10
keuangan dapat bersifat umum dan bersifat khusus. Bantuan keuangan yang bersifat umum digunakan untuk mengatasi
kesenjangan fiskal dengan menggunakan formula antara lain variabel: pendapatan daerah, jumlah penduduk, jumlah penduduk
miskin dan luas wilayah yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. Bantuan keuangan yang bersifat khusus digunakan untuk
membantu capaian kinerja program prioritas pemerintah daerahdesa penerima bantuan keuangan sesuai dengan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan penerima bantuan. Pemanfaatan bantuan keuangan yang bersifat khusus ditetapkan
terlebih dahulu oleh pemberi bantuan.
2.1.2 Belanja Modal
Belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap atau aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari 1 satu periode akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan
atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset. Aset tetap mempunyai ciri-ciri berwujud, akan menambah aset pemerintah,
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun, dan nilainya relatif material. Sedangkan ciri-ciri aset lainnya adalah tidak berwujud, akan menambah aset
pemerintah, mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun, dan nilainya relatif material.
11
Belanja modal meliputi antara lain : a.
Belanja modal tanah, adalah seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk pengadaan pembelianpembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa tanah,
pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan
sampai tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai. b.
Belanja modal peralatan dan mesin, adalah pengeluaran untuk pengadaan peralatan dan mesin yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan antara lain
biaya pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin
tersebut siap digunakan . c.
Belanja modal gedung dan bangunan, adalah pengeluaran yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian gedung dan bangunan sampai
dengan bangunan dan gedung dimaksud dalam kondisi siap digunakan. d.
Belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan, adalah pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian peningkatan pembangunan
pembuatan serta perawatan yang menambah kapasitas sampai jalan, irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap digunakan.
e. Belanja modal lainnya, adalah pengeluaran yang digunakan untuk pengadaan
penambahanpenggantianpeningkatan pembangunanpembuatan serta perawatan terhadap fisik lainnya atau aset tetap lainnya dan aset lainnya yang
tidak dapat dikategorikan kedalam belanja modal diatas. Pengeluaran untuk
12
memperoleh aset tersebut sampai dengan siap digunakan. Belanja modal lainnya dapat digunakan untuk pengadaaan software, pengembangan website,
pengadaan lisensi yang memberikan manfaat lebih dari satu tahun baik secara swakelola maupun kontraktual.
Belanja modal lainnya dapat digunakan untuk pembangunan aset tetap renovasi yang akan diserahkan kepada entitas lain dan masih di lingkungan
pemerintah pusat. Termasuk dalam belanja ini adalah pengadaanpembelian barang-barang kesenian, dan koleksi perpustakaan.
Suatu belanja dikategorikan sebagai belanja modal apabila : 1.
Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang menambah masa umur, manfaat, dam kapasitas;
2. Pengeluaran tersebut melebihi batasan minimum kapitalisasi aset tetap atau
aset lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah; 3.
Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual atau dibagikan.
2.1.3 Pendapatan Asli Daerah PAD