4.5 Struktur Vegetasi Seedling dan Sapling Secara Vertikal
Stuktur vegetasi seedling dan sapling secara vertikal yang merupakan stratum berdasarkan ketinggian dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Stratifikasi Seedling dan Sapling Berdasarkan Ketinggian Pohon
Berdasarkan gambar 2 dapat diketahui bahwa di hutan Taman Nasional Gunung Leuser sapling didominasi oleh Stratum C sebesar 233 ind0.6 Ha atau 388
indHa dan masuk kedalam Stratum D dengan jumlah 73 ind0.6 Ha atau sebesar 122 indHa. Untuk seedling seluruhnya masuk ke dalam Stratum E dengan 300 ind0.3 Ha
atau sebesar 1000 indHa Lampiran E. Ketinggian suatu pohon sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti keadaan pohon itu sendiri dan fakor eksternal berupa
lingkungan serta berhasilnya suatu pohon dalam berkompetisi.
Menurut Kramer dan Kozlowski 1979 dalam Irwanto 2008, pertumbuhan merupakan hasil akhir interaksi dari berbagai proses fisiologis, dan untuk mengetahui
mengapa pertumbuhan pohon berbeda pada berbagai variasi keadaan lingkungan dan perlakuan, diperlukan bagaimana proses fisiologis dipengaruhi oleh lingkungan.
Daniel et al., 1992, menyatakan bahwa pertumbuhan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor tanah, iklim, mikroorganisme, kompetisi dengan organisme lainnya dan
Individu
Universitas Sumatera Utara
juga dipengaruhi oleh zat-zat organik yang tersedia, kelembaban dan sinar matahari. Kondisi faktor fisik lingkungan mengalami perubahan terutama pada intensitas
cahaya. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu udara, suhu tanah, kelembaban dan intensitas cahaya sangat mempengaruhi pertumbuhan jenis tumbuhan bawah.
4.6 Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman Seedling dan Sapling
Untuk mengetahui Indeks keanekaragaman dan Indeks Keseragaman pada sapling dan seedling yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6. Indeks Keanekeragaman dan Keseragaman Seedling dan Sapling Pada Lokasi Penelitian
H’ E
Seedling
4.242 0.989
Sapling
4.606 0.975
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa indeks kenakeragaman untuk sapling 4.606 lebih tinggi dari pada seedling 4.242. Untuk indeks keseragaman nilai
seedling 0.989 lebih tinggi dari pada sapling 0.975. Hal ini menunjukkan tingginya keanekaragaman dan keseragaman pada seedling dan sapling yang dipengaruhi oleh
faktor habitat dan tempat tumbuh. Ini memperlihatkan bahwa lokasi tersebut merupakan habitat yang sesuai dengan jumlah nutrisi yang dibutuhkan serta masih
memungkinkannya untuk hidup. Menurut Irwanto 2008, ketersediaan nutrisi dan pemanfaatan nutrisi yang berbeda menyebabkan nilai keanekaragaman dan nilai
Indeks keseragaman bervariasi.
4.7 Faktor Fisik kimia Lokasi Penelitian