Penilaian Efektivitas Terapi Cost Effectiveness Analysis CEA

40 data yang dianalisis akan semakin kecil dan beranekaragam, sehingga akan sulit membandingkan antara model terapi yang satu dengan model terapi lainnya. Tabel 4.5 Distribusi Biaya Antidiabetes No Model Terapi Antidiabetes Jumlah Unit Total Biaya Antidiabetes Jumlah Pasien Rata-Rata Biaya Obat 1 Novorapid + Lantus 7 596.380 3 198.793 2 Novorapid + Levemir 20 1.726.450 10 172.645 3 Novomix 2 212.000 2 106.000 4 Novorapid 5 426.725 5 85.345 5 Humulin R 11 837.375 10 83.738 6 Apidra 2 166.250 2 83.125 Berdasarkan Tabel 4.5, rata-rata biaya obat yang paling tinggi adalah Novorapid-Lantus yaitu Rp. 198.793 dibandingkan dengan rata-rata biaya yang paling rendah adalah Apidra yaitu Rp. 83.125. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan terhadap penggunaan antidiabetes baik dari jumlah antidiabetes, bentuk antidiabetes maupun dari segi harga antidiabetes. Untuk Novorapid memiliki harga Rp.83.345flexipen dan LantusRp.85.000flexipen yang digunakan pada 3 pasien denganrata-rata pemakaian adalah sebanyak 7 unit yang menyebabkan harganya jauh lebih mahal, yang jika dibandingkan dengan Apidra Rp. 83.125flexipen yang digunakan pada 2 pasien dengan jumlah pemakaian sebanyak 2 unit.

4.3.2 Penilaian Efektivitas Terapi

Pada penelitian ini efektivitas terapi antidiabetes dilihat dari outcome sekunder pasien yaitu rata-rata penurunan KGD pasien baik sewaktu, KGD puasa dan KGD 2 jam makan dari setiap model terapi. Rata-rata penurunan KGD setiap 41 model terapi diperoleh dari selisih penurunan KGD sesudah dan sebelum mendapatkan model terapi dibagi dengan lama rawat inap pasien. KGD rata-rata pasien dihitung sesuai dengan model terapi yang diterima. Efektivitas antidiabetes bedasarkan rata-rata penurunan KGD sewaktu, KGD puasa dan KGD 2 jam makan berserta dosis yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan Tabel 4.7. Tabel 4.6 Rata-Rata Efektivitas KGD Sewaktu, Puasa dan 2 Jam Makan No Model Terapi Antidiabetes Sewaktu mgdl Puasa mgdl 2 Jam Makan mgdl 1 Novorapid + Levemir 54,01 41,97 44,21 2 Novorapid + Lantus 53,61 41,25 44,00 3 Novomix 33,84 21,15 25,83 4 Humulin R 31,60 20,25 23,65 5 Apidra 31,29 19,73 23,35 6 Novorapid 31,10 19,45 21,30 Tabel 4.7 Dosis Model Terapi Antidiabetes No Model Terapi Kemasan Antidiabetes Dosis 0,1 ui kg BB 0,2 ui kg BB 0,5 ui kg BB 1 Novorapid + Levemir Injeksi 100 iuml flexpen 3ml + Injeksi 100 iuml flexpen 3ml   2 Novorapid + Lantus Injeksi 100 iuml flexpen 3ml + Injeksi 100 iuml solostar 3ml   3 Novomix Injeksi 100 iuml flexpen 3ml  4 Humulin R Injeksi 100 iuml vial 10 ml  5 Apidra Injeksi 100 iuml solostar 3ml  6 Novorapid Injeksi 100 iuml flexpen 3ml  Eektivitas terapi yang dihasilkan dari masing-masing model terapi antidiabetes dapat bervariasi tergantung dari dosis yang diberikan. Pengobatan DM dengan menggunakan insulin, dosisnya berkisar antara 0,5-1 kgBB sehari. Berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 diatas,untuk model terapi kombinasi insulin 42 yaitu Novorapid-Levemir dan Novorapid-Lantus. Dengan dosis yang sama,yang lebih efektivdalam menurunkan KGD adalah Novorapid-Levemir. Untuk model terapi tunggal insulin dengan dosis 0,5 uikg BB yaitu Novomix, Apidra dan Novorapid yang lebih efektiv dalam menurunkan KGD adalah Novomix. Sedangkan Humulin R walaupun dengan dosis yang lebih rendah yaitu 0,1 uikg BB terbukti lebih efektif menurunkan KGD jika dibandingkan Apidra dan Novorapid. Secara keseluruhan dari 6 model terapi antidiabetes yang paling efektiv adalah Novorapid-Levemir sedangkan Novorapid yang paling tidak efektiv dalam menurunkan KGD pasien. Novorapid merupakan jenis insulin dengan reaksi cepat short-acting insulin dan Levemir merupakan jenis insulin dengan reaksi lambat long-acting insulin. Keduanya didesain untuk mencegah bercampurnya insulin dengan molekul kompleks dan mempercepat penyerapan insulin kedalam tubuh pada saat disuntikan. Novorapid bisa menurunkan KGD secera cepat, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan efek terapi walaupun sesaat setelah mengkonsumsi makanan. Levemir dapat memberikan efek yang berlangsung sampai dengan 24 jam, karena berkerja stabil ketika disuntikan. Karena pengaruhnya dapat bertahan dalam waktu yang lama, maka penderita tetap memiliki energi meskipun tidak mengkonsumsi makanan.

4.3.3 Perhitungan Efektivitas Berdasarkan CER

Dokumen yang terkait

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

4 54 72

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 13

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 7

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 1 20

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 2 3

Analisis Cost Effectiveness Penggunaan Antidiabetes Berdasarkan Paket Ina-Cbgs Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe I Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 9

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 5

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 15