Teknik pemakaian resin komposit sesuai petunjuk pabrik : teknik incremental
Lama waktu penyinaran light cured sesuai petunjuk pabrik : 20 detik Temperatur ruangan penelitian
Jangka waktu perendaman gigi dalam saline Masajangka waktu preparasi sampai pengujian kekuatan perlekatan geser
4.6.4 Variabel tidak terkendali
Besar gigi dan variasi ukuran internal masing-masing gigi Kontraksi polimerisasi
Pengeringan gigi sebelum diletakkan bahan adhesif
4.7 Definisi operasional
Kekuatan perlekatan geser shear bond strength adalah besar beban geser yang dapat diterima suatu substansi dan substansi lainnya hingga kedua
substansi terlepas. Besar beban dihitung dengan satuan Newton. Sistem adhesif one-step self-etch adhesive all-in-one adalah sistem
adhesif yang tiga unsur utamanya terdapat dalam satu kemasan. Resin komposit packable adalah resin komposit yang memiliki viskositas
yang tinggi sehingga memiliki kekuatan fisik dan mekanis yang tinggi. Waktu pengeringan terhadap bahan adhesif adalah waktu yang digunakan
untuk menghilangkan kandungan air dan solvent dari bahan adhesif di permukaan gigi.
Universitas Sumatera Utara
4.8 Alat dan bahan penelitian 4.8.1.
Alat penelitian
Bur high speed Mata bur diamond Diabur : bur bulat dan bur silindris
Pinset, instrumen plastis Visible light curing Litex 680A, Dentamerica
Cotton pellet Spuit 5 ml sebagai tempat pembuatan sampel
Mikromotor Strong, Japan Disc bur Jota
Paku beton 1,5 inchi Tabung baja sebagai alat bantu uji geser
Alat uji geser Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine
4.8.2 Bahan Penelitian
30 gigi premolar rahang atas yang telah diekstraksi Larutan saline Natrium Klorida 0,9, Indonesia
Gips putih One-step self-etching Tokuyama, Japan
Resin Komposit Filtek P60, 3M, ESPE Self curing acrylic Pigeon, Shanghai
Lem Alteco Alteco, Japan Vaseline
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 : Alat uji Torse’s Electronic System Universal Testing
Machine 2tf “Senstar”, SC-2DE, Tokyo-Japan
Gambar 4 : Visible Light Curing Unit
Litex 680A, Dentamerica
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5 : Mikromotor Strong,
Japan
D A
B C Gambar 6 : Alat penelitian. A. Mata bur diamond; B.
Instrumen plastis; C. Spuilt; D. Diamond disc
Universitas Sumatera Utara
C
B
A
D
Gambar 7 : Bahan penelitian. A. Lem alteco; B. Bahan adhesif; C. Self-curing acrylic;
D. Resin komposit
4.9 Prosedur penelitian
4.9.1 Pembuatan sampel
Sampel sebanyak 30 buah gigi premolar atas yang telah dicabut direndam dalam larutan saline, kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok, masing-masing
kelompok sebanyak 10 sampel yang diambil secara acak dan ditanam dalam balok gips untuk memudahkan preparasi sampel.
Gambar 8 : Sampel pada balok gips
Universitas Sumatera Utara
4.9.2 Perlakuan sampel 4.9.2.1 Preparasi sampel
Bagian mahkota gigi dipreparasi untuk restorasi klas I, dengan ukuran kavitas sebesar 2x3 mm dan kedalaman 5 mm. Preparasi dilakukan dengan menggunakan
diamond bur berkecepatan tinggi berbentuk bulat dan silindris.
2 mm
3 mm
Gambar 9 : Diagram preparasi Gambar 10 : Preparasi klas I
klas I
4.9.2.2 Aplikasi bahan adhesif dan penumpatan resin komposit
Pada kelompok I, dilakukan pengetsaan dengan bahan adhesif one-step self- etching
, pengeringan udara selama 5 detik dan light-cured selama 10 detik. Pada kelompok II, dilakukan pengetsaan dengan bahan adhesif one-step self-etching,
pengeringan udara selama 10 detik dan di light-cured selama 10 detik. Pada kelompok III, dilakukan pengetsaan dengan bahan adhesif one-step self-etching,
pengeringan udara selama 15 detik dan di light-cured selama 10 detik. Kemudian, resin komposit diaplikasikan ke dentin secara incremental, dan dilight-cured.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11 : Aplikasi bahan adhesif Gambar 12 : Pengeringan
bahan adhesif
Gambar 13 : Penyinaran bahan adhesif Gambar 14 : Aplikasi resin komposit
Gambar 15 : Penyinaran resin komposit
Universitas Sumatera Utara
4.9.2.3 Pembelahan mahkota sampel
Cups mahkota dipotong ± 5 mm dari batas sementoenamel sehingga dentin terekspos. Kemudian mahkota bagian mesial, distal dan lingual yang berbatasan
dengan resin komposit dibuang sehingga hanya tersisa mahkota bagian bukal saja yang berikatan dengan resin komposit.
Gambar 16 : Diagram pemotongan mahkota sampel
Gambar 17 : Penjepitan gigi pada bais Gambar 18
: Pemotongan
bagian mesial
Universitas Sumatera Utara
Gambar 19 : Pemotongan bagian distal Gambar 20 : Pemotongan
bagian palatal
4.9.2.4 Pemotongan akar sampel
Setelah pembelahan mahkota, akar sampel dibuang dengan menggunakan disc bur
.
5 mm
2 mm Gambar 21 : Diagram pemotongan akar sampel
4.9.3 Penanaman sampel ke dalam cetakan
Cetakan sampel dibuat dari tabung plastik syringe 5 ml yang dipotong dengan panjang ± 1,5 cm. Cetakan tersebut kemudian dilubangi sedemikian rupa agar
paku dapat dimasukkan sebagai retensi uji geser. Paku diolesi dengan vaseline agar tidak menempel pada akrilik. Sampel kemudian ditanam ke dalam cetakan syringe
Universitas Sumatera Utara
dengan permukaan resin komposit menghadap ke atas. Pada keseluruhan dari sampel dilapisi dengan lem Alteco sehingga dapat memberikan retensi pada sampel. Paku
digerakkan keluar masuk lubang hingga akrilik mengeras agar paku dapat dilepas setelah akrilik mengeras. Setelah akrilik mengeras, permukaan akrilik diolesi dengan
vaseline tanpa mengenai permukaan resin komposit dan retensinya.
Gambar 22 : Diagram penanaman
sampel
4.9.4 Pembuatan sampel antagonis
Setelah sampel gigi selesai ditanam, maka dibuat sampel antagonis. Cetakan yang dibutuhkan sama dengan cetakan sebelumnya tabung syringe plastik 5 ml .
Paku diolesi vaseline dan dimasukkan ke dalam lubang yang telah dibuat pada cetakan syringe. Cetakan antagonis ini disatukan dengan cetakan gigi yang sudah jadi
sebelumnya, kemudian diisi dengan akrilik. Paku digerakkan keluar masuk lubang. Sampel dimasukkan dalam air selama 3 menit hingga akrilik mengeras. Setelah
akrilik mengeras, paku ditarik keluar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 23 : Diagram penanaman sampel antagonis
Gambar 24
: Sampel yang telah
ditanam
4.9.5 Uji shear bond strength
Uji shear bond strength dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian FMIPA USU. Sampel dimasukkan pada tabung baja kemudian dipasang pada grip alat uji
shear bond strength . Alat uji shear bond strength yang digunakan adalah Torsee’s
Electronic System Universal Testing Machine . Dalam penelitian ini beban maksimal
yang digunakan adalah 100 kg dengan kecepatan geser 1 mmmenit. Data yang diperoleh berupa load atau gaya dengan satuan kgf yang kemudian dikonversikan ke
dalam satuan Newton.
Universitas Sumatera Utara
A B
Gambar 25 : Sampel dipasang pada alat uji. A. Tampak samping. B.
Tampak depan
4.9.6 Analisis data
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA untuk melihat perbedaan besarnya shear bond strength antara waktu pengeringan 5
detik, 10 detik dan 15 detik. Selanjutnya dilakukan uji LSD untuk melihat perbedaan shear bond strength
pada setiap kelompok.
Gambar 26 : Sampel setelah diuji
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN