dan tindak lanjut hukum atas pelanggaran undang- undang yang terjadi. c. Marketing Officer Rizki Aditama 32. Menurut Bapak bagaimana komunikasi yang dilakukan antara sesama implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: Komunikasi dilakukan dalam bentuk rapat internal yang dilaksanakan minimal seminggu sekali untuk per divisi dan untuk kantor cabang rapat dilakukan minimal dua minggu sekali. Dalam rapat tersebutlah kami membahas peraturan baru yang telah ditetapkan, program kerja, mengevaluasi kinerja, shearing kendala yang dihadapi dan menentukan solusi yang tepat untuk mengatasinya serta memotivasi untuk pencapaian target. 33. Apakah ada kendala yang terjadi dalam komunikasi internal implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Dan bagaimana penyelesaian kendala tersebut? Jawab: Biasanya kendala yang terjadi lebih ke masalah proseduralnya, walaupun SOPnya sudah jelas namun ada pegawai yang pemahamannya berbeda, khususnya pegawai baru yang masih beradaptasi. Pernah terjadi miss comunication atas penerjemahan SOP yang menyebabkan peserta menerima informasi yang berbeda dari yang diterima sebelumnya. Contoh kasus: Untuk penggalian potensi peserta baru merupakan tugas devisi pemasaran namun setelah menjadi peserta maka peserta tersebut menjadi tanggung jawab devisi pelayanan namun karena tingkat pemahaman yang berbeda antar tiap individu maka pernah terjadi masalah saat peserta mengajuakan klaim karena informasi yang diterima peserta dari divisi pemasaran berbeda dari yang disampaikan petugas pelayanan, namun hal tersebut masih bisa teratasi dan dikendalikan dengan baik. untuk meminimalisir terjadinya beda pemahaman dalam menterjemahkan SOP yang ada maka sangat diperlukan koordinasi yang baik antar divisi karena itulah tiap minggunya kami selalu mengadakan rapat internal untuk membahas mengenai kendala yang terjadi dan cara penyelesaiannya sesuai dengan peraturan yang ada kemudian hasil rapat disampaikan kepada dewan direksi yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan BPJS untuk mengambil keputusan yang tepat. 34. Bagaimana dan seperti apa komunikasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai dengan target group pekerja? Jawab: Kami mengadakan sosialisasi formal setiap seminggu sekali dimana kami mengadakan seminar dan mendatangi perusahaan- perusahaan untuk penyuluhan kepesertaan dan pengenalan program BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu juga diadakan sosialisasi informal minimal sebulan sekali di setiap minggu kedua, kami menyebutnya sosialisasi masive dengan bentuk senam pagi dan permainan hiburan sekaligus memberikan penyuluhan dan pertanyaan seputar program BPJS Ketenagakerjaan. Dalam setiap sosialisasi peserta yang telah tergabung dalam program BPJS Ketenagakerjaan juga dapat melakukan pengecekan saldo di stand yang telah disediakan. 35. Apakah ada kendala dalam sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut? Jawab: Ya tentu ada kendala dalam setiap sosialisasi yang kami lakukan seperti masyarakat yang masih asing dengan istilah BPJS Ketengakerjaan dan mengira BPJS Ketenagakerjaan tersebut sama seperti BPJS Kesehatan padahal program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan itu berbeda dan coverage nya pun berbeda karena kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ditujukan hanya bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia. Untuk mengatasinya kami sangat gencar melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat dan mengedukasi para pekerja akan pentingnya jaminan sosial tenaga kerja untuk menjamin kesejahteraan mereka. Biasanya disetiap sosialisasi kami membagikan buku panduan mengenai program BPJS Ketenagakerjaan dan flyer manfaat layanan tambahan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan. 36. Apa yang menjadi tugas Bapak dalam implementasi Kebijakan Undang- Undang Nomor 24 tahun 2011 khususnya pasal 6 ayat 2 mengenai program jaminan sosial dibidang ketenakerjaan? Jawab: Sebagai Marketing Officer tugas saya adalah mengkoordinasi danatau melaksanakan program-program untuk mengakuisisi kepesertaan baru dan mendapatkan kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran kepesertaan. 37. Apakah Bapak dibekali SOP tentang tata cara pelaksanaan kebijakan tersebut? Jawab: Ya tentu saja, seluruh pegawai dibekali SOP yang terkait dengan tata cara pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan dan diharuskan untuk memahami SOP tersebut. 38. Menurut Bapak apakah SOP tiap-tiap programnya sudah jelas? Dan apakah Bapak sebagai pelaksana sudah memahami SOP tersebut? Jawab: Menurut saya SOP nya sudah cukup jelas dan saya juga memahami SOP tersebut dengan baik. 39. Apakah semua tahapan pelaksanaan kebijakan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan yang tertera di SOP ? Jawab: Ya sudah sesuai karena dalam melakukan pekerjaan kami harus berpedoman pada SOP dan peraturan yang telah ditetapkan. Namun terkadang jika ada peraturan baru, pendistrIbusiannya dari pusat ke setiap kantor cabangnya yang didaerah memakan waktu yang lama sehingga kami masih berpedoman pada peraturan lama. 40. Apakah ada pandangan sempit Anda selaku pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai dalam melaksanakan kebijakan tersebut? Jawab: Masih banyak orang khususnya tenaga kerja yang tidak menegerti akan pentingnya jaminan sosial sehingga bersikap acuh dan cenderung menganggap mengikuti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hanya membuang uang saja, namun kami selalu berusaha meyakinkan dan memberikan pandangan tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan ini baik bagi pekerja tersebut. Selain itu kami juga bersikap ramah dalam melayani keluhan peserta, dan selalu berusaha meningkatkan pelayanan untuk dapat memberikan yang terbaik. 41. Bagaimana komitmen Bapak selaku implementor dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Anda? Jawab: Saya disini untuk bekerja karena itu saya berusaha dengan maksimal untuk memberikan yang terbaik yang saya bisa agar target- target yang ditetapkan dapat tercapai dengan menjalankan tugas saya dengan baik. Dalam bekerja saya selalu mengikuti nilai-nilai BPJS Ketenagakerjaan dan etika kerja itulah yang menjadi komitmen saya dalam bekerja. 42. Menurut Bapak apakah Anda selaku implementor telah melaksanakan kewajiban dan mematuhi ketentuan yang berlaku? Jawab: Sampai saat ini saya telah melaksanakannya sesuai ketentuan yang berlaku namun ada beberapa ketentuan baru seperti penyelenggaraan jaminan pensiun dan saat ini kami sedang mempersiapkan pelaksanaan ketentuan tersebut agar dapat terlaksana dengan baik. 43. Apakah ada kemudahan untuk melakukan pendaftaran peserta selain langsung mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: Ya ada kami memberikan fasilitas pendaftaran untuk mempermudah pendaftaran, calon peserta baik perusahaan maupun orang pribadi dapat melakukan pendaftaran di SPO Service Point Office di Bank BRI yang untuk saat ini menjadi mitra BPJS Ketenagakerjaan dan juga bisa melakukan registrasi online di situs resmi BPJS Ketenagakerjaan www.bpjsketenagakerjaan.go.id 44. Fasilitas apa saja yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: BPJS Ketenagakerjaan menyediakan beberapa fasilitas bagi peserta program seperti : a. Menyedikan call center dengan nomor 1500910 bagi peserta yang ingin mengajukan pertanyaan dan keluahan seputar program BPJS Ketenagakerjaan. b. Menjalin kerjasama dengan beberapa Bank seperti BRI, BNI, BCA, Bank MANDIRI, dan Bank BUKOPIN sehingga mempermudah peserta untuk menyetorkan iurannya. Dan disetiap kantor cabang juga tersedia loket pembayaran yang merupakan perwakilan dari salah satu bank tersebut. c. Untuk mempermudah peserta dalam melakukan pembayaran iuran, BPJS ketenagakerjaan juga memberikan fasilitas pembayaran iuran melalui Electronic Payment System EPS atau transfer via ATM. d. Untuk melakukan klaim manfaat peserta program jaminan hari tua dapat melakukan klaim manfaat via electronic service disitus resmi BPJS Ketenagakerjaan www.bpjsketenagakerjaan.go.id E-claim untuk saat ini hanya bisa digunakan bagi peserta program jaminan hari tua. 45. Siapa saja yang terlibat dalam proses implementasi kebijakan tersebut? Jawab: Seperti yang dikatakan sebelumnya, kami menjalin kerjasama dengan 5 lima bank seperti bank BRI, BNI, BCA, MANDIRI, dan BUKOPIN dalam hal memfasilitasi peserta untuk melakukan pembayaran iuran, selain itu kami juga menjalin kerjasama dengan dengan beberapa pihak seperti: a. Khususnya Bank BRI yang bertindak sebagai SPO service point office yang merupakan wadah untuk pendaftaran BPU bukan penerima upah b. Kantor Pelayanan Terpadu KTP Kota Binjai dan Kabupaten Langkat dalam hal perluasan kepesertaan c. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Disnaker Kota Binjai dan Kabupaten Langkat dalam hal pengawasan perusahaan daftar sementara PDS tenaga kerja dan upah d. Kejaksaan Negeri Kota Binjai dan Kabupaten Langkat dalam hal penyelesaian tunggakanpiutang iuran dan tindak lanjut hukum atas pelanggaran undang-undang. e. RSU DISKI, RSU SARI MUTIARA DISKI, DAN RSU BANGKATAN sebagai trauma center agar peserta dapat lebih mudah menjangkau rumah sakitklinik dan mempermudah administrasi pada saat terjadi kecelakaan kerja sehingga penanganannya dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Peserta juga bisa melakukan perawatan diluar dari rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Ketenagakerjaan seperti diatas namun pembayaran klaimnya dilakukam secara reimbursement penggantian pembayaran 46. Apakah pihak-pihak terkait yang diatas telah melaksanakan tugasnya dengan baik? Jawab: a. Untuk kerja sama dengan Bank BRI kami merasa pihak Bank BRI selaku SPO kurang menstimulus nasabah mereka untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, walaupun di Bank BRI telah dipajang banner tentang program-program BPJS Ketenagakerjaan namun pegawainya kurang aktif dalam menjelaskan kepada nasabah mereka tentang wajib dan pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dalam menjalankan fungsi sebagai pengutip iuran untuk kepesertaan BPU, kinerja Bank BRI masih kurang baik hal tersebut terbukti dengan pembayaran iuran peserta yang masih jelek dan tidak berkelanjutan hanya untuk tahun pertama lalu berhenti. b. Kerjasama dengan Kantor Pelayanan Terpadu KPT Kota Binjai dan Kabupaten Langkat masih belum besinergi karena KPT belum melaksanakan kewajibanya secara maksimal sebagai penyaring badan usaha yang belum mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sehingga perluasan kepesertaan berjalan lebih lamban. c. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Disnaker Kota Binjai dan Kabupaten Langkat kurang tegas dalam menyikapi perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya sebagai peserta penerima jaminan sosial di BPJS Ketenagakerjaan serta lamban dalam menindak perusahaan yang masih menggajimemberi upah karyawan dibawah UMK Upah Minimum Kerja provinsi sehingga berimbas pada premi yang harusnya dibayarkan ketentuannya minimal gajiupah harus sesuai dengan UMK di kota atau kabupaten tempat perusahaan tersebut berada. d. Kejaksaan Negeri Kota Binjai dan Kabupaten Langkat telah melakukan tugasnya dengan baik dengan langsung menindak perusahaan yang memiliki tunggakan iuran danatau melakukan pelanggaran Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011. e. Untuk RSU DISKI, RSU SARI MUTIARA DISKI, DAN RSU BANGKATAN juga telah melakukan tugasnya dengan baik dalam hal menangani peserta penerima program yang dirawat di rumah sakit tersebut dan hingga saat ini belum ada keluhan dari peserta yang dirawat di rumah sakit tersebut. 47. Apakah yang didapat setelah menjadi peserta program jaminan sosial di BPJS ketenagakerjan, dan apa manfaat atau dampak kebijakan tersebut terhadap penerimanya? Jawab: Untuk masing-masing peserta program diberikan kartu peserta dan untuk badan usahaperusahaan diberikan sertifikat kepesertaan, dan setiap peserta baru juga dibekali dengan buku panduan yang berisikan hak dan kewajiaban peserta serta manfaat program-program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan mendaftarkan diri sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan, hak-hak tenaga kerja dapat terlindungi melalui program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian yang menanggulangi terputusnya penghasilan karena usia yang tidak produktif lagi untuk bekerja, kecelakaanpenyakit akibat kerja, dan kematian. 48. Bagaimana perkembangan implementasi kebijakan ini? Apakah sudah berjalan dengan baik? Jawab : Untuk ketiga program tersebut berjalan dengan baik bahkan kami sudah ada wacana untuk menyelenggarakan program jaminan pensiun pada Juli 2015 demi meningkatkatkan kualitas pelayanan bagi seluruh tenaga kerja. Hingga Desember 2014, kami telah mencapai target kepesertaan baru, namun kami masih harus bekerja keras untuk mengkordinir kepesertaan lama sehingga semua peserta menjadi peserta aktif. 49. Apakah ada kendala yang terjadi dalam Implementasi Kebijakan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2014 ? Jawab: Ya ada, dari tahun ke tahun kendalanya masih sama yaitu adanya perusahaanpemberi kerja yang dengan sengaja tidak melaporkan jumlah karyawannya dengan benar danatau masih menggaji karyawannya dengan upah dibawah UMK provinsi. Contoh kasus: Ada sebuah perusahaan yang memiliki 100 orang pegawai tapi karena tidak mau terkena cost yang besar perusahaan tersebut hanya mendaftarkan 70 orang pegawainya, padahal semua karyawan berhak mendapatkan perlindungan jaminan sosisal ketenagakerjaan dan walaupun tiap tahunnya UMK provinsi naik namun masih ada perusahaan yang tidak mengikutinya dan masih menggunakan UMK provinsi lama. Contoh kasus lainnya ialah adanya nepotisme seperti pemilik perusahaan yang merupakan saudara dari pejabat bupatiwalikota dengan sengaja tidak mendaftarkan pekerjanya namun karena adanya nepotisme tersebut KPT dan Disnaker tidak berani mengambil tindakan atas pelanggaran undang- undang yang dilakukan. 50. Apa yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai untuk mengatasi kendala tersebut? Jawab: Biasanya kami mencari informasi dari masyarakat sekitar dan meminta data dari pengawas Disnaker, kemudian kami melakukan kunjungan survey ke perusahaan tersebut untuk memastikan kebenaran data yang ada jumlah pekerja dan gajiupah yang dibayarkan sesuai dengan pelaporan preminya, dan jika terjadi pelanggaran maka hal pertama yang kami lakukan adalah memberikan surat teguran dan penyuluhan kepada perusahaanpemberi kerja tersebut. Jika surat teguran pertama tidak dihiraukan oleh perusahaanpemberi kerja tersebut maka kami akan mengirimkan surat pemberitahuan teguran kedua, namun jika masih diacuhkan maka kami akan mengenakan denda atas pelanggaran tersebut dan menyerahkan kasus tersebut kepada pengawas Disnaker agar dilakukan tindak lanjut hukum atas pelanggaran yang terjadi. d. Costumer Service Adriani Sinaga 51. Menurut Ibu bagaimana komunikasi yang dilakukan antara sesama implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: Menurut saya komunikasi yang kami lakukan disini cukup baik, informasiperaturan baru yang didapat selalu diberitahukan kepada seluruh pelaksana, kami pun saling berkoordinasi untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. 52. Apakah ada kendala yang terjadi dalam komunikasi internal implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Dan bagaimana penyelesaian kendala tersebut? Jawab: Kendala seperti adanya selisih pendapat dari pelaksana mengenai suatu kegiatan yang akan dilakukan, terkadang dalam rapat terjadi perdebatan namun hal tersebut masih bisa diselesaikan dengan melakukan voting untuk menentukan pilihan mana yang disetujui dengan tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku. 53. Bagaimana dan seperti apa komunikasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai dengan target group pekerja? Jawab: Kami mengadakan sosialisasi formal seperti seminar dan mendatangi perusahaan-perusahaan untuk penyuluhan kepesertaan dan pengenalan program BPJS Ketenagakerjaan serta sosialisasi informal minimal sebualan sekali dengan bentuk senam pagi sekaligus memberikan penyuluhan. 54. Apakah ada kendala dalam sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut? Jawab: Ya ada, umumnya kendala yang terjadi adalah masyarakat khususnya pekerja yang masih awam dengan nama BPJS Ketenagakerjaan serta pekerja yang takut gajinya akan dipotong untuk iuran jika menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Upaya yang kami lakukan untuk mengatasi kendala tersebut ialah dengan memberikan pemahaman bahwa kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ini bersifat wajib karena telah diatur dalam undang-undang dan akan dikenakan sanksi bagi para pelanggarnya, kami juga memberikan penjelasan bahwa untuk iuran program jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja sepenuhnya ditanggung oleh perusahaanpemberi kerja jadi pekerjakaryawan hanya menanggung iuran jaminan hari tua dan itupun akan dikembalikan kepada karyawan tersebut sebagai penopang kehidupannya dan keluarganya saat ia tidak mampu lagi bekerja. 55. Apa yang menjadi tugas Ibu dalam implementasi Kebijakan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2011 khususnya pasal 6 ayat 2 mengenai program jaminan sosial dibidang Ketenakerjaan? Jawab: Sebagai Costumer Service tugas saya adalah memberikan pelayanan kepada peserta maupun calon peserta sesuai kebutuhan dan menangani keluhan peserta sesuai ketentuan guna memenuhi kebutuhan dengan tepat sasaran dan waktu yang efisien. 56. Bagaimana sikap Ibu dalam melayani pertanyaan dan menyikapi keluhan peserta ataupun permasalahan terkait kebijakan ini? Jawab: Saya berusaha menjaga kepuasan pelayanan dengan menjawab pertanyaan peserta dengan baik dan benar sesuai peraturannya dan memberikan solusi atas keluhan peserta tersebut. 57. Apakah Anda dibekali SOP tentang tata cara pelaksanaan kebijakan tersebut? Jawab: Ya tentu, kami dibekali SOP agar mengerti SOP tersebut dengan baik sehingga bisa mengimplementasikannya. 58. Menurut Ibu apakah SOP tiap-tiap programnya sudah jelas? Dan apakah Anda sudah memahami SOP tersebut? Jawab: Ya sudah jelas dan saya pun memahaminya dengan baik. 59. Apakah semua tahapan pelaksanaan kebijakan ini sudah dilaksanakan sesuai dengan yang tertera di SOP ? Jawab: Ya tentu saja, semua persyaratan untuk pendaftaran dan pengajuan klaim harus lengkap untuk bisa diproses dan jika persyaratannya tidak lengap maka peserta diminta untuk melengkapinya sesuai dengan SOP yang ada. 60. Apakah ada pandangan sempit Ibu selaku implementor dalam melaksanakan kebijakan tersebut? Jawab: Tentu tidak karena saya setuju dengan kebijakan tersebut sehingga saya pun melaksanakannya dengan senang hati dan dengan penuh tanggung jawab. 61. Bagaimana komitmen Ibu selaku implementor dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Anda? Jawab: Sebagai implementor kami dituntut untuk bersikap profesional karena itu saya selalu mengedepankan tugas saya ketika saya sedang bekerja dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta. 62. Menurut Ibu apakah Anda selaku implementor telah melaksanakan kewajiban dan mematuhi ketentuan yang berlaku? Jawab: Dalam melaksanakan tugas saya berpedoman pada peraturan yang ada dan menaati ketentuan yang berlaku. 63. Bagaimana perkembangan implementasi kebijakan ini? Apakah sudah berjalan dengan baik? Jawab: Untuk Juli 2015 akan diselenggarakan Jaminan pensiun sehingga kesejahteraan tenaga kerja akan lebih terjamin. Hingga saat ini tiga program yang ada berjalan dengan baik dan kami pun sukses mencapai target penerimaan kepesertaan baru. 64. Apakah ada kendala yang terjadi dalam implementasi Kebijakan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2014? Jawab: Ya ada, kendala yang terjadi seperti adanya beda pemahaman dengan perusahaanpemberi kerja. Saat kami melakukan konfirmasi jumlah pegawai, perusahaanpemberi kerja tersebut hanya mendaftarkan 70 orang dari 80 pegawai yang dimilikinya dengan alasan 10 orang pegawai tersebut bekerja kurang dari 3 tiga bulan, dan menurut kebijakan perusahaannya, pegawai yang bekerja kurang dari tiga bulan masih dianggap sebagai pegawai harian sementara sehingga tidak didaftarkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. 65. Apa yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai untuk mengatasi kendala tersebut? Jawab: Terkait beda pemahaman tersebut, kami akan memberikan penjelasan bahwa kebijakan perusahaan tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang ada karena menurut undang-undang setiap orang wajib menjadi peserta program jaminan sosial. Jadi kami akan memberikan penyuluhan tentang manfaat dan pentingnya program jaminan sosial untuk tenaga kerja dan menghimbau perusahaanpemberi kerja tersebut untuk segera mendaftarkan seluruh pegawainya. e. Peserta BPU Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Lena Warniansih 66. Darimana Ibu mengetahui tentang BPJS Ketenagakerjaan? Jawab: Saya mengetahui tentang BPJS Ketenagakerjaan saat saya mengikuti senam pagi yang diadakan di alun-alun Stabat, dari sanalah saya tertarik untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan karena saya bisa sekalian menabung untuk persiapan hari tua. 67. Bagaimana pendapat Ibu tentang sosialisasi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: Acaranya sangat menghibur dan disana diberi pemahaman tentang manfaat program-program jaminan sosial ketenagakerjaan. 68. Menurut Ibu apakah informasi mengenai jaminan sosial ketenagakerjaan yang Ibu dapatkan dari sosialisasi tersebut jelas? Jawab: Ya, informasinya cukup jelas sehingga saya pun mengetahui tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut. 69. Apakah informasi yang ibu dapatkan dari sosialisasi sama dengan penjelasan yang diberikan oleh costumer service? Jawab: Ya secara keseluruhan penjelasan yang saya terima sama dengan informasi yang saya dapat saat sosialisasi. 70. Program jaminan apa saja yang Ibu ikuti? Jawab: Sesuai dengan rekomendasi costumer service saya mengikuti 3 tiga program jaminan yaitu Jaminan Hari, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian. 71. Apakah Ibu telah melengkapi persyaratan untuk pendaftaran? Jawab: Saya telah melampirkan fotokopi KTP Kartu Tanda Penduduk, fotokopi Kartu Keluarga KK, dan pas foto. 72. Apa yang Ibu peroleh setelah melakukan pendaftaran? Jawab: Saya mendapat buku penduan mengenai program BPJS Ketenagakerjaan, flyer manfaat tambahan, kartu peserta jaminan serta slip bukti pembayaran iuran pertama dari Bank Bukopin. 73. Apakah Ibu telah mengetahui tentang tata cara pembayaran iuran dan pengajuan klaim manfaat? Jawab: Saya telah diberikan penjelasan tentang hal tersebut oleh costumer service dan saya juga diberikan buku panduannya sehingga saya bisa kembali membaca tentang tata caranya. 74. Menurut Ibu bagaimana pelayanan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai? Jawab: Pelayananya baik, pegawainya ramah dan menjawab setiap pertanyaan yang saya tanyakan dengan jelas. 75. Apakah Ibu mengetahui fasilitaskemudahan apa saja yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai dalam hal pembayaran iuran dan klaim manfaat program? Jawab: Setahu saya untuk pembayaran iuran bisa dilakukan di Bank BRI atau transfer via ATM dan untuk klaimnya saya disuruh langsung ke BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai karena saya tidak bisa menggunakan internet untuk klaim online.

4.2 Standard Operating Procedure SOP