Gedung Maslurah Merupakan Gedung Pertama Yang Digunakan Dalam Proses Pembelajaran Pembangunan Gedung Mahmudiyah

37 sehingga sejumlah murid tidak tertampung di Jamaiyah ini walaupun kegiatan belajar mengajar diadakan pagi dan sore hari.

3.1.1 Gedung Maslurah Merupakan Gedung Pertama Yang Digunakan Dalam Proses Pembelajaran

Gedung merupakan sarana penunjang kegiatan belajar yang memang harus ada, sebab dengan adanya gedung pembelajaran ini maka kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih terfokuskan. Oleh sebab itu sebuah organisasi pendidikan seperti Jamaiyah Mahmudiyah akan sangat membutuhkan sebuah gedung belajar. Maka diberikanlah sebuah gedung pembelajaran yang pertama kali untuk menunjang kegiatan belajar. Gedung ini pemberian Sultan Langkat yang merupakan bekas istana Sultan sendiri. Langkah pertama Sultan dalam membantu organisasi ini yaitu dengan mewakafkan istananya yang terletak dikampung dalam Tanjung Pura untuk medrasah pertama. Istana ini cukup luas dan jika digabungkan akan menjadi ruang pendidikan yang mampu menampung 8 lokal belajar dan ditambah dengan ruang- ruang lainya sebagai penunjang belajar. Bangunan istana ini terbuat dari kayu yang beratapkan rumbia, berlantaikan papan, pemberian istana ini disebabkan pihak Sultan telah mendirikan sebuah istana baru yang letaknya tidak jauh dari istana lamanya yang kira-kira berjarak 400 M. Bangunan istana baru yang dibuat oleh pihak Sultan terbilang cukup luas dan mewah. Bangunan istana baru dibuat permanen dan bertingkat sehingga merupakan istana yang cantik dan mewah. Universitas Sumatera Utara 38 Bangunan istana lama inilah yang dimanfaatkan sebaik mungkin oleh guru dan murid untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar. Madrasah yang pertama yang merupakan wakaf dari istana Sultan diberi nama madrasah Maslurah, nama Maslurah diambil dari nama istri Sultan sendiri yang bernama Tengku Maslurah.

3.1.2 Pembangunan Gedung Mahmudiyah

Dengan berjalannya waktu dan semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi putra dan putri mereka, maka semakin banyaklah pemuda dan pemudi yang menuntut ilmu di organisasi pendidikan ini. hal ini menyebabkan pertumbuhan murid yang sangat signifikan, sehingga mengharuskan adanya tambahan gedung baru untuk menampung sejumlah murid. Maka pada tahun 1914 pihak Sultan menyetujui ide untuk membangun sebuah gedung baru, dan diberikan kepada masyarakat untuk memberikan bantuan atau sumbangan mereka guna membantu membangun gedung baru ini. Dari hasil sumbangan yang terkumpul dari masyarakat mencapai jumlah F. 22.000,-. Jumlah yang diperoleh ini dikumpulkan dan diberitahukan kepada Sultan untuk tindak lanjut berikutnya. 16 Selang waktu 2 tahun yaitu tepatnya pada tahun 1916 mulailah dibangun sebuah gedung yang baru, yaitu sebuah gedung permanen yang memiliki 8 lokal belajar dan sebuah aula yang terletak di tingkat atas dengan ukuran 12x18 M. Bangunan ini merupakan bangunan yang modern yang dibangun oleh Sultan pada masa itu. Gaya bangunan ini menyerap gaya bangunan Eropa dan Arab. 17 disini 16 Fahruddin Ray.,Ibid . hlm 4. 17 Wawancara dengan Fahruddin Ray pada tanggal 14 Oktober 2009 di Kantor Besar Yayasan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khairyah, Langkat Universitas Sumatera Utara 39 dapatlah diketahui bahwa Sultan juga memperhatikan arsitektur gedung tersebut, sehingga pembangunannya tidak asal jadi. Pada tahun 1917 selesailah dibangun sebuah madrasah baru yang sangat cantik dan indah, dengan menelan biaya sebesar F. 43.903,40. dengan jumlah biaya yang besar tidak heran terbangunlah sebuah gedung yang sangat cantik dan indah. Dari jumlah tersebut berarti Sultan harus menambah biaya sebesar F. 21.903,40 guna menyempurnakan pembangunan ini. Jumlah yang tidak sedikit yang harus ditambahi oleh Sultan guna menyempurnakan pembangunan gedung kebanggaan dalam dunia pendidikan di Langkat. Teranglah disini bahwa memang Sultan sangat peduli akan pendidikan di Langkat, walaupun sebenarnya Sultan mampu untuk membangun sendiri gedung ini, tetapi Sultan tidak melakukannya mengingat bahwa masyarakat juga ingin memberikan bantuan dalam pembangunan gedung pembelajaran ini. Dengan selesainya bangunan ini maka organisasi pendidikan ini memiliki gedung baru yang segera dimanfaatkan untuk kegiatan belajar-mengajar. Gedung ini segera dimanfaatkan oleh Jamaiyah Mahmudiyah dan dinamai dengan nama gedung Mahmudiyah. Dengan adanya gedung baru ini maka pimpinan Jamaiyah merasa perlunya pemisahan antara putra dan putri dalam kegiatan belajar mengajar. Maka ditetapkanlah sebuah peraturan dimana gedung Maslurah diperuntukan bagi pelajar putri dan gedung Mahmudiyah bagi pelajar putra.

3.1.3 Pembangunan Gedung Aziziah