27
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
UD. Kayfa Interior Furniture Jember telah berdiri sejak awal tahun 2010. Usaha ini merupakan usaha berskala kecil menengah yang diawali dengan
pembuatan contoh produk berupa lemari sekat ruangan oleh pemilik. Ide pembuatan lemari sekat tersebut muncul dikarenakan pemilik mencoba mencari
solusi akan terbatasnya ruangan yang dimiliki saat itu, sedangkan banyak barang- barang yang dimiliki membutuhkan tempat untuk penyimpanan. Dari sinilah
kemudian pemilik mulai melihat peluang untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki sebagai suatu usaha bisnis.
Usaha ini dirintis dengan sistem pemasaran dari mulut ke mulut mouth to mouth, dimulai dari sanak keluarga sendiri, kerabat, dan tetangga. Daerah yang
dijangkau pun masih sebatas Kota Jember. Sasaran konsumen dari UD. Kayfa Interior Furniture Jember adalah rumah tangga menengah ke atas yang
mempunyai masalah keterbatasan ruang namun tetap ingin memiliki perabot rumah tangga yang menarik serta multifungsi. Konsumen merupakan rumah
tangga yang ingin memaksimalkan ruangan yang terbatas agar terlihat lebih menarik sesuai dengan tren saat ini.
Sistem penjualan dari UD. Kayfa Interior Furniture Jember merupakan pemesanan terlebih dulu dari konsumen. Seorang konsumen dapat mengutarakan
secara rinci kepada pemilik tentang spesifikasi jenis furniture yang mereka inginkan, mulai dari bentuk, jenis bahan, ukuran, hingga warna. Hal ini
menjadikan UD. Kayfa Interior Furniture Jember berbeda dari toko-toko furniture atau mebel lain, sebab mereka menawarkan produk yang tidak biasa dijual di toko
atau gerai mebel dan furniture lainnya. Hal tersebut merupakan kelebihan tersendiri yang dimiliki dan ditawarkan oleh UD. Kafya Interior Furniture Jember.
Ini menjadikan usaha tersebut dapat berkembang dengan baik. Namun, hal itu tetap saja tidak menutup kemungkinan adanya hambatan yang pernah dialami oleh
pemilik. UD. Kayfa Interior Furniture Jember pernah sekali mengalami vakum
produksi yaitu di pertengahan tahun 2013 hingga awal tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya permintaan dari konsumen. Selama itu, pemilik tidak
hanya diam saja. Pemilik terus belajar dan mencari inovasi dengan jalan mengadakan riset pasar, salah satunya adalah dengan mengamati pertumbuhan
toko-toko mebel di Jember. Pemilik juga mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar yang terkait dengan inovasi, juga mengikuti tren interior
furniture di dalam maupun luar negeri melalui internet. Dari pembelajaran tersebut, pemilik memulai kembali usahanya dan
menawarkan model terbaru kepada calon konsumen. Hal tersebut menjadikan calon konsumen tertarik dan melakukan pemesanan. Bahkan, UD. Kayfa Interior
Furniture Jember juga mulai menerima pesanan satu set, contohnya untuk mengisi interior sebuah cafe di daerah Jember kota. Mulai dari kursi, meja, sofa hingga
lemari yang tema dan modelnya seragam. Pembenahan dan penemuan inovasi tidak hanya saat sepi pesanan saja,
namun terus menerus dilakukan. Masukan dari konsumen juga diperhatikan. Hingga akhirnya, UD. Kayfa Interior Furniture Jember bisa tumbuh dan
berkembang hingga saat ini. Orang-orang di dalamnya berkomitmen untuk membuat yang lebih baik. Mulai dari inovasi model, warna, hingga bahan juga
dilakukan. Tidak hanya berbahan triplek, namun sekarang pemilik juga memadukan produknya dengan bahan yang lain, seperti Medium Density
Fibreboard MDF. Bahan-bahan ini didapatkan dari daerah Surabaya dan Malang. Untuk bisa memenuhi harapan pemilik, UD. Kayfa Interior Furniture
Jember masih harus terus melakukan perbaikan dari berbagai sisi. Sebab, suatu usaha tidak mungkin dapat terus bertahan tanpa adanya perbaikan yang terus
menerus dan berkelanjutan.
4.1.2 Visi dan Misi UD. Kayfa Interior Furniture Jember