60
4.1.1 Masuknya Pendudukan Jepang
Belanda yang menyerah tanpa syarat kepada Jepang mengharuskan pemerintahan Belanda menyerahkan tanah jajahannya kepada Jepang pada tahun
1942. Segala macam struktur dan organisasi yang ada mengalami perubahan sesuai dengan peraturan pemerintahan Jepang tidak terkecuali organisasi pendidikan. Setiap
pelajaran diajarkan dalam bahasa Jepang, Indonesia dan juga bahasa Arab bagi sekolah agama. Setiap guru harus mengikuti pelajaran singkat yang diadakan oleh
Jepang untuk mempelajari bahasa Jepang, latihan jasmani, dan baris berbaris. Agar bahasa Jepang lebih popular, maka diadakan ujian bahasa Jepang untuk kaum guru,
pegawai-pegawai negeri lainnya dan orang yang sudah dewasa. Ujian itu bertingkat dimana tingkat terendah disebut tingkat ke-5, naik ke-tingkat 4, ke-3, ke-2, ke-1,
untuk ujian pada tingkat ke-1 tidak sempat diadakan sebab Jepang telah menyerah kepada sekutu. Perkembangan pendidikan dalam masa pendudukan Jepang
mengalami kemunduran yang berimbas pada berkurangnya jumlah anak didik tidak terkecuali sekolah agama seperti Jamaiyah Mahmudiyah.
Perkembangan organisasi pendidikan Jamaiyah mengalami kemunduran setelah pasukan Jepang melakukan pendudukan di Langkat. Dengan menduduki
Langkat maka seluruh sistem pendidikan yang telah disusun berubah bersamaan dengan masuknya Jepang. Inilah awal dari tutupnya organisasi pendidikan untuk
sementara. Kedudukan Sultan tidak lagi sebagai pelindung bagi organisasi pendidikan
Jamaiyah sebab segala tindakan Sultan telah diawasi dengan ketat, hal ini jauh berbeda dengan kekuasaan yang diberikan oleh pemerintah Belanda dimana Sultan
diberikan hak otonomi. Keadaan perang yang terjadi membuat gelisah para penduduk
Universitas Sumatera Utara
61
yang ada disekitar Jamaiyah. Masyarakat tidak lagi memperhatikan pendidikan melainkan segala pikiran tercurahkan kepada keamanan saja. Sejumlah kebutuhan
pokok yang selama ini beredar di pasaran harganya meningkat tajam bahkan ada sejumlah kebutuhan yang hilang dari pasaran. Dengan hilangnya sejumlah kebutuhan
pokok maka penduduk harus berusaha untuk memperolehnya demi penghidupannya. Sebelum Jepang masuk Sultan telah merasakan keadaan yang genting ini,
sehingga Sultan harus bertindak dengan cepat dimana setiap surat harta wakaf diganti dari pemerintahan kesultanan di ubah menjadi surat yang dikeluarkan oleh Residen
Sumatera Timur. Dalam surat itu berisikan sejumlah tanah dan berbagai wakaf dari para dermawan.
Karena perang yang semakin berlanjut maka hal ini sangat merugikan bagi berlangsungnya proses kegiatan belajar-mengajar di Jamaiyah. Pada tahun 1942
Jepang telah menguasai daerah Langkat secara keseluruhan, maka dengan sendirinya perkembangan organisasi pendidikan Jamaiyah mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya: 1.
Menurunnya jumlah murid yang belajar di organisasi pendidikan ini 2.
Ketiadaan dana bagi kelangsungan kegiatan belajar-mengajar 3.
Jumlah guru yang tidak memadai Dari berbagai faktor diatas yang mempengaruhi pertumbuhan oraganisasi ini
tampaknya merupakan hambatan yang sangat besar. Murid yang diharapkan datang dari berbagai daerah tidak dapat datang disebabkan oleh sulitnya hubungan darat
guna mencapai lokasi. Sementara itu murid yang ada di daerah sendiri tidak masuk untuk belajar disebabkan sulitnya memperoleh kebutuhan pokok guna memenuhi
Universitas Sumatera Utara
62
kebutuhan hidup. Para guru yang diharapkan masih dapat mengajar di Jamaiyah tidak dapat mengajar disebabkan karena tidak adanya murid yang datang.
4.1.2 Usaha Merebut Dan Mempertahankan Kemerdekaan