13
BAB III PEMBAHASAN
A. Sistem Pengendalian Manajemen
1. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan terapan applied behaviour science. Pada dasarnya, sistem ini berisi
tuntutan mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan organisasi dengan efisien dan efektif berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini berarti
mampu menerjemahkan antara lain : a.
Tolak ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan organisasi berjalan secara efisien, efektif dan produktif;
b. Kebijakan dalam menentukan tolak ukur kinerja;
c. Apresiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.
Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks.
Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu , artinya lebih mengarah ke berbagai hal yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi.
Jadi sistem pengendalian manajemen dapat diterapkan dalam berbagai organisasi, sebab setiap organisasi mempunyai komponen yang sama yaitu :
14 W
: Work pekerjaan E
: Employee tenaga kerja R
: Relationship hubungan E
: Environment lingkungan Ada beberapa definisi sistem pengendalian manajemen. Menurut Sukarno
2002;1 sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan “teoritis-praktis”. Karena sistem pengendalian manajemen akan lebih mudah dicerna jika dalam merancang dan
menerapkannya senantiasa dikaitkan dengan perilaku manusia dalam kehidupan organisasi perusahaan. Pengendalian merupakan fungsi keempat dalam proses
manajemen, pengendalian berarti mengawasi aktivitas karyawan,menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya dan melakukan koreksi bila diperlukan.
Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak menuju tujuannya. Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara
proses, strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan
agar hasilnya optimal. Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting yaitu :
a. Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh
organisasi termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya resources yang digunakan baik manusia, alat-alat dan teknologi,
maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian
15 tujuan organisasi dapat berjalan lancar
b. Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang
berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.
c. Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena
pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manajer mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.
Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan- pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manjemen adalah berusaha mencapai tujan organisasi secara efektif dan efisien.
Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama pimpinan harus memutuskan apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk
mencapainya, lewat keputusan seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi sejumlah kebiajakan yang dapat menuntut arah, maupun program-program kegiatan
untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut dibuat, maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak
manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.
2. Jenis Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen dibagi dalam 5 lima jenis yaitu :
16 a. Pengendalian pencegahan preventive control
Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan
sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel menjalankan perannya. Namun pengendalian
pencegahan tidak terdapat pada PT. Bina Agro Perdana dikarenakan kepercayaan manajer kepada para pegawai dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing. Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalian pendektesian atau korektif. Ketika dirancang ke dalam
sistem, pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian,
pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk
melengkapinya. b. Pengendalian deteksi detective control
Sesuai dengan namanya, pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Pengendalian deteksi
biasanya lebih mahal daripada pengendalian pencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan alasan:
1. Pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas pencegahan 2. Beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui
sistem pengendalian pecegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian
deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.
17 Pengendalian deteksi pada PT. Bina Agro Perdana meliputi reviu
dan pembandingan seperti catatan kinerja dengan pengecekan independen atas kinerja.
c. Pengendalian koreksi corrective control
Pengendalian koreksi pada PT. Bina Agro Perdana adalah melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi oleh pengendalian deteksi.
Tujuannya agar kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. d.
Pengendalian pengarahan directive control Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat
kegiatan sedang berlangsung agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini
adalah tindakan supervisi pimpinan kepada bawahan pegawai terhadap aktivitas kerja.
e. Pengendalian kompensatif compensative control
Pengendalian kompensatif pada PT. Bina Agro Perdana adalah pengawasan langsung pemilik perusahaan terhadap kegiatan
pegawainya untuk memperkuat pengendalian karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian.
B. Proses Pengendalian Manajemen