Disposisi Standard Operating Procedure SOP

5.1.3 Disposisi

Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki para implementor dalam proses implementasi kebijakan. apabila implementor yang dalam hal ini seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai memiliki disposisi yang baik maka akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijkan pemerintah. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan kunci dan informan utama: “Kami sebagai Pelaksana telah memahami dan mengerti fungsi dan tugasnya masing-masing, kami mematuhi segala ketentuan yang berlaku sehubungan dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Setiap petugas diberikan target yang harus dicapai karena itu dibutuhkan komitmen tinggi untuk menjalankan tugas dan kewajibannya dengan berlandaskan nilai dan etika kerja BPJS Ketenagakerjaan”. kutipan wawancara dengan Bapak Jemi karter “Sebagai Costumer Service tugas saya adalah memberikan pelayanan kepada peserta maupun calon peserta sesuai kebutuhan dan menangani keluhan peserta sesuai ketentuan guna memenuhi kebutuhan dengan tepat sasaran dan waktu yang efisien”. kutipan wawancara dengan Ibu Adriani Sinaga Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa implementor memiliki respon terhadap kebijakan yang telah ditetapkan dan sadar akan tugasnya, hal tersebut menunjukan bahwa pelaksana telah memahami dan mengerti fungsi dan tugasnya masing-masing. Dalam hal kognisipemahaman implementor terhadap kebijakan yang ada juga cukup baik hal tersebut terlihat dari hasil wawancara berikut ini : “Ya SOPnya cukup jelas, pastinya saya memahami SOP tersebut dengan baik karena sebagai pegawai BPJS Ketenagakerjaan kami dituntut untuk benar-benar memahami SOP tersebut sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik”. kutipan wawancara dengan Bapak Jemi karter “Ya tentu saja, kami bekerja berdasarkan aturan yang ada dan dalam melaksanakan program-program BPJS Ketenagakerjaan kami berpedoman pada SOP yang telah ditetapkan “. kutipan wawancara dengan Ibu Meylan Arthasasta Samosir Tidak hanya memahami kebijakan yang telah ditetapkan, pelaksana juga melaksanakan tugasnya dengan baik yang menunjukan preferensi nilai yang dimilikinya terhadap kebijakan tersebut. hal tersebut dapat terlihat dari hasil wawancara berikut: “Sebagai implementor fungsi kami adalah melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh karena itu kami disini selalu berusaha sebaik mungkin untuk melakukan tugas dan kewajibannya sesuai dengan undang-undang dan mengesampingkan ego pribadi demi terwujudnya perlindungan yang memang seharusnya didapatkan oleh seluruh tenaga kerja”. kutipan wawancara dengan Bapak Jemi karter “Masih banyak orang khususnya tenaga kerja yang tidak menegerti akan pentingnya jaminan sosial sehingga bersikap acuh dan cenderung menganggap mengikuti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hanya membuang uang saja, namun kami selalu berusaha meyakinkan dan memberikan pandangan tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan ini baik bagi pekerja tersebut. Selain itu kami juga bersikap ramah dalam melayani keluhan peserta, dan selalu berusaha meningkatkan pelayanan untuk dapat memberikan yang terbaik”. kutipan wawancara dengan Bapak Rizki Aditma “Saya selalu berusaha melaksanakan tugas sebaik mungkin tanpa ada berpandangan sempit atas kebijakan yang ada karena menurut saya selaku implementor sudah kewajiban saya untuk melaksanakan kebijakan tersebut dengan penuh tanggung jawab.” kutipan wawancara dengan Ibu Meylan Arthasasta Samosir Dari hasil wawancara dan observasi terlihat bahwa pelaksana yang dalam hal ini pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai memiliki disposisi yang baik dalam melaksanakan kewajibannya, kesimpulan tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan salah seorang peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menyatakan “Pelayananya baik, pegawainya ramah dan menjawab setiap pertanyaan yang saya tanyakan dengan jelas”. kutipan wawancara dengan Ibu Lena Warniansih. Disposisi baik yang ditunjukan implementor di BPJS Ketenagakerjaan Kancab Binjai didukung dengan adanya penghargaan bagi karyawan yang melakukan tugasnya dengan baik, seperti adanya pemilihan karyawan terbaik yang kemudian diberi penghargaan berupa insentif dan fotonya akan dipajang dikantor. Penghargaan tersebut mempengaruhi tindakan implementor untuk menjalankan perintah dengan baik dan terpacu untuk terus meningkatkan kinerjanya sehingga bisa mencapai target yang telah ditetapkan.

5.1.4 Struktur Birokrasi