keruh dan lebih padat sehingga lebih mampu untuk menyerap dan memantulkan radiasi Damanik et al., 1992.
2.4 Analisis Vegetasi
Vegetasi adalah kumpulan dari beberapa jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh bersama-sama pada satu tempat di mana antara individu-individu penyusunnya
terdapat interaksi yang erat, baik diantara tumbuh-tumbuhan maupun dengan hewan- hewan yang hidup dalam vegetasi dan lingkungan tersebut. Dengan kata lain, vegetasi
tidak hanya kumpulan dari individu-individu tumbuhan melainkan membentuk suatu kesatuan dimana individunya saling tergantung satu sama lain, yang disebut sebagai
satu komunitas tumbuh-tumbuhan Ruslan, 1986.
Menurut Soerianegara Indarwan 1978, yang dimaksud analisis vegetasi atau studi komunitas adalah suatu cara yang mempelajari susunan komposisi jenis
dan bentuk struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Cain castro 1959 dalam Soerianegara Indarwan 1978 mengatakan bahwa penelitian yang
mengarah pada analisis vegetasi, titik berat penganalisisan terletak pada komposisi jenis atau jenis. Struktur masyarakat hutan dapat dipelajari dengan mengetahui
sejumlah karakteristik tertentu di antaranya, kepadatan, frekuensi, dominansi dan nilai penting.
2.5 Seedling
Menurut Kusmana 1996, umumnya para peneliti di bidang ekologi hutan membedakan pohon kedalam beberapa tingkat pertumbuhan, yaitu : semai seedling
yaitu permudaan tingkat kecambah sampai setinggi 1,5 m, pancang yaitu permudaan dengan 1,5 m sampai pohon muda yang berdiameter 10 cm, tiang atau
pohon muda yang berdiameter 10 sd 20 cm, dan pohon dewasa yaitu yang berdiameter 20 cm.
Universitas Sumatera Utara
Komposisi dari keanekaragaman vegetasi bawah, sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, kelembaban, pH tanah, tutupan tajuk dari pohon di
sekitarnya, dan tingkat kompetisi dari masing-masing jenis. Pada komunitas hutan hujan, penetrasi cahaya yang sampai pada lantai hutan umumnya sedikit sekali. Hal
ini disebabkan terhalangnya cahaya yang masuk ke dasar hutan oleh lapisan tajuk pohon disekitarnya. Ini menyebabkan tumbuhan bawah pengisi lantai hutan kurang
mendapat sinar, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan Gusmalyna, 1983.
Tumbuhan bawah berfungsi sebagai penutup tanah yang menjaga kelembaban sehingga proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat, proses dekomposisi yang
cepat dapat menyediakan unsur hara untuk tanaman pokok, siklus hara dapat berlangsung sempurna dan guguran daun yang jatuh sebagai serasah akan
dikembalikan lagi ke pohon dalam bentuk unsur hara yang sudah diuraikan oleh bakteri Irwanto, 2006.
2.6 Sapling