Jadi penelitian sastra di sini, khususnya terhadap cerita Asal Pulau Simamora di Tipang dilakukan guna mendapatkan gambaran kehidupan masyarakat pemilik cerita
tersebut baik pada zamannya maupun saat ini.
2.1.2 Pengertian Sosiologi
Kata sosiologi adalah istilah yang mempunyai hubungan dengan masyarakat. Sosiologi pada dasarnya mempelajari kesatuan hidup manusia yang terbentuk hubungan
antara manusia dengan kelompok-kelompok lain. Sorokim 1928 : 760-761 mengatakan :“Sosiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dengan moral hukum dan dengan ekonomi,
gerak masyakat dengan ekonomi, gerak masyarakat dngan politik dan lain sebagainya . Ciri-ciri umum dari pada semua jenis gejala-gejala sosial”.
Soemarjan dan Soemardi 1964 :11 mengatakan :“Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial, keseluruhan jalinan antara unsur-unsur yang pokok yaitu kaidah atau norma-norma sosial. Proses sosial pengaruh timbal
balik antara berbagai segi kehidupan bersama, umpamanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan agama, antara segi
kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya”. Soekanto 1977 : 21 mengatakan :“Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang
objeknya ialah masyakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri oleh karena memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan yang ciri
utamanya adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Sosiologi bersifat empiris, berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut
didasarkan pada observasi kenyataan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu
berusaha untuk menyusun dari hasil-hasil observasi. c.
Sosiologi bersifat kumulatif, yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti membaik,
memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama.
d. Sosiologi bersifat nonetis, yakni yang dipersoalkan bukanlah baik
buruknya fakta tertentu, akan tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis”.
Sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu atau pengetahuan yang sistematis tentang kehidupan berkelompok manusia dalam hubungannya dengan manusia-manusia lainnya
yang secara umum disebut masyarakat. Sosiologi di sisi lain sebagai ilmu berbicara tentang aspek-aspek kemasyarakatan
selalu dapat dimanfaatkan untuk membicarakan sebuah karya sastra. Nilai-nilai sosiologi pada sebuah cerita dapat diwujudkan untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Ilmu
sosiologi digunakan untuk masyarakat itu sendiri dan diciptakan oleh masyarakat demi terjalinnya hubungan yang harmonis antara satu anggota masyarakat dengan yang lainnya.
Sesuai dengan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui nilai-nilai sosiologis sebuah cerita berdasarkan zamannya. Perubahan zaman dapat mengubah asumsi masyarakat
mengenai nilai-nilai sosiologis. Misalnya pendidikan di sekolah, dahulu pendidikan di sekolah itu sangat langka karena bangunan sekolah yang jurang, guru-guru yang kurang,
sistem pendidikan yang belum sempurna dan minat untuk bersekolah yang sangat minim. Masyarakat Batak Toba juga mengalami hal itu sehingga dulunya pendidikan di sekolah itu
sangat langka dijumpai. Anak-anak setiap harinya hanya bekerja di sawah untuk membantu orang tuanya.
Universitas Sumatera Utara
Kewajiban mereka yang sebenarnya adalah bersekolah, tetapi kemungkinan untuk hal itu sangat kecil, sehingga hari-hari mereka dihabiskan dengan bekerja di sawah. Kita
tidak bisa menyalahkan siapapun dalam hal ini. Orang tua ataupun anak-anaknya, hanya menjalani kehidupan sesuai dengan situasi yang berlaku.
Misalnya dulu sekolah sudah ada, tentu orang tua mereka akan menyuruhnya pergi ke sekolah bukan pergi ke sawah. Jadi anak-anak itu pergi ke sawah karena keadaan yang
berlaku saat itu. Mereka berkewajiban untuk berkerja di sawah untuk membantu orang tua mereka demi kebutuhan mereka sehari-hari.
Bila kita tinjau dari segi unsur pokok yaitu kaidah atau norma-norma sosial sesuai dengan teori di atas, berarti norma-norma sosial juga dapat memberi arti dalam penentuan
nilai-nilai sosiologis. Misalnya pada masyarakat Batak Toba, banyak norma-norma yang dijaga keberadaannya. Norma yang sudah turun-temurun itu dijaga karena dianggap suci
dan akan mendatangkan akibat ataupun bahaya bila dilanggar.
2.1.3 Pengertian Sosiologi Sastra